Kaskus

Story

AresTheGodOfWarAvatar border
TS
AresTheGodOfWar
Under The Influence
UNDER THE INFLUENCE

Genre : Romance, Drama, Crime, Mature, Voyeur.

Terjemahan dari judul, dibawah pengaruh. Multi tafsir, bisa dibawah pengaruh zat tertentu, dibawah pengaruh pikiran, dibawah pengaruh perasaan dsb.
Agar supaya bisa tetap menikmati cerita, anggap saja gw hanya seorang tukang cilok yang halu tingkat tinggi. Kalian tak perlu repot autentikasi maupun investigasi. Terima kasih.


《《《《《《《《《 ❖ 》》》》》》》》》》


PREAMBULE


Quote:


Bonus mulustrasi.
Gw pake vectorizer online untuk menggambarkan karakter dalam cerita. Bukan asli pastinya.
Jika ada tokoh baru, nanti menyusul.


Spoiler for Playlist:


Spoiler for mulus:



Quote:
Diubah oleh AresTheGodOfWar 10-01-2020 20:14
Gimi96Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
11.7K
76
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
AresTheGodOfWarAvatar border
TS
AresTheGodOfWar
#53
16
Kira2 3 hari berselang setelah perkenalan dengan Om Suryo di acara jogging pagi di rumah Sandra, pagi harinya gw ada aktifitas yang sepertinya akan menjadi kesibukan baru buat gw, yaitu nganterin adek gw Sherly ke sekolahnya. Biasanya Sherly bareng bokap gw berangkat kerja. Berhubung gw gak ada kerjaan, gw inisiatif aja nganterin Sherly, lumayan juga pagi2 gini cuci mata dede2 gemes SMA.

Setelah nganterin Sherly sekolah, diperjalanan terjadi macet yang lumayan panjang. Di kejauhan gw melihat ada keributan. Dari jarak sejauh ini, gw bisa dengan mudah mengenali sosok dengan rambut putih yang terlibat adu mulut dengan seseorang yang masih menggunakan helmnya. Ya, gak salah lagi itu Om Suryo. Gw memarkirkan motor gw tak jauh dari mobil yang body pintu tengah sebelah kirinya terlihat penyok cukup parah. Di kursi bagian tengah, gw melihat Ryo dengan seragam sekolah merah putihnya.

"Om, pinggirin kesana dulu aja..." Ujar gw menepuk bahu Om Suryo. Sekilas Om Suryo menoleh ke arah gw, lalu melihat kondisi jalan yang macet dengan suara klakson bersahut2an. Menyadari posisi mobilnya yang agak melintang di jalan, Om Suryo bergegas membuka pintu mobilnya lalu menepikan mobilnya dengan sempurna agar tidak menghalangi kendaraan dibelakangnya. Dari

"Lo yang nabrak?" Tanya gw kepada sosok yang terlibat adu mulut dengan Om Suryo. Dari penampilannya sih kemungkinan besar anak kuliahan.

"Gak usah ikut campur lo, liat motor gw" Jawab cowok itu ngegas.

Gw melirik ke arah motor yang ditunjuk cowok itu. Iya sih, spakbor depannya pecah, ban depannya agak bengkok. Logikanya, jika body samping mobil yang penyok, kemungkinan besar yang nabrak adalah motor. Ditambah lagi, ada seorang saksi mata warga sekitar yang menerangkan bahwa si pengemudi motor keluar dari gang ngebut lalu nyeruduk.

"Cuma segini doang lukanya? Kepala lo ada yg luka gak? Gw benerin motor lo 100%, tapi kepala lo gw pecahin boleh?"

Gw rangkul leher cowok itu, gw keplak2 kepalanya.

"Itu di dalem ada anak kecil, gimana kalo itu anak luka atau bahkan cacat?" Lanjut gw

"Gak bang, biar gw benerin motornya sendiri bang"

Cowok itu ciut, gak ngegas lagi. Mungkin dia sadar jika salah.

"Udah udah Lex, biar saya yang urus, bisa minta tolong anter Ryo kesekolah? Udah telat 10 menit ini"

Om Suryo datang menghentikan intimidasi gw. Berhubung si penabrak secara tak langsung sudah mengakui kesalahannya. Gw menyanggupi permintaan Om Suryo untuk mengantarkan Ryo kesekolah.

"Nanti sore kamu mampir kerumah saya ya, jangan sampe enggak"

Sebelum bergegas mengantar Ryo kesekolah, Om Suryo meminta gw untuk mampir kerumahnya nanti sore. Ok lah, sekalian nanti bisa mampir kerumah Sandra pikir gw.

