Trit kali ini sangat-sangat tak bermanfaat namun bisa menjadi info yanf menarik nih untuk agan semua, maaf kata kuncinya "Berzina" memang tak bisa di larang apalagi di halangi hukuman secara pidana pun tidak ada asal dilakukan antara suka sama suka.

Kalau dilakukan secara terpaksa salah satunya baik wanita maupun lelaki namanya rudapaksaan, maka jangan heran bila para PSK tumbuh subur du nusantara karena yang terkena pidana adalah sang penyalur, lebih akrab di panggil germo. Sedangkan mereka hanya di data dan masih bisa menghirup udara bebas, sebab perzinahan hanya di larang oleh agama tapi tidak ada hukumnya di KUHP.

KUHP hanya mengatur bila ada delik aduan buat mereka yang sudah mempunyai suami atau istri. Jadi kalau kamu suka mencari bini orang atau laki orang dan melakukan perzinahan, maka KUHP mengatur pidana akan hal ini. Namun bila tidak ada delik aduan, maka sang tersangka pun aman.

Oke sekarang bagaimana bila umur sudah senja, sudah mendekati alam ghaib karena fisik sudah tak seperti masa muda lalu bergairah untuk bercinta hingga meminum obat untuk meningkatkan stamina alhasil bukan kenikmatan yang di dapat tapi nyawa hilang meninggalkan jasad.



Ini terjadi pada pasangan yang bukan suami Istri, inisial mereka MA (54) dan Y (46) harusnya di usia yang sudah setengah baya seperti ini harus khusu berdo'a atau minimal menimang cucu dan menikmati hari tua.

Tapi sayang yang terjadi malah mereka meninggal setelah bercinta, hingga mayatnya di temukan bertumpuk di kamar hotel di Baturraden, Banyumas. Nampaknya malaikat maut datang lebih cepat karena kesalahan sendiri.  

Pil penambah stamina dianggap sebagai pemicu serangan jantung oleh polisi, kasus ini pun tak ada yang harus di salahkan karena keduanya sudah sukses berganti alam. Namun setidaknya hal seperti ini menjadi pelajaran buat agan yang masih bisa bernafas dengan gratis di dunia ini.

Kematian datang kapan saja bahkan ketika sedang memacu kenikmatan pun bisa mati, tak perduli tua atau muda ia pasti akan datang. Setidaknya berfikirlah sedikit dengan otak bila ingin melakukan tindakan yang di nilai melanggar, ingat sedikit saja tentang kematian. Setidaknya itu akan menjadikan agan mengerem hal-hal yang tidak baik.



Apa tanggapanmu gan dengan cerita ini? Memyalahkan yang meninggal, atau menyalahkan obat kimia yang di konsumsi?

Salam lur, saya c4punk see u next thread.