Indonesia Tambah Jumlah Kapal Perang untuk Amankan Natuna
Gatra.com | 04 Jan 2020 12:48


KRI Teuku Umar-385 melakukan peran muka belakang usai mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1). Operasi siaga tempur itu dilaksanakan oleh Komando Armada (Koarmada) 1 dan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) 1 dengan Alutsista yang sudah tergelar yaitu lima KRI dan satu Pesawat Intai Maritim dan satu pesawat Boeing TNI AU. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/re1)

KRI Teuku Umar-385 melakukan peran muka belakang usai mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1). Operasi siaga tempur itu dilaksanakan oleh Komando Armada (Koarmada) 1 dan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) 1 dengan Alutsista yang sudah tergelar yaitu lima KRI dan satu Pesawat Intai Maritim dan satu pesawat Boeing TNI AU. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/re1)

KRI Teuku Umar-385 melakukan peran muka belakang usai mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1). Operasi siaga tempur itu dilaksanakan oleh Komando Armada (Koarmada) 1 dan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) 1 dengan Alutsista yang sudah tergelar yaitu lima KRI dan satu Pesawat Intai Maritim dan satu pesawat Boeing TNI AU. .
Indonesia Dorong Partisipasi Perempuan Lebih Besar di Misi Perdamaian PBB
Indonesia Berpeluang Ekspor Mobil ke Australia
Kevin-Marcus Kalah, Indonesia Tanpa Gelar di Wuhan

Lakukan Kerjasama Belt and Road Inisiative (BRI), Indonesia Potensi Ciptakan Energi Kotor
Tanjungpinang, Gatra.com - Kepala Dispen Lantamal IV/Tanjungpinang, Mayor Marinir Saul Jamlaay, mengatakan, pihaknya menambah kekuatan di antaranya jumlah Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk mengamankan Perairan Natuna, Kepulauan Riau, terkait masuknya kapal asing pencuri ikan yang dikawal coast guard China.

"Tiga KRI sejak beberapa hari lalu sudah berada di Natuna, dan hari ini dua KRI dari Jakarta sudah tiba di Natuna," ujar Saul di Tanjungpinang, Sabtu (4/1).

Saul menegaskan, kondisi di Natuna saat ini, aman. Seluruh kapal asal China sudah diusir dari Perairan Natuna. Selain KRI, pengamanan juga dilakukan dengan menggunakan pesawat intai maritim.

"Kondisi sekarang landai, sudah aman. Namun perairan di Natuna tetap dikawal ketat," tuturnya.ú

Saul mengemukakan, Lantamal IV/Tanjungpinang memberi bantuan logistik dalam pelaksanaan operasi pengamanan di Natuna. Lanal Ranai terlibat langsung dalam mengamankan Perairan Natuna.

"Kalau personel, tidak ada dari Lantamal IV, namun kami membantu logistik," katanya dilansir Antara.

Saul menegaskan, permasalahan kapal-kapal asal Cina yang masuk ke Natuna merupakan atensi negara. Lantamal IV/Tanjungpinang memberi perhatian khusus terhadap permasalahan itu sejak lama.

"Kami memberi perhatian khusus terhadap pengamanan di daerah perbatasan, seperti di Natuna," ucapnya.

https://www.gatra.com/detail/news/46...-amankannatuna

Maju tak gentar. Cina boleh lbh superior secara itung2 an diatas kertas tapi keturunan pejuang tidak akan mundur karena itu,apalagi takut

Dalam hubungan bilateral hubungan diplomatik mutlak harus,senyum tetap berkembang,etika tetap dijaga

Angkatan bersenjata juga harus siap sedia,maju di garis terdepan, siap menghadapi segala sesuatu yang mungkin terjadi,siap mengamankan segenap tumpah darah dari infiltrasi aseng dan asing