Kaskus

Story

agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
RUMAH WARISAN ATAS BUKIT
Spoiler for prolog:


*********

RULES

- Ikuti perarturan SFTH

- Agan2 dan Sista bebas berkomentar, memberikan kritik dan saran yang membangun.

- Selama Kisah ini Ditulis, mohon untuk berkomentar seputar cerita.

- Dilarang meng-copas atau meng copy segala bentuk di dalam cerita ini tanpa seizin penulis


index






































Diubah oleh agusmulyanti 07-12-2022 06:16
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
theoscusAvatar border
theoscus dan 56 lainnya memberi reputasi
55
43.4K
590
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
#266
Part - 26
Usai kejadian gue ngelabrak mang Asep, dan nendang sesajen dia, gue ngerasa seperti ada yang ngawasin gerak gerik gue, entahlah mungkin cuma perasaan gue aja kali.

Malam ini, gue balik lagi tidur di kamar ayah. Karena udara malam ini cukup dingin, gue gak ngidupin AC. Jendela kamar ayah yang cukup lebar, gue biarin tidak bergorden tebal, jadi hanya gue pasang gorden putihnya saja, maksud gue sih, agar kamar gak terlalu gelap-gelap amat, saat gue matikan lampu utama, jadi masih ada cahaya yang menerobos masuk dari lampu taman.

Sebelum tidur, gue sempetin buat WA Fatimah, hanya sekedar menanyakan kabarnya, tapi sayangnya Fatimah sepertinya sudah tidur, karena malam juga sudah semakin larut.

*******

Untuk mengisi waktu gue baca buku, hanya dengan penerangan lampu meja. Tiba-tiba gawai Hp gue menyala, kulirik sepertinya ada WA masuk. Sontak gue angkat, karena gue pikir itu balasan dari Fatimah.

"Hai mas...belum tidur," sebuah WA masuk tanpa nama.
"Siapa ini ?." balas gue

Tak ada jawaban. Kutunggu beberapa lama, masih juga belum ada jawaban, hingga akhirnya gawai hp gue kembali menyala.

"Koq belum juga tidur mas ?, hati-hati ya."
"Maaf ini siapa ya ?."

Tak lama kemudian gue mencium wangi bunga melati.

"Koq bau bunga sih ?."...hiyyyy

Gue letakan buku gue, lantas gue duduk dipinggir tempat tidur, saat netra gue mengarah ke jendela, jantung gue serasa mau copot, diluar jendela, di gelapnya malam, gue melihat ada seorang wanita sedang berdiri menghadap gue sambil menangis.huhuhu....huhuhu...huhuhuhu

Gue tanpa aba-aba berdiri dan berusaha berlari, tapi kaki gue seperti ada yang menahannya. Lampu duduk tiba-tiba padam. Taklama setelah itu, pintu kamar dibuka orang, seorang wanita masuk bersama seorang laki-laki. Mereka naik ketempat tidur yang sedang gue duduki, tapi mereka seolah tidak melihat kehadiran gue. Saat mereka tengah asik bermesraan, tiba-tiba, masuk seorang wanita, dengan marah ditariknya tubuh wanita yang sedang bermesraan tadi.

"Heii...hentikan !!, hentikan !!." teriak gue

Suara gue sepertinya sia-sia, wanita itu terus mengamuk dan dengan sekuat tenaga mencekik leher wanita itu, wanita itu meronta, tapi karena cekikan itu terlalu kuat, ia tak berdaya, hingga tak lagi gue lihat gerakannya. Sementara sang laki-laki hanya diam tak bergeming.
Wanita itu lalu menangis, ia sepertinya menyesal, dipeluknya tubuh yang sudah tak lagi bergerak.
Laki-laki tadi, yang hanya diam, bangkit dari tempat tidur, lalu memeluk wanita yang menangis tadi, dan mencoba menenangkannya. Mereka berdiri dan pergi meninggalkan wanita yang terbujur kaku begitu saja.
Gue berteriak meminta tolong, gue panik....hingga akhirnya gue merasakan guncangan hebat di bahu gue.

"Dek..dek Linggar bangun!," mbak Karina dan Melati menggoyang bahuku

Gue membuka mata, dan langsung bangkit dari tempat tidur.

"Dimana tubuh wanita itu mbak?, dia mati mbak, dia dicekik."
"Wanita yang mana dek ?, siapa yang membunuhnya ?," tanya Karina bingung.

"Au nih mas Linggar, gak ada siapa-siapa tau, mas Linggar pasti ngelindur."
"Nggak Mel, mas jelas banget ngelihatnya, dia tadi terbaring disini."
"Iya, tapi buktinya mana mas?."
"Ah sudahlah mas, mending sekarang mas ambil wudhu, terus shalat tahajud, biar mas tenang. Yuk kita jamaah," ajak Melati.

Gue mengangguk, gue pandangi gorden putih kamar, dan lantai tempat wanita tadi terbaring. Apakah ini tandanya dia ngasih tau gue.
Diubah oleh agusmulyanti 07-02-2020 00:12
MontanaRivera
black392
anwaranwar93
anwaranwar93 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.