Kaskus

Story

jeniussetyo09Avatar border
TS
jeniussetyo09
DIARY MATA INDIGO - SEASON 3 : THE NEXT LEVEL
ONCE AGAIN…. WELCOME TO MY THREAD


DIARY MATA INDIGO - SEASON 3 : THE NEXT LEVEL
Pict by Rido Irdam


Thread ini adalah thread lanjutan dari Thread sebelumnya DIARYMATA INDIGO SEASON 2 : Sebuah Cerita Lanjutan Indigo Interdimensional

DIARY MATA INDIGO SEASON 3 : THE NEXT LEVEL

Cerita Season 3 kali ini bercerita tentang pengalaman sesudah kuliah dan memasuki dunia kerja. Penulis pada season 3 ini akan lebih banyak menambah bumbu-bumbu fiksi sebagai pembungkus pengalaman yang pernah ada. Tentu saja dengan tetap mengedepankan prinsip "Fiksi Rasa Real" daripada "Real Rasa Fiksi". Tentu saja semua nya diambil dari apa yang dihasilkan oleh penglihatan seseorang yang bisa melihat “mereka”. Mereka yang tak kasat mata. Mereka yang berada di alam sebelah. Mereka yang sering disebut dengan hantu, jin, siluman, roh, makhluk halus atau arwah.

Istilah indigo adalah sebutan bagi mereka yang memiliki kemampuan indra keenam, dan dalam thread ini khusus hanya membahas tentang pengalaman Indigo Interdimensional, bukan indigo yang lain. Indigo Interdimensional adalah salah satu kemampuan Indigo dimana seseorang bisa melihat, mendengar bahkan berkomunikasi dengan makhluk halus atau penghuni alam sebelah.

Isi thread ini murni berbagi cerita dan pengalaman dan sama sekali tidak bicara tentang pengertian atau pemahaman tertentu. Bagi orang yang mungkin punya pemahaman atau pengertian yang berbeda dipersilahkan. Tapi yang jelas hal-hal itu tidak akan direspon

Penulis tidak mengharapkan komentar yang menimbulkan perpecahan, apalagi yang berbau SARA, akan tetapi jika ternyata ada juga yang berkomentar demikian, maka semoga mendapatkan hidayah dan semoga orang tersebut semakin dimulikan dan dan ditinggikan derajatnya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Terlepas nanti ada syarat dan ketentuan berlakunya atau tidak.

Selebihnya ane cuma bisa mengucapkan, selamat menikmati.

Enjoy….

DIARY MATA INDIGO - SEASON 3 : THE NEXT LEVEL
by Rido Irdam

PS :

Untuk memudahkan dan karena Diary ini terdiri dari beberapa part ane sediakan link nya. Dengan rendah hati ane juga tidak lupa menghimbau untuk membudayakan komeng bagi Agan & Sista. Cendol bila Agan & Sista ikhlas, rate jika berkenan, bata mohon ditiadakan emoticon-Blue Guy Smile (S)
emoticon-Blue Guy Smile (S) emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Maaf Agan


Part 1 : DMI 3 - Prolog

Part 2 : DMI 3 - Misteri Gudang Tembakau 1

Part 3 : DMI 3 - Misteri Gudang Tembakau 2

Part 4 : DMI 3 - Misteri Gudang Tembakau 3

Part 5 : DMI 3 - Misteri Gudang Tembakau 4

Part 6 : DMI 3 - Misteri Gudang Tembakau 5

Part 7 : DMI 3 - Misteri Gudang Tembakau 6

Part 8 : DMI 3 - Kembali Ke Pak Sam 1

Part 9 : DMI 3 - Kembali Ke Pak Sam 2

Part 10 : DMI 3 – Siap kah Kau Untuk Jatuh Cinta Lagi?

