Kaskus

Story

dissymmon08Avatar border
TS
dissymmon08
AKHIR PENANTIANKU (JILID IV) [18+] [TRUE STORY]
SELAMAT DATANG AGAN SISTA


Halo! emoticon-Hai

Gue ucapkan terima kasih yang teramat sangat terhadap dukungan dan apresiasi agan sista untuk tulisan gue di JILID IIIsebelumnya. Setelah merenung dan mencoba membuka kembali memori lama gue, akhirnya gue mendapatkan khilal gue. Sekarang gue udah siap untuk menulis kelanjutannya, yaitu JILID IV!

Kali ini gue masih menceritakan tentang kisah cinta gue, yang pada cerita sebelumnya masih berkutat di Kampus. Gue yang di kisah kali ini sedang mendekati akhir perjuangan di Kampus pun akan menjalani tahap baru, dimana gue akan bertemu dengan dunia kerja dan dunia nyata. Bakalan banyak konflik di diri gue ini, ketika gue yang tengah mencari jati diri ini dihadapkan dengan kenyataan bahwa hidup itu benar-benar penuh lika liku. Saat kita salah memilih jalan, ga ada putar balik, kita harus terus menjalani dan menghadapinya seraya mencari solusi terbaik atas pilihan kita itu. Dan kesabaran menjadi kunci utama segalanya, buat gue.

Masih dengan gaya menulis gue yang penuh strong language, absurd-nya hidup gue, kebodohan gue dalam memilih keputusan, pengalaman hidup lain, dan beberapa kali akan nyempil ++-nya, jadi gue masih ga akan melepas rating 18+ di cerita gue kali ini. Mungkin akan ada beberapa penyesuaian penggunaan bahasa atau panggilan yang gue lakuin di sini, demi kenyamanan bersama. Semoga ga merusak ciri khas gue dalam menulis! Amiiin.

Dan gue berharap semoga agan sista tetap suka dan betah mantengin thread ane ini sampe selesai! emoticon-Peluk

Oh iya, kalau misalnya agan sista belum baca cerita di JILID III atau mau refresh kembali cerita saat itu, monggo mampir ke LINK INI.


AKHIR PENANTIANKU (JILID IV) [18+] [TRUE STORY]


Spoiler for INDEX:


Spoiler for MULUSTRASI:


HT @ STORY

AKHIR PENANTIANKU (JILID IV) [18+] [TRUE STORY]

Alhamdulillah berkat supportdari agan sista, thread ane ini jadi HT! emoticon-Malu
Terima kasih banyak ane ucapin buat agan sista yang udah setia nunggu update-an cerita-cerita ane.
Semoga tulisan ane bisa terus lebih baik dan bisa menyajikan cerita lebih seru buat dibaca agan sista!

emoticon-Peluk emoticon-2 Jempol emoticon-Kiss


Spoiler for PERATURAN:


Quote:
Diubah oleh dissymmon08 30-12-2019 07:57
meydiariandiAvatar border
pulaukapokAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 48 lainnya memberi reputasi
49
134.1K
1.6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
dissymmon08Avatar border
TS
dissymmon08
#902
KISAH TENTANG F: INIKAH 'CINTA TERBAIK'? (PART 03)


Gue rasanya pengen coba ngehubungin Bang Firzy via handphonetemen-temen gue. Tapi gue ga enak kalau misalnya mereka nanti kena masalah karena dikira ngurus banget hubungan kami. Jadi, ya gue memilih untuk diem dan ga nyoba ngehubungin Bang Firzy lagi. Gue cuman bisa nunggu sampe Bang Firzy ngehubungin gue lagi.

Akhirnya acara yang gue dan anak sekelas tunggu-tunggu pun tiba! YAY~ Acara perpisahan anak sekelas kami! Well, sebentar, kok kesannya gue keji banget kayak pemeran antagonis di sinetron sih? Gue excited sama acaranya tapi ga sejahat itu mikir seneng pisah sama anak sekelas gue ya.

Soalnya di acara ini ada penghargaan-penghargaan yang dikasih sama anak sekelas ke beberapa individu, tukeran kado, dan ada pemberian ‘Surat Cinta Anonim’ juga untuk masing-masing anak di kelas. Setelahnya, kami bakalan BBQ-an hasil laut yang kami beli di pasar ikan Pulau Pramuka sini dan games-games asik sampe tengah malem! Asik banget kan ngebayanginnya? Karena satu kelas jadinya bisa ikut semuanyaaa! Lu ga mau ikut? Nyemplung aje lu ke laut sonoh! Hahaha.

