Sempat viral beberapa saat di medsos mengenai nasib Jasmine Sefia pemain klub Arema Putri dan Timnas Putri U-16 putus sekolah.

Yg diviralkan di medsos, Sefia ini putus sekolah gara² kena diskriminasi gak membawa nama sekolah SMPN 2 Kota Batu di kejuaraan yg diikutinya.

Ane tau beberapa sekolah di Indonesia itu rada² sableng manajemennya, tapi masa sih sebodoh itu pola pikir manajemen sekolahnya?

Akhirnya dari pihak sekolah sendiri klarifikasi bahwa Sefia putus sekolah bukan gara² gak bawa nama sekolah, tapi Sefia ini selama satu semester gak ikut proses belajar-mengajar di sekolah, cuman hadir pada saat UTS (Ulangan Tengah Semester) dan UAS (Ulangan Akhir Semester), pihak sekolah udah kasih beberapa alternatif utk Sefia seperti memberi tugas tambahan atau homeschoolingtapi gak bisa dijalankan karena Sefia sibuk banget dgn sepakbola, ya pihak sekolah gak bisa kasih nilai² mata pelajaran di rapor Sefia.

Penjelasan dari pihak sekolah lebih logis daripada isu yg diviralkan di medsos seolah² sekolah di Indonesia itu ada yg bodohnya maksimal, celakanya beberapa netizen telan mentah² isu viral itu tanpa crosscheck dulu kebenaran isunya.

Isu tersebut dibahas di website bola.com pada link di bawah ini.
Pemain Termuda Arema Putri dan Timnas Indonesia U-16 Viral karena Rapor Sekolah

Sangat disayangkan Jasmine Sefia memutuskan berhenti sekolah demi sepakbola.


Ane gak ngerti ini apa memang intensitas aktivitasnya di klub dan timnas yg sangat tinggi sehingga Sefia tidak bisa menjalankan pendidikan alternatif yg disediakan pihak sekolah seperti tugas tambahan atau homeschooling?