- Beranda
- Stories from the Heart
CINTA DAN PETAKA? (HORROR REAL STORY)
...
TS
caffeine.seeker
CINTA DAN PETAKA? (HORROR REAL STORY)

Hallo para kaskuser dimanapun berada. Izinkan saya untuk bercerita tentang pengalaman hidup saya sendiri. Ya, Setelah cukup lama berada pada zona "silent reader" di kaskus ini, akhirnya saya memutuskan untuk menuliskan kisah saya sendiri. Semoga kisah yang saya tuliskan ini memiliki manfaat bagi yang membacanya entah sebagai hiburan atau referensi pembelajaran.
Nama tokoh dan tempat kejadian dalam cerita ini akan saya samarkan untuk menjaga privasi masing-masing pihak yang terlibat di dalamnya.
Sebelumnya mohon maaf apabila tulisan saya jauh dari kata sempurna, baik dari segi teknis maupun pemilihan kata, karena ini thread pertama saya. Silahkan berkomentar apapun selama tidak mengandung ujaran kebencian dan menyudutkan pihak tertentu, Support dan masukan positif dari agan semua akan sangat membantu perkembangan thread ini dan juga bagi saya untuk lebih baik kedepannya.
Kisah yang akan saya tuliskan ini adalah kisah nyata yang saya alami kurang lebih 9 tahun lalu tepatnya di rentang tahun 2011. pada tahun itu adalah tahun pertama saya masuk kuliah, dan menjadi awal mula dari semua kisah ini.
Nantinya saya akan menceritakan kisah ini ke dalam beberapa part yang akan saya update secara berkala, saya juga akan berusaha menceritakannya sedetail mungkin dari awal hingga akhir kejadian yang saya alami ini.
Terima kasih dan selamat menikmati kisah saya
Spoiler for Prologue:
Spoiler for Part I - awal masuk kampus:
PART INDEX
PART-II
PART-III
PART-IV
PART-V
PART-VI
PART-VII
PART-VIII
PART-IX
PART-X
PART-XI
PART-XII
PART-XIII
PART-XIV
PART-XV
PART-XVI
PART-XVII
PART-XVIII
PART-XIX
Diubah oleh caffeine.seeker 19-12-2021 18:57
sirluciuzenze dan 44 lainnya memberi reputasi
45
30.6K
206
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
caffeine.seeker
#3
PART III
Sore itu aku kembali menghubungi Della, melanjutkan rencanaku untuk mengajaknya jalan. Aku chat della untuk memastikan dia tidak lupa dengan rencanaku mengajaknya jalan.
Me: del, jadi kan?
Della: ayo mi, ini aku tinggal ganti baju aja kok.
Me: oke del, 15 menit lagi aku otw yaa
Della: iyaa mi, hati2 ya nanti di jalan.
Segera ku rapihkan penampilanku, dan bergegas menuju kost Della.
Sesampainya disana, kutepikan mobilku di depan kostnya dan mengabari della aku sudah sampai. Tak lama della pun keluar dari kostnya dan langsung masuk ke dalam mobilku. Kali ini penampilan della terlihat santai dengan celana jeans dan baju berwarna hitam, entah kenapa semakin kesini aku melihat della semakin cantik dan mulai muncul ketertarikan di hatiku.
Della: hai mi, mau kemana ni kita? Sapa della kepadaku ketika masuk mobil
Me: kemana ya del, atau kita makan aja gimana?
Della: boleh, aku jg kebetulan belum makan. Eh mi km suka sushi gak? Aku lagi kepengen bgt makan sushi deh...
Me: suka kok del, oh km mau sushi, yauda kita ke tempat sushi ya
Della: asiikkk... Ucap della dengan wajah sumringahnya.
Aku baru tau ternyata della penggemar makanan asal jepang itu.
Segera kujalankan mobilku menuju salah satu tempat sushi favorit della.
Sesampainya disana, kami langsung memesan menu masing-masing. Dan sembari menunggu pesanan tiba aku pun bermaksud menceritakan hal yang kemarin aku alami kepada Della.
Me: dell, aku mau ceritain sesuatu ke km
Della: oh yang semalem km bilang itu ya. Gimana gimana mi?
Me: iya del, jadi semalem itu pas km tidur terus posisi mobilku sedang berhenti di lampu merah, tiba-tiba aku denger suara cewek sayup-sayup ngomong, aku gak tau apa yang diomonginnya, tapi aku yakin itu suara cewek. Awalnya aku kira dari suara musik tapi ternyata bukan, aku jg pikir mungkin km mengigau tapi setelah aku perhatiin muka km, km msh tidur dan mulut km diam. Aku jelas ngedenger suara itu sampe akhirnya hilang karna suara klakson mobil dibelakang dan aku lajukan lagi mobilku.
Della: mungkin itu suara dari luar mobil mi?
Me: engga del, suaranya ada di dalam dan terdengar dekat, sayup-sayup namun terdengar jelas tapi aku gak tau suara itu ngomong apa, bahasanya gak aku mengerti. Lagipula kan kondisi mobil kacanya tertutup semua, dan di kiri kanan mobilku ga ada apapun jadi gak mungkin itu suara dari luar.