Tepat jam 8 malam, setelah makan malam, kami berkumpul di MES cewek yang udah dikosongin. Ga lupa kami minjem speaker active dari si empunya penginapan untuk acara kami yang nantinya juga bakalan dipake semaleman sampe games terakhir. Kami semuanya duduk di lantai tanpa terkecuali dan juga tanpa pemisah antara cewek cowok yak. Kami berbaur barengan. Jadinya kan enak, gue bisa deket-deket sama Bimo! Hahaha.

Acara kali ini kami ngundang juga Kak Ami, Bang Benu, Bang Teguh, dan Bang Irfan beserta para Asisten Lapang kami. Tapi ternyata mereka nolak, soalnya katanya biar acaranya lebih bebas dan murni ‘dari kami untuk kami’ katanya. Mereka punya acara sendiri, makan-makan bareng di luar katanya. Kami pun mengiyakan dan tetep menjalankan acara sesuai rencana kami.

Tapi, namanya biji kan mesti dua kan yak? Bang Irfan mendadak nolak buat ikut bareng Kak Ami dkk, dia malah ikutan nongkrong di acara kami demi tidak mau pisah dengan pasangan biji-nya. Hahaha. Tae. Mereka berdua duduk di paling belakang dekat tembok dan pelukan kayak lagi nonton layar tancep gitu deh, kayak begini:


Awalnya acara jadi canggung karena kedatangan Bang Irfan yang dadakan. MC acara kami, si Rizky, sempet bad mooddan minta diganti aja sama MC lainnya. Soalnya kayaknya dia rada males gitu sama Bang Irfan, entah kenapa. Tapi akhirnya setelah dibujuk sama Sandi dan Wulan, akhirnya Rizky mau melanjutkan acara dan jadi MC acara malem itu.

Padahal kami udah ingetin Debby buat jangan begitu amat pas lagi sama Bang Irfan. Tapi Debby seakan bilang ‘Maaf aku ga enak ngasih tau Kak Irfan buat jangan kangen-kangenan begini. Tapi kan ini acara bebas, jadi aku ga bisa ngelarang.’ dan seketika gue pengen begini sama Debby :
kaskus-image


Belum lagi anak sekelas lainnya pun udah mulai nyindir-nyindir halus sampe kasar sekalipun ke mereka selama acara. Tapi entah mereka budek atau mereka ber-mindsetala pacaran jaman dulu ‘Dunia milik berdua, yang lain cuman kang cilok lewat’, mereka ga ngegubris kami sama sekali. Buset. Jadinya kami pun mengabaikan mereka berdua.

Satu per satu nominasi anak-anak udah mulai disebutkan. Mulai dari Ter-alay, Ter-jomblo, Ter-tidur, dan ter-ter lainnya yang jumlahnya sampe belasan kayaknya. Ini semua hasil polling dari anak-anak satu kelas tanpa konspir-a*u. Murni pendapat kami semua. Soalnya abis dikumpulin, semua hasilnya direkap dan buktinya dibawa kalau misalnya ada yang protes. Tapi masa MASIH ada yang protes beginian???

“Oke, untuk terakhir nih… Ini nominasi paling ngebanggain buat gue sih dibandingin nominasi yang lain. Kenapa? Soalnya si pemenang nominasi ini didasarkan dari bagaimana dia berjasa untuk kita semua, kaum dhuafa kepintaran, di kelas ini! NOMINASI TER-RAJIIIN!” kata Rizky yang disambut tepuk tangan dan tawa dari anak sekelas.

“Lu isi siapa?” bisik Bimo ke gue.

“Hah? Apaan? Sempak lu isinya apa?”

“TAE!”

Gue ketawa sama ekspresi ngambeknya Bimo. Hahaha. “Ya gue jawab Dwi atau Tina lah. Denger kali penjelasan Rizky tadi ‘berjasa untuk kita semua, kaum dhuafa kepintaran’ itu siapa lagi kalo bukan Dwi atau Tina? Masa gue? Kalo penjelasan nominasinya adalah ‘berjasa untuk kita semua, kaum dhuafa perlendiran’ nah baru gue emosi kalo gue ga menang! Gue BBQ entar itu tytyd semua anak cowo di kelas! Nama gue jelek gara-gara folder “DARI EMILYA” tapi gue sama sekali ga dapet nominasi? Bener-bener kacang lupa daratan namanya.”

“KACANG LUPA KULIT, NJIRRR!” Sinta nempeleng kepala gue. Gue dan anak Crocodile ketawa bareng.

“Oke, kandidat nominasi untuk Ter-rajin yang dipilih sama anak sekelas yaitu Dwi!”

“HOREEE!” Kami anak sekelas teriak dan tepuk tangan bersamaan.

“Lalu, Tina!”

“HORE!” Cuman beberapa anak dari anak sekelas yang teriak dan tepuk tangan. Gue ikut tepuk tangan bareng mereka.

“Dan EMILYAAA IN DA HAUUUSSSS!”

“HOREEE!” Anak sekelas kembali teriak dan tepuk tangan. Bahkan ada yang nulis ‘I LOVE EMILYA’ di kertas terus dilempar tepat ke congor gue. Sukses bikin gue nge-anj*ng-anj*ngin dia. Ngehe emang! Hahaha.

“SUMPAH INI PRANK ABIS! KENAPA GUE BANGS*T???” tanya gue sambil didorong-dorong sama anak Crocodile.

See? Bener dugaan gue, pasti lu jadi salah satu kandidatnya, Mi!” kata Bimo sambil peluk-peluk gue.

“Oke, kita buka hasilnya gimana?” Rizky ngebuka amplop dengan tulisan Ter-rajin.

Gue ngejauhin badannya Bimo biar ga peluk-peluk gue. Di kejauhan, gue liat Tina yang kebetulan masuk gank Anggi pun ditepuk tanganin sama gank-nya. Dia udah duduk bersimpuh dan ngerapihin bajunya. Kayaknya Tina bener-bener udah yakin kalau dia bakalan jadi pemenangnya. Dwi di sisi lain bilang ga mungkin karena dia udah dapet nominasi ‘Ter-pintar’ di kelas. Ya gue sih nothing to lose, toh ini kan nominasi asik-asikan. Ga untung dapet duit segepok. Jadi kalau misalnya gue ga menang, yaudah gitu aja. Sing penting gue dapet ‘Surat Cinta Anonim’ dan tukeran kado dari anak sekelas buat kenang-kenangan sih.

“DAN PEMENANGNYA ADALAAAAH….” Gue liat Tina bersiap berdiri. “EMILYAAAAAA~”

Gue terdiam.

Sumpah gue terdiam.

“BANGS*T, BENERAN GUE??? KENAPA GUE???” teriak gue sambil diseret ke depan sama Bimo dan anak cowok lainnya. Sumpah ya, gue ga mau menang. GUE MAU TINA MENANG! Anj*ng, dia udah siap banget buat menang ituuu, masa harus gue yang menang???

“Ya berarti anak sekelas merasa terbantu sama lu selama ini. Makanya mereka milih lu sebagai pemenang nominasi ini, Mi. Hampir 90% anak sekelas milih lu buat jadi Ter-rajin, Mi. Lu menang telak di sini! AYOOO TEPUK TANGAN BUAT EMIIII!” teriak Rizky dan kasih selendang nominasi Ter-rajin ke gue.

Mau ga mau gue nerima selendang itu dan make selendang itu. Gue berdiri bareng anak-anak penerima nominasi lainnya. Dari depan gini, gue bisa liat ekspresi semua anak. Mereka semua keliatan hepi dan puas sama hasil nominasi yang ada, kecuali satu orang. Tina nangis! Entah dia ngerasa malu atau kecewa sama hasil nominasi ini. Gue mendadak jadi ga enak hati sama Tina. Sumpah, gue berasa jadi orang jahat banget sama dia.

Setelah sesi foto bersama, kami pun dibagikan ‘Surat Cinta Anonim’ dari anak sekelas. Jadi masing-masing anak nulis pendapat atau pesan kesan mereka terhadap anak sekelas lainnya, tanpa terkecuali. Kalau misalnya anak sekelas gue ada 40 orang, ya gue bakalan dapet surat cinta 39. Kenapa anonim? Soalnya surat cinta itu ditulis tanpa nama. Gue aja biar ga ketauan kalo itu tulisan gue, sampe nulis make tangan kiri! Saking keciri banget kalo itu tulisan gue. Sumpah!

