Abu Muhammad menasihati:
Seorang mutazahhid adalah pezuhud pemula yang menjauhi diri dari manusia. Sementara seorang zahid adalah orang yang telah sempurna kezuhudannya, yang tidak memedulikan mereka dan tidak menjauhinya, bahkan dia justru mencari mereka karena dengan begitu dia akan menjadi arif (orang yang mengenal Allah).

Mustahil dirinya tidak mencari mereka, sedangkan obat mereka ada pada dirinya. Siapa saja yang makrifatnya kepada Allah telah sempurna, dia akan menjadi penunjuk menuju kepada-Nya, dia menjadi jaring umpan yang dicari manusia di tengah lautan dunia sehingga siapa saja dapat mengambil manfaat dari orang tersebut.

Karena itu, sebagian wali mengatakan, "Cuma orang ariflah yang mampu tertawa dengan orang fasik."

Wahai orang yang menzuhudkan diri-dengan kebodohannya-kemarilah dan dengarkan apa yang aku ucapkan. Wahai para pezuhud! Majulah, hancurkan jubah kalian, dan mendekatlah kepadaku. Kalian menyendiri di tempat sunyi yang tidak berdasar. Kalian tidak akan mendapatkan apa pun. Kemarilah dan ambillah ragam buah hikmah, semoga Allah swt. merahmati kalian. Kedatangan kalian bukan untuk keuntunganku, tetapi untuk keuntungan kalian sendiri.