Della: km yakin gak salah denger kan mi? Tanya della memastikan apa yang aku dengar semalam itu
Me: engga del, sumpah aku yakin seyakin yakinnya dengan apa yang aku dengar.
Setelah itu makanan yang kami pesan pun datang dan della mengajak untuk menghabiskan dulu makanan kami setelah itu baru lanjut bercerita lagi.
Setelah selesai dengan makanan kami masing-masing della pun menceritakan sesuatu kepadaku
Della: mi, denger cerita kamu barusan aku jadi teringat sesuatu..
Me: sesuatu apa del?
Della: mi jujur, aku pernah mengalami kejadian yg sama seperti yg km alami, jadi ini terjadi waktu itu sebelum aku pindah ke jakarta, saat itu aku masih berpacaran dengan mantanku yang fotonya km lihat di facebookku, waktu itu mantanku sedang main ke rumahku di muara **im sana.
Me: oh km sama mantan km tinggal satu kota ya?
Della: sebenernya dia asalnya dari sem**do, tapi kebetulan dia tinggal bersama kakaknya tidak terlalu jauh dari rumahku disana sekitar 30-40 menit perjalanan.
Me: oh gitu.. Terus terus del?
Della: iyaa, jadi waktu itu sehabis dia pulang dari rumahku, malamnya aku nemuin dompetnya ternyata tertinggal di bangku di ruang tamu rumahku. Aku chat mantanku itu memberi tahu dompetnya tertinggal, dan dia bilang akan mengambilnya lagi esok hari. Lalu aku bawa dompet itu ke kamarku, karena aku iseng aku buka dompetnya, kulihat ada fotoku dengannya di dompet itu, aku coba keluarkan foto itu tapi setelah aku keluarkan ternyata ada sesuatu dibaliknya.
Me: sesuatu? Tanyaku semakin penasaran dengan cerita della.
Della: iyaa mi, ada sesuatu yang aku gak tau itu apa, terbungkus kain hitam berukuran kecil.aku sempat pegang benda itu sebelum aku masukan kembali ke tempatnya semula bersama foto kami itu. Lalu malam hari saat aku terbangun dari tidur karena kebelet buang air kecil aku mendengar suara wanita, suaranya terdengar sayup-sayup namun lirih. Aku mencoba mencari sumber suara itu namun aku gak mendapati apapun. Saat aku kembali ke kamar suara itu kembali terdengar kali ini seperti suara wanita yang berbicara namun entah berbicara apa, tanpa berpikir panjang aku langsung memakai earphone dan kembali tidur. Esokan harinya aku menelfon mantanku itu utk segera mengambil dompetnya, sesampainya di rumahku aku bertanya akan sesuatu yg ada di dalam dompetnya itu. Dia menjelaskan bahwa benda itu adalah pemberian bapaknya untuk jaga-jaga karena dia dan kakaknya tinggal jauh dari orangtuanya. Setelah mendengar penjelasannya Aku tidak berkomentar apapun lagi tentang benda itu, dan entah kenapa aku merasa sungkan saat itu untuk menceritakan soal suara wanita yang aku dengar semalam. Setelah itu mantanku langsung pamit untuk pulang, sebelum pulang dia berpesan agar aku tidak usah memikirkan dan takut dengan benda yg ada di dompetnya itu, sepertinya dia tau apa yang ada di dalam pikiranku. Dan aku hanya diam menuruti begitu saja perkatannya. Padahal biasanya aku ini bawel kalau ada sesuatu yang aku rasakan.
Sore itu aku kembali menghubungi Della, melanjutkan rencanaku untuk mengajaknya jalan. Aku chat della untuk memastikan dia tidak lupa dengan rencanaku mengajaknya jalan.
Me: del, jadi kan?
Della: ayo mi, ini aku tinggal ganti baju aja kok.
Me: oke del, 15 menit lagi aku otw yaa
Della: iyaa mi, hati2 ya nanti di jalan.
Segera ku rapihkan penampilanku, dan bergegas menuju kost Della.
Sesampainya disana, kutepikan mobilku di depan kostnya dan mengabari della aku sudah sampai. Tak lama della pun keluar dari kostnya dan langsung masuk ke dalam mobilku. Kali ini penampilan della terlihat santai dengan celana jeans dan baju berwarna hitam, entah kenapa semakin kesini aku melihat della semakin cantik dan mulai muncul ketertarikan di hatiku.
Della: hai mi, mau kemana ni kita? Sapa della kepadaku ketika masuk mobil
Me: kemana ya del, atau kita makan aja gimana?
Della: boleh, aku jg kebetulan belum makan. Eh mi km suka sushi gak? Aku lagi kepengen bgt makan sushi deh...
Me: suka kok del, oh km mau sushi, yauda kita ke tempat sushi ya
Della: asiikkk... Ucap della dengan wajah sumringahnya.
Aku baru tau ternyata della penggemar makanan asal jepang itu.
