- Beranda
- Berita dan Politik
Pukuli Pelajar di Dalam Kelas, 5 Preman Bawa dan Tinggalkan Korban di RS
...


TS
i.am.legend.
Pukuli Pelajar di Dalam Kelas, 5 Preman Bawa dan Tinggalkan Korban di RS

Pukuli Pelajar di Dalam Kelas, 5 Preman Bawa dan Tinggalkan Korban di RS
Spoiler for Isi Berita:
☆☆☆☆☆
Hmmmmm....
Ada beberapa yang sebenarnya sangat disayangkan apabila hal ini bisa terjadi.
Biasanya sebuah sekolah mempunyai satpam. Dan siapapun juga yang masuk kedalam area sekolah harus meninggalkan kartu identitas seperti KTP. Apakah sekolah ini tidak memiliki satpam?
Sekolah juga biasanya memiliki pintu gerbang dan pos jaga. Andai tidak ada satpam, biasanya ada guru yang bertugas sebagai guru piket. Tidak ada juga?
Andai tidak ada guru piket, andai ada pintu gerbang, apa pintu gerbangnya tidak dikunci? Lalu ketika mereka pengeroyok ini masuk ke area sekolah, apa tidak ada guru atau petugas TU yang melihat? Atau melihat tapi dibiarkan?
Sekolah apa ini ada orang yang tidak berkepentingan bisa masuk area sekolah seenaknya?
Untuk keamanan area sekolah, apa tidak ada sama sekali CCTV? Padahal SMK ini punya jurusan komputer jaringan. Masa iya CCTV saja tidak ada? Seharusnya dalam sebuah sekolah itu ada CCTV yang dipantau langsung oleh salah seorang guru atau pegawai TU. Termasuk CCTV di tiap-tiap kelas, untuk memantau kegiatan murid dan berjaga-jaga jika ada murid yang melalukan bully terhadap murid lain.
Ini sampai para pengeroyok masuk kedalam kelas, memukuli korban didalam kelas, menyeret keluar, sampai menculik? Sekolah abal-abal!
Kalau kesaksian salah satu murid yang mengatakan bahwa ada seorang bapak yang mrnjadi pengeroyok memakai batik yang sama dengan batik guru, artinya jelas dia seorang PNS.
Akankah pengeroyok ini tertangkap? Pasti!
Karena tiap rumah sakit sudah dibekali CCTV untuk memantau keadaan setiap sudut rumah sakit. Pastinya wajah para pengeroyok ini terekam jelas oleh kamera CCTV.
Tinggal ditunggu mereka yang pengecut ini dicokok oleh polisi. Lumayan tak akan bisa berlebaran di luar penjara.
Dan berdasarkan pengalaman seperti ini, sangat disarankan bagi orangtua murid agar anak-anaknya bisa ikut latihan bela diri. Tidak suka silat, ada Karate. Tidak suka Karate, ada Taekwondo. Tidak suka juga? Ada Kungfu. Kurang apa? Jangan biarkan mereka tidak bisa membela diri dalam keadaan darurat seperti ini agar tidak menjadi bulan-bulanan para pengecut yang main keroyok lalu seenaknya bilang salah sasaran.
Setan banget!






4iinch dan 36 lainnya memberi reputasi
35
12.3K
209


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Berita dan Politik
684.5KThread•50.9KAnggota
Tampilkan semua post


hhendryz
#1
salah sasaran...dan korban ga ada usaha nanya ada apa atau membela diri...aneh...sekali 


monkeydragonrf memberi reputasi
-1
Tutup