- Beranda
- Stories from the Heart
HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]
...
TS
bayubiruuuu
HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]
![HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2019/10/31/10713784_20191031094608.jpg)
![HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2019/11/20/10713784_20191120024219.png)
HAI GAN/SIS, MASIH DENGAN KISAH HOROR. KISAH SATU INI GUA TULIS DENGAN SEDIKIT BERHATI-HATI KARENA MENYANGKUT ORANG, PERUSAHAAN DAN KELOMPOK YANG TAK ASING DITELINGA KITA DI NEGERI INI DAN LUAR NEGERI, GUA TIDAK ADA BERMAKSUD APAPUN HANYA SEKEDAR BERBAGI SESUAI YANG DIALAMI NARASUMBER GUA. AMBIL SISI BAIKNYA (HIKMAHNYA) SAJA DARI THREAD INI, BUANG SISI BURUKNYA…
Quote:
* CERITA INI FAKTA APA ADANYA SESUAI DENGAN INGATAN NARSUM, PERCAYA BOLEH TIDAK PERCAYA SILAHKAN, TIDAK APA-APA LEBIH BAGUS.
* SESUAI PERATURAN YANG DIAMBIL DARI KISAH NYATA SEMUA TOKOH, WAKTU DAN TEMPAT KAMI SAMARKAN DEMI KEHIDUPAN, KENYAMANAN DAN PRIVASI NARASUMBER SERTA PARA TOKOH.
* DILARANG SARA, IKUTI ATURAN H2H, MOMOD DAN ADAT ISTIADAT YANG ADA DI FORUM TERCINTA KITA INI.
* SILAHKAN DIBACA KALAU BERMINAT SAJA, KARENA TIDAK ADA PAKSAAN UNTUK MEMBACA CERITA INI.
* KALAU DIRASA PENTING SILAHKAN LANGSUNG PM SAJA GAN/SIS
*JIKA INGIN SHARE SILAHKAN, DAN MOHON JANGAN COPAS HARGAI KAMI, KASIAN PENULIS UDAH CAPEK - CAPEK NULISNYA. LAGIAN KALO COPAS BAHAYA JADI MUSUH UUD NO 28 Th. 2014 [UUHC]
*KALAU ADA SALAH KETIK/TYPO MOHON MASUKANNYA , APRESIASINYA DAN 
SEBAGAI SEMANGAT NGONDEK

SEBAGAI SEMANGAT NGONDEK *BUKAN BASA BASI*
JIKA HARTA SUDAH TIDAK BISA MEMBELI DUNIA
JIKA TAHTA TIDAK BISA MEMBELI SINGGASANA
JIKA WANITA SUDAH KEHILANGAN RUPA
HANYA PADANYALAH KITA MEMINTA
SEMUA MANUSIA SADAR UMUR ADA BATASNYA
MAKA SIAP-SIAPLAH KITA SEWAKTU-WAKTU UNTUK MENGHADAPNYA
MAKA SEBARKANLAH BENIH-BENIH KEBAJIKAN KITA
SEBAGAI BEKAL MENGHADAPNYA
-Happy Reading-
----------------------------------------------------------------------***---------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
1. KEHIDUPANKU
2. PRIVATE NUMBER
3. GADIS BULE
4. PENGABDIAN SANG AJUDAN
5. SAYEMBARA USANG
6. PERCOBAAN PERTAMA
7. KORBAN YANG TAK KUINGINKAN
8. SANG PETUNJUK
9. PENCERAHAN
10. MASALAH BARU
11. TERSESAT
12. PERCOBAAN KEDUA - A
13. PERCOBAAN KEDUA - B
14. HCU [HIGH CARE UNIT]
15. SUKMA YANG TERIKAT
16. VERY VERY IMPORTANT PERSON [VVIP]
17. DARK SIDE VVIP
18. DARK SIDE [VVIP] 2
19. DARK SIDE [VVIP] 3
20. TANAH DAN DEDAUNAN
21. UZLAH
22. JAWABAN
23. MALAM YANG KELAM - A
24. MALAM YANG KELAM - B
25. PERENCANAAN - A
26. PERENCANAAN - B
27. LOST CONTACT
28. END
29. BEHIND THE STORY [HIT]
Diubah oleh bayubiruuuu 30-12-2019 09:59
sampeuk dan 41 lainnya memberi reputasi
42
67.7K
991
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bayubiruuuu
#869
23. MALAM YANG KELAM-A
Saat kami memasuki komplek perumahan mewah, aku memandangi rumah-rumah bergaya eropa dan modern dikanan kiri jalan. Rumah yang tak mungkin kumiliki saat itu, hanya angan dan lamunan sebagai manusia normal ingin hidup kaya dan sejahtera.
“Mana rumahnya Anne Ton ?” tanyaku.
“Itu mas, disebelahnya pertigaan, rumah berwarna cream.” Jelas Tono, sambil menunjuk kerumah yang bergaya eropa.
setelah sampai dipertigaan dirumah Anne mobil secara tiba - tiba dihentikan Tono, kami melihat kabut hitam muncul sekitar satu meter dari tanah. Tono memarkirkan mobilnya didepan rumah tetangga anne yang agak jauh berjarak sekitar lima puluh meter dari rumah Anne, karena melihat kabut hitam itu yang mulai mengelilingi rumah anne.
“Ton, berhenti disini saja, sekalian parkir disini” kataku.
“Iya mas””jawab Tono
TAP…TAP…TAP…TAP……[lampu mulai dari pintu masuk sampai seluruh perumahan itu padam secara berurutan]
DUAAARRRRRRR………..NGUNGGGGGGGGG [suara ledakan keras dirumah ane dan terlihat cahaya merah terpancar dari atap rumahnya]
“Mas, itu kabut hitamnya dan prajurit-prajurit yang pernah aku lihat didepan rumah mas umar dulu” sahut Imron, yang masih dikursi tengah mobil disertai tangannya menunjuk ke kabut hitam itu.
“Tenang Pron, santai saja” kataku menenangkan Imron.
“Kalau gini terus, aku nggak mau kayak dirumah sakit kemarin mas, mending aku lari. aku paling takut sama suasana yang begini. lagian anakku juga masih kecil-kecil mas aku juga ingin hidup mas,” Jawab Imron.
“Ealah Pron jadi laki-laki kok cemen” sahut Tono.
“Biarin” jawab Imron.
“Ya sudah lu sembunyi dimobilku saja, tapi awas jangan kencing didalam mobil!!! Perintah tono cepat
Aku memandang ke langit ,malam itu memang malam bulan purnama yang sempurna. Saat bulan itu memancarkan seluruh cahayanya ke bumi suasana perumahan Anne tetap terlihat meski remang-remang. Setelah itu aku turun dari mobil sejuta umatnya Tono, mataku mengamati dari samping mobilnya Tono. Pemandangan kabut hitam meliuk-liuk pekat itu semakin menyebar merambat perlahan di area rumah Anne, dan bau amis darah mengikuti kabut berjalan. Prajurit-prajurit dari jaman dahulu mulai bermunculan perlahan merambat mengikuti kabutnya ke seluruh area perumahan.
Seluruh prajurit itu terlihat sudah telanjang bulat, mereka memainkan tarian khasnya. Dengan menghentakkan salah satu kakinya secara bergantian, sedang kedua tangannya serentak diangkat diatas kepala mereka dengan melambai lambai memainkan jarinya. Tarian itu persis yang diceritakan mbah salman waktu dirumahnya. Hanya kabut hitam berkelok kelok setinggi setengah meter yang menutupi pusar sampai betisnya.
Ditengah kerumunan tarian itu ada dua orang bertubuh sedang membawa senjatanya, dan itulah panglimanya sang raja leak waktu muncul dirumahku dulu.
Bibir kedua panglima itu terlihat bercak darah yang menetes disisi kanan kirinya, perkiraanku para panglima itu selesai minum acara perjamuan darahnya. Mereka menjabat sebagai panglima komando dalam acara ritual itu, bahkan semua prajurit-prajurit itu juga sama ada bercak darah yang sudah mengering dikanan kiri bibirnya. Mereka berdiri melingkar rapi, untuk memulai acara ini.
“Ton, ayo ikut aku sekarang..!!” dengan tanganku melambai ke arah Tono yang sudah selesai memarkir mobilnya.
“Iya mas” jawab Tono, diikuti dengan jalan menuju kearah ku.
“Mas itu kan pasukan yang waktu itu dirumah sampean kan, terus leak nya nanti muncul juga mas ?” tanya Tono.
“Kelihatannya begitu Ton” jawabku.
“Waduh, bisa mati mas kalo aku lihat leak itu lagi”kata Tono
“Ahh elu Ton, gitu tadi ngatain Imron cemen, sekarang lu sendiri juga ngga berani” jawabku.
“Bukan begitu mas, kan aku juga mau melamar si Rani, masak belum merasakan surga dunia udah mati” jawab polos Tono.
“Halahh Ton, kalau udah waktunya mati ya mati Ton” Jawabku ketus.
Aku Bersama Tono berjalan pelan-pelan mengendap-endap dan mengucapkan do’a agar kami tak terlihat oleh mereka, dan berharap juga pasukan ghaib itu dan para jendralnya tidak mengetahui akan kedatangan kami.
BRRUUAAKKK…..!!!!! ( Suara pintu yang dibanting keras dari rumah Anne).
Terlihat sosok laki-laki tinggi besar berambut cepak yang berlari keluar dari rumah Anne, seketika dia sampai teras, pria itu langsung ditangkap oleh prajurit yang mulai mewujudkan bentuknya kedalam dunia nyata.
TOLOONNNG…..!!! TOLOONNNG…..!!!! TOLOONNNG…..!!!!!!!!
Teriak pria berambut cepak itu yang ketakutan dan kaget atas perlakuan prajurit yang tak diundang itu. Dia meronta-ronta ingin lepas dari pegangan kuat para dua prajurit leak. Terlihat beberapa mayat manusia yang sudah ditumpuk ditengah lingkaran mereka, mayat – mayat itu belum dimakan para prajurit sang raja leak, seakan pria berambut cepak itu akan dijadikan mayat terakhir diacara ritual perjamuan itu. Mereka mulai melepaskan baju pria itu bersamaan dengan menyeret pria berambut cepak itu untuk acara ritual pemujaan mereka. Salah satu prajurit yang menunggu di dekat tumpukan mayat sudah bersiap dengan pedangnya akan memotong leher pria berambut cepak itu.
TOOOOLLOOONG !!!! jangan bunuh aku…..[teriak dan tangis histeris pria berambut cepak]
Kami berlari menembus kabut yang hitam pekat itu dan mencoba membenturkan tubuhku dengan badan pria berambut cepak yang tengah meminta tolong dan ketakutan. Malam itu aku sudah nekat dan tidak menghiraukan apa yang terjadi pada diriku nanti.
“BRUUKKK..,”
Kami berdua dan pria berambut cepak jatuh tersungkur dilantai marmer berwarna kuning tua, badanku saat itu separuh menindih pria itu, dengan cepat aku berganti posisi untuk berdiri. Sedang tono sudah berdiri dibelakangku.
“Ton bantuin bapaknya ini, cepat cari pertolongan” perintahku.
“Siap mas” jawab Tono.
Disini Tono yang kondisinya dari awal sudah tidak percaya diri dan mulai takut. Saat menolong pria berambut cepak dia panik dan bingung. Dia memegangi tangan pria ini dan hanya kepalanya yang menoleh kekanan dan kekiri, pada dasarnya Tono ini sebenarnya orang yang konyol…,pria berambut cepak itu diajak lari dan diseret tangannya untuk masuk kedalam rumah Anne.
“Ton, lu mau kemana? gila lu!!!” Tanyaku sambil berlari menuju anak tangga lantai dua, aku kelantai dua karena melihat cahaya merah yang terlihat dari bawah.
“Cari tempat sembunyi mas” Sambil berlari menuju kebelakang ruang dapur rumah Anne.
Semua prajurit yang telah melepaskan pria berambut cepak tampak kaget, secara spontan mereka mengejar Tono dan pria berambut cepak itu. dari atas anak tangga lantai dua terlihat Andi jatuh dari tangga, saat itu juga aku berlari naik untuk menolong nya.
“Ayo mas, mas ngga apa-apa kan?” tanyaku cepat kepada Andi.
“iya mas,” Jawab andi yang sudah lemas
Disaat panik aku langsung membopong Andi kelantai dua rumah Anne, karena dilantai satu banyak pasukan ghaib yang mengancam. Disaat aku masih berdiri belum menurunkan Andi dari gendonganku, aku melihat satu orang bodyguardnya yang pernah kerumah ku sudah pingsan didepan pintu kamar yang terbuka, melihat pemandangan itu dengan cepat turunkan Andi disofa lantai dua. Aku segera berjalan kedepan kamar yang terbuka mencoba mencari tau apa yang terjadi saat itu.
Aku berlari menuju kamar itu untuk memastikan apa yang terjadi, waktu didepan kamar itu pemandangan yang terlihat adalah Anne yang sedang berusaha melepaskan tangannya dari ikatan rantai yang berukuran enam milimeter.
“KLEETAKK.. KLEETAKK.. KLEETAKK..”
[Bunyi rantai besi yang mulai pecah dari sambungannya.]
Tangan Anne yang sudah berubah menjadi tangan yang kuat, saat itu Anne sudah hilang kendali total, serasa malam itu tubuh Anne adalah tubuh leak yang nampak. Aura merah hitam leak itu sudah keluar memanaskan semua seisi rumah, disertai kabut khas sang raja leak dan menampakan aura kekuatannya. Semua bagian tubuhnya dilapisi oleh api merah kehitaman itu.
“MASIH BERANI KEMARI KAMU ANAK MUDA” teriak leak diatas ranjang anne yang sudah berdiri bersiap untuk membawanya sebagai ritual wajib.
“MEMANG KENAPA SETAN” Jawabku dengan suara keras.
“AKU AKAN MEMBUNUHMU SETELAH PEREMPUAN INI…HAHAHAHA” Jawab tegas dari Leak hitam ini.
Mataku memandang keadaan yang lebih miris dari kejadian sebelumnya, aku merasa ini pertempuran terakhirku dengan raja leak. Kalau tidak aku yang mati ya si leak sialan ini yang mati.
Disatu alasan sang raja leak itu ingin menjadikan Anne sebagai persembahan utama, acara ritual purnamanya ini sebagai acara yang wajib baginya. Disisi lain alasan utamaku membantu Anne karena dia seorang anak yatim piatu tidak lebih.
“BRRUUUAAKKKK……!!!! KLONTANGGG… KLONTANGGG… KLONTANGGG…!!!”
Suara atap dan gentingnya yang terbang berhamburan kesegala penjuru arah, akibat hantaman tangan kanannya dari aura merah hitam leak tersebut. Saat itu juga diatas kamar Anne kasurnya berlubang besar, mataku melihat awan yang gelap diatasnya.
“AKU ADALAH PENGGANTI CALONARANG, AKU ABADI ANAK MUDA”…HAHAHA” Pesan leak sialan yang meninggalkan kamar Anne.
PUSSSHHHHHHH….
Dengan cepat sang raja leak melesat membawa sukma Anne dalam awan hitam itu, sedang jasad aslinya langsung terkulai roboh dikasurnya.
Dengan keadaan seperti itu jelas aku tidak bisa menggunakan tubuh kasarku untuk mengejarnya, akhirnya aku putuskan secepatnya mencari tempat untuk duduk dan melepaskan tubuh halusku. Secara cepat aku mencoba menyusul sang raja leak yang melesat keawan hitam diatas rumah Anne. Sesampainya diatas awan hitam itu aku melihat leak ini memanggul sukma Anne dibahu kirinya, sukma itu sudah tak berdaya. dibelakang sang raja leak terdapat lima leak yang lain, sepertinya leak-leak itu bawahan dari sang raja leak ini. Sedang disamping kanan kirinya jelas adalah panglimanya yang siap membantunya.
Dibelakang leak-leak bawahan ini masih ada banyak pasukan yang lainnya, sampai aku tak tahu berapa banyak jumlah pasukan itu. Mereka seperti dari pasukan kerajaan setan disekitar daerah ini, untuk pasukan berpakaian kerajaan juga masih terlihat banyak dalam kerumunan itu.
Disaat mereka tau, aku berada didepan mereka berjarak sekitar lima puluh meteran, tiba-tiba awan diatas kami yang awalnya putih tipis tiba-tiba menjadi hitam dan menutup cahaya bulan purnama. Awan hitam pekat menjadi malam panjang yang kelam tiada berujung. Inilah malam kelam pertama dalam hidupku, pertaruhan nyawa antara aku dan sang raja leak. Banyaknya makhluk ghaib, malam diatas awan menjadi semakin kelam dan mencekam. Awan - awan pun tak lagi mau memutihkan warnanya lagi, hanya pemandangan gelap diatas dan dibawah kami.
Merasa aku kalah dengan pasukan yang sangat banyak itu, aku ingat pesan guruku yang terakhir, saat itu juga aku berdo’a dan bertawasul kepada para leluhur, seluruh guruku dan penghulu umat akhir zaman ini. Disaat yang sama setelah aku baca ayat-ayat suci dari bertawasul. Dalam sekejab guruku sudah berada disamping kananku, saat itu aku langsung menyalami beliau,
“Assalamuallaikum” salam dari guruku.
“Waallaikumasallam” jawab salamku sambil menjabat dan mencium tangan guruku.
Sekilas aku melihat dan menoleh kebelakang tidak ada pasukan sama sekali hanya guruku dan dua orang disamping kanan guruku. Kedua pria itu berpakain putih mutiara bercahaya berwajah cerah memakai ikat kepala surban putih.
Setelah aku berbalik dari pandanganku yang tadi nya kebelakang…
“Guru kok cuman bertiga” tanyaku.
“Coba lah lihat ke atas sekarang” Jawab guruku.
Terlihat sosok manusia seperti yang berada disamping kanan guru tadi sangat banyak, dan mereka seperti sosok yang ikut ritual tiap hari dirumahku dengan para club pemuja illahi. Mereka persis yang digambarkan oleh club pemuja ilahi waktu dirumah, semuamahluk-mahluk ini juga membawa pedang ditangan kanannya. Pedangnya putih bercahaya, dan memancarkan lekuk-lekuk kabut putih disekeliling lempengan besinya.
Posisi mereka diatas sudah siap membantai para pasukan pasukan raja leak dan prajurit -prajuritnya yang ada dihadapannya. Tanpa komando sang raja leak yang didepan mengacungkan tangan kanannya kedepan memberi aba-aba untuk menyerang kami, sedang tangan kirinya sambil memanggul sukma anne! Tapi posisi raja leak hanya berdiri diatas awan hitam tanpa ikut berperang dengan anak buahnya.
“SEEERRRAAAAANNNGGGGG……..!!!!!!!!!” Teriak dua jendral raja leak yang menyerupai laki-laki dan perempuan.
Belum pernah mengalami didunia nyata maupun didunia ghaib perang dengan kapasitas sebesar dan sebanyak ini. Pertempuran antara yang berbau harum dan busuk, sejujurnya aku tidak mengira akan terjadi pertempuran sebesar ini.
“Panggilah senjatamu yang kemarin kau peroleh” perintah guruku.
Saat itu juga padangku terbang dan menghampiri tangan kananku, pedang yang kemarin usang terlihat Panjang dan bercahaya terang, seakan cahaya putih meliuk liuk dipancarkan pedang ini sebagai cahaya keabadiannya.
Mereka menghilang saat menuju ketempat kami untuk berperang, hanya terlihat asap putih dan hitam serta percikan benturan besi yang keras dalam peperangan itu, karena kecepatan mereka.
“Tiiinnngg… Tiiinnngg… Tiiinnngg…, Tiiinnngg… Tiiinnngg…”
Suara benturan itu yang disertai percikan api api kecil. Sementara mereka berperang aku disini fokus mataku tetap mengincar raja leak sialan ini, saat itu aku melihat dari jauh raja leak yang masih berselimut api abadi merah kehitamannya. Aku dengan cepat berlari menuju tempatnya dan mengayunkan sekuat tenaga pedang cahaya ini, yang kutuju pertama adalah lengan kanannya.
“CLEEENNGG……..!!!!!!!” Suara pedangku dengan mudah berhasil menebas bahu kanannya.
Leak itu hanya diam merasa digdaya seakan tiada tanding waktu tebasan pertamaku. Setelah aku tau tebasanku mampu memotong bahu kananya dan pedang cahaya mampu menyerap energinya. Spontan aku langsung menebas bahu kirinya dengan hati-hati karena bahu itu masih memanggul sukma Anne. Dengan sengaja aku menancapkan pedang ini ditengah-tengah bahunya.
CLEEEEEEKKKKKK….!!!!!!
Dengan cepat pedang ini menyerap energi dan aura merah hitamnya, Jadi kuputuskan untuk tebasan kedua ini hanya menancap ditengah-tengah bahunya.
Saat sang raja leak tau bahunya kanannya terputus, Sang raja leak bingung melihat bahu kirinya ada pedang yang mampu menancap dan menyerap energi besarnya, dengan cepat energinya merah kehitamannya banyak yang terserap kedalam pedangku yang menancap dibahu kanannya.
SREEEEPPPPPP
Kira – kira hampir Sembilan puluh persen energi dan kekuatannya jahatnya sudah masuk kedalam pedang ku. Waktu Tubuh Leak ini terlihat tubuhnya semakin terlihat jelas, aura merah hitamnya mulai hilang dengan cepat. Mengetahui akan hal itu leak ini menendangku dadaku dengan kaki kanannya.
BUUUUUGGGGGHH
Tangannku dengan cepat membenamkan pedangku sampai bahunya kanannya sampai terputus.
Clenggggggg…..
Aku terpental saat kena tendangan leak yang sudah kehilangan banyak energi, tendangan itu seperti pukulan biasa karena energinya tidak ada. aku kembali berlari melesat cepat merebut sukma Anne yang sudah tidak berdaya dari potongan lengan kanan raja leak. kurasa sang raja leak sudah tak berdaya, dengan cepat aku membuang potongan tangan raja leak dari tubuh halusnya Anne. Saat sudah mendapatkan sukma kembali aku melesat kebawah, dengan kedua tanganku membopong sukma itu. Aku ingin dengan cepat mengemabalikan sukma anne kembali ke jasadnya agar tidak terjadi sesuatu kepadanya.
Sesampainya kami dikamar Anne kondisinya berbeda, jasad anne yang tergeletak diatas springbed dan jasadku yang semedi ditarik keluar dari kamarnya oleh empat prajurit anak buah dari sang raja leak.
“Sialan”. Gumamku lirih
“Whoiiii berhenti!!!!!!! Teriakku pada para prajurit yang menyeret jasadku dan jasad Anne.
Kutaruh sukma anne di bahu kiriku dan dengan cepat aku berlari mendatangi mereka yang menyeret tubuhku dulu, spontan aku menebas dengan pedangku saat mereka baru berdiri. Mereka berempat yang masih memakai pakaian kerajaan satu persatu terbakar oleh pedang ini, terlihat asap tipis setelah mereka terbakar. Jasad Anne yang tergletak di lantai langsung kumasukkan sukmanya, sedang jasadku kubiarkan terlentang dilantai dulu. Karena rencanaku memeriksa keadaan dirumah ini sebentar karena kuatir upacaranya sudah dilaksanakan apa belum. Baru saja aku berdiri selesai memasukkan sukma Anne, Terdengan suara yang mirip suara andi meminta pertolongan,
“TOOLLONNGG….!!! TOOLLONNGG….!!! TOOLLONNGG….!!!” Jeritan Andi.
“TAAAKKKKK..., KRRAAAKKKKKK…….” Suara benturan tubuh andi dan baju Andi yang sobek karena ditarik prajurid ghaib.
Saat itu juga mencari suara yang mirip Andi dari anak tangga, aku berlari sangat cepat dengan membawa pedang ditanan kananku sampai terlihat andi yang diseret paksa oleh dua prajurit setan itu.
Wajah Andi yang memar dan berdarah serta lengan Andi yang sedikit tergores sedikit mengeluarkan darah, ujung jari-jarinya juga mulai mengeluarkan darah segar. kedua kaki andi dipegang dan ditarik oleh prajurit dari bawah. kaki sebelah kanannya ditarik satu prajurit dan kaki kiri juga satu prajurit.
Dalam sekejab aku sudah ada di atas anak tangga, tangan Andi yang sedang mencakar-cakar dan meronta kesakitan. Andi jelas tak bisa melihat tubuh halus ku, hanya teriakan minta tolong yang keras secara berulang-ulang. Melihat pemandangan itu aku langsung mengayunkan pedangku dengan salto seakan tertarik oleh gravitasi bumi, yang jelas tebasan pedangku mengenai kedua prajurit itu secara berurutan. Mereka mati terbakar sama persis seperti prajurit yang kutebas dilantai dua tadi.
Seketika itu langsung berdiri dan menegakkan tubuhku dari salto tepat dibawah kaki Andi, dilantai bawah yang terlihat hanya prajurit dari sang rajak leak hanya tinggal beberapa. sekitar seperempat dari pertama aku masuk kerumah Anne, Dihalaman aku melihat satu bodyguard anne sudah ditelanjangi, dan mau dibunuh untuk dijadikan sajian pemujaan. Dengan semangat yang membara dan senjata baru aku berlari keluar untuk menyelamatkan bodyguard ini dahulu, kuhabisi semua prajurit raja leak yang tersisa tanpa ampun.
Selanjutnya aku berlari kearah belakang, mencari keberadaan Tono dan penghuni yang lain. Aku mendengar teriakan dari arah kamar belakang, dengan cepat aku masuk dengan tubuh halus ini. Tanpa pembicaraan apapun kutebaskan kepada dua prajurit yang tersisa di kamar belakang.
Saat kami memasuki komplek perumahan mewah, aku memandangi rumah-rumah bergaya eropa dan modern dikanan kiri jalan. Rumah yang tak mungkin kumiliki saat itu, hanya angan dan lamunan sebagai manusia normal ingin hidup kaya dan sejahtera.
“Mana rumahnya Anne Ton ?” tanyaku.
“Itu mas, disebelahnya pertigaan, rumah berwarna cream.” Jelas Tono, sambil menunjuk kerumah yang bergaya eropa.
setelah sampai dipertigaan dirumah Anne mobil secara tiba - tiba dihentikan Tono, kami melihat kabut hitam muncul sekitar satu meter dari tanah. Tono memarkirkan mobilnya didepan rumah tetangga anne yang agak jauh berjarak sekitar lima puluh meter dari rumah Anne, karena melihat kabut hitam itu yang mulai mengelilingi rumah anne.
“Ton, berhenti disini saja, sekalian parkir disini” kataku.
“Iya mas””jawab Tono
TAP…TAP…TAP…TAP……[lampu mulai dari pintu masuk sampai seluruh perumahan itu padam secara berurutan]
DUAAARRRRRRR………..NGUNGGGGGGGGG [suara ledakan keras dirumah ane dan terlihat cahaya merah terpancar dari atap rumahnya]
“Mas, itu kabut hitamnya dan prajurit-prajurit yang pernah aku lihat didepan rumah mas umar dulu” sahut Imron, yang masih dikursi tengah mobil disertai tangannya menunjuk ke kabut hitam itu.
“Tenang Pron, santai saja” kataku menenangkan Imron.
“Kalau gini terus, aku nggak mau kayak dirumah sakit kemarin mas, mending aku lari. aku paling takut sama suasana yang begini. lagian anakku juga masih kecil-kecil mas aku juga ingin hidup mas,” Jawab Imron.
“Ealah Pron jadi laki-laki kok cemen” sahut Tono.
“Biarin” jawab Imron.
“Ya sudah lu sembunyi dimobilku saja, tapi awas jangan kencing didalam mobil!!! Perintah tono cepat
Aku memandang ke langit ,malam itu memang malam bulan purnama yang sempurna. Saat bulan itu memancarkan seluruh cahayanya ke bumi suasana perumahan Anne tetap terlihat meski remang-remang. Setelah itu aku turun dari mobil sejuta umatnya Tono, mataku mengamati dari samping mobilnya Tono. Pemandangan kabut hitam meliuk-liuk pekat itu semakin menyebar merambat perlahan di area rumah Anne, dan bau amis darah mengikuti kabut berjalan. Prajurit-prajurit dari jaman dahulu mulai bermunculan perlahan merambat mengikuti kabutnya ke seluruh area perumahan.
Seluruh prajurit itu terlihat sudah telanjang bulat, mereka memainkan tarian khasnya. Dengan menghentakkan salah satu kakinya secara bergantian, sedang kedua tangannya serentak diangkat diatas kepala mereka dengan melambai lambai memainkan jarinya. Tarian itu persis yang diceritakan mbah salman waktu dirumahnya. Hanya kabut hitam berkelok kelok setinggi setengah meter yang menutupi pusar sampai betisnya.
Ditengah kerumunan tarian itu ada dua orang bertubuh sedang membawa senjatanya, dan itulah panglimanya sang raja leak waktu muncul dirumahku dulu.
Bibir kedua panglima itu terlihat bercak darah yang menetes disisi kanan kirinya, perkiraanku para panglima itu selesai minum acara perjamuan darahnya. Mereka menjabat sebagai panglima komando dalam acara ritual itu, bahkan semua prajurit-prajurit itu juga sama ada bercak darah yang sudah mengering dikanan kiri bibirnya. Mereka berdiri melingkar rapi, untuk memulai acara ini.
“Ton, ayo ikut aku sekarang..!!” dengan tanganku melambai ke arah Tono yang sudah selesai memarkir mobilnya.
“Iya mas” jawab Tono, diikuti dengan jalan menuju kearah ku.
“Mas itu kan pasukan yang waktu itu dirumah sampean kan, terus leak nya nanti muncul juga mas ?” tanya Tono.
“Kelihatannya begitu Ton” jawabku.
“Waduh, bisa mati mas kalo aku lihat leak itu lagi”kata Tono
“Ahh elu Ton, gitu tadi ngatain Imron cemen, sekarang lu sendiri juga ngga berani” jawabku.
“Bukan begitu mas, kan aku juga mau melamar si Rani, masak belum merasakan surga dunia udah mati” jawab polos Tono.
“Halahh Ton, kalau udah waktunya mati ya mati Ton” Jawabku ketus.
Aku Bersama Tono berjalan pelan-pelan mengendap-endap dan mengucapkan do’a agar kami tak terlihat oleh mereka, dan berharap juga pasukan ghaib itu dan para jendralnya tidak mengetahui akan kedatangan kami.
BRRUUAAKKK…..!!!!! ( Suara pintu yang dibanting keras dari rumah Anne).
Terlihat sosok laki-laki tinggi besar berambut cepak yang berlari keluar dari rumah Anne, seketika dia sampai teras, pria itu langsung ditangkap oleh prajurit yang mulai mewujudkan bentuknya kedalam dunia nyata.
TOLOONNNG…..!!! TOLOONNNG…..!!!! TOLOONNNG…..!!!!!!!!
Teriak pria berambut cepak itu yang ketakutan dan kaget atas perlakuan prajurit yang tak diundang itu. Dia meronta-ronta ingin lepas dari pegangan kuat para dua prajurit leak. Terlihat beberapa mayat manusia yang sudah ditumpuk ditengah lingkaran mereka, mayat – mayat itu belum dimakan para prajurit sang raja leak, seakan pria berambut cepak itu akan dijadikan mayat terakhir diacara ritual perjamuan itu. Mereka mulai melepaskan baju pria itu bersamaan dengan menyeret pria berambut cepak itu untuk acara ritual pemujaan mereka. Salah satu prajurit yang menunggu di dekat tumpukan mayat sudah bersiap dengan pedangnya akan memotong leher pria berambut cepak itu.
TOOOOLLOOONG !!!! jangan bunuh aku…..[teriak dan tangis histeris pria berambut cepak]
Kami berlari menembus kabut yang hitam pekat itu dan mencoba membenturkan tubuhku dengan badan pria berambut cepak yang tengah meminta tolong dan ketakutan. Malam itu aku sudah nekat dan tidak menghiraukan apa yang terjadi pada diriku nanti.
“BRUUKKK..,”
Kami berdua dan pria berambut cepak jatuh tersungkur dilantai marmer berwarna kuning tua, badanku saat itu separuh menindih pria itu, dengan cepat aku berganti posisi untuk berdiri. Sedang tono sudah berdiri dibelakangku.
“Ton bantuin bapaknya ini, cepat cari pertolongan” perintahku.
“Siap mas” jawab Tono.
Disini Tono yang kondisinya dari awal sudah tidak percaya diri dan mulai takut. Saat menolong pria berambut cepak dia panik dan bingung. Dia memegangi tangan pria ini dan hanya kepalanya yang menoleh kekanan dan kekiri, pada dasarnya Tono ini sebenarnya orang yang konyol…,pria berambut cepak itu diajak lari dan diseret tangannya untuk masuk kedalam rumah Anne.
“Ton, lu mau kemana? gila lu!!!” Tanyaku sambil berlari menuju anak tangga lantai dua, aku kelantai dua karena melihat cahaya merah yang terlihat dari bawah.
“Cari tempat sembunyi mas” Sambil berlari menuju kebelakang ruang dapur rumah Anne.
Semua prajurit yang telah melepaskan pria berambut cepak tampak kaget, secara spontan mereka mengejar Tono dan pria berambut cepak itu. dari atas anak tangga lantai dua terlihat Andi jatuh dari tangga, saat itu juga aku berlari naik untuk menolong nya.
“Ayo mas, mas ngga apa-apa kan?” tanyaku cepat kepada Andi.
“iya mas,” Jawab andi yang sudah lemas
Disaat panik aku langsung membopong Andi kelantai dua rumah Anne, karena dilantai satu banyak pasukan ghaib yang mengancam. Disaat aku masih berdiri belum menurunkan Andi dari gendonganku, aku melihat satu orang bodyguardnya yang pernah kerumah ku sudah pingsan didepan pintu kamar yang terbuka, melihat pemandangan itu dengan cepat turunkan Andi disofa lantai dua. Aku segera berjalan kedepan kamar yang terbuka mencoba mencari tau apa yang terjadi saat itu.
Aku berlari menuju kamar itu untuk memastikan apa yang terjadi, waktu didepan kamar itu pemandangan yang terlihat adalah Anne yang sedang berusaha melepaskan tangannya dari ikatan rantai yang berukuran enam milimeter.
“KLEETAKK.. KLEETAKK.. KLEETAKK..”
[Bunyi rantai besi yang mulai pecah dari sambungannya.]
Tangan Anne yang sudah berubah menjadi tangan yang kuat, saat itu Anne sudah hilang kendali total, serasa malam itu tubuh Anne adalah tubuh leak yang nampak. Aura merah hitam leak itu sudah keluar memanaskan semua seisi rumah, disertai kabut khas sang raja leak dan menampakan aura kekuatannya. Semua bagian tubuhnya dilapisi oleh api merah kehitaman itu.
“MASIH BERANI KEMARI KAMU ANAK MUDA” teriak leak diatas ranjang anne yang sudah berdiri bersiap untuk membawanya sebagai ritual wajib.
“MEMANG KENAPA SETAN” Jawabku dengan suara keras.
“AKU AKAN MEMBUNUHMU SETELAH PEREMPUAN INI…HAHAHAHA” Jawab tegas dari Leak hitam ini.
Mataku memandang keadaan yang lebih miris dari kejadian sebelumnya, aku merasa ini pertempuran terakhirku dengan raja leak. Kalau tidak aku yang mati ya si leak sialan ini yang mati.
Disatu alasan sang raja leak itu ingin menjadikan Anne sebagai persembahan utama, acara ritual purnamanya ini sebagai acara yang wajib baginya. Disisi lain alasan utamaku membantu Anne karena dia seorang anak yatim piatu tidak lebih.
“BRRUUUAAKKKK……!!!! KLONTANGGG… KLONTANGGG… KLONTANGGG…!!!”
Suara atap dan gentingnya yang terbang berhamburan kesegala penjuru arah, akibat hantaman tangan kanannya dari aura merah hitam leak tersebut. Saat itu juga diatas kamar Anne kasurnya berlubang besar, mataku melihat awan yang gelap diatasnya.
“AKU ADALAH PENGGANTI CALONARANG, AKU ABADI ANAK MUDA”…HAHAHA” Pesan leak sialan yang meninggalkan kamar Anne.
PUSSSHHHHHHH….
Dengan cepat sang raja leak melesat membawa sukma Anne dalam awan hitam itu, sedang jasad aslinya langsung terkulai roboh dikasurnya.
Dengan keadaan seperti itu jelas aku tidak bisa menggunakan tubuh kasarku untuk mengejarnya, akhirnya aku putuskan secepatnya mencari tempat untuk duduk dan melepaskan tubuh halusku. Secara cepat aku mencoba menyusul sang raja leak yang melesat keawan hitam diatas rumah Anne. Sesampainya diatas awan hitam itu aku melihat leak ini memanggul sukma Anne dibahu kirinya, sukma itu sudah tak berdaya. dibelakang sang raja leak terdapat lima leak yang lain, sepertinya leak-leak itu bawahan dari sang raja leak ini. Sedang disamping kanan kirinya jelas adalah panglimanya yang siap membantunya.
Dibelakang leak-leak bawahan ini masih ada banyak pasukan yang lainnya, sampai aku tak tahu berapa banyak jumlah pasukan itu. Mereka seperti dari pasukan kerajaan setan disekitar daerah ini, untuk pasukan berpakaian kerajaan juga masih terlihat banyak dalam kerumunan itu.
Disaat mereka tau, aku berada didepan mereka berjarak sekitar lima puluh meteran, tiba-tiba awan diatas kami yang awalnya putih tipis tiba-tiba menjadi hitam dan menutup cahaya bulan purnama. Awan hitam pekat menjadi malam panjang yang kelam tiada berujung. Inilah malam kelam pertama dalam hidupku, pertaruhan nyawa antara aku dan sang raja leak. Banyaknya makhluk ghaib, malam diatas awan menjadi semakin kelam dan mencekam. Awan - awan pun tak lagi mau memutihkan warnanya lagi, hanya pemandangan gelap diatas dan dibawah kami.
Merasa aku kalah dengan pasukan yang sangat banyak itu, aku ingat pesan guruku yang terakhir, saat itu juga aku berdo’a dan bertawasul kepada para leluhur, seluruh guruku dan penghulu umat akhir zaman ini. Disaat yang sama setelah aku baca ayat-ayat suci dari bertawasul. Dalam sekejab guruku sudah berada disamping kananku, saat itu aku langsung menyalami beliau,
“Assalamuallaikum” salam dari guruku.
“Waallaikumasallam” jawab salamku sambil menjabat dan mencium tangan guruku.
Sekilas aku melihat dan menoleh kebelakang tidak ada pasukan sama sekali hanya guruku dan dua orang disamping kanan guruku. Kedua pria itu berpakain putih mutiara bercahaya berwajah cerah memakai ikat kepala surban putih.
Setelah aku berbalik dari pandanganku yang tadi nya kebelakang…
“Guru kok cuman bertiga” tanyaku.
“Coba lah lihat ke atas sekarang” Jawab guruku.
Terlihat sosok manusia seperti yang berada disamping kanan guru tadi sangat banyak, dan mereka seperti sosok yang ikut ritual tiap hari dirumahku dengan para club pemuja illahi. Mereka persis yang digambarkan oleh club pemuja ilahi waktu dirumah, semuamahluk-mahluk ini juga membawa pedang ditangan kanannya. Pedangnya putih bercahaya, dan memancarkan lekuk-lekuk kabut putih disekeliling lempengan besinya.
Posisi mereka diatas sudah siap membantai para pasukan pasukan raja leak dan prajurit -prajuritnya yang ada dihadapannya. Tanpa komando sang raja leak yang didepan mengacungkan tangan kanannya kedepan memberi aba-aba untuk menyerang kami, sedang tangan kirinya sambil memanggul sukma anne! Tapi posisi raja leak hanya berdiri diatas awan hitam tanpa ikut berperang dengan anak buahnya.
“SEEERRRAAAAANNNGGGGG……..!!!!!!!!!” Teriak dua jendral raja leak yang menyerupai laki-laki dan perempuan.
Belum pernah mengalami didunia nyata maupun didunia ghaib perang dengan kapasitas sebesar dan sebanyak ini. Pertempuran antara yang berbau harum dan busuk, sejujurnya aku tidak mengira akan terjadi pertempuran sebesar ini.
“Panggilah senjatamu yang kemarin kau peroleh” perintah guruku.
Saat itu juga padangku terbang dan menghampiri tangan kananku, pedang yang kemarin usang terlihat Panjang dan bercahaya terang, seakan cahaya putih meliuk liuk dipancarkan pedang ini sebagai cahaya keabadiannya.
Mereka menghilang saat menuju ketempat kami untuk berperang, hanya terlihat asap putih dan hitam serta percikan benturan besi yang keras dalam peperangan itu, karena kecepatan mereka.
“Tiiinnngg… Tiiinnngg… Tiiinnngg…, Tiiinnngg… Tiiinnngg…”
Suara benturan itu yang disertai percikan api api kecil. Sementara mereka berperang aku disini fokus mataku tetap mengincar raja leak sialan ini, saat itu aku melihat dari jauh raja leak yang masih berselimut api abadi merah kehitamannya. Aku dengan cepat berlari menuju tempatnya dan mengayunkan sekuat tenaga pedang cahaya ini, yang kutuju pertama adalah lengan kanannya.
