Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ManusiaUltraAvatar border
TS
ManusiaUltra
Mau Beli 1 Set Komputer Seharga Rp 128,9 Miliar, Ini Penjelasan Badan Pajak DKI
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta Faisal Syafruddin mengatakan, usulan pengadaan satu unit komputer lengkap dengan perangkatnya akan digunakan untuk memetakan dan mengetahui potensi pajak daerah.

Total anggaran yang diusulkan untuk pengadaan komputer itu sebesar Rp 128,9 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2020.

"Kegiatan ini dilakukan dalam rangka profiling pajak daerah. Dengan adanya kegiatan ini, kami dapat memetakan berapa potensi kemampuan yang dimiliki per jenis pajak," ujar Faisal.

Faisal menyampaikan itu dalam rapat pembahasan RAPBD 2020 antara Komisi C DPRD DKI dan Pemprov DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (5/12/2019).

Faisal menuturkan, sistem dalam komputer tersebut akan mampu meneliti potensi semua jenis pajak daerah secara digital.

Dengan demikian, BPRD DKI mengetahui angka riil penerimaan pajak daerah yang harus masuk ke kas daerah setiap tahunnya.

"Kami bisa mendapatkan berapa sebenarnya penerimaan (pajak) DKI Jakarta. Jadi ke depan kita (Pemprov dan DPRD DKI) tidak berdebat lagi (penerimaan pajak) harus sekian triliun, sekian triliun, tapi nanti by data, pajak restoran sebenarnya profiling-nya berapa untuk bisa kami raih, pajak hotel, parkir, hiburan, berapa," kata dia.

Selain itu, pengadaan komputer tersebut juga bertujuan untuk mencegah adanya kebocoran pajak daerah. Sebab, BPRD DKI sudah mengetahui angka riil penerimaan pajak.

"Kami bisa melakukan manajemen risiko dalam rangka untuk menekan kebocoran pajak," ucap Faisal.

Menurut Faisal, anggaran Rp 128,9 miliar itu juga termasuk untuk perawatan (maintenance) oleh penyedia barang selama tiga tahun dan pelatihan pegawai BPRD DKI.

"Tiga tahun untuk maintenance-nya, pendampingannya. Kami juga ada pelatihan tenaga di sini, setelah tiga tahun, baru kami yang melaksanakan sendiri (perawatannya)," tuturnya

Dilihat dari situs web apbd.jakarta.go.id, pengadaan komputer itu terdiri dari pembelian satu unit komputer, dua unit storage area network (SAN) switch, enam unit server, dan sembilan unit storage untuk mainframe.

Total anggaran yang diusulkan Rp 128.992.331.600 dengan rincian sebagai berikut:

- satu unit Komputer Mainframe Z14 ZR1 seharga Rp 66,6 miliar (dengan PPN)

- dua unit SAN switch seharga Rp 3,49 miliar (dengan PPN)

- enam unit server seharga Rp 307,9 juta (dengan PPN)

- sembilan unit storage untuk mainframe seharga Rp 58,5 miliar

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Anthony Winza Probowo mempertanyakan besarnya anggaran untuk pengadaan satu unit komputer dan perangkatnya itu.

Dia meminta BPRD DKI menjelaskan hasil yang akan didapatkan pemerintah setelah menggunakan alat tersebut.

"Kalau sudah beli alat ini, maka bisa jadi nambah berapa PAD (pendapatan asli daerah). Jangan sampai beli alat, tapi enggak tahu buat apa, spesifikasinya enggak tahu apa, output-nya pun bisa jadi berapa," kata Anthony.

kompas.com

tikusil
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 28 lainnya memberi reputasi
29
22.8K
286
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Tampilkan semua post
ClowTheLichAvatar border
ClowTheLich
#68
Quote:


- satu unit Komputer Mainframe Z14 ZR1 seharga Rp 66,6 miliar (dengan PPN)
Nggak tau butuh transaksi kayak apaan yg sampe butuh mainframe segala. Klo banking/saham yg butuh ratusan juta TPS/s sih wajar pake mainframe. Klo pemda kok kayaknya overspec ya.
Harga mainframe gw kagak tau berapa secara gak pernah pake dan gak tau kebutuhannya jg emoticon-Stick Out Tongue
Tapi klo gak salah bisa disesuaikan dengan kebutuhan performance bayarnya,jd gak harus langsung full spek.
Klo sama support 3 tahun (mainframe pasti harga supportnya bisa di atas 1M/tahun krn jarang yg pake) juga kyknya bs direduce itu

- dua unit SAN switch seharga Rp 3,49 miliar (dengan PPN)
Secara harga masih wajar untuk 2 unit SAN Switch. Klo kelas director harganya bisa jauh lebih besar dari ini.

- enam unit server seharga Rp 307,9 juta (dengan PPN)
Murah banget untuk harga 6 buah server

- sembilan unit storage untuk mainframe seharga Rp 58,5 miliar
Secara harga masih wajar untuk SAN Storage tipe2 EMC/HDS/Netapp (sktr 6.5M/storage),karena mainframe gak bisa make storage biasa, harus yg support/compatible dengan mainframe,biasanya udah di kelas yg enterprisenya makanya harga storagenya segitu
Klo hanya untuk server biasa/bukan mainframe bisa dapet di harga 2-4M/storage kapasitas sktr 150-200TB

Overall selain yg mainframe secara harga masih wajar
Yang gw bingung masih di kebutuhan,klo gak butuh TPS tinggi sih gak usah pake mainframe. Server x86 standar yg di cluster atau server appliance x86 pun seharusnya udah sangat mumpuni.
Kecuali memang butuh TPS tinggi+analytics secara realtime spt bank,memang mainframe masih dibutuhkan untuk saat ini
Sama jumlah storage yang sebanyak itu ntar mo dipake buat apa nantinya

FYI,untuk server memang gak bisa make make spek standar seperti yg di simulasi di toko online spt,karena gak bakal di support
Selain itu ada masalah di high availability baik dari sisi komponen maupun fitur dari server
Spek sendiri jg bakal terbentur di maks memory 128GB,sktr rata2 di server udah pake di atas 256GB krn virtualisasi
Aplikasi jg nentuin kebutuhkan servernya,jd gak bisa dipastiin satu server dengak spek X bakalan bisa handle user sebanyak Y dengan aplikasi yang berbeda
karena antara monolitic apps/cluster/micro services sendiri udah beda jauh kebutuhan di servernya

Begitu juga dengan storage,udah gak bisa pake storage direct attached langsung di server?NAS,karena bakal kebentur di kapasitas dan performance
Untuk high performance storage untuk saat ini masih tetep lebih bagus SAN storage dibanding cluster storage pake server2 biasa
Cuman memang harganya lebih mahal dibanding storage biasa
andi_mastrak
bagus.septianto
kurapbadak
kurapbadak dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.