Tapi kami dilarang untuk baca surat cinta itu sekarang. Baru boleh dibaca setelah acara selesai. Soalnya besoknya kami udah ga ada kuliah atau praktikum bersama lagi. Jadi kalopun dapet surat cinta yang nyakitin, ga akan baper berkepanjangan. Hahaha. Kami pun simpen surat cinta kami di dalam tas masing-masing dan melanjutkan acara tukeran kado serta BBQ di halaman penginapan. Terus baru deh games bersama!

MALAM MASIH PANJANG GAEEES!


XOXOXO


Pagi harinya, saat kami semua lagi pada siap-siap untuk pulang hari ini, mendadak MES cewek heboh. Ternyata ada Asisten Dosen Praktikum untuk satu mata kuliah kami yang ngebagiin foto nilai ujian terakhir kami. Ini adalah mata kuliah killerlainnya yang soal ujiannya kayaknya dibuat untuk ga bisa diselesaikan. Sebut aja mata kuliah ST dari kata SeTan. Hahaha. Becanda, gue lagi pengen aja nyebut ST. Wkwkwk.

Gue sengaja ga tidur lagi abis Subuh. Gue mau langsung mandi dan beberes soalnya. Gue males antri dan drama. Ngantri kamar mandi sesama cewek itu sumpah drama banget lho! Malesin dan bisa ngerusak mood seharian nantinya. Jadi gue dan anak-anak Crocodile memutuskan untuk mandi dari abis Subuh. Toh kami dijadwalin pulang sekitar jam 9 pagi, abis sarapan dulu.

Sebenernya gue penasaran sama hasil gue di mata kuliah ST itu, tapi gue terlalu mager untuk gerak pagi itu. Udah mah ga ada kabar dari Bang Firzy, eh cuaca di Pulau Pramuka pagi-pagi itu sumpah seger pisaaan!

“Eh udah gue posting di grup Facebook ya!” teriak Anggi. “Selain mata kuliah ST, ada mata kuliah lainnya yang kata Kak Siska udah dipasang di mading. Jadi sekalian gue posting!”

Gue yang lagi buka-buka Facebook langsung kepancing dan masuk ke grup Facebook gue. Di sanalah udah ada nilai-nilai dari beberapa mata kuliah lainnya. Ada satu mata kuliah yang bikin nilai gue C, mata kuliah KH. Entah kenapa gue bisa dapet C. Ini C pertama gue sejak taun pertama gue. Di taun pertama kuliah gue sempet dapet nilai C dan D karena adaptasi sama kampus kali ya. Di tahun kedua sampe taun keempat ini, ini adalah C pertama gue. Sisanya paling di B. Ga A semua juga. Hahaha.

“YAY~ Emi ada nilai C! Gue dapet B!!! YAY~” teriak Lidya sambil meluk-meluk gue yang lagi tiduran.

“BODO AMAAAT~ GUE GA SE-AMBI ITU JUGA BUAT DAPET A ATAU B MULU!”

“Bodo amat jugaaa! Yang penting ada nilai Emi yang di bawah gue! YAY~~~” Gue langsung nimpukin Lidya make bantal dan tas gue. Sumpah ini anak ngeselin banget sumpah! Hahaha.

Ga lama, gue liat Tina nyamperin Dwi. Tina ga ngelirik gue sama sekali. Dia fokus ke arah Dwi yang kebetulan kasurnya di samping gue. “Dwi, bisa ngomong di luar sebentar?” kata Tina. Dwi pun mengiyakan ajakan Tina dan keluar ke teras MES cewek.

Kayaknya anak sekelas dan anak Crocodile ga ada yang ngeh sama kejadian itu. Entah ga ngeh atau ga peduli atau emang fokus sama nilai mereka masing-masing. Gue kebetulan ketularan sama Lidya karena sekasur sama dia dua malem ini, jadinya gue kepo dan ikutin mereka dari belakang. Gue pengen tau apa yang mereka bahas sampe serius banget begitu. Mereka nutup pintu MES dan duduk di teras MES.

Gue melipir ke jendela MES yang ada tepat di atas mereka. Gue manjat sedikit biar kedengeran apa yang mereka omongin.

“Ga mungkin kan Dwi? Mata kuliah ST itu susah! Ga mungkin dia dapet nilai paling gede di kelas! Tau sendiri kan dia ga begitu pinter urusan itungan???” kata Tina.

“Ya tapi kamu ga bisa bilang gitu, Tin. Siapa tau dia emang belajar dan mendadak bisa gimana? Aku aja ga pernah yakin sama jawaban aku lho. Makanya aku cuman dapet B.”