Part 11 : DMI 3 - Bocah Astral

Part 12 : DMI 3 - Mendua Dalam Astral

Part 13 : DMI 3 - Indahnya Mendua

Part 14 : DMI 3 - Pertempuran 1

Part 15 : DMI 3 - Pertempuran 2

Part 16 : DMI 3 - Dead End

Part 17 : DMI 3 - Not Alone

Part 18 : DMI 3 - Berperang Kembali 1

Part 19 : DMI 3 - Berperang Kembali 2

Part 20 : DMI 3 - Berperang Kembali 3

Part 21 : DMI 3 - Kemenangan

Part 22 : DMI 3 - Pagelaran Wayang di Merapi

Part 23 : DMI 3 - Jagad Gumelar

Part 24 : DMI 3 - Harus Memilih

Part 25 : DMI 3 - Good Bye

Part 26 : DMI 3 - Restu

Part 27 : DMI 3 - Legenda Raden Rangga

Part 28 : DMI 3 - Usaha Terakhir

Part 29 : DMI 3 - Menyelamatkan Arya

Part 30 : DMI 3 - Sesuatu Tak Terduga

SIDE STORY :

PULANG 1

PULANG 2

MEMBUKA MATA KETIGA PART 1

MEMBUKA MATA KETIGA PART 2

MEMBUKA MATA KETIGA PART 3

TANGISAN ARWAH 1

TANGISAN ARWAH 2

TANGISAN ARWAH 3

TANGISAN ARWAH 4

HILANG 1

HILANG 2

GERBANG DIMENSI IMOGIRI 1

GERBANG DIMENSI IMOGIRI 2

Jon Sansiro Story :

Story 1 : Gundul Pringis


Sekarang Mas Yus juga sudah merambah spotify. Dengarkan celoteh dan obrolan Mas Yus yang akan selalu menghantui anda di Podcast Mas Yus di Spotify. Cekidot

Spotify Mas Yus - Diary DImensi Ketiga

Top 5 Astral Feminim selain Kuntilanak

Top 5 Pesugihan Underrated

[/QUOTE]
Mas Yus sekarang sudah punya Channel Youtube judulnya Ngopi Mistis alias Ngobrol Pokoknya Intinya Mistis. Jangan lupa Share, Like, dan Subscribenya yaaaa







[/QUOTE]


Penampilan Perdana di TV, di Acara KERAMATINews

Sebuah acara bertema kan penelusuran tempat-tempat angker dan keramat. Menguak misteri-misteri yang tersimpan di dalamnya. Bersama paranormal dan host-host kece. Tayang setiap hari SABTU dan MINGGU, pukul 20:30 WIB. Hanya di channel INEWS

Kalau ketinggalan programnya nggak usah khawatir, subscribe channel youtubenya : https://www.youtube.com/channel/UC5c...H0tQ3l49G-_rtw

Ini penampakan pertama Mas Yus dalam episode Keramat :

1. Misteri Gedung Biru Kalimalang - Bekasi



2. Setan dilarang masuk - Bioskop Atoom Citeureup



3. Misteri Sinden Marni - Studio Alam TVRI Depok



4. Misteri Sumur 7- Sumur 7 Beji Depok



5. Pastur Tanpa Kepala VS Nenek Gayung - Makam Jeruk Purut



7. Jangan Fitnah Setan - Bekas Pabrik Ciputat





Anda bertanya Indigo Menjawab. Sekali-sekali coba bikin konten di youtube. Isinya tentang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke Instagram diarymataindigo09. Penasaran? Klik Linknya....
Jangan lupa like nya :







[/QUOTE]


Quote:



Quote:


Cek Juga karya ane yang lain ya Gan..

DIARY MATA INDIGO SEASON 1

DIARY MATA INDIGO SEASON 2

EKSPEDISI KRAMAT - HIDDEN STORY

DARK SIDE INDONESIAN FAIRYTALE


BUAT TAMBAH PENGETAHUAN :

1. Melihat Hantu Tanpa Mata Ketiga / Indra Keenam

2. Kenali Jenis-Jenis Distorsi Pada Anak Indigo

3. Thread Kaskus yang jadi Novel

4. Gunung-gunung yang memiliki Pasar Setan

5. 5 Fakta yang jarang orang ketahui tentang Pocong

Quote:


Quote:


Quote:


DIARY MATA INDIGO - SEASON 3 : THE NEXT LEVEL
by Rido Irdam
Diubah oleh jeniussetyo09 02-03-2020 09:42
bandarlagunaAvatar border
c4kr4d3w4Avatar border
recktryAvatar border
recktry dan 82 lainnya memberi reputasi
77
1.5M
3.5K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
jeniussetyo09Avatar border
TS
jeniussetyo09
#3360
DMI 3 – SESUATU TAK TERDUGA

Suara keributan di dalam ruangan reflek membuatku dan Yowan melompat dari tempat duduk. Menerjang ke arah pintu tempat Arya, Ki Taman dan Pembayun berada. Tidak perduli dengan larangan Ki Taman yang sebelumnya menyuruh kami menunggu di luar. Aku reflek memaksa membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan Pembayun terlihat berteriak-teriak histeris, sementara Ki Taman tampak berusaha memegangi dan menenangkan Arya yang kejang-kejang dan meronta-ronta. Suara Arya terdengar seperti suara ngorok yang keras di tenggorokan.

“Ada apa Ki?? Arya kenapa??”, Yowan dengan panik berlari ke arah tempat Arya dibaringkan, namun Ki Taman dengan teriakan menahan nya

“Jangan mendekat, tetap di situ”. Teriakan itu membuat Yowan menghentikan gerakan nya. Sesaat kemudian Ki Taman lalu memegang kepala Arya pada bagian dagu nya, lalu menarik sebuah benda dari ubun-ubun kepala Arya. Benda itu tampak seperti bilah pipih dengan ujung yang tajam. Sepertinya itu sebuah paku.

Saat benda itu berhasil ditarik, tubuh Arya kembali melemas. Tubuhnya kembali diam tak bergerak. Selain itu tubuhnya semakin memudar. Kening Ki Taman tampak berkerut. Sepertinya usaha yang barusan dilakukan olehnya gagal.

“Ternyata tidak semudah yang Aku pikirkan”.Ki Taman terdengar bergumam sendiri. Sementara Yowan langsung jatuh terduduk di atas lututnya dan mulai menangis. Sepertinya usaha yang sedang kami upayakan tidak membuahkan hasil. Aku pun merasakan kepedihan yang sama.Ya Tuhan, Ayolaahh… berikan kesempatan sedikit saja untuk Arya.

“Kita harus memindahkannya dari sini. Bantu Aku membawanya ke bawah….”. Ki Taman lalu meminta Arya kembali dibungkus dengan kain Jarik Sri Gadung Kencono, untuk kemudian dibawa ke tempat lain. Ki Taman lalu memutar sebuah tuas yang ada di sudut ruangan. 20 petak ubin di sebelah kanan ruangan tiba-tiba terbuka dan memperlihatkan susunan anak tangga yang menurun ke bawah.

“Ayo… Ikuti Saya….”. Yowan lalu membopong Arya dan membawanya mengikuti Ki Taman. Sementara Aku dan Pembayun mengikutinya dari belakang. Anak tangga itu menurun ke bawah seperti sebuah lorong panjang, menuju ruang bawah tanah. Kanan kirinya ada seperti Kristal putih yang berfungsi sebagai penerangan. Tanpa listrik maupun cahaya api obor, suasana lorong itu tampak terang. Entah kemana lorong ini akan membawa kami. Aku tidak bisa menghitung waktu berapa lama kami berjalan menyusuri lorong itu. Saat berjalan menyusuri lorong tidak ada percakapan yang terjadi. Semuanya diam dan hanya berjalan mengikuti kemana Ki Taman melangkah. Sampai akhirnya lorong itu berakhir di depan sebuah gerbang batu yang tertutup.

Ki Taman lalu merapal sebuah mantra di depan gerbang batu itu. Rapalan nya seperti alunan tembang dengan nada yang aneh.

Bawono aji bawono sukmo
Ajining ingsun ajining ratu
Pambukaning ingsung pambukaning bekti
Ratuning ingsun ratuning jagat

Sesaat kemudian terdengar suara gemuruh dan gerbang batu itu pun terbuka, dan sebuah ruangan luas yang ramai dengan sosok-sosok resi dan para pemudia bertelanjang dada tampak di hadapan. Para pemuda yang bertelanjang dada itu hanya mengenakan cawat kain warna puti, sementara para resi mengenakan pakaian kain yang diselempangkan di dada dan celana panjang putih yang menutupi tubuh mereka.

Ruangan yang luas dan ramai itu tampak terbentang di hadapan kami. Para sosok yang kami lihat itu tampak sibuk hilir mudik dengan pekerjaan masing-masing. Ada yang membawa bejana berisi cairan yang tampak mendidih. Ada yang tampak mendorong gerobak berisi beberapa peralatan dari besi. Ada yang membawa tabung-tabung cairan warna-warni. Ada yang sibuk mencatat, dan lain-lain.

Di sebuah sudut ruangan juga tampak beberapa orang berkumpul di dekat sebuah tungku yang menyala-nyala. Mereka sibuk mengoperasikan tungku dan menempa sesuatu. Sementara seorang berpakaian resi tampak sedang mengawasi mereka yang berkerja dekat tungku itu.
Suasana yang tiba-tiba berubah menjadi ramai seperti ini sekaligus membuatku sadar, bahwa tempat ini bukan sekedar padepokan biasa.Tempat ini adalah sebuah secret facility alias fasilitas rahasia. Melihat dari kondisi dan kamuflase nya, bahkan bukan hanya untuk mengelabui manusia tetapi juga untuk menutupinya dari astral-astral lain yang tidak berkepentingan.

“Ki Taman, tadi dirimu bilang semua termasuk Ki Juru sedang pergi ke Imogiri dan kau bilang dirimu sendirian. Ternyata di bawah sini begitu ramai. Apa maksudmu membohongi kami Ki?”. Yowan yang berada di belakang Ki Taman tampaknya tidak tahan untuk bertanya. Sejenak Ki Taman lalu membalikkan badan dan menjawab pertanyaan Yowan

“Hei manusia, dengar ya…. Tidak ada kewajiban bagi kami untuk jujur pada kalian. Kalian mau percaya kata-kata kami atau tidak itu terserah kalian. Kalian percaya atau tidak, itu tidak ada dampaknya bagi kami. Kalian sendiri yang seharusnya mencerna segala sesJustru ini semua harus kami lakukan agar berhati-hati dengan segala nafsu keingintahuan sekalian…..”, Ki Taman lalu kembali membalikkan badan ke arah semula dan kembali berjalan. Namun sambil berjalan mulutnya terus berbicara menyambung kata-katanya yang sebelumnya.

“Kami ini lebih dulu ada daripada kalian. Jadinya kami lebih banyak tahu tentang rahasia-rahasia alam semesta daripada kalian. Lebih baik kalian anggap kami ini tidak bisa dipercaya dan selalu berbohong, daripada kalian tahu rahasia-rahasia kami dan rahasia-rahasia alam. Supaya rahasia-rahasia itu tetap aman, terjaga , tidak terusik , dan tidak rusak. Supaya kalian manusia tidak saling berebut dan mengklaim rahasia-rahasia itu untuk kepentingan kalian atau sebagian golongan dari kalian. Supaya kalian tidak saling bunuh dan saling serang. Apa yang tertulis, sudah digariskan untuk melindungi kalian yang masih belum siap”, ujar Ki Taman dengan nada ketus. Tanpa tedeng aling-aling menyemprot Yowan dengan nada nyinyir

“Kalau kalian menuduh kami suka berbohong karena suka menyesatkan kalian, supaya kami disembah dan dipuja-puja oleh kalian. Itu semua karena kebodohan kalian manusia. Itu karena kalian sendiri yang suka meminta-minta kepada kuasa lain selain Allah. Kalian sendiri yang tidak bisa bersabar, bertawakal dan bertawadhu kalau menghadapi persoalan. Mengandalkan cara-cara lain yang tidak di ridhoi Allah. Kalian itu bodoh. Jelas-jelas hanya Maha Suci Allah yang hanya patut di sembah dan dipuja, karena Dia Sang Maha Pencipta yang menciptakan semuanya, baik yang terlihat maupun tidak terlihat. Kalau kalian memuja dan menyembah selain Allah, itu artinya kalian bodoh. Bukan yang menciptakan kok disembah-sembah. Sudah begitu sama-sama barang ciptaan lagi. Kalian itu sudah bodoh, gemar menuduh pula. Menuduh pun cuma untuk menutupi kebodohan kalian. Kalian itu memang makhluk yang terkenal bebal dari jaman dulu”. Rentetan kami kalimat itu meluncur deras. Kata-katanya seperti menelanjangi jiwa.

“ Mengurusi hal-hal yang tampak saja kalian bisa berperang, apalagi mengurusi hal-hal yang tidak tampak atau tidak kelihatan. Semua sudah digariskan seperti ini. Kalian belum siap untuk mengetahui rahasia-rahasia kami dan rahasia-rahasia alam yang lebih besar”.Ucapan Ki Taman terdengar tajam. Menusuk hati dan pikiran. Berbicara dengan astral tingkat tinggi itu memang kadang membuat kesadaran jiwa seperti diobrak-abrik. Kalau tidak kuat mungkin pikiran bisa gila. Mangkanya tidak heran kalau banyak praktisi supranatural dan spiritual jadi gila karena pikiran nya tidak kuat.

Yowan sendiri hanya bisa terdiam mendengar kata-kata Ki Taman. Dirinya yang biasanya hobi berbantahan, kali ini seperti tidak mampu berbalas pantun. Kata-kata Ki Taman seolah menembus batas-batas sekat dimensi, yang langsung menghujam ke dalam kesadaran. Sehingga alam bawah sadar seakan otomatis mengiyakan dan mengamini kata-kata tersebut.

Ki Taman lalu menghampiri sebentuk sosok yang berpakaian resi dan sibuk mencatat sesuatu di sebuah lembaran perkamen.

“Hei… siapkan ruangan untuk pencangkokkan dan transformasi fisis. Nama pasien Arya Wisesa. Jenis, Astral Hibrid. Saya nanti yang akan memimpin operasinya…..”. Sosok berpakaian Resi itu lalu menganggukkan kepala dan menunduk tanda patuh kepada Ki Taman

“Sendhika Dhawuh Ki…..”.

Sejenak kemudian Arya lalu dibawa oleh sosok-sosok berpakaian resi ke sebuah ruangan dan dibaringkan di sana. Sosok-sosok itu tampak cekatan mempersiapkan segala sesuatunya.Sepertinya ruangan itu adalah semacam ruang operasi atau ruangan bedah. Ada satu ranjang di tengah ruangan tempat Arya diletakkan dan di kanan kirinya ada meja-meja yang di atasnya ada berbagai peralatan. Ruangan itu juga tampak terang karena mendapatkan cahaya dari Kristal-kristal yang memancarkan sinar terang di sudut-sudut ruangan . Sepertinya sinar dari Kristal-kristal itu bukan bersumber dari arus listrik.

“Maaf, yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk…..”. Satu sosok berpakaian Resi mendekatiku dan Yowan, lalu menggiring kami keluar ruangan. Aku dan Yowan terpaksa kembali harus menunggu di luar. Tampaknya sebentar lagi operasi akan dimulai. Aku melihat ada sedikit kelegaan di wajah Yowan.

Setidaknya masih ada harapan untuk menyelamatkan Arya. Kini tinggal berharap operasi atau apapun yang dilakukan mereka di dalam sana bisa membuahkan hasil. Walaupun seandainya bukan membuat Arya jadi manusia, tetapi hanya membuat Arya tidak memudar lalu sirna dari alam ini. Itu saja sudah cukup buatku dan Yowan.

Gelisah itu terasa panjang ketika menunggu sesuatu yang tidak pasti seperti ini. Satu-satunya yang bisa dilakukan hanyalah saling menguatkan dan saling memberi semangat. Bertahan dalam pengharapan dan doa. Sekali lagi Aku dan Yowan terdampar menunggu di depan sebuah ruangan. Lagi-lagi tanpa kita tahu apa yang sedang dilakukan oleh para makhluk itu di dalam sana. Bahkan apa fungsi ruangan itu saja Aku pun tidak tahu.