“CLEEENNGG……..!!!!!!!” Suara pedangku dengan mudah berhasil menebas bahu kanannya.
Leak itu hanya diam merasa digdaya seakan tiada tanding waktu tebasan pertamaku. Setelah aku tau tebasanku mampu memotong bahu kananya dan pedang cahaya mampu menyerap energinya. Spontan aku langsung menebas bahu kirinya dengan hati-hati karena bahu itu masih memanggul sukma Anne. Dengan sengaja aku menancapkan pedang ini ditengah-tengah bahunya.
CLEEEEEEKKKKKK….!!!!!!
Dengan cepat pedang ini menyerap energi dan aura merah hitamnya, Jadi kuputuskan untuk tebasan kedua ini hanya menancap ditengah-tengah bahunya.
Saat sang raja leak tau bahunya kanannya terputus, Sang raja leak bingung melihat bahu kirinya ada pedang yang mampu menancap dan menyerap energi besarnya, dengan cepat energinya merah kehitamannya banyak yang terserap kedalam pedangku yang menancap dibahu kanannya.
SREEEEPPPPPP
Kira – kira hampir Sembilan puluh persen energi dan kekuatannya jahatnya sudah masuk kedalam pedang ku. Waktu Tubuh Leak ini terlihat tubuhnya semakin terlihat jelas, aura merah hitamnya mulai hilang dengan cepat. Mengetahui akan hal itu leak ini menendangku dadaku dengan kaki kanannya.
BUUUUUGGGGGHH
Tangannku dengan cepat membenamkan pedangku sampai bahunya kanannya sampai terputus.
Clenggggggg…..
Aku terpental saat kena tendangan leak yang sudah kehilangan banyak energi, tendangan itu seperti pukulan biasa karena energinya tidak ada. aku kembali berlari melesat cepat merebut sukma Anne yang sudah tidak berdaya dari potongan lengan kanan raja leak. kurasa sang raja leak sudah tak berdaya, dengan cepat aku membuang potongan tangan raja leak dari tubuh halusnya Anne. Saat sudah mendapatkan sukma kembali aku melesat kebawah, dengan kedua tanganku membopong sukma itu. Aku ingin dengan cepat mengemabalikan sukma anne kembali ke jasadnya agar tidak terjadi sesuatu kepadanya.
Sesampainya kami dikamar Anne kondisinya berbeda, jasad anne yang tergeletak diatas springbed dan jasadku yang semedi ditarik keluar dari kamarnya oleh empat prajurit anak buah dari sang raja leak.
“Sialan”. Gumamku lirih
“Whoiiii berhenti!!!!!!! Teriakku pada para prajurit yang menyeret jasadku dan jasad Anne.
Kutaruh sukma anne di bahu kiriku dan dengan cepat aku berlari mendatangi mereka yang menyeret tubuhku dulu, spontan aku menebas dengan pedangku saat mereka baru berdiri. Mereka berempat yang masih memakai pakaian kerajaan satu persatu terbakar oleh pedang ini, terlihat asap tipis setelah mereka terbakar. Jasad Anne yang tergletak di lantai langsung kumasukkan sukmanya, sedang jasadku kubiarkan terlentang dilantai dulu. Karena rencanaku memeriksa keadaan dirumah ini sebentar karena kuatir upacaranya sudah dilaksanakan apa belum. Baru saja aku berdiri selesai memasukkan sukma Anne, Terdengan suara yang mirip suara andi meminta pertolongan,
“TOOLLONNGG….!!! TOOLLONNGG….!!! TOOLLONNGG….!!!” Jeritan Andi.
“TAAAKKKKK..., KRRAAAKKKKKK…….” Suara benturan tubuh andi dan baju Andi yang sobek karena ditarik prajurid ghaib.
Saat itu juga mencari suara yang mirip Andi dari anak tangga, aku berlari sangat cepat dengan membawa pedang ditanan kananku sampai terlihat andi yang diseret paksa oleh dua prajurit setan itu.
Wajah Andi yang memar dan berdarah serta lengan Andi yang sedikit tergores sedikit mengeluarkan darah, ujung jari-jarinya juga mulai mengeluarkan darah segar. kedua kaki andi dipegang dan ditarik oleh prajurit dari bawah. kaki sebelah kanannya ditarik satu prajurit dan kaki kiri juga satu prajurit.
Dalam sekejab aku sudah ada di atas anak tangga, tangan Andi yang sedang mencakar-cakar dan meronta kesakitan. Andi jelas tak bisa melihat tubuh halus ku, hanya teriakan minta tolong yang keras secara berulang-ulang. Melihat pemandangan itu aku langsung mengayunkan pedangku dengan salto seakan tertarik oleh gravitasi bumi, yang jelas tebasan pedangku mengenai kedua prajurit itu secara berurutan. Mereka mati terbakar sama persis seperti prajurit yang kutebas dilantai dua tadi.
Seketika itu langsung berdiri dan menegakkan tubuhku dari salto tepat dibawah kaki Andi, dilantai bawah yang terlihat hanya prajurit dari sang rajak leak hanya tinggal beberapa. sekitar seperempat dari pertama aku masuk kerumah Anne, Dihalaman aku melihat satu bodyguard anne sudah ditelanjangi, dan mau dibunuh untuk dijadikan sajian pemujaan. Dengan semangat yang membara dan senjata baru aku berlari keluar untuk menyelamatkan bodyguard ini dahulu, kuhabisi semua prajurit raja leak yang tersisa tanpa ampun.
Selanjutnya aku berlari kearah belakang, mencari keberadaan Tono dan penghuni yang lain. Aku mendengar teriakan dari arah kamar belakang, dengan cepat aku masuk dengan tubuh halus ini. Tanpa pembicaraan apapun kutebaskan kepada dua prajurit yang tersisa di kamar belakang.
Diubah oleh bayubiruuuu 09-12-2019 14:11
sampeuk dan 20 lainnya memberi reputasi
21