Kaskus

Story

agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
RUMAH WARISAN ATAS BUKIT
Spoiler for prolog:


*********

RULES

- Ikuti perarturan SFTH

- Agan2 dan Sista bebas berkomentar, memberikan kritik dan saran yang membangun.

- Selama Kisah ini Ditulis, mohon untuk berkomentar seputar cerita.

- Dilarang meng-copas atau meng copy segala bentuk di dalam cerita ini tanpa seizin penulis


index






































Diubah oleh agusmulyanti 07-12-2022 06:16
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
theoscusAvatar border
theoscus dan 56 lainnya memberi reputasi
55
43.4K
590
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
#423
Part - 36
Hujan masih turun dengan derasnya, disertai kilatan petir yang sambung menyambung. Gue merasa malam ini adalah malam terakhir gue, semua impian yang selama ini terbentang indah, sepertinya harus pupus dan hanya menjadi sepenggal cerita dari orang-orang yang tau tentang kehidupan dan cinta gue. Gue pejamkan mata, dan coba merasakan indahnya hari-hari yang sudah gue lewati, sebelum lempeng baja itu, menuntaskan hidup gue dalam beberapa detik ke depan. Gue dengar langkah itu semakin dekat, kian dekat dan bertambah dekat. Nafas hidup gue seakan sudah harus berakhir...Laa ilaa haillallah, gue terus melafalkan tahlil.
Gue bisa merasakan hembusan nafas kebencian dari laki-laki itu, dan tawa kemenangan dari bibirnya...hahahah....hahahaha.....hahahaha, tamat sudah riwayatmu tuan muda...hahahaha....hahahaha...hahahaha.

Gue semakin kuat melafalkan tahlil, satu hentakan, dan gue akan menjadi jasad tanpa nyawa. Hingga akhirnya satu teriakan, dibarengi dengan jatuhnya benda logam yang sangat keras....tranggggg....brakkk membuat gue harus membuka mata, "Fatimah !!," gue melihat perempuan itu menghunuskan goloknya kearah laki-laki yang kini sudah tergeletak dilantai. Fatimah berpaling ke arah gue, disaat itulah laki-laki itu berkelit dan kembali berdiri. Tangannya dengan sigap meraih pisau dan ...

"Fatimah !! awasss!!."

Fatimah tak sempat mengelak, pisau itu menggores lengan Fatimah, darah bersimbah mengenai wajah gue. Dengan sekuat tenaga, gue bangkit berdiri, meski dengan terhuyung gue coba mendekati tubuh Fatimah.

"Menjauhlah mas...!, awass !...mass!!"

Gue gak menghiraukan teriakan Fatimah, hingga satu tebasan membuat gue roboh bersimbah darah.

aaakkkhhhh......

"Mas ...mas Linggar !!, kurang ajar...bi**ab, kau melukai calon suamiku."

Gue masih bisa mendengar teriakan Fatimah.

hiyaaaa..mati kau penjahat laknat, kukirim kau ke neraka. Bersamaan dengan teriakan Fatimah, gue merasakan adanya tubuh yang terhempas jatuh. Fatimah berlari mendekati gue, dipeluknya tubuh gue yang bersimbah darah.

Mas Linggar!! Mas ...bangun mas !, tolonggg !!

Gue pandangi wajah manis Fatimah yang sedang menangis.

"Aku mencintaimu Fatimah, aku sungguh mencintaimu."
"Bertahanlah mas, bertahanlah untuk aku, aku mohon."

Gue gak bisa merasakan apa-apa lagi, saat itu gue merasa mungkin malaikat maut sudah datang menjemput gue. Tak lama gue melihat ada cahaya menerobos masuk. Kyai Hasan, mas Tono dan bi Narti masuk dengan tergopoh gopoh.

"Ya Allah. Den Linggar... bangun den !, ini bibi den , bangun den!!..huhuhu..huhuhu."

Sesudah itu gue gak merasakan apa-apa lagi.

**********

Gue membuaka mata, gue melihat sekeliling gue didominasi warna putih.

"Aduhhhh

"Dimana aku ?, apa aku sudah mati ?,"
"Mas !, ya Allah mas Linggar sudah sadar. Alhamdulillah..alhamdulillah ya Allah."
"Abi...!!."

Gue lihat Fatimah berlari memanggil abinya. Tak lama kemudian, muncul kyai Hasan disusul mas Tono, bi Ijah dan bi Narti.
Diubah oleh agusmulyanti 11-02-2020 15:28
MontanaRivera
black392
anwaranwar93
anwaranwar93 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.