Aku dan Yowan seperti berbicara dengan degup jantung kami sendiri. Menunggu tanpa bicara maupun tanpa kata. Sesekali mengarahkan pandangan ke pintu ruangan tempat Arya tadi dibaringkan. Rasanya seperti menanti sebuah vonis hukuman. Hanya bisa pasrah dan tidak bisa melakukan apa-apa.

Satu hal yang ada di kepalaku dan Yowan. Ini adalah usaha terakhir. Jika gagal, setelah ini Aku dan dia tidak tahu harus kemana dan melakukan apalagi. Menerima dan mengikhlaskan jika Arya harus menghilang selamanya, bukan sesuatu yang mudah diterima saat ini. Apa lagi Yowan. Bagaimanapun wujud dan apa pun Arya, dia adalah sesuatu yang pernah dikandung dan lahir dari tubuhnya dulu. Sedangkan Aku turut merasa Arya sebagai tanggung jawab ku sebagai orang yang telah membuat nya hadir di sini. Entah takdir apa yang akan menanti. Hanya ada firasat tidak baik yang Aku rasakan dari tadi.

Detik demi detik berlalu secara tak kasat mata melaluiku dan Yowan. Kita tidak tahu berapa menit dan jam yang telah terlewati. Tidak perduli berapa banyak waktu itu telah berjalan, yang jelas pintu di dekat kami dimana Arya berada di dalam harus terbuka. Berhasil atau tidak, yang pasti pintu itu akan terbuka.

JGREK .... KLAK.... KLAK....

Akhirnya pintu itu pun terbuka. Aku dan Yowan bersamaan terlompat dari tempat duduk. Berusaha untuk mendekat ke arah pintu dan melihat apa yang terjadi pada Arya di dalam. Wajah yang pertama terlihat adalah Pembayun. Tampak terisak dan berkaca-kaca. Jelas itu malah membuat Yowan jadi panik

“Pembayun... bagaimana Arya??”. Pembayun tidak segera menjawab, malah makin terisak-isak

“Den Ayu... Arya....”.

“Arya baik-baik saja.... Proses transplantasi paku nya berhasil. Anak kalian sudah tidak apa-apa. Proses perubahan dari astral menjadi tubuh fisik seperti kalian butuh waktu. Tunggu dia bangun. Sudah, tidak usah mewek begitu......”. Ujar Ki Taman langsung menyela Pembayun yang masih berusaha menyelesaikan kalimatnya, Ki Taman tiba-tiba berjalan nyelonong dari dalam. Posturnya yang besar menjulang sekitar 2 meter membuat Pembayun agak terdorong dari dalam.

“Stop menangis dan jangan lebay. Jaga anak kalian. Dia masih butuh waktu untuk pulih. Saya mau istirahat dulu. Kalau kalian mencari Saya, Saya ada di ruangan lantai atas”. Ki Taman dengan cueknya nyelonong dan berlalu meninggalkan Aku dan Yowan yang hanya bisa bengong. Sesaat kemudian Aku dan Yowan sadar. Ternyata Arya selamat. Dirinya bisa diselamatkan dengan Kristal Hastabrata. Pembayun ternyata terisak karena tangis bahagia, bukan karena sedih.

Aku menghembuskan nafas lega. Beban ribuan ton yang memadati dada seketika sirna menghilang. Usaha yang kami lakukan tidak sia-sia. Aku dan Yowan berhasil menyelamatkan Arya. Arya tampak tertidur di dalam sebuah tabung kaca yang menutupi tubuhnya. Sepertinya alat itu untuk mempercepat pemulihan. Tubuhnya tampak lebih nyata dan tidak memudar lagi seperti sebelumnya. Yowan mendekat ke arah tabung kaca itu. Setetes bulir air mata mengalir dari mata Yowan, jatuh di atas kaca tabung kaca tempat Arya dibaringkan. Menimbulkan pembiasan warna pelangi karena tertimpa cahaya ruangan.
sotokoyaaa
ashrose
sipandia
sipandia dan 56 lainnya memberi reputasi
57
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.