“DIA A, DWI! A! MASA IYA SESEORANG KAYAK DIA DAPET A???”

Gue terdiam. “Siapa sih yang dimaksud sama Tina? Kayaknya ga pantes banget gitu dapet nilai segitu. Apa karena itu anak suka nyontek? Terus maunya Tina apaan?” tanya gue dalem hati.

“AKU YAKIN DIA NYONTEK! DIA PASTI NYONTEK! ATAU DIA UDAH DAPET JAWABAN DARI PACARNYA!”

“Ssst! Kamu ga boleh nuduh begitu kalo belum ada bukti, Tin! Bisa nyakitin hati orang tau kalo orangnya denger!”

“Iya lu, Tin! Gila kali ngomong begitu. Emang siapa sih pacarnya? Cenayang apa Asisten Dosen Praktikum juga sampe bisa ngasih jawaban ujian juga? Kalo tau gitu kan bisa gue gebet pacarnya selama ujian.” kata gue dalem hati. Hahaha.

“Kita harus cari buktinya! DIA PASTI NYONTEK! Kalo aku bisa buktiin dia nyontek, kamu jangan belain dia lho cuman gara-gara dia temen deket kamu! Aku ga terima soalnya! Aku benci banget tukang nyontek!”

“Hah? Temen deket Dwi? Berarti anak-anak Crocodile dong?” Gue kaget dengan fakta itu.

“Nanti di Kampus kita minta kertas jawaban dia terus kita cek ulang barengan sama dosen dan Asisten Dosen Praktikum ya, Dwi?” ajak Tina ke Dwi.

“EMIII! BURU SINI! NGAPAIN SIH LU DISONOH KAYAK MALING???” teriak Wulan dan Depi barengan dari kasur. Gue nengok dan langsung lari ke arah mereka. Gue nutup mulut mereka berdua.

“BACOOOT! Gue ada misi sesuatu!” kata gue. “Lagian kenapa sih manggil-manggil? Kayak gue tinggal jauh aja. Mau ngapain lu pada? Nenen?”

“Jijik.”

“Iniii… Lu ga mau bangga sama diri lu sendiri?” tanya Wulan.

“Apaan?”

“ECIYEEE YANG NILAINYA TERTINGGI DI KELAS DI MATA KULIAH ST! ECIYEE NILAI-NYA A DI MATA KULIAH ST NIIIIH!” kata Lidya sambil ngerangkul gue.

Gue terdiam.

Gue akhirnya dapet jawaban.

Gue tau siapa yang dimaksud sama Tina.

“Gue… Jadi si pencontek di mata kuliah ST menurut Tina itu gue.” kata gue dalem hati.

Semua omongan Tina tentang si pencontek itu pun mendadak keulang terus dan jadi bikin sakit bin kecewa gue. Sumpah, gue ga nyangka banget seorang Tina bakalan nuduh gue begitu.

Padahal gue ga pernah tuh seumur idup mikir tiap prestasi Tina itu hasil nyontek atau nyugih. Bahkan kalopun anak dengan NIM terbawah atau IPK ter-rendah di kelas gue mendadak ngedapetin nilai terbesar di satu mata kuliah, ga akan pernah kepikiran di otak gue buat nuduh begitu ke anak itu. Entah dia belajar sungguh-sungguh atau dia nyontek, itu suka-suka dia.

Tapi Tina? Dia dengan yakinnya nuduh gue dan mau mengusut kasus gue itu? Sumpah ya. Gue kecewa banget sama Tina saat itu.

Kejadian itu sukses bikin mood gue rusak. Gue cuman diem aja make earphone buat denger lagu metal di handphone gue. Gue ga mau ngomong sama siapapun. Sampe akhirnya Tina masuk ke MES cewek lagi dan ngelewatin depan gue. Dia ngelirik gue sinis dan melengos pergi tanpa ngomong apapun.

“IRI TANDA TAK MAMPU, ANJ*NG!!!” teriak gue tanpa arah dan tiba-tiba. Gue pun ga mengarah ke dia.

Gue ga mau anak-anak sekelas tau kelakuan Tina saat itu. Gue ga mau jadiin ini perkara. Kalo misalnya nanti Tina mau beneran usut masalah ini ke dosen, bodo amat. Gue ga peduli lagi nilai gue diubah atau disuruh ujian ulang. Toh gue ga nyontek, murni hasil jerih payah sendiri. Sekarang fokus gue tinggal lulus kuliah biar ga nyusahin kedua orang tua gue.


