- Beranda
- Wedding & Family
Perlukah Pasangan "Main Peka Pekaan" Setelah Menikah?
...
TS
I.W.a.K
Perlukah Pasangan "Main Peka Pekaan" Setelah Menikah?

"Isshh ayah gak peka banget!! Males!!"
"Apa sih bund?"
"Tau ah! Mau jemput sikakak dulu!"
Brrumm, ngeeeeeeeng....

Hallo gans apa kabar?
Pernahkah agan sista mengalami kejadian yang serupa seperti percakapan di atas? Kalau iya pernah berarti kita sama.

Peka yang dimaksud disini berarti sensitif kan, dalam artian bisa memahami memenuhi keinginan istri tanpa perlu dia menjelaskan atau mengatakan keinginannya itu.
"Hm..buk, bund, ma, yank suamimu ini lho manusia biasa bukan dukun".

Perlu tidak perlunya kita "main peka-pekaan" setelah menikah itu kembali ke pribadi masing-masing. Jika sudah terbiasa seperti itu sejak mulai pacaran maka setelah menikah mestinya rasa peka di antara suami istri menjadi semakin tajam, tapi ya ini ga mesti sih.
Kalaupun suami sudah tidak sepeka dulu lagi ini bukan berarti sudah tidak sayang atau cinta lagi tapi pastinya karena ada hal lain yang tak kalah penting juga yang harus diurusi seperti uang dapur, SPP anak, sewa rumah, pulsa listrik, cicilan motor, arisan keluarga dan lain sebagainya.

Pekanya suami itu jelas beda donk dengan rasa peka seorang pacar. Minimal dia sudah mampu memenuhi kebutuhan primer dari anak istrinya maka bolehlah dia dikatakan suami yang peka. Kebutuhan pokok orang dari dulu hingga kini tidak berubah, hanya keinginannya saja yang makin kesini makin bertambah.
Sebagai istri kalau ada keinginanmu melalui sebuah kode yang tidak dipahami oleh suami maka harap maklum dan sebaiknya sampaikan saja terus terang kepada suami, bukan kepada orang tua apalagi tetangga. Segala keinginanmu pasti akan diusahakan untuk dipenuhi selama itu masih masuk akal. Jadi intinya disini adalah bukan lagi peka-pekaan tapi pentingnya komunikasi yang baik diantara pasangan suami istri alias bicara empat mata!
Kehidupan setelah menikah itu memang lebih berat dari pada saat melajang karena itulah kenapa menikah itu harus berpasangan agar beratnya beban hidup bisa kita hadapi berdua dengan pasangan kita.
•••
Kalau agan sista punya pendapat lain silahkan dishare pada kolom komentar. Mohon maaf dan dikoreksi apabila ada yang kurang berkenan.
Terimakasih.
Pict by Google.
Shietame dan 27 lainnya memberi reputasi
28
9.1K
111
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
9KThread•14.1KAnggota
Tampilkan semua post
orgasmax
#4
Tetep harus sih menurut ane karena bisa jadi si laki belum terlalu paham area2 mana yang peka dari seorang wanita.
oke ane kasih 10 titik area yang peka dari seorang wanita :
- mulut/bibir
- tengkuk
- paha bagian dalam
- leher dibelakang telinga juga leher belakang bawah
- telinga
- area diatas pantat dan menyamping
- payudara
- area ketiak menuju payudara
- vagina beserta clitoris
- area belakang betis dekat lutut bag belakang
nah coba deh are peka ini dipelajari untu di eksplorasi....
hmmmm...ini peka-pekaan yg dimaksud bukan ya...wkwkwwkwk LOL galfok nih...sorry2
kalo kepekaan perasaan biasanya akan semakin meningkat seiring waktu.
walaupun salah satu pasangan emang bawaannya kurang peka
tapi pasangan lainnya akan jadi peka kalo pasangannya itu emang kurang peka sehingga tidak terjadi miskom or misleading atau misro.
kesimpulan tetap peka-pekaan harus dilatih
walaupun sudah married..
contoh bini ai udah kebal sama kecuekan ane....
kebal juga kalo misal ane marah..karena marahnya paling bentaran doank.
bini gw juga kalo marah atau bete gw biarin aja ntar juga reda sendiri
gw juga udah kebal kalo dia misal judes nyebelin
malemnya gw beri juga dia senyum lagi
tuh khan udah terlatih seiring waktu...
oke ane kasih 10 titik area yang peka dari seorang wanita :
- mulut/bibir
- tengkuk
- paha bagian dalam
- leher dibelakang telinga juga leher belakang bawah
- telinga
- area diatas pantat dan menyamping
- payudara
- area ketiak menuju payudara
- vagina beserta clitoris
- area belakang betis dekat lutut bag belakang
nah coba deh are peka ini dipelajari untu di eksplorasi....
hmmmm...ini peka-pekaan yg dimaksud bukan ya...wkwkwwkwk LOL galfok nih...sorry2
kalo kepekaan perasaan biasanya akan semakin meningkat seiring waktu.
walaupun salah satu pasangan emang bawaannya kurang peka
tapi pasangan lainnya akan jadi peka kalo pasangannya itu emang kurang peka sehingga tidak terjadi miskom or misleading atau misro.
kesimpulan tetap peka-pekaan harus dilatih
walaupun sudah married..
contoh bini ai udah kebal sama kecuekan ane....
kebal juga kalo misal ane marah..karena marahnya paling bentaran doank.
bini gw juga kalo marah atau bete gw biarin aja ntar juga reda sendiri
gw juga udah kebal kalo dia misal judes nyebelin
malemnya gw beri juga dia senyum lagi
tuh khan udah terlatih seiring waktu...
greybat dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup