- Beranda
- Berita dan Politik
Lebih Dari 40 Ribu Ekor Babi Mati
...
TS
hantupuskom
Lebih Dari 40 Ribu Ekor Babi Mati
Medan, Gatra.com – Kasus kematian babi di Sumatera Utara (Sumut) yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir dipastikan telah menyebar di 21 kabupaten kota yang ada di Sumut. Data terakhir yang diterima dinas terkait jumlah ternak babi yang mati lebih dari 4o ribu ekor.
Pihak Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengatakan bahwa kematian babi tersebut disebabkan penyebaran virus African Swine Fever (ASF). Virus ASF merupakan salah satu virus yang hanya ditemukan pada babi.
Virus ASF dapat dengan mudah menular pada babi baik melalui kotoran, maupun turunannya. Virus ASF menyebabkan kematian yang sangat cepat pada babi. Serta dapat bertahan hidup di lingkungan dan relatif lebih tahan terhadap disinfektan.
“Jumlah populasi babi di Sumut mencapai 1,2 juta ekor langkah yang telah dilakukan saat ini melalui tim pengendalian,” terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Sumut, Senin (10/2).
Azhar menegaskan bahwa virus ASF belum ada vaksi dan obatnya. Penanganan yang dilakukan adalah menjaga dan mengawasi pola hidup babi. Termasuk membersihkan kandang dan menjaga kesehatan babi agar tidak terkontaminasi.
“Kita memperketat lalulintas ternak babi antar kabupaten kota. Cara ini yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus. Namun harus diketahui bahwa virus dapat menyebar dari kendaraan yang mengangkut, keranjang bekas babi dan beberapa media lainnya,” terangnya.
Sumur:
https://www.gatra.com/detail/news/46...ekor-babi-mati
udah gawat bener tuh kasusnya
dibikin wacana buat musnahin babi yg sakit malah didemo ntar ketular penyakitnya baru treak2
Pihak Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengatakan bahwa kematian babi tersebut disebabkan penyebaran virus African Swine Fever (ASF). Virus ASF merupakan salah satu virus yang hanya ditemukan pada babi.
Virus ASF dapat dengan mudah menular pada babi baik melalui kotoran, maupun turunannya. Virus ASF menyebabkan kematian yang sangat cepat pada babi. Serta dapat bertahan hidup di lingkungan dan relatif lebih tahan terhadap disinfektan.
“Jumlah populasi babi di Sumut mencapai 1,2 juta ekor langkah yang telah dilakukan saat ini melalui tim pengendalian,” terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Sumut, Senin (10/2).
Azhar menegaskan bahwa virus ASF belum ada vaksi dan obatnya. Penanganan yang dilakukan adalah menjaga dan mengawasi pola hidup babi. Termasuk membersihkan kandang dan menjaga kesehatan babi agar tidak terkontaminasi.
“Kita memperketat lalulintas ternak babi antar kabupaten kota. Cara ini yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus. Namun harus diketahui bahwa virus dapat menyebar dari kendaraan yang mengangkut, keranjang bekas babi dan beberapa media lainnya,” terangnya.
Sumur:
https://www.gatra.com/detail/news/46...ekor-babi-mati
udah gawat bener tuh kasusnya
dibikin wacana buat musnahin babi yg sakit malah didemo ntar ketular penyakitnya baru treak2
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
15
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.1KThread•41KAnggota
Tampilkan semua post
polyglot
#1
Bukan masalah itu, babi yg sehat pada mati nanti.
0