Kaskus

Story

agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
PANGGILAN TENGAH MALAM
Spoiler for prolog:

***********

RULES :

- Ikuti perarturan SFTH

- Agan2 dan Sista bebas berkomentar, memberikan kritik dan saran yang membangun.

- Selama Kisah ini Ditulis, mohon untuk berkomentar seputar cerita.

- Dilarang meng-copas atau meng copy segala bentuk di dalam cerita ini tanpa seizin penulis


Index


















Diubah oleh agusmulyanti 08-02-2020 17:25
nona212Avatar border
theoscusAvatar border
bonita71Avatar border
bonita71 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
12.7K
247
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
#1
Part - 1
Hari ini Linggar betul betul tak bisa beringsut dari meja kerjanya, berkas berkas yang harus ia selesaikan terlihat menumpuk dan memenuhi mejanya.

"Hai bro...makan dulu lah, nanti kau sakit!", Anto berteriak dari bawah tangga mengingatkannya.
"Oke to, bentar lagi, belom kelar nih"
"Baiklah kalo gitu aku duluan ya, biasa ...pacar gue dah nunggu nih", ujarnya sambil menghampiri Linggar, dengan membawa setangkup roti.
"Jangan lupa, dimakan. Inget men, kerja boleh tapi jangan lupa makan".
"Siap bos", ujar linggar sambil tersenyum.

Menjelang jam 10, Linggar baru menyelesaikan pekerjaannya, dirapikan mejanya, dan iapun beranjak pulang.
Musik cadas menemaninya berkendara untuk menghilangkan kantuk yang mulai mendera.

Jam menunjukan angka sebelas ketika ia selesai membersihkan badannya.
Dibaringkannya tubuhnya, didipan yang beralaskan seprei bermotif bunga, dihidupkan pendingin ruangan, agar tubuh lelahnya dapat beristirahat dengan nyaman. Netranya memandang langit-langit kamat yang sudah mulai lusuh, karena lama tak terkena olesan cat. Pikirannya menerawang entah kemana, hingga matanya belum dapat terpejam.

Tiba-tiba pandangan matanya tertuju pada sebuah lukisan yang menempel di dinding, lukisan seorang wanita cantik, tetapi terlihat pandangan matanya kosong dan penuh dengan kesedihan.

"Siapa yang meletakan lukisan ini disini ? apa bi Inah ?," gumamnya.

Linggar memang hanya tinggal berdua dengan pembantunya yang sudah tua di rumah peninggalan orang tuanya.
Ia adalah anak tunggal, dan kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan, ketika Linggar masih kecil, sedangkan kerabat kerabatnya tinggal berjauhan.
Linggar kecil akhirnya diasuh oleh bi Inah, pembantu yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.
Lama dipandangi lukisan itu, sebelum akhirnya ia kembali ke pembaringan empuknya. Karena lelah, akhirnya iapun tertidur.

Linggar terbangun, ketika mendengar suara ketukan di jendela kamar. Suara ketukan itu semakin lama semakin keras, hingga memaksanya bangkit dan menghampiri jendela.

"Anjirrr...siapa sih malam-malam gini ngetok jendela, gak ada kerjaan banget," makinya sambil bangkit dan mengusap matanya yang masih tak mau membuka.

Suara ketukan masih terdengar dengan keras, membuat Linggar harus sedikit berteriak untuk menghentikannya.

"Bentar woii...bentar !!."

Dengan sedikit terhuyung, dihampiri jendela yang berjarak beberapa langkah dari tempat tidurnya.
Belum lagi tangannya menjangkau jendela, tiba2 terdengar desahan nafas yg begitu dekat ditelinganya.

Ahhh....ahhhh...ahhhh

Linggar beringsut menjauhi jendela, dinyalakannya lampu dan netranya memperhatikan seluruh ruangan, tak ada siapapupun disana.

Bulu kuduknya mulai meremang, tapi sebagai lelaki yang selalu mengutamakan logika, ia menganggap itu hanya ketololannya yang terlalu banyak berimajinasi.

"Ah...mungkin itu cuma halusinasiku". ujarnya.

Linggar kembali berjalan ke arah tempat tidur dan berniat meneruskan tidurnya yang terganggu karena suara ketukan itu. Belum lagi kakinya melangkah, suara ketukan itu kembali terdengar. Kali ini jantungnya berdegup keras, dengan sedikit gemetar dibukanya daun jendela dan...

miawwww, seekor kucing hitam melompat masuk.

"Ah...ternyata kamu black. Kenapa black ? di luar dingin ya ?," ujar Linggar sambil hendak mengunci kembali daun jendela yang tadi terbuka.

Sesaat netranya seperti menangkap sosok seorang perempuan di kegelapan malam. Dikucek matanya yang masih mengantuk, tapi sosok itu tak lagi terlihat, hanya semak dan pohon yang bergoyang tertiup angin.

"Kayaknya gua kebanyakan nonton film horror nih, hadeuhh," gerutunya.

Dengan cepat ditutupnya jendela kamar, lalu iapun beranjak menuju tempat tidur. Black yang sudah lebih dulu bercokol disana tak mau menggeser, membuat Linggar harus sedikit berbagi dengan kucing hitam kesayangannya itu.

Jangan lupa cendolnya ya..🤗
mincli69
bonita71
disya1628
disya1628 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.