Kaskus

Story

agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
PANGGILAN TENGAH MALAM
Spoiler for prolog:

***********

RULES :

- Ikuti perarturan SFTH

- Agan2 dan Sista bebas berkomentar, memberikan kritik dan saran yang membangun.

- Selama Kisah ini Ditulis, mohon untuk berkomentar seputar cerita.

- Dilarang meng-copas atau meng copy segala bentuk di dalam cerita ini tanpa seizin penulis


Index


















Diubah oleh agusmulyanti 08-02-2020 17:25
nona212Avatar border
theoscusAvatar border
bonita71Avatar border
bonita71 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
12.7K
247
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread1Anggota
Tampilkan semua post
agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
#6
Part - 5
Sudah seminggu Linggar terlihat lesu, kehadiran sosok gaib di rumahnya, betul betul menguras tenaga dan fikirannya.
Wajahnya terlihat kuyu dan lesu.
Anto sahabat karibnya tak dapat banyak membantu, begitupun dengan beberapa orang pintar yang sudah dipanggil kerumahnya, tak kuasa untuk mengusir sang hantu pengganggu.

Setiap malam suara tangis itu selalu hadir, dan semakin hari semakin mengganggu dan membuat bi Inah ketakutan.

"Den...bibi bener benar takut. Tadi waktu bibi sedang di dapur tiba2 lampu mati dan ini...lihat den ( bi ijah menunjukan lengannya yang membiru ) , tangan bibi ditarik sampai bibi jatuh".

Linggar diam  bibirnya bergetar

"Bi..aku betul betul gak tau, siapa sebenarnya dia, dan kenapa dia terus mengganggu kita".
"Aku bingung bi"

Linggar menutup muka dengan kedua tangannya. Wajahnya terlihat sangat kusut dan putus asa.

"Den..apa hantu itu pernah bilang sesuatu?."
"Enggak bi, dia hanya minta tolong."
"Aku juga gak ngerti bi, kenapa dia minta tolong ke aku, dan terus meneror aku," ujar Linggar dengan nada tinggi, sambil melempar bantal yang ada di dekatnya.

Bi Inah diam, ia tau tuannya sedang marah. Ia kenal betul tabiat tuannya, kalau sedang kesal, maka apa yang ada di dekatnya bisa di lempar.

Linggar kembali menutup wajah dengan kedua tangannya, sesekali terlihat ia mengernyitkan dahinya, lalu dengan setengah berlari terlihat ia menuju kamarnya, diraihnya lukisan yang beberapa hari ini mengiasi kamarnya, lalu dibawanya kedalam mobil.

"Den !!...den Linggar !!, mau kemana Den ?, hati-hati Den !."

Linggar tak menghiraukan panggilan bi Inah. Dengan marah ia lalu menghidupkan mesin mobil, tetapi sekeras apapun ia mencoba, mesin mobil itu tidak bisa menyala.

"Astaga...kenapa juga ni mobil, tadi gak apa apa, kenapa sekarang gak bisa hidup sih ?."

whuahhhh, Linggar berteriak melepaskan amarahnya, dibukanya¹ pintu mobil dengan kasar, lalu dengan sekuat tenaga Linggar melempar lukisan itu jauh-jauh.

"Kurang ajar !!...pergi jauh-jauh dari hidupku, jangan ganggu aku !!."

Lukisan itu terlempar jauh, kedalam gundukan sampah yang ada di sudut taman.

hehhhh, Linggar bernafas lega setelah berhasil membuang lukisan itu.

"Sekarang gak akan ada lagi pengganggu dalam hidupku, hidupku akan kembali normal," gumamnya.

Perlahan ia masuk ke dalam rumah, diikuti bi Inah yang juga mulai bisa bernafas lega.

"Bibi buatkan kopi ya den ?."
"Jangan bi, coklat hangat saja."

Bi inah berjalan ke dapur, dan kembali dengan secangkir coklat hangat.

"Duduk sini bi, temani aku."

Bi Inah duduk, mengikuti permintaan Linggar.

"Bi..mudah-mudahan, gangguan itu gak muncul lagi ya."
"Aamiin....iya Den, bibi juga takut."

Setelah menghabiskan coklat panasnya, Linggar pamit hendak istirahat, karena beberapa malam tidurnya selalu terganggu.

"Aku istirahat dulu ya bi, ngantuk nih."
"Iya den, mudah-mudahan tidur aden bisa nyenyak."

Linggar tersenyum dan melangkahkan kakinya ke kamar. Tetapi alangkah terkejutnya ia, tatkala dibukanya pintu kamar, dilihatnya foto itu sudah ada di tempatnya semula. Langkahnya surut mundur.

"Siapa kamu ?, siapa sebenarnya kamu ?, kenapa kamu terus menerus mengganggu aku ?."
"Aku gak kenal sama kamu, tolong pergilah !!, jangan ganggu hidup aku, pergi !!....pergi!!".

Bi Inah berlari menghampiri Linggar.

"Ada apa den ?."
"Itu...bibi lihat itu, fhoto itu ada di situ lagi. Tadi bibi lihat kan, aku udah ngelempar fhoto itu ke tempat sampah. Bibi lihat kan?, lihat kan bi?."

Bi Inah diam, ia tak bisa berkata kata, hanya kepalanya yang terlihat mengangguk perlahan.

"Siapa sebenarnya perempuan cantik ini ?, mengapa ia mengganggu den Linggar," gumam bi Inah.

Sudahlah den, kalau gitu den Linggar istirahat di kamar tamu saja, biar nanti bibi rapikan. Linggar menurut, karena tubuhnya memang sangat lelah. Ia berjalan ke kamar tamu yang sudah dirapikan bi Inah, dan tak lama iapun tertidur. Tiba-tiba dalam tidurnya ia merasa ada seorang perempuan datang menghampirinya dan mendekatinya, Linggar berteriak sekuat tenaga, tetapi suaranya seperti tersekat.

ahh...uhhh....pergi..pergiii, hingga akhirnya...

"Den ..den Linggar, bangun den !! ini bibi, sadarlah !."

wuahh, Linggar terbangun, Linggar terkejut , karena yang berdiri dihadapannya sekarang adalah bi Inah, bukan perempuan dalam fhoto.

Wajahnya menyisir setiap sudut kamar, tapi tak dijumpai sosok yang tadi menghampirinya. Bi Inah menyodorkan segelas air putih ke arah Linggar, sambil meminta pemuda itu untuk meminumnya.
Diubah oleh agusmulyanti 21-12-2019 19:09
MontanaRivera
forlano
disya1628
disya1628 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.