Kaskus

Story

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Pencarian Belum Usai [TRUE STORY] - SEASON 3
Selamat Datang di Thread Gue 
(私のスレッドへようこそ)


Pencarian Belum Usai [TRUE STORY] - SEASON 3


TERIMA KASIH BANYAK ATAS ATENSI DAN APRESIASI YANG TELAH GANSIS READERBERIKAN DI DUA TRIT GUE SEBELUMNYA. SEMOGA DI TRIT SELANJUTNYA INI, GUE DAPAT MENUNJUKKAN PERFORMA TERBAIK GUE DALAM PENULISAN DAN PACKAGING CERITA AGAR SEMUA READER YANG BERKUNJUNG DISINI SELALU HAPPY DAN TERHIBUR

Spoiler for Season 1 dan Season 2:


Last Season, on Muara Sebuah Pencarian - Season 2 :
Quote:




INFORMASI TERKAIT UPDATE TRIT ATAU KEMUNGKINAN KARYA LAINNYA BISA JUGA DI CEK DI IG: @yanagi92055 SEBAGAI ALTERNATIF JIKA NOTIF KASKUS BERMASALAH


Spoiler for INDEX SEASON 3:


Spoiler for LINK BARU PERATURAN & MULUSTRASI SEASON 3:



Quote:


Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 83 suara
Perlukah Seri ini dilanjutkan?
Perlu
99%
Tidak Perlu
1%
Diubah oleh yanagi92055 08-09-2020 10:25
sehat.selamat.Avatar border
JabLai cOYAvatar border
al.galauwiAvatar border
al.galauwi dan 142 lainnya memberi reputasi
133
342.8K
4.9K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#126
Semakin Ingin Tahu
Jelang akhir bulan februari itu, gue jadi nambah lagi berbincangnya. Dengan Emi yang wall to wall dan juga chat dengan bahasan berbeda, juga dengan yang namanya Deborah Hartono ini atau dia lebih suka dipanggil dengan nama Debby. Selain itu chat gue dengan Dewi dan Uun semakin lama semakin sedikit, dengan Nindy pun sehabis ketemu dan jalan bareng ke gedung olahraga juga malah jadi berkurang, tapi masih terus ada.

Jelasnya, yang namanya Debby ini adalah cewek yang luar biasa banget agresifnya. Kenapa gue tau? Ya kan gue udah banyak pengalaman ketemu dengan berbagai macam jenis cewek beserta sifat-sifat yang mereka bawa. Jadinya ya tau aja langsung.

Dari mulai awal dia berinisiatif untuk add facebook gue. Mungkin kalau Tanaya dan beberapa cewek lain motivasinya karena ada kesamaan kesukaan musik, tapi kalau Debby ini benar-benar random. Kesukaan musiknya beda dari gue. Ketika gue tanya dari mana dia tau gue, katanya dari omongan anak-anak dikampusnya. Gue langsung nebak, bener kan ternyata gue diomongin dikampus? Hahaha.

Dia juga nggak ragu untuk nanya gue duluan, soal personal. Bahkan dia yang mulai duluan chat gue di messenger, setelah selesai wall to wall di tempatnya. Ternyata wall to wall gue di hide sama dia. Jadinya teman-temannya nggak ada yang bisa melihat wall to wall antara gue dengan dia. Itu aja udah bikin gue aneh. Puncaknya adalah ketika dia meminta nomer HP gue.

Dari situ gue udah langsung tau, anak ini nggak bener nih sikapnya. Terlalu agresif untuk cewek yang baru aja gue kenal, via facebook pula. Tapi yaudah gue akhirnya memberikan nomer HP gue dan nggak lama gue langsung di misscall. Itu adalah nomer dia.

Kala itu gue sedang ada di Jogja bersama Ara. Gue lagi ada pekerjaan disana. Gue udah lama banget nggak ketemu sama Ara. Ara ada rencana untuk kembali ke daerah gue dan mulai bekerja disana. Karena ternyata pacarnya dia adalah orang yang berasal dari daerah yang sama dengan gue dan Ara. Sempit bener dunia. Haha.

“Ja, kalau aku balik lagi kesana, menurut kamu gimana?” kata Ara.

“Ya nggak apa-apa. Bagus dong. Aku senang kan jadi bisa dekat dengan kamu kalau gitu.” Kata gue.

“Ya tapi kan aku kesana bareng cowok aku.”

“Terus kenapa? Kan nggak masalah. Emang kita mau ngapain lagi? Hahaha.”

“Ya nggak ngapa-ngapain sih. Hehe.”

“Toh cowok kamu juga udah tau aku kan. Jadi ya santai aja Ra.”

“Kamu nggak ada niatan buat ngeband lagi ya?”

“Ada sih, tapi sekarang sama siapa? Kan Arko dan Drian udah punya band masing-masing.”

“Kalau bandnya dua juga nggak masalah bukan?”

