Kaskus

Story

rahma.syndromeAvatar border
TS
rahma.syndrome
(Sad Story) Penyesalan Berujung Maut
Bagian 1

Amanda menangis di dalam kamarnya, menangisi kebodohannya. Suara tangisnya terdengar pilu dan frustasi.

(Sad Story) Penyesalan Berujung Maut

“Sudah diam!!! Apa yang kamu tangisi? Tidak ada gunanya kamu menangis semalaman!” ujar Ibunya marah-marah setelah ia mengetahui bahwa anak gadisnya hamil di luar nikah. Padahal selama ini yang ia tahu, anaknya adalah gadis yang baik, polos dan selalu patuh kepada orang tuanya. Tapi kepercayaan yang di berikan oleh orang tuanya ia rusak begitu saja hanya karena seorang lelaki.

“Maafkan Amanda Bu, sungguh Amanda menyesal” ucap Amanda lirih sambil menahan isak tangisnya. Ia sungguh merasa bersalah, bahkan saat ini ia sudah tidak bisa berpikir jernih lagi.

Amanda  terlalu polos dan bodoh sehingga ia terlalu mudah untuk di pengaruhi oleh lelaki, sebelumnya Amanda tak punya kekasih. Namun semuanya berubah ketika ia jatuh cinta kepada seorang lelaki bernama Reyhan yang terkenal nakal. Amanda bahkan rela melakukan apa saja atas nama cinta.

“Berapa usia kandunganmu? Dan siapa yang menghamilimu? Apa dia tahu bahwa kamu hamil?” tanya Ibunya lagi dengan suara yang serak, sang Ibu tak kuasa menahan tangis.

Amanda diam tak mampu menjawab pertanyaan Ibunya, ia terlalu takut. Takut Reyhan tak mau bertanggung jawab dan takut Ibunya tak mau mengakuinya lagi sebagai anak. Bahkan Amanda sempat berpikir akan mengakhiri hidupnya. Ia terlalu frustasi dengan masalah yang di hadapinya. Bagaimana tidak, saat ini ia baru saja kelas 12 awal semester tapi ia harus keluar dari sekolahnya karena kehamilannya sudah di ketahui oleh pihak sekolah.  Perut yang semakin membesar karena usia kehamilannya sudah memasuki bulan ke 3 membuat salah satu guru curiga dan bertanya tentang keadaanya.

Mendengar kabar dari sekolah yang mengeluarkan anak gadisnya, lantas sang Ibu marah besar. Ia sangat kecewa dan hatinya sangat hancur karena kelakuan anaknya. Sebagai seorang single parent, ia merasa gagal dalam mendidik anaknya. Bahkan ia malu pada diri sendiri, malu pada tetangganya yang selalu membicarakan anaknya dan malu pada almarhum suaminya.

Setelah beberapa minggu berita kehamilan Amanda di ketahui, pernikahan pun akan di langsungkan. Sebenarnya Amanda sangat malu kepada teman-temannya, di saat yang lain sibuk menuntut ilmu ia justru sibuk mempersiapkan pernikahannya, mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi sebuah pernikahan dan kehidupan rumah tanggga. Untuk usia yang terlalu muda, menjalani kehidupan rumah tangga sangatlah sulit. Mungkin mereka akan kaget bahkan sering terjadi pertengkaran antara suami dan istri. Karena mereka masih ingin bebas, ingin bermain dengan teman, ingin menikmati indahnya masa sekolah, ingin bebas pergi kapan saja tanpa memikirkan anak. Tapi semuanya berubah ketika sudah menikah. Harus mengurus suami, anak dan rumah. 

Sehari sebelum pernikahannya, Amanda melamum memikirkan kejadian dulu dimana saat ia melepas kehormatannya untuk sang kekasih. Saat itu Amanda dan Reyhan baru jadian selama satu bulan, namun karena Reyhan terkenal nakal dan selalu bermain dengan wanita ia menginginkan yang lebih dari Amanda. Awalnya Amanda menolak karena ia tak mau menghianati kepercayaan orang tuanya, tapi Reyhan membujuk dan mengancam ingin putus jika Amanda tak mau. Amanda tidak ingin putus dari Reyhan karena ia sangat mencintainya dan  menyayanginya. Atas dasar itulah Amanda mau melakukannya. Amanda terlalu bodoh memang.

Setelah menikah, kehidupan baru Amanda di mulai. Saat pagi yang biasanya ia gunakan untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah, kini ia gunakan untuk memasak, menyapu, mencuci baju dan masih banyak lagi yang di lakukan sebagai seorang istri. Ia tinggal bersama suaminya di sebuah rumah pemberiaan orang tua Reyhan. Untuk saat ini mereka hidup dari uang yang di berikan oleh kedua orangtua mereka. Tapi untuk kehidupan kelak mereka harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

“Mas, kamu kapan cari kerja?” tanya Amanda saat mereka sedang makan malam. Saat ini usia kehamilan Amanda sudah memasuki  9 bulan dan sebentar lagi melahirkan.

“Kerja? Di daerah kita itu hanya ada PT, dan PT itu hanya membuka lowongan pekerjaan untuk wanita. Sedangkan aku pria! Tak ada lowongan untukku. Mending kamu yang bekerja setelah melahirkan nanti,” jawab Reyhan memberikan alasan.

“Aku? Dimana tanggung jawabmu sebagai seorang suami Mas? Tanggung jawab memberi nafkah untuk anak dan istrinya!” jawab Amanda dengan kesal.

“Diam!!! Dan turuti saja apa perkataanku, aku suamimu. Aku berhak mengaturmu!” ucapnya dengan nada keras.

Amanda hanya diam dan menahan tangis, ia ingin sekali pulang ke rumahnya dan memeluk Ibunya, mencurahkan seluruh isi hatinya, mencurahkan kekesalannya dan mencurahan bebannya. Tapi Amanda tak mau melakukannya, karena semua ini terjadi karena kesalahannya sendiri dan ia harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

Waktu terus berlalu tanpa memberikan jeda untuk beberapa saat, dan malam ini Amanda terbaring di rumah sakit bersama Ibunya. Karena ia meraskan sakit yang amat sangat di perutnya, air ketuban pun sudah pecah menandakan Amanda akan melahirkan. Jam sudah menunjukan pukul 00.30 WIB, namun sang bayi belum keluar juga dan Reyhan suaminya belum mengetahui bahwa Amanda akan melahirkan. Karena sejak sore Reyhan belum pulang ke rumah, dan entah pergi ke mana. Semenjak menikah, sikap Reyhan berubah. Sudah tak seperti saat dulu menjadi kekasih Amanda. Sikap yang lembut kini berubah menjadi kasar, perhatian dan kasih sayangnya kepada Amanda semakin berkurang seiring berjalannya waktu.

Tepat jam 04.00 WIB dini hari, terdengar tangisan bayi dari sebuah ruangan yang bercat putih bersih itu. Sang Ibu sangat bahagia karena bayi-nya dan Amanda dalam keadaan sehat.

Tunggu cerita selanjutnya ya... emoticon-Wowcantikemoticon-Wowcantikemoticon-Wowcantik

Bagian 2

Bagian 3

Bagian 4

Bagian 5

-TAMAT-
Diubah oleh rahma.syndrome 12-02-2020 14:22
Gimi96Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 26 lainnya memberi reputasi
25
6.5K
48
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
rahma.syndromeAvatar border
TS
rahma.syndrome
#1
Bagian 2
Beberapa hari setelah sang bayi lahir, sikap Reyhan semakin tidak karuan. Sering pergi dan pulang malam. Bahkan untuk sekedar menyempatkan waktu untuk bersama anak pun tak pernah. Seharusnya Reyhan bahagia mempunyai anak dan sudah menjadi seorang Ayah, tapi itu tidak berlaku untuk Reyhan.

Amanda semakin hari semakin sering menangis karena perlakuan Reyhan yang kasar. Ia sering melamun, memikirkan hidupnya yang sekarang. Sedih ketika mengingat kesalahannya dulu, mengingat saat melahirkan tanpa di dampingi sang suami, dan sedih katika menghadapi kenyataan sekarang. Air mata terus mengalir membasahi pipinya, Amanda sangat ingin mempunyai kehidupan seperti sepasang suami istri selayaknya. Membangun keluarga kecilnya bahagia dengan canda tawa dan hidup yang selalu berkecukupan. Tapi semua itu, mustahil untuk Amanda dapatkan.

Satu-satunya alasan untuk tetap hidup bagi Amanda adalah sang bayi yang sekarang berada di gandongannya. Setiap hembusan napas sang bayi, setiap detak jantungnya itulah nyawa Amanda.

Ketika umur bayi sudah 1 tahun lebih, Amanda memilih untuk bekerja. Karena ia tak mungkin terus menerus hidup dari belas kasihan orang tua dan mertuanya. Ia bekerja di salah satu PT bulu mata karena ia hanya mempunyai ijazah SMP. Sedangkan sang suami? Tentu saja menganggur di rumah dan mengasuh anaknya. Istilah seperti itu sering di sebut dengan “Pamong Praja” yang artinya Papa momong Mama kerja. Memang di daerahnya banyak orang seperti itu, tapi bagi Amanda ini sangatlah tidak adil. Bagaimana tidak? Seorang wanita yang sudah di takdirkan menjadi tulang rusuk pria tapi kini justru menjadi tulang punggung. Tidak sepantasnya seorang wanita memberikan nafkah kepada anak dan suaminya. Di mana letak tanggung jawab sebagai suami? Seharusnya jika tidak ada lowongan pekerjaan di daerahnya, ya keluar kota untuk mencari pekerjaan. Dunia tidak sempit! Apapun sudah sepantasnya di lakukan seorang suami untuk menafkahi anak dan istrinya. Bukan hanya  di rumah dan menerima uang dari istri. Begitukah seorang imam? Tidak!

Tapi Amanda masih mempunyai kesabaran untuk menghadapi kehidupan-nya yang sekarang. Bagi Amanda, ini adalah hukuman atas dosanya dahulu.

Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa kini anak Amanda yang di beri nama Riko sudah berusia 2 tahun. Anak yang sangat menggemaskan, kulit putih, mata besar, pipi tembem dan hidungnya yang mancung terpahat nyaris sempurna. Siapapun yang melihatnya pasti tak hentinya berdecak kagum melihat betapa lucu dan imutnya Riko. Tapi lagi dan lagi, itu tidak berlaku untuk Reyhan. Bagi Reyhan, Riko adalah mimpi buruknya. Rehyan tidak pernah sadar bahwa perbuatannya lah yang membuat keadaan seperti ini.

Di suatu sore saat Amanda baru pulang dari kerja, ia sangat terkejut melihat anaknya berada di teras rumah sendirian. Amanda segera datang dan menggendongnya. Ia heran kemana suaminya, sehingga anaknya di biarkan berkeliaran. Sedangkan di depan rumahnya adalah jalan raya, dan itu bisa membahayakan Riko. Karena Riko baru bisa berjalan dan masih belum berpikir akan keselamatannya.

“Mas, kamu dimana?” tanya Amanda setelah masuk ke dalam rumah dan mencari keberadaan suaminya.

Amanda terus berjalan menyusuri setiap sudut rumahnya, tapi ia tak menemukan tanda-tanda suaminya ada di rumah. Ia sangat marah dan geram kepada suaminya. Di saat ia lelah bekerja dan mempercayakan suaminya untuk menjaga Riko, tapi justru Riko di tinggalkan begitu saja, bagaimana jika sesuatu terjadi kepada Riko? Misalnya di tabrak mobil? Di culik? Atau ia bermain sesuatu yang membahayakan? Membayangkannya saja Amanda merinding. 

Jam sudah menunjukan pukul 23.30 WIB, tapi Reyhan belum pulang juga. Amanda menunggunya di ruang TV, sedangkan Riko sudah tertidur pulas.

Suara pintu terbuka mengagetkan Amanda dan ia langsung bangkit untuk melihatnya. Terlihat Reyhan suaminya berjalan masuk dengan santai tanpa merasa bersalah.

“Mas! Kamu dari mana saja? Bagaimana bisa seorang Ayah meninggalkan anaknya sendirian di rumah?” ucap Amanda dengan nada keras.

“Aduhh, brisik deh! Suami baru pulang bukannya di sambut dengan senyuman ini malah ngomel-ngomel” jawab Reyhan sambil membanting tubuhnya di sofa ruang tamu.

“Jawab pertanyaanku Mas! Kamu nggak mikir apa, kalo Riko kenapa-kenapa. Inget Mas, Riko itu juga anak kamu! Darah daging kamu” Ucap Amanda emosi.
Reyhan bangkit dan mendorong Amanda hingga terjatuh.

Brukkkk! Amanda jatuh di lantai.

“Minggir! Aku cape mau tidur!” ucap Reyhan sambil berlalu meninggalkannya.

Amanda sudah tak kuat lagi menahan tangisnya, air matanya mengalir begitu saja tanpa bisa di hentikannya. Ia menangis, menjambak rambutnya dengan frustasi. Tubuhnya bergetar karena emosinya yang sudah di puncak. Tapi ia coba meredam, dan memilih untuk tidur bersama anaknya. Karena sentuhan dari anaknya-lah yang mampu memberikan kenyamanan.
a9r7a
calipht
tata604
tata604 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.