Abu muhammad manasihati:
Bagi kaum cerdik, bijaksana, dan shiddiqin, mereka merasa tiupan sangkakala telah ditiupkan. Mereka telah membangkitkan kiamat pada diri mereka sendiri dan memalingkan dunia dari tujuan mereka sehingga mereka mampu melewati sirat dengan kelurusan sikap mereka. Mereka berjalan dengan hati sehingga sampai berdiri di pintu surga.

Berkat keimanan kuat dan keyakinan mantap, seseorang mampu melihat semua perkara kiamat yang Allah kabarkan melalui hatinya. Dia mampu melihat surga dan neraka dan isi keduanya. Dia mampu melihat sangkakala dan malaikat yang ditugaskan meniupnya.

Dia mampu melihat berbagai hal, seperti dunia dan kehancurannya, kekacauan negeri-negeri di dalamnya sehingga dia melihat dunia bagai kuburan yang berjalan. Ketika berjalan di kuburan dia dapat merasakan kenikmatan dan siksaan yang di dalamnya.

Dia mampu melihat kiamat dan kejadian-kejadian di dalamnya. Dia mampu melihat rahmat Allah swt. dan siksaan-Nya. Dia mampu melihat malaikat, para nabi, rasul, dan wali tengah berdiri sesuai tingkatan mereka. Dia mampu melihat penghuni surga saling berkunjung dan penghuni neraka saling bermusuhan satu sama lainnya.

Siapa saja yang penglihatannya lurus maka dengan mata lahir, dia mampu melihat manusia. Sementara dengan mata hatinya, dia mampu melihat tindakan Allah terhadap makhluk-Nya. Dia mampu melihat pemindahan dan penempatan Allah kepada makhluk-Nya. Itulah penglihatan para wali Allah.