Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

buaya.Avatar border
TS
buaya.
Kepala BPIP Sebut Agama Jadi Musuh Terbesar Pancasila
 Kepala BPIP Sebut Agama Jadi Musuh Terbesar Pancasila

Jakarta - Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah diterima oleh mayoritas masyarakat, seperti tercermin dari dukungan dua ormas Islam terbesar, NU dan Muhammadiyah sejak era 1980-an. Tapi memasuki era reformasi asas-asas organisasi termasuk partai politik boleh memilih selain Pancasila, seperti Islam. Hal ini sebagai ekspresi pembalasan terhadap Orde Baru yang dianggap semena-mena.

"Dari situlah sebenarnya Pancasila sudah dibunuh secara administratif," kata Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi
kepada tim Blak-blakan detik.com.

Belakangan juga ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Mereka antara lain membuat Ijtima Ulama untuk menentukan calon wakil presiden. Ketika manuvernya kemudian tak seperti yang diharapkan, bahkan cenderung dinafikan oleh politisi yang disokongnya mereka pun kecewa.

"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan,"
papar Yudian yang masih merangkap sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Jogjakarta.

Sebagai kelompok mayoritas yang sebenarnya, ia melanjutkan, NU dan Muhammadiyah mendukung Pancasila. Kedua ormas ini tak pernah memaksakan kehendak.

Konsep Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang majemuk seperti Indonesia, Yudian melanjutkan, merupakan anugerah terbesar dari Tuhan. Dari sisi sumber dan tujuan, Pancasila itu relijius karena kelima sila yang terkandung di dalamnya dapat ditemukan dengan mudah di dalam kitab suci ke enam agama yang diakui secara konstitusional di republik ini.

"Tapi untuk mewujudkannya kita butuh sekularitas bukan sekularisme. Artinya soal bagaimana aturan mainnya kita sendiri yang harus menentukannya," kata Yudian.

Ia pribadi mengaku menerima amanah sebagai Kepala BPIP menggantikan Yudi Latief yang mengundurkan diri pada Juni 2018, sebagai bentuk jihad dalam upaya mempertahankan NKRI.

Lantas, apa saja yang akan dilakukan BPIP dalam membumikan nilai-nilai Pancasila khususnya bagi generasi milenilai? Simak selengkapnya dalam Blak-blakan bersama Prof Yudian Wahyudi, "Agama, Musuh Terbesar Pancasila " di detik.com, Rabu (12/2/2020).

Sumber



alhamdulilah, akhirnya ada yg waras, menyadari dan mengakui bahwa agama adalah sumber masalah di negara ini


insya allah pemahaman ketua BPIP ini bisa dimengerti dan disebarkan ke seluruh warga negara ini, terutama yg dikampung2 yg mudah di hasut dan diprovokator oleh para alim ulama


ditunggu komentar kaum religius untuk menyerang balik dengan tuduhan PKI dan WAHYUDI dgn penggiringan opini seakan2 pernyataan ketua BPIP ini salah dan sesat,

dan lalu membuat penggiringan opini seakan2 pancasila dgn sila ke 1 nya diartikan justru mendukung gerakan teroris religius mereka. emoticon-fuck



Diubah oleh buaya. 12-02-2020 00:29
latifbastian123
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 41 lainnya memberi reputasi
32
10.8K
310
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
balado.jengkolAvatar border
balado.jengkol
#8
"Agama, Musuh Terbesar Pancasila "

gua koq kesilap matanya jadi bacanya:

"Islam, Musuh Terbesar Pancasila "

Tapi harus diakui sih kalo 74 tahun Pembangunan Indonesia gak melesat seperti negara negara lainnya yang notabene baru merdeka belakangan seperti Singapura, China bahkan Jepang yang luluh lantak dibom atom 1945... gua rasa gara gara Agama terlalu masuk ke dalam kancah berkehidupan bernegara, dikit dikit agama, cari pemimpin dilihat agamanya...

Bukan berarti Sila ke 1 dihilangkan, dalam arti gak boleh ada agama di Indonesia... tapi seharusnya Agama dipandang sebagai ranah urusan pribadi saja.. untuk urusan pribadi silahkan melakukan kewajiban agama sebebas bebasnya... lu pribadi mau menjalankan syariat paling ketat pun silahkan asal untuk pribadi saja, jangan dipaksakan untuk umum bernegara.

Coba bayangkan kalo dari dulu Indonesia menerapkan hal ini, udah pesat jadi Negara Maju sekarang.
Diubah oleh balado.jengkol 12-02-2020 01:01
bayukuya1988
farhan.faf
kdx69
kdx69 dan 33 lainnya memberi reputasi
28
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.