Saat itu ane inget, sekitar bulan sept - oktober 2008, thesis ane sudah mau selesai, dan ane sendiri masi belum tau kapan ane bener bener selesaikan secara tuntas, focus ane yang awalnya hendak menyelesaikan thesis jadi agak hilang karena terlalu banyak waktu luang. Dan sialnya, waktu kosong itu justru lebih memudahkan mendapatkan wanita, hubungan ane dengan Icha memang masih baik, hanya ane mulai berusaha menghindari dia perlahan perlahan setelah kami bercinta. Beberapa kali dia frustrasi dengan cueknya ane, beberapa kali komunikasi kami ane buat hambar seperti saat ini.
Beberapa kali ane tetep layanin Icha dengan ke rumah dia dan jalan bareng, tapi udah sampe situ saja. Ane tidak pernah memancing Icha lagi berhubungan badan. Ane ga mau status ane sama dia sampe terlalu jauh, cukup sekali aja keceplosan IYKWIM kemaren, jangan sampe terjadi lagi.
Tapi seperti yang seperti yang bisa di duga di awal, banyak waktu kosong, Lebih banyak space untuk menggoda wanita. Korban ke 3 ane setelah Icha dan Chika adalah Rika. Dan yang tanpa pernah ane sangka, Rika ini adalah sodara ane sendiri. Yah, sodara jauh sih, tapi tetep sodara.
Saat itu, Rika Baru lulus SMU, Sodara ane dari kakak sepupu ane, statusnya di keluarga ane sih dia itu itungannya ponakan ane. Karena dia tuh ponakan istrinya abang sepupu ane (bingung bingung dah). Wajahnya mirip sekali dengan Julia Robert, Tapi versi indonesianya, termasuk cantik buat seorang gadis asli tapanuli tanpa ada campuran suku apapun. Dia dari medan sedang apply kuliah di Jakarta. Tapi karena tahun ajaran baru belum mulai, diapun stay cukup lama di rumah ane, selama di rumah memang dia jarang ngobrol sama ane, dia di kamar sodara ane di luar, dan ane sendiri lebih sering di dalam kamar, atau keluar rumah keluyuran ga jelas. Anepun memang tidak pernah berpikir macem macem sama dia karena selain masih sodara, umurnya masih 17 tahun. Masih terlalu muda, sehingga ane tidak berani macem macem. Meskipun godaan yang sangat besar ada gadis ranum yang tinggal serumah sama kita, sulit untuk di abaikan.
Sebelum nya kami hanya say hai saja, tidak ada tanda tanda apapun atau ketertarikan apapun dari kami berdua, meskipun dia sudah berminggu minggu tinggal di rumah ane. kami tidak pernah ngobrol, dia hanya ngobrol sama kaka ane saja.
Sampe akhirnya suatu momen, kami hanya berdua saja di rumah. ane sedang santai baca komik diruang tengah rumah ane, dan telepon rumah berdering disamping, ane pun angkat teleponnya dan ada suara gadis remaja yang menelepon, rupanya dia mencari Rika, ane pun panggil Rika dan diapun datang dan menerima telepon itu di samping ane.
Ane pun cuek saja meneruskan tiduran di sofa sambil baca komik dan dia pun menerima telepon sambil duduk di karpet di bawah sofa ane. Dia asik bertelepon dan ane baca komik. Situasi saat itu berjalan normal sampai tanpa di sadari Rika tidak sengaja menyandarkan kepalanya ke tangan ane. Mungkin dia mau sandar ke sofa tapi malah kena ke tangan ane.
Ini situasi yang janggal, di momen ini ane bingung, harus tepisin kepalanya yang sedang bersandar di bahu tangan ane, atau jangan. Dan ane pun yakin Rika pun demikian, dia juga pasti merasa akward, klo dia langsung angkat pasti tar disangkanya ga sopan sama om nya, tapi kalo nyenderan terus juga pasti dia dianggap ga sopan juga. Akhirnya kami cukup lama menikmati ke akward an ini. Cukup lama kepalanya senderan ke bahu ane sehingga ane bisa dengan leluasa menikmati harum rambutnya. Untung di rumah lagi kosong, kalo enga pasti orang ngeliatnya janggal nih om sama ponakan sender senderan mesra gini di rumah kosong.
Akhirnya setelah cukup jengah dengan kondisi ini ane nekat, ane buka bahu ane dan agak merangkul rika sambil nekat mencium kepalanya lembut, rika pun diam saja. Ane nikmatin aja situasi ini, sampai akhirnya dia pun mengakhiri teleponnya.
Ane aga kecewa, yah selese teleponannya. Berarti udahan donk. tapi tidak disangka dia tidak beranjak sekalipun telepon nya sudah di tutup. Di tetep menyandarkan kepalanya di pelukan ane dan perlahan tangan ane yang sedang berada di bahunya, di genggam olehnya. Wah ane bingung harus gimana, ini situasi yang bener bener di luar dugaan, tapi sensasinya luar biasa, entah karena ini pertama kali ane berada di situasi dengan sodara dan gadis umur 17 tahun atau gimana. Ini bener bener pertama kalinya buat ane. Akhirnya ane pun memulai aksi duluan dengan mengelus lembut kepalanya, dan tanpa disangka dia agak menengadahkan kepalanya, sehingga kepalanya makin dekat dengan muka ane, akhirnya ane pun nekat mengecup bibirnya.
Rika terlihat agak kaget, mungkin dia tidak menyangka ane senekat ini akan mencium dia di bibir, tapi dia juga tidak berusaha menolak, dia terlihat amatir dalam berciuman, entah ini first kiss nya atau gimana, tapi dia juga tidak menghindar maupun membalas agresif, dia hanya membalas kecupan bibir ane pelan. Ane pun merubah posisi ane, ane turun ke lantai juga dan memeluknya sambil mengecup bibirnya. Kami pun berciuman mesra cukup lama di ruang tengah rumah ane, sampe akhirnya ane sadar.
Dom : yuk ke kekamar aja, takut ada orang.
Rika terlihat ragu tapi dia pun mengangguk dan tidak mengatakan apa apa.
Anepun Tarik dia ke salah satu kamar kosong di ruangan ane, setelah sampe kamar, ane pun semakin agresif, entah setan apa yang merasuki ane, tapi sekali lagi ane berada di sensasi yang sangat menyenangkan belum pernah ane rasakan sebelumnya. Ane terus mencium bibirnya, pipinya, lehernya, rika hanya mendesah dan menikmati semua ciuman ane dan anepun buka kaosnya.
Rika agak menolak, tapi terlihat tidak sepenuh hati sehingga dengan sedikit paksaan kaosnya pun terbuka, dan semakin jelas terlihat badannya yang mungil baru mekar, ane pun semakin aktif gerayangin seluruh leher, payudara dan perutnya, dan branya pun ane buka. Dia berontak tapi sekali lagi, sangat terlihat dia takut tapi mau sehingga dengan sedikit usaha ane pun membuka branya. Dan kemudian full menggerayangin bagian atasnya. Anepun membuka baju ane dan kami pun bergumul, gerilya ane semakin aktif dan ane membuka celananya, dia memberikan celah agar celana nya dapat di buka, gerakan ane semakin menggila, nafsu ane semakin menjadi, ane sudah tidak sadar kalo Rika tuh sodara ane dan baru berusia 17 tahun ane sudah semakin gelap mata dan akhirnya anepun beraksi membuka celana dan celana dalam ane, kemudian ane membuka celana dalam Rika.
Namun kali ini gagal, Rika menolak di buka Celana dalamnya. Dia menahan celananya dan menggeleng keras, dan anepun terhenyak tersadar.
Quote:
Dom : Astaga, apa yang aku pikirin, maafin aku yah
Rika : iyah gpp koq Tulang (panggilan om di batak)
Tapi sekalipun demikian kami tidak berhenti. Kamipun meneruskan kegiatan kami, namun dengan situasi ane sudah tanpa busana total dan Rika masih mengenakan celana dalam. Memang tidak sampai fully bercinta, Tetap kegiatan yang sangat menyenangkan yang dilakukan om dan keponakannya.
Aktifitas kamipun selesai, kami pun mengenakan pakaian kami, berciuman lama sekali sebelum diapun pamit dan kembali ke kamar kaka ane.
Dan anepun kembali ke ruang tengah dengan perasaan riang, ane ga ngerti mau di bawa kemana hubungan ini yang jelas, ini perasaan yang menyenangkan.
Setelah kejadian itu pun kami sempat beberapa kali kembali bermesraan sampai akhirnya beberapa bulan setelah itu Rika kuliah ke Jakarta dan kami pun berpisah. Sampai sekarang ane tidak pernah melupakan kejadian dan perasaan itu.