Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

khayalanAvatar border
TS
khayalan
Ramai soal Lobster, Fadli Zon Minta Edhy Prabowo Pertimbangkan Saran Susi
Gibran Maulana Ibrahim - detikNews

Selasa, 17 Des 2019 15:02 WIB



Fadli Zon (Lisye/detikcom)


Jakarta - Rencana Indonesia mengekspor benih lobster menuai kritik. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyarankan koleganya sesama politikus Gerindra, Menteri KKP Edhy Prabowo, mempertimbangkan saran dari eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

"Saya sarankan pada kolega saya Menteri Edhy Prabowo untuk mempertimbangkan masukan dan kritik yang baik soal benih lobster," kata Fadli Zon dalam cuitannya di Twitter yang dibagikan kepada wartawan, Selasa (17/12/2019).

Fadli Zon meminta Edhy Prabowo tak bersikap apriori, apalagi terhadap Susi, yang notabene eks Menteri KKP. Dia yakin pada akhirnya koleganya di Partai Gerindra itu bakal bersikap bijak.

"Jangan apriori walau datang dari manapun apalagi dari pendahulu @susipudjiastuti yang punya nasionalisme tinggi. Saya yakin Menteri Edhy Prabowo akan bijak bersikap," kata Fadli Zon.

Edhy Prabowo sebelumnya mengatakan salah satu alasan membuka keran ekspor benih lobster ialah infrastruktur untuk membesarkan lobster belum ada di Indonesia. Edhy mengaku sebetulnya dirinya ingin lobster dibudidayakan.

Menurutnya, ekspor benih lobster dibuka kembali dengan catatan karena tidak bisa dibesarkan di dalam negeri.

"Kalau nanya saya, saya maunya dibudidayakan di Indonesia. Tapi infrastrukturnya sesiap apa. Kalau diekspor itu dengan catatan kita tidak bisa besarkan sendiri," ucap Edhy dalam acara Temu Stakeholders Pendidikan dan Bisnis Kelautan dan Perikanan di gedung Mina Bahari III, Jakarta Pusat, Senin (16/12).

Susi dalam salah satu cuitannya di Twitter menjelaskan soal infrastruktur untuk mengembangkan lobster. 

"Infrastruktur yg dibutuhkan lobster untuk beranakpianak dan besar adalah terumbu karang, pasir, laut bersih. Makanya kita harus jaga terumbu karang & jangan dijual juga. Terumbu karang dan pasir itu adalah rumah, jalan dan pelabuhannya lobster dan juga ikan2," cuit Susi.



https://m.detik.com/news/berita/d-48...ospopular_list


soal yg enih.. ane sialnya setuju sama si zonk..
Diubah oleh khayalan 17-12-2019 09:39
alizazet
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 20 lainnya memberi reputasi
21
4.6K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Tampilkan semua post
121131Avatar border
121131
#13
[


Nelayan Tulungagung Kembangkan Budi Daya Lobster

Tulungagung - Sebagian nelayan di Pantai Popoh, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai melirik usaha budidaya lobster, karena dinilai lebih efektif dan menawarkan keuntungan besar dibanding menangkapnya secara konvensional di sekitar karang ataupun terumbu karang.

"Kami mulai dengan membeli bibit, harganya pun sudah cukup mahal. Besaran setengah ons bisa Rp30 ribu. Untuk bobot 1-2 ons bisa lebih mahal lagi," ungkap Winarto, salah seorang budidaya di sekitar Pelabuhan Popoh, Tulungagung, Sabtu (26/9).

Ia mengungkapkan, tren budidaya lobster mulai dilirik sejumlah nelayan sejak empat bulanan terakhir.


Selain proses budidaya dianggap sederhana dan mudah dilakukan nelayan, lobster air laut dipilih karena lebih menjanjikan dan ukurannya lebih besar dibanding lobster air tawar.


Budidaya udang lobster dilakukan dengan membangun/membuat keramba di tengah pantai.

Keramba yang ditempatkan secara statis menggunakan pemberat di bawahnya itu mirip kolam apung.


Untuk membuatnya, nelayan menggunakan jaring, dan drum yang diikat dengan bambu agar mengapung di lautan.

"Dibuat dulu di darat, baru dibawa ke laut untuk penebaran benih," kata jelasnya.

Hal lain yang diperhatikan yakni pakan. Menurut Winarto, pakan biasanya menggunakan ikan kecil atau biasa dikenal ikan ruca.

Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari. Lobster sendiri bisa dipanen mulai enam bulanan.

"Semoga bisa leris. Harga jual rata-rata Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per kilogram. Mungkin nantinya pemasaran banyak ke luar kota seperti Surabaya dan Jakarta," jelas Winarto.

Karena baru belajar, lanjut dia, beberapa pembudidaya mengaku masih khawatir gagal panen.

Namun risiko itu bisa diminiamlisir dengan melakukan pemeriksaan keramba atau kolam apung secara berkala.

Pemilihan lokasi keramba juga diperhatikan agar selalu ada arus air laut di dalamnya, jelas Winarto.

Sumber: Antara

itkgid
raafirastania26
riezazura
riezazura dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.