Kaskus

Story

AresTheGodOfWarAvatar border
TS
AresTheGodOfWar
Under The Influence
UNDER THE INFLUENCE

Genre : Romance, Drama, Crime, Mature, Voyeur.

Terjemahan dari judul, dibawah pengaruh. Multi tafsir, bisa dibawah pengaruh zat tertentu, dibawah pengaruh pikiran, dibawah pengaruh perasaan dsb.
Agar supaya bisa tetap menikmati cerita, anggap saja gw hanya seorang tukang cilok yang halu tingkat tinggi. Kalian tak perlu repot autentikasi maupun investigasi. Terima kasih.


《《《《《《《《《 ❖ 》》》》》》》》》》


PREAMBULE


Quote:


Bonus mulustrasi.
Gw pake vectorizer online untuk menggambarkan karakter dalam cerita. Bukan asli pastinya.
Jika ada tokoh baru, nanti menyusul.


Spoiler for Playlist:


Spoiler for mulus:



Quote:
Diubah oleh AresTheGodOfWar 10-01-2020 20:14
Gimi96Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
11.7K
76
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
AresTheGodOfWarAvatar border
TS
AresTheGodOfWar
#5
5
     Udah seger, udah wangi, gw bercermin, merapihkan diri bersiap menjalankan rencana yg tadi sudah dibahas. Dengan mengendap2 gw keluar dari kamar Sandra, tepat di depan gw, Sandra memastikan kondisi aman terkendali. Sepertinya aman, belum ada tanda2 kehidupan.

"Dah sana, tunggu depan gerbang, nanti kalo aku miscall, kamu masuk aja, ketok pintu" Sandra kembali menjelaskan rencana pagi ini. Gw mengacungkan jempol menyetujui rencana Sandra.

     Di dalam mobil, gw menunggu miscall dari Sandra. Gw berusaha menghilangkan rasa nervous ketika nanti berhadapan dengan Nyokap Sandra. Gw mulai mencari dan merangkai kata2 yg nanti akan gw pergunakan di depan Nyokap Sandra.

     Tapi ternyata, usaha gw untuk menghilangkan nervous itu kurang membuahkan hasil, ketika HP gw bergetar ada miscall dari Sandra, gw makin nervous.

"TOK! TOK! TOK! Assalamualaikum..."

     Gw mengetuk pintu dilanjutkan dgn mengucap salam. Ada sebuah kekuatan yg mendadak membuat perasaan menjadi tenang, kekuatan yg berasal dari niat baik, walaupun mungkin gw tidak bisa dikatakan orang baik2.

"Walaikumsalam... Siapa yaa?"

     Tak lama kemudian, ada suara wanita menjawab salam, suara langkah kakinya yg beralaskan sendal berbahan karet terdengar jelas, makin lama makin mendekat.

"Halo tan, saya Alex, mau jemput Sandra nih, nganterin ke tempat kerja"

     Begitu pintu terbuka, seorang wanita paruh baya nampak dihadapan gw, dengan setelan daster, dari tampangnya, ini nyokap Sandra kemungkinan besar, pembokatnya gak mungkin deh kayaknya. gw langsung menyapa Nyokap Sandra, memperkenalkan diri, sekaligus menjelaskan maksud kedatangan gw pagi2 buta begini.

"Oh... Masuk dulu, duduk"

     Nyokap Sandra mempersilahkan gw masuk, dengan suara yg agak serak namun lantang, nyokap Sandra memanggil nama Sandra. Agak down gw gak dikasih senyum sama sekali. Entah mungkin karena baru bangun tidur, ekspresinya datar, malah terkesan jutek.

"Anak siapa kamu? Dimana rumah kamu?" tanya Nyokap Sandra menginterogasi gw yg sudah duduk di sofa. Gw pun menjawab dengan apa adanya, nama orang tua gw, alamat rumah gw.

"Oh ya ya... Kenal saya dengan mamah kamu itu, dulu bareng aktif di organisasi."

     Gw mencoba positif thinking, memang cara berbicara dan pembawaannya seperti itu. Dan ternyata dunia itu sempit, nyokap Sandra kenal dengan nyokap gw. Nyokap Sandra menceritakan tentang kedekatannya dengan nyokap gw.

"Kamu bagus, jadi laki2 harus punya etika, sopan santun, gak sopan itu jemput anak orang cuma didepan gerbang, baru kamu ini berani masuk"

     Menang banyak gw pagi ini, sikap gw di apresiasi, latar belakang keluarga gw yg jelas pun sepertinya gak membuat Nyokap Sandra berpikir negatif tentang gw. Hanya saja, selama ngobrol gw agak cemas seandainya nyokap gw pernah cerita kalo anak cowok satu2nya bandel gak ketulungan.

"Apa kerjaan kamu?"

     Ketika nyokap Sandra bertanya tentang kerjaan, gw berpikir keras, padahal pertanyaan ini penting, tapi gw malah gak mengantisipasinya.

"Yg penting gak nganggur maa..." tiba2 Sandra nongol. Untung aja Sandra fast respon, klo gw terlihat lama berpikir, nanti keliatan ngarang dan menutupi.

"Kalian kenal dimana?"

     Gw dan Sandra saling tatap. Tatapan kami berdua saling melempar untuk memberikan penjelasan.

"Mau tau aja mamah, udah ah mah, aku langsung berangkat ya, mau cari sarapan dulu, takut telat"

     Tak mau pertanyaan demi pertanyaan yg mengharuskan gw berdua berpikir keras untuk mengarang cerita, akhirnya Sandra memutuskan mengakhiri interogasi ini secara paksa. Setelah sandra cipika cipiki, gw berdua pun pamit.

《《《《《《《《《 ❖ 》》》》》》》》》》 


"Lex, kira2 mamah kamu suka gak ya aku deket sama kamu? Mamah kamu kan pasti tau bgt tuh gimana keluarga aku?"

     Diperjalanan, Sandra membuka pembicaraan, dia terlihat kurang nyaman, kurang percaya diri ketika mengetahui bahