PART V A. PTT

Setelah kejadian itu dan kondisiku sudah pulih seperti semula,dan ku jalani seperti biasa bersikap dan keseharian dalam bekerja. Aku sengaja tidak menceritakan apa yang ku alami dengan orang-orang disini,cuma mulai membatasi pergaulan diluar jam kerja dengan mereka. Aku lebih memilih nongkrong dengan teman-teman yang bukan dari kalangan kantor ku.

Saat ini sudah pertengahan bulan,entah kenapa aku belum dapat satu orderan pun. Pak Benny juga tidak begitu respon jika aku hubungi,mungkin lagi full stok perusahaannya. Sekarang aku lebih sering duduk bareng dengan teman-teman dealer lain,selepas meeting pagi aku biasa menyambangi mereka di warung kopi tempat biasa kita berkumpul sebelum pada melakukan aktifitas ataupun tidak.

Cuma ada sedikit keanehan yang kurasakan belakangan ini. Setiap hari sehabis meeting pagi dan keluar kantor aku selalu merasa lelah dan mengantuk,padahal aku tidak begadang dan aku rasa waktu tidur ku cukup seperti sebelumnya. Padahal ketika berangkat dari rumah aku sangat semangat dan segar.Dan juga rasa malas ku meningkat,setelah duduk dimana saja aku malas untuk bergerak kemana-mana lagi,bahkan untuk sekedar mengangkat telpon saja aku enggan. Padahal bagi kaum salesman dering telpon adalah salahsatu hal paling ditunggu ,mana tau yang datang adalah prospek orderan tapi bagiku rasanya seperti gangguan saja.

Terkadang lagi karena tidak kuat menahan kantuk aku sering tidur di kursi panjang di warung itu,kadang diwarteg langganan. Karena sudah kenal para pemilik maklum saja melihatku. Tapi berbeda ketika sore ke malam hari apalagi selepas selesai jam kantor,rasa kantuk itu hilang. Rasa penat dan malas juga tidak ada. Hanya saja mau ngapain lagi apa mau dikerjain malam hari.
Bulan ini sudah memasuki tanggal 20 dan aku belum ada sale sama sekali. Setiap siang hari aku hanya menghabiskan waktu dengan malas-malasn dan tiduran saja,dan itu tidak menjadi beban bagiku,aku merasa menikmatinya.
Seketika waktu aku lagi asik tiduran dibangku panjang warung Dedi seorang temanku dari dealer lain menyapaku,

"Hei Bro...bangun...tiduran mulu..” katanya
"Eh Ded,tau nih...bawaannya ngantuk sama lemes aja.." jawabku sambil merubah ke posisi duduk.
"Iya tuh.. ku perhatiin setiap aku kesini ko ada terus...klo gak duduk dipojokan ya posisi gini" bilangnya sambil tersenyum.“Maaf bro sebelumnya…bukan maksud apa-apa tapi sekali lagi maaf klo aku lihat ada sesuatu yang lain didirimu..” Lanjutnya lagi.
"Maksudnya gimana itu? “ tanyaku sambil serius menatapnya.
Aku heran dengan pernyataannya itu.

"Gini bro...jangan marah ya, aku ada sedikit kebisaan ‘melihat’ sedikit yang ganjil dan menurut penglihatan ku ada yang gak beres didirimu,ini udah ku lihat dari awal ko sering-sering ngaso disini,cuma aku baru berani bilang sekarang" katanya lagi.

"Owh..mungkin kurang energi aja kali bro jadi lemah aku nya ...ni udah minum suplemen aku ..." Aku menjawabnya dengan berposisitif thinking.

"Hehe..gini aja lah ...besok ikut aku ke tempat kerabatku ya ...aku ada keperluan juga ya kali aja ko dapat pencerahan dan solusi...paling gak ya aku ada temen kesana,ya tapi kalau ko senggang sih,sekalian buktiin apa yang ku bilang tadi" pintanya.

"Hmm..Oke deh...besok aku juga ga ada kerjaan ..." Jawabku mengiyakan. Ya hitung-hitung tambah kenalan dan saudara pikirku.

Esoknya...kami ketemu di warung kopi biasa
Setelah habis segelas aku langsung pergi ikut dengan Dedy ke tmpt kerabatnya. Kami memakai motor masing-masing aku mengekori dedy dari belakang. Sekira 45 menitan kami masuk jalan kecil didaerah yang cukup padat penduduk. Kemudian kami berhenti disebuah rumah yang depannya seperti bengkel motor kecil.
Terlihat 2 orang sedang mengotak/tik motor,kmudian merek sumringah melihat kedatangan kami.

"Eh..Bang Dedy...baru nyampe bang.." seorang dari mereka bertanya.
"Iya ..nih kenalin temen abg..." Sambung Dedy.
Kemudian kami berkenalan,ternyata mereka bersaudara abang nya bernama irfan dan adiknya fahri . Perkiraan usia mereka 20-25tahunan.

"Ada apa ni bg,tumbenan..."
Irfan bertanya disela kerjaannya service sebuah sepeda motor .
"Uda lama ga mampir..biasalah pengen ngobrol-ngobrol aja juga dah lama ga maen kesini " jawab Dedy.
"Woi...fahri....yok buruan,ada tamu ni lagian uda sore..." Sela irfan..
"Ahaa...iya bang....' jawab Fahri

kemudian mereka beberes peralatan...dan menutup bengkelnya.

"Ayo bang masuk kedalam tapi Bang bentar yaa...mo mandi dulu..” .treak mereka gantian ...
"Iyaa.....”sahut Dedy.

Setelah solat magrib kami duduk diruang tamu mereka,kebetulan ruang tamu mereka tidak ada kursi jadi kami duduk dibawah beralaskan karpet. Rumah mrk model panjang kebelakang dari pintu depan membentuk lorong kebelakang.
Kemudian disuguhi teh panas dan gorengan oleh ibu mereka.
"Waduh....jangan repot-repot bu..” Dedy berkata
“Gak apa kali ded..jarang-jarang kau main kesini..” jawab ibu mereka dengan tersenyum.
“Hehehe..makasih bu..” balas Dedy

“Bang..sorry ya aku keluar dulu,ada keperluan dikit,ngobrol sama fahri aja ya..”tetiba Irfan berkata.
“Lah..mo kemana kau fan,dah rapi aja…mo maen cewek ya…” ledek Dedy..
“Ahaha….dikit aja bang..kadung udah janji nih tadi siang..” Sambil tertawa irfan menjawab.
“Ya..ya..ya…hati-hati jangan belok-belok..” Sambung Dedy sambil tertawa juga..
Kemudian kami duduk bertiga,Aku,dedy dan fahri.

“Gimana kabar bang Ded,keluarga sehat,kerjaan lancar..” Tanya Fahri.
“Alhamdulillah ri,sehat dan lancer,gimana bengkel,rame?.” Balas Dedy..
“Alhamdulillah…gak rame-rame amat bang,tapi ada aja lah yang datang cukup-cukup aja..” Jawab Fahri.
“Syukurlah,,itu yang penting..Cukuppp….ya kan Bro….” Ucap Dedy sambil menepuk kakiku.
“Eh,,iya…iya..haha…” Ucapku terbata dan tertawa sedikit terkejut dengan tepukan Dedy.

“Jadi gini Fahri,kawan ku ini ada yang aneh abang lihat,setiap hari tiduran aja di warung,untung yang punya gak marah,menyemak aja dia tiap hari dipojokan,kalau abang lihat redup sekali pancaran wajahnya,seperti gak ada gairah,terus asal molor kadang...ga liat tempat lagi...di kursi warung juga sanggup dia ..,PTT kali lah ..Pantang Teletak Tidurr..... “ Sambil ketawa si dedy menjelaskan..