XOXOXO


Singkat cerita, gue dan rombongan udah sampe di Pelabuhan Muara Angke. Bus yang bakalan membawa kami ke Kampus udah siap di sana menunggu kedatangan kami. Pak Ferdi dan dosen lainnya pun datang menyambut kami. Masing-masing kelompok memeriksa kelengkapan barang dan anggotanya masing-masing. Kali aje ada yang ketinggalan. Setelah dipastikan semua lengkap, kamipun melanjutkan perjalanan kami untuk balik ke Kampus.

Udah ratusan kali mungkin hari itu gue ngecek Whatsappgue. Tapi tak kunjung ada kabar dari Bang Firzy. Gue akhirnya Whatsapp dia dengan cerita semua kejadian yang terjadi di Pulau Pramuka, selama dia mendadak ngilang dan blokir gue. Ga ada satupun chat gue yang terkirim kayaknya. Soalnya display picture Bang Firzy masih ilang.

Gue pengen banget nelpon dia banget saat itu. Gue berhak kan tau dimana pacar gue? Gue berhak dapet kabar kan dari dia? Terus apa maksud dia gue ga boleh lost contact sama dia kalau aslinya dia yang ngilang dari gue?

Nyesek banget dijauhin begini sama pacar sendiri. Karena ini bukan kejadian sekali dua kali, tapi udah ketiga kalinya. Emang sih kali ini ga minta untuk ‘jangan ngehubungin gue’, tapi diblokir? Itu rasanya sama aja.

Apa mungkin dulu Kak Dee juga pernah diginiin sama Firzy?
Apa Kak Dee pernah dijauhin sama Firzy mendadak tanpa alasan apapun?
Apa Kak Dee pernah diblokir nomornya ga jelas sama Firzy?
Apa Kak Dee juga pernah dibikin seneeeeng banget dan kemudian dihancurin perasaannya kayak gue sekarang ini?
Apa gue diperlakukan berbeda dari Kak Dee?
Kenapa? Apa karena gue jauh lebih buruk rupa dan hina daripada Kak Dee?
Apa karena Kak Dee cinta sejati-nya Firzy?

Pertanyaan-pertanyaan itu terus berulang di kepala gue. Gue sangat butuh jawaban! Gue butuh kejelasan dari Bang Firzy. Gue pengen tau Bang Firzy dimana. Gue pengen tau Bang Firzy lagi ngapain. Gue pengen tau Bang Firzy sama siapa. Ya Alloh.

Mendadak TV di dalam bus nyetel lagu-lagu pop. Lebih ke lagu-lagu pop galau sih… Mungkin biar kami bisa karokean barengan gitu. Sampe akhirnya berenti di satu lagu yang bikin gue hampir nangis. Entah kenapa saat itu gue mau nangis denger lagu itu…

Quote:


“Apa gue bisa jadi cinta terbaiknya Firzy dengan adanya semua kejadian ini?” Air mata gue sedikit keluar saat gue denger lagu itu. Apalagi denger anak-anak satu bus pada nyanyiin itu barengan. Gue langsung mengalihkan pandangan gue ke jendela dan diem-diem elap air mata gue.

Kemudian gue kepikiran buat mampir ke akun FacebookBang Firzy hari ini. Susahnya sinyal karena lagi di jalan, bikin gue rada lama ngebuka akunnya dia. Sampe akhirnya saat udah terbuka sempurna, gue liat update terakhir Bang Firzy.

Quote:


“Cengkareng? Ngapain dia di Cengkareng?” tanya gue dalem hati. Dan update-an lokasi ini baru 1 jam yang lalu.

Ga lama, gue liat Messengerdia online. Gue pun langsung chat dia. Gapapa nomor gue diblokir tapi gue masih boleh kirim chat di Messenger dia bukan? Kenapa ga kepikiran sama gue sih dari kemaren??? Dia ga ngelarang gue ngehubungin gue kali ini soalnya.

Quote:


Dan tepat saat gue abis chatbegitu, akun Facebook dia offline.

Gue terdiam.

“Firzy kenapa? Kenapa dia terus berusaha ngehindar dari gue?”
singgihwahyu
namikazeminati
itkgid
itkgid dan 26 lainnya memberi reputasi
27
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.