Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Aceh
  • [COC Regional : Makanan Tradisional] Nirapresso Penyambung Sejarah Aceh

PriNxAvatar border
TS
PriNx
[COC Regional : Makanan Tradisional] Nirapresso Penyambung Sejarah Aceh
"Nira Espresso 1 Bang, ya"
Sayup terdengar suara pelanggan kepada para pramusaji kedai kopi di Kutaraja. Kutaraja merupakan sebutan lama sebelum akhirnya menjadi Banda Aceh. Sejarah lama menorehkan banyak cerita tentang Atjeh dalam ejaan lama. Atjeh Moorden adalah satu diantara ribuan cerita sejarah Bangsa Aceh. Atjeh Moorden kerap disebut sebagai Pembunuhan di Aceh, pembunuhan yang dilakukan oleh masyarakat Aceh secara individu sebagai balas dendam kepada Belanda dalam kurun waktu 1910-1920 [1]. Pembunuhan tidak jarang dilakukan secara terang-terangan di pusat keramaian, hingga muncul istilah Aceh Pungo (Aceh Gila-red). Meski pada kenyataannya, pembunuhan kepada Petinggi-Petinggi Militer Belanda tetap berlangsung hingga tahun 1933 [2]. Tidak cukup secangkir kopi untuk membahas sehari saja tentang sejarah Aceh.

Mungkin mendengar kopi pahit tanpa gula, kopi encer, kopi kental, atau bahkan engasr adalah hal biasa di Banda Aceh. Tetapi kali ini ada menu kopi yang bernama Nirapresso. Ada yang pernah dengar? Atau malah sudah mencoba?
Spoiler for Nirapresso:


Nirapresso merupakan variant baru yang ada di Banda Aceh. Nirapresso merupakan perpaduan antara Air Nira dengan Kopi Espresso. Dapat kita ketahui bersama bahwa Nira adalah getah tandan bunga dari tanaman jenis palma seperti aren, kelapa, kurma, nipah, sagu [3]. Akan tetapi untuk Nira yang digunakan pada minuman ini adalah getah tandan bunga dari Aren, atau disebut Air Aren. Getah tandan bunga dari pohon aren juga kerap dijadikan sebagai gula merah. Sehingga ada nama Gula Aren. Air Nira sendiri dalam bahasa Aceh kerap disebut dengan "Ie Jok". Ie Jok yang masih baru (muda) tidaklah memabukkan. Perlu beberapa proses atau fermentasi untuk menjadikan Ie Jok berubah jadi tuak.
Spoiler for Nirapresso:


Masih menjadi rahasia dalam penyajian bagaimana Air Nira dan Kopi Espresso tidak tercampur meski berada dalam satu gelas yang sama. Pada saat penyajian awal, kita dapat melihat batas jelas antara Air Nira dan Kopi Espresso. Air Nira berwarna bening cenderung putih sedangkan Kopi Espresso berwarna hitam kecoklatan. Air Nira identik berada di bagian bawah, sementara Kopi Espresso berada pada bagian atas. Air nira terlebih dulu dimasukkan ke dalam gelas bersama dengan bongkahan es. Kemudian menyusul kopi espresso. Meski berada dalam satu gelas, nira dan espresso tidaklah bercampur. Sehingga dengan menggunakan pipet, kita dapat mencoba merasakan Air Nira terlebih dahulu sebelum diaduk kemudian. Air Nira yang digunakan adalah Nira Manis, bukan Nira Asam yang kerap dijadikan menjadi tuak. Rasa Nira Manis menyerupai rasa buah kelengkeng. Ada rasa manis bercampur sedikit asam. Tetapi dari beberapa kali menikmatinya, nira yang betul-betul manislah yang menambah daya nilai Nirapresso itu sendiri. Jika nira yang disajikan cenderung asam (manisnya berkurang) tentunya akan berpengaruh pada berkurangnya kualitas Nirapresso tersebut.

Nirapresso lebih nikmat jika disajikan dengan sajian dingin atau ditambah dengan es. Jika dilihat sepintas, ada perhitungan 1:2 antara Air Nira dengan Kopi Espresso. Akan tetapi barista pernah meyakinkan bahwa perbadingan yang digunakan adalah 1:1. Meski terlihat bahwa Kopi Espresso lebih mendominasi takarannya. Karena dalam bayangan saya, jika disajikan secara berimbang, akan berpengaruh pada dominasi rasa nira ketimbang kopi. Konon Nirapresso disajikan tanpa menggunakan gula. Air nira yang manislah yang turut mewarnai rasa kopi espresso yang disajikan. Sehingga rasa Nirapresso tidak terasa pahit sama sekali. Jangan lupa mengaduknya terlebih dahulu untuk mendapatkan sensasi Nirapresso.

Nirapresso diketahui sejak tahun 2017, dan sejak 2018 dipopulerkan oleh Moorden Coffee. Dari sekian banyak ragam kopi, tampaknya Moorden Coffee memilih Nirapresso  sebagai menu andalannya. Tidak hanya itu saja, saya belum menemukan Nirapresso di kedai kopi lainnya di seantero Banda Aceh. Meski seperti kebanyakan kedai kopi lainnya, Moorden Coffee juga menyajikan Espresso Coffee, Wine Coffee dan beragam jenis kopi lainnya. Sehingga kerap saya anekdotkan "Nirapresso ya Moorden Coffee". Nirapresso bisa menjadi pilihan baru bagi penikmat kopi dari serangan bertubi tubi kopi kekinian. Nirapresso hadir tanpa merusak jatidiri kopi yang sesungguhnya, nirapresso hadir dengan citarasa yang lebih berwarna.

Menilik pada sejarah Atjeh Moorden, apakah mungkin ini ada kaitannya dengan Moorden Coffee? Apapun itu, sejatinya secangkir kopi dapat merajut tali silaturahmi yang memutus sejarah. Mungkin sekarang saatnya Nirapresso dapat menghangatkan cerita sejarah yang hampir sepi.


[1] Perang Kolonial Belanda Di Aceh:The Dutch Colonial War in Aceh. Pusat Dokumentasi Dan Informasi Aceh. (1977)

[2] Gedenkboek van het Korps Marechaussee van Atjeh en Onderhoorigheden (1941).

[3] Baharuddin, M. Muin, dan H. Bandaso. Pemanfaatan nira aren (Arenga pinnata Merr.) sebagai bahan pembuatan gula putih kristal. Jurnal Perennial, 3(2): 40-43.



OnikLover
Mr. DAY
tien212700
tien212700 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Aceh
AcehKASKUS Official
1.9KThread473Anggota
Tampilkan semua post
vespatoniAvatar border
vespatoni
#2
pengen diajak oms emoticon-Ngacir2
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.