ayanahandayaniAvatar border
TS
ayanahandayani
Kisah Burung Hud-hud Dan Nabi Sulaiman


Suatu hari Nabi Sulaiman mengumpulkan seluruh bala tentaranya dari berbagai jenis makhluk. Namun saat melakukan pengecekan, burung hud-hud tidak hadir Hal ini juga dikisahkan Alquran:


“ Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir." (08. An Naml : 20) ” Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”. (08. An Naml :21) ” Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba  suatu berita penting yang diyakini.” (08. An Naml: 22)


 “Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu 4 serta mempunyai singgasana yang besar. “ (08. An Naml: 23) Namun, wanita yang dijumpai burung hud hud beserta kaumnya tidak menyembah Allah, akan tetapi menyembah matahari. (08. An Naml: 24) Mendengar penjelasan burung hud hud, “Berkata Sulaiman: “Akan kami Iihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.“ (08. An Naml: 27) "Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan" (08. An Naml: 28)


Surat itu pun sampai Ratu Balqis dan dibacanya surat tersebut

Ratu Balqis kemudian memberitahukan surat tersebut kepada pembesar-pembesar di negerinya. “Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar~pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia.“ (03. An Naml: 29)


“Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya (isinya) kandungan isi surah itu, (‘Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Iagi Maha Penyayang).”


(03. An Naml: 30)


“Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku, sebagai orang orang yang berserah diri’“. (QS. An Naml: 31)


Ratu Balqis meminta pertimbangan kepada para pembesar terkait hal tersebut (08. An Naml: 32)


Para pembesar dari Ratu Balqis kemudian  memberikan sebuah jawaban yang secara tersirat, para pembesar Ratu Balqis tersebut menyarankan untuk mengangkat senjata karena secara kekuatan mereka dirasa sanggup untuk menghadapi Nabi Sulaiman. Namun keputusan tetaplah berada di tangan Ratu mereka. (08. An Naml: 33)


Dan berikut keputusan yang diambil Ratu Bilqis “(Dia berkata, “Sesungguhnya raja raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya) melakukan pengerusakan di dalamnya (dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina, dan demikian pula yang akan mereka perbuat) yang akan dilakukan oleh para pengirim surah ini”. (08. An Naml: 34)


Ratu Bilqis kemudian mengirimkan utusannya dan  membawa hadiah beserta surat balasan untuk Nabi Sulaiman.‘ Dia mengatakan “Dan aku akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu. Apakah mereka akan menerima hadiahku ini atau menolaknya. Jika ia seorang raja niscaya ia akan menerimanya, jika ia seorang Nabi niscaya ia akan menolaknya. Setelah itu Burung Hud-hud segera terbang menuju ke Nabi Sulaimar untuk memberitakan kepadanya apa yang ia dengar dan saksikan itu. Setelah itu Nabi Sulaiman segera memerintahkan pasukannya untuk membuat batu bata dari emas dan perak, dari tempat ia berkemah sampai dengan sembilan farsakh dihampari permadani, kemudian di sekelilingnya dibangun tembok yang terbuat dari batu bata emas dan perak, kemudian ia memerintahkan kepada anak-anak jin untuk mendatangkan hewan darat dan hewan Iaut yang paling  indah untuk ditaruh di dekat istananya." (08. An Naml: 35)


Sesampainya utusan Ratu Balqis di kediaman Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman Ialu memerintahkan kepada mereka untuk kembali kepada Ratu mereka dengan membawa hadiah hadiah tersebut. Nabi Sulaiman juga meminta ratu mereka agar mendatangi Nabi Sulaiman. Bahkan Nabi Sulaiman mengancam akan mengusir mereka dari negeri Saba' apabila sang ratu tidak mau datang. Ratu Balqis pun menyetujui permintaan Nabi Sulaiman. Ia melakukan perjalanan menghadap Nabi Sulaiman, untuk melihat apa yang akan diperintahkan oleh Nabi Sulaiman kepada dirinya. Berangkatlah ratu Balqis dengan membawa dua belas ribu pasukannya; menurut pendapat yang lain disebutkan bahwa jumlah tentara yang dibawanya pada saat itu sangat banyak, sehingga dari jarak satu farsakh  dapat terdengar suara gemuruhnya.(QS. An Naml: 37)


Nabi Sulaiman, Berkata Sulaiman, “Hai pembesar-pembesar! Siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri?" (08. An Naml: 38)


“Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin berkata,“Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu, dan sesungguhnya aku benar-bena kuat untuk membawanya, Iagi dapat dipercaya." Nabi Sulaiman berkata “Aku menginginkan yang lebih cepat dari itu”. (08. An Naml: 89)


Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab. 9/121 "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata, "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat Nya). Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." (03. An Naml: 40) Setelah singgasana tersebut sudah berada di hadapan Nabi Sulaiman, beliau pun berkata.Dia berkata: "Rubahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya)“ (08. An Naml: 41)


Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepada nya

“Serupa inikah singgasanamu?” Dia menjawab: “Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan Kami adalah orang-orang yang


berserah diri". Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya Termasuk orang-orang yang kafir. dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana”. Maka tatkala di: melihat Iantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca”. berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". (An-Naml: 41 -44)

Source:disini
binti84muslimat
rotten7070
pulaukapok
pulaukapok dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.1K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.4KAnggota
Tampilkan semua post
dianarum123Avatar border
dianarum123
#4
Sampe skrg belom d ketahui ya negeri ini asli ny dimana. Boleh donk taruh sdikit kisi kisi
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.