“Nggak masalah sih. Tapi kondisinya kan susah Ra kalau sekarang, kita udah nggak disatu daerah yang sama domisilinya, udah gitu kan waktu kerjanya beda, takutnya bentrok dan susah ngaturnya. Apalagi sekarang nggak ada manajer kan.”

“Aku sebenernya mau jadi manajer kalian lagi, tapi kondisi kerjaan aku yang nggak memungkinkan.”

“Nah itu dia. Sama kan kita juga kayak gitu. Kondisinya udah nggak kayak dulu. Udah nggak fleksibel kayak jaman-jaman kuliah dulu.”

“Iya, urusannya sekarang makin kompleks aja ya.”

“Iya Ra. Pokoknya agak susah. Apalagi kayak sekarang aja aku suka keluar kota gini kan. Jadi waktu latiannya mesti lebih diatur lagi. Ribet kan jadinya kalau nggak ada manajer yang mau full bantuin. Hehe.”

“Hmm. Iya sih.”

Obrolan Ara dan gue masih selalu lancar dan ketemu aja chemistrynya. Tapi selalu kembali ke komitmen awal kalau kami nggak bisa ada hubungan apapun lagi. Gue juga udah merelakan 100% perasaan gue ke Ara. Jadi udah nggak ada namanya jealous-jealous kecil disana. Ara pun sama. Kami lebih dekat sebagai sahabat aja.

“Ja, aku udah ada omongan buat lanjut ke jenjang pernikahan loh.”

“Oh iya? Bagus dong Ra. Kapan rencananya?”

Gue kaget ketika dia tiba-tiba ngomong gini disela obrolan ringan kami. Jujur gue senang, sekaligus sedih, bahwa satu lagi kawan baik gue akan segera melepas masa lajangnya. Kalau udah begitu kan waktu untuk teman-temannya akan semakin berkurang. Apalagi dia cewek, harus ikut suaminya dan harus mengikuti apa kata suaminya nanti.

“Kalau lamaran rencana bulan depan. Dan nikahnya rencana dua bulan setelah lamaran itu.”

“Wah cepet amat ya. berarti waktu aku cuma tinggal empat bulan lagi dari sekarang ya buat banyak ngobrol sama kamu ya Ra. Hehehe.”

“Haha nanti-nanti juga bisa kali. Tapi ya nggak bisa seintens sekarang sih.”

“Ya tetep aja aku nggak enak lah sama calon suamimu, atau nanti pas udah nikah, sama suamimu. Beda lah urusannya pasti.”

“Iya sih bener. Kamu dateng ya Ja ke resepsinya. Rencana disana kok, nggak akan disini. Hehe.”

“Insyaallah ya Ra. Aku usahain buat kamu pasti aku datang.”

Gue semakin bersemangat untuk mencari pendamping hidup, bukan sekedar pacaran yang ‘jalanin aja dulu’ nanti kalo cocok baru obrolin lagi, kalo nggak cocok ya tinggalin. No. gue udah capek untuk menjalani hubungan yang lama tapi ujung-ujungnya kandas ditengah jalan. Dulu ditinggal nikah, pas dapet ganti malah LDR, masa sekarang ngulangin kesalahan yang sama lagi? Gue nggak mau. Gue udah cukup bermain-main dengan berbagai macam jenis cewek. Gue udah mau cari yang serius, mau itu seumuran gue, atau dibawah gue. gue nggak terlalu persoalkan, asal jangan lebih tua dari gue aja. Hehe.

--

Kembali lagi ke soal si Debby ini. Orang yang beberapa hari terakhir ini sering berbincang dengan gue. baik itu di Facebook maupun chat. Gue juga akhirnya tau kalau hubungannya dengan Herman itu kandas. Dan sebagai gantinya dia udah pacaran lagi dengan Irfanda. Itu aja udah gue anj*ng-anj*ngin ini anak. Gila, Herman dan Irfan itu sahabatan dekat. Gue bahkan udah melihat persahabatan mereka dari awal mereka masuk ke jurusan gue. Apalagi dulu pas jaman ospek pernah makan bareng gue dan Dee. Waktu itu juga ada si Putra. Semuanya masih pada cupu-cupu gitu kan. Haha.

Sayang aja kalau persahabatan mereka rusak gara-gara cewek ini. Kalau gue perhatikan setelah melihat dan eksplorasi facebooknya, anak ini good looking sebenarnya. Secara proporsi badan lumayan, maju depan mundur belakang. Pas deh pokoknya. Tapi gue nggak tau tingginya berapa. Seingat gue, ketika dulu nggak sengaja ketemu di GMRD Regency, dia cukup semampai, sama dengan cewek yang satunya lagi yang namanya Depi. Sepintas mukanya kayak Melodi JKT48, tapi kalo kelakuan, wah nggak tau ya. kayaknya sih jauh. Haha.

kaskus-image
Mulustrasi Debby, 85,4% mirip Melody yang ini


Entah kenapa makin kesini, anak ini setiap ngobrol sama gue, selalu ada intensi untuk menggoda gue juga. Gue sadar akan hal ini. Tapi gue selalu belagak kayak orang nggak ngeh aja. Belum tau dia reputasi gue seperti apa dimasa lalu dikampus ini. Hahaha. Gue jadi kayak tempat curhatnya dia aja, tapi dia juga godain gue seolah mau menyelam minum air.

Pada suatu malam, gue dan dia janjian untuk telpon, katanya menyangkut tentang hubungannya dengan kedua orang sahabat itu. Yaudah karena gue juga kosong, jadinya gue iyain aja. Toh dia ini yang mau telpon, gue tinggal dengarkan aja kan.

Quote:


Begitulah kurang lebih percakapan gue dengan Debby. Anak ini menelpon kurang lebih dua jam. Mungkin lebih. Sampai panas telinga gue ditelpon sama dia. Kesimpulan yang dapat gue ambil adalah, ya, Debby ini termasuk player. Dia nggak bisa banget kalau jomblo. Dia harus dapat yang dia mau. Dan gue curiganya si Debby ini termasuk tipe orang yang menghalalkan segala cara buat mencapai tujuannya. Gila sih, tapi itu emang yang bisa sementara gue simpulkan waktu itu. Gue harus hati-hati sama cewek model begini. Salah ngomong bisa diputer balik faktanya nanti.

Hari-hari kemudian gue disibukkan dengan chat-chat dari cewek-cewek ini. Dan gue hanya tertarik pada chat dengan satu orang yang bernama Emi ini. Obrolan kami umumny adalah membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan hobi kami, musik jepang. Terutama musik-musik jepang yang berkaitan dengan visual kei. Ada kesenangan tersendiri aja gitu.

Gue juga mulai menanyakan hal yang lebih privateke Emi, tapi di chat facebook messenger. Bukan di wall. Lucunya dulu ternyata gue pernah dapat pekerjaan yang mengharuskan gue datang ke daerah rumah Emi. Walaupun beda komplek tapi itu dekat banget ternyata. Haha. Gue dan Emi selama chat itu kayak nggak kenal waktu, dari siang, sore sampai dini hari juga kalau kuat dijabanin. Ada aja terus bahasannya.

Emi pengetahuannya cukup mumpuni untuk meladeni gaya bicara gue. tapi emang kalau udah soal sejarah dan politik dia masih harus banyak gue kasih tau lagi, tapi kebanyakan pengetahuan kami seimbang.

Obrolan mengenai ilmu-ilmu yang ada di jurusan pun dia nggak kalah hebat. Malah gue sudah bisa menyimpulkan kalau anak ini pengetahuan dan logika berpikirnya jauh melebihi Keket. sayang gue nggak bisa satu tim dengannya. Kalau aja bisa, gue yakin kami bisa bikin sesuatu yang mungkin ada diluar pemikiran orang-orang. Haha.

Perbedaan mendasar kecerdasan Emi dan Keket adalah, Emi mampu mengaitkan situasi dan kondisi dengan metode atau teori dasar yang ada, sedangkan kalau Keket masih lebih textbook. Itulah sebabnya di masa lalu, tim dia mengundang gue untuk ikut dalam kompetisi. Karena mereka kurang bisa mengimplementasikan teori didasarkan pada keadaan yang riil. Sementara gue dan Emi bisa.

Sumpah langka banget anak ini. Banyak hal yang bisa gue bahas. Dari mulai urusan serius macam riset-riset ilmiah dari jurusan kami sendiri maupun dari jurusan lain, ngebahas jurnal internasional, mencoba menurunkan rumus dasar sebuah teori agar bisa disesuaikan dengan keadaan jaman sekarang, sampai ngomongin urusan musik, band, hobi jepang-jepangan dan dengan musik rock, serta menulis artikel atau opini disebuah blog (gue dan dia mengelola blog masing-masing).

Pada akhirnya obrolan kami akan berujung pada urusan bahan pemersatu bangasa. Dia senang dengan yang profesional dan direkam dengan kualitas bagus, sementara gue, seperti cowok-cowok kebanyakan, nunggu video pribadi orang bocor, baru dinikmati. Dimana banyak yang teriak “link” dengan tujuan meminta link download. Hahaha.

Gue pun seakan lupa dengan urusan sama cewek-cewek lainnya. Nggak ada yang bisa bikin gue sesemangat ini sebelumnya. Bahkan dari awal dulu gue memulai hubungan dengan Zalina sekalipun. Luar biasa cewek bernama Emi ini. Kenapa lo baru datang setelah enam tahun gue mencari sih? Apa emang iya lo ini bakalan jadi orang yang cocok buat ngedampingin gue? atau malah jadi sahabat karib gue yang klop di segala urusan? Lo sukses bikin gue penasaran Mi.

sampeuk
hendra024
itkgid
itkgid dan 42 lainnya memberi reputasi
43
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.