Kaskus

Story

agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
RUMAH WARISAN ATAS BUKIT
Spoiler for prolog:


*********

RULES

- Ikuti perarturan SFTH

- Agan2 dan Sista bebas berkomentar, memberikan kritik dan saran yang membangun.

- Selama Kisah ini Ditulis, mohon untuk berkomentar seputar cerita.

- Dilarang meng-copas atau meng copy segala bentuk di dalam cerita ini tanpa seizin penulis


index






































Diubah oleh agusmulyanti 07-12-2022 06:16
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
theoscusAvatar border
theoscus dan 56 lainnya memberi reputasi
55
43.4K
590
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
#456
Part - 37
Bi Inah memegang tangan gue.

"Alhamdulillah den, alhamdulillah aden selamat."
"Bagaimana dengan laki-laki itu bi ?."

Bi Inah memandang ke arah mas Tono. Mas Tono terdiam, wajahnya menunduk.

"Maafkan saya mas."
"Kenapa mas Tono meminta maaf pada saya ?."
"Karena saya tidak menceritakan sesuatu yang sangat penting,...saya pikir, itu masa lalu dan tidak akan menimbulkan kejadian yang sehebat ini."

"Maksud mas Tono,"..aarkkhh, gue merasakan sakit yang teramat sangat di punggung gue, bekas luka tikaman laki-laki itu.

"Begini mas...,"

Fatimah memandang ke arah mas Tono, dengan lembut ia berkata.

"Mas...apa tidak sebaiknya ceritanya nanti saja, karena kondisi mas Linggar masih belum begitu pulih."
"Maaf neng Fatimah, saya lupa."
"Nggak apa-apa Fatimah, aku kuat koq," ujar gue sambil meringis, menahan sakit.
"Mas...Imah minta tolong, sekali ini saja, mas Linggar dengarkan kata Imah," ujar Fatimah dengan wajah menghiba.

Melihat wajahnya yang terlihat sangat cemas, serta kondisi luka gue yang terasa sakit, akhirnya gue mengalah.
Dengan berat hati, gue turuti permintaan Fatimah.

Mas Tono lalu menolong Fatimah membaringkan gue kembali di tempat tidur.

"Istirahat dulu ya mas, saya janji, kalo luka mas Linggar sudah sembuh saya akan ceritakan."

Gue mengangguk setuju.

*********

Dua orang perawat datang menghampiri gue, menyuntikan sesuatu kedalam tabung infus, lalu dengan ramah meminta gue, untuk tidak banyak bergerak dulu.

"Bu...bapaknya tolong jangan terlalu banyak gerak dulu ya, biar lukanya cepet sembuh," ujar salah satu perawat kepada Fatimah.

Fatimah mau menjawab, tapi sebelum dia bersuara, gue sudah menyambung.

"Iya suster, istri saya galak, tadi juga saya udah dimarahin."

Fatimah refleks mencubit lengan gue..aduhh...

"Ya Allah...maaf...maaf mas, saya gak sengaja."
"Gak apa-apa koq istriku," ujar gue menggoda.
"Ih..mas apaan sih."

Kedua perawat itu tersenyum, sambil berlalu meninggalkan gue dan Fatimah yang tertunduk malu.

**********

Malam ini hari ketiga gue di rumah sakit, kondisi gue semakin pulih, dan mungkin besok gue sudah bisa pulang.
Gue gak bisa tidur, netra gue menjelajahi isi kamar rumah sakit, tempat gue dirawat. Di sofa gue melihat tubuh Fatimah yang tertidur dengan lelap. Dan dilantai yang beralaskan tikar ada bi Narti dan bi Inah. Gue tersenyum dan merasa bersyukur dikelilingi orang-orang yang sangat menyayangi gue.
Malam yang semakin larut, akhirnya membuat gue terlelap. Antara sadar dan tidak gue melihat sosok wanita yang selalu ada di kamar ayah, tersenyum ke arah gue, seperti mengucapkan terima kasih. Tak lama setelah sosok itu menghilang, muncul mbak Kirana dan Melati, mereka melambaikan tangan ke arah gue, sambil berjalan menjauh, semakin jauh dan akhirnya menghilang.

Gue tersentak, saat ada jemari yang menepuk tangan gue lembut.

"Bangun mas..mas..bangun!!."
"Minumlah, tadi mas mengigau," ujar Fatimah.
"Tadi mas mimpi apa?."

Gue ceritakan yang gue alami barusan. Fatimah hanya tertunduk dan diam. Lalu dengan dalih hendak ke kamar mandi, ia mencoba menghindar dari pertanyaan gue. Gue yakin sudah terjadi sesuatu pada kedua putri bu Hanum. Tapi entahlah apa itu.
Diubah oleh agusmulyanti 12-02-2020 23:25
MontanaRivera
black392
anwaranwar93
anwaranwar93 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.