Segera kujalankan mobilku menuju salah satu tempat sushi favorit della.
Sesampainya disana, kami langsung memesan menu masing-masing. Dan sembari menunggu pesanan tiba aku pun bermaksud menceritakan hal yang kemarin aku alami kepada Della.
Me: dell, aku mau ceritain sesuatu ke km
Della: oh yang semalem km bilang itu ya. Gimana gimana mi?
Me: iya del, jadi semalem itu pas km tidur terus posisi mobilku sedang berhenti di lampu merah, tiba-tiba aku denger suara cewek sayup-sayup ngomong, aku gak tau apa yang diomonginnya, tapi aku yakin itu suara cewek. Awalnya aku kira dari suara musik tapi ternyata bukan, aku jg pikir mungkin km mengigau tapi setelah aku perhatiin muka km, km msh tidur dan mulut km diam. Aku jelas ngedenger suara itu sampe akhirnya hilang karna suara klakson mobil dibelakang dan aku lajukan lagi mobilku.
Della: mungkin itu suara dari luar mobil mi?
Me: engga del, suaranya ada di dalam dan terdengar dekat, sayup-sayup namun terdengar jelas tapi aku gak tau suara itu ngomong apa, bahasanya gak aku mengerti. Lagipula kan kondisi mobil kacanya tertutup semua, dan di kiri kanan mobilku ga ada apapun jadi gak mungkin itu suara dari luar.
Della: km yakin gak salah denger kan mi? Tanya della memastikan apa yang aku dengar semalam itu
Me: engga del, sumpah aku yakin seyakin yakinnya dengan apa yang aku dengar.
Setelah itu makanan yang kami pesan pun datang dan della mengajak untuk menghabiskan dulu makanan kami setelah itu baru lanjut bercerita lagi.
Setelah selesai dengan makanan kami masing-masing della pun menceritakan sesuatu kepadaku
Della: mi, denger cerita kamu barusan aku jadi teringat sesuatu..
Me: sesuatu apa del?
Della: mi jujur, aku pernah mengalami kejadian yg sama seperti yg km alami, jadi ini terjadi waktu itu sebelum aku pindah ke jakarta, saat itu aku masih berpacaran dengan mantanku yang fotonya km lihat di facebookku, waktu itu mantanku sedang main ke rumahku di muara **im sana.
Me: oh km sama mantan km tinggal satu kota ya?
Della: sebenernya dia asalnya dari sem**do, tapi kebetulan dia tinggal bersama kakaknya tidak terlalu jauh dari rumahku disana sekitar 30-40 menit perjalanan.
Me: oh gitu.. Terus terus del?
Della: iyaa, jadi waktu itu sehabis dia pulang dari rumahku, malamnya aku nemuin dompetnya ternyata tertinggal di bangku di ruang tamu rumahku. Aku chat mantanku itu memberi tahu dompetnya tertinggal, dan dia bilang akan mengambilnya lagi esok hari. Lalu aku bawa dompet itu ke kamarku, karena aku iseng aku buka dompetnya, kulihat ada fotoku dengannya di dompet itu, aku coba keluarkan foto itu tapi setelah aku keluarkan ternyata ada sesuatu dibaliknya.
Me: sesuatu? Tanyaku semakin penasaran dengan cerita della.
Della: iyaa mi, ada sesuatu yang aku gak tau itu apa, terbungkus kain hitam berukuran kecil.aku sempat pegang benda itu sebelum aku masukan kembali ke tempatnya semula bersama foto kami itu. Lalu malam hari saat aku terbangun dari tidur karena kebelet buang air kecil aku mendengar suara wanita, suaranya terdengar sayup-sayup namun lirih. Aku mencoba mencari sumber suara itu namun aku gak mendapati apapun. Saat aku kembali ke kamar suara itu kembali terdengar kali ini seperti suara wanita yang berbicara namun entah berbicara apa, tanpa berpikir panjang aku langsung memakai earphone dan kembali tidur. Esokan harinya aku menelfon mantanku itu utk segera mengambil dompetnya, sesampainya di rumahku aku bertanya akan sesuatu yg ada di dalam dompetnya itu. Dia menjelaskan bahwa benda itu adalah pemberian bapaknya untuk jaga-jaga karena dia dan kakaknya tinggal jauh dari orangtuanya. Setelah mendengar penjelasannya Aku tidak berkomentar apapun lagi tentang benda itu, dan entah kenapa aku merasa sungkan saat itu untuk menceritakan soal suara wanita yang aku dengar semalam. Setelah itu mantanku langsung pamit untuk pulang, sebelum pulang dia berpesan agar aku tidak usah memikirkan dan takut dengan benda yg ada di dompetnya itu, sepertinya dia tau apa yang ada di dalam pikiranku. Dan aku hanya diam menuruti begitu saja perkatannya. Padahal biasanya aku ini bawel kalau ada sesuatu yang aku rasakan.
Diubah oleh caffeine.seeker 15-02-2020 10:52
sirluciuzenze dan 4 lainnya memberi reputasi
5