-------------------------------------

Sepulangnya nganter Ryo kesekolah, gw kekosan. Gw bongkar2 sisa2 simpanan barang gw. Gw timbang masih lumayan banyak.

SMS gw : "Setoran mana? 21"

Gw mengirim SMS ke salah satu anak buah gw menanyakan uang setoran. Mereka2 ini kalau gak ditanya pada pura2 lupa. Untung aja belakangan ini gw lagi kasmaran, jadi gak mikirin setoran. Bukan gak mikirin setoran sih sebenernya, ada perasaan yang mengganjal ketika gw masih menggunakan uang haram.

Tak lama dari gw mengirim SMS, ada balasan. Tapi gw menemukan kejanggalan. Dalam melakukan olah pesan gw punya semacam secure autenthication berupa jumlah karakter pada tiap SMS. Jika jumlah karakter SMS tidak sama dengan angka yang gw cantumkan di akhir SMS ditambah 6, kemungkinan besar dia sudah tidak 'sehat'. Tidak sehat yang dimaksud adalah dalam kondisi warning, sudah terciduk, biasanya, jika sudah terciduk pihak kepolisian akan berusaha untuk menggali informasi bahkan menjebak nomor2 di kontak hp yang sudah tertangkap tangan.

SMS gw : "Agus SAKIT! 13"

Gw mengirimkan SMS ke 3 orang anak buah gw yang lainnya. Selain memberikan informasi, gw juga menunggu balasan SMS dari mereka untuk memastikan mereka masih sehat. Tak lebih dari 15 menit, ketiganya membalas SMS, gw buka satu persatu, gw hitung jumlah karakter SMS nya. Syukur masih aman.

SMS gw : "Kalian gak usah setoran, gw pensi, anggep aja pesangon dari gw. "

Setelah memastikan mereka masih aman, gw mengirimkan SMS lanjutan. Sedih juga ketika gw memutuskan untuk mengakhiri kerjasama yang selama ini kami bangun. Gw memikirkan kelanjutan nasib mereka, gw mikirin nasib anak istri Agus. Gw bisa apa untuk mereka? Mau mendadak jadi ustad kasih mereka ceramah? No, gak semudah itu keluar dari jalan ini.

Tak mau semakin larut dalam pikiran2 yg bisa membuat gw kesal dan biasanya berlanjut ke tindakan yg tolol seperti banting2 barang dan sejenisnya, Gw menyalakan rokok, lalu menyalakan PC. Gw masih inget, pada jaman itu opsel masih banyak yang mudah diakalin pake injector. Setelah PC nyala, modem usb connect, tinggal double click tools injector. Selesai, bebas mau browsing, download, streaming.

Gw buka youtube. Scroll down... scroll down... Akhirnya gw memutuskan untuk klik sebuah playlist, full album hybrid theory nya linkin park. Volume 80% dari speaker aktif simbadda membuat kamar gw bergetar. Lagu demi lagu, sampai akhirnya ada sebuah lagu yg membuat segala perasaan yg berkecamuk di hati, di pikiran gw terlampiaskan dengan cara berteriak2.
you. try to take the best of me. GO AWAY!
you. try to take the best of me. GO AWAY!
you. try to take the best of me. GO AWAY!
you. try to take the best of me. GO AWAY!


Playlist sudah habis. Suasana menjadi hening. Tatapan gw berkeliling berpindah2 seisi ruangan kamar kosan. Gw merasa, kamar kosan ini penuh dengan bisikan bisikan setan. Gw teringat pertanyaan Sandra, "Kalau jumlah malaikat lebih banyak dari setan, kenapa banyak manusia yg terjerumus?". Gw bangkit dari duduk, lalu merebahkan tubuh gw di kasur, memandang lurus ke gypsum. Malaikat = cahaya, setan = api. Sama2 bisa menimbulkan terang.

Jump sedikit. Singkat cerita, pertanyaan itu akhirnya bisa terjawab ketika gw membaca terjemahan :
"perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat; mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar" (QS: 002: 17-18).

Kesimpulannya, yang menerangkan ke jalan yg lurus adalah cahaya kebenaran, yang menerangkan tapi membutakan, membakar perlahan adalah api, api yang berasal dari bisikan setan. Luar biasa banget lah pokoknya ketika lo punya pertanyaan dalam hidup yang tak bisa terjawab, dan lo menemukan jawaban itu di sepotong ayat.
NoMaLz
littlebboy
bayumyne
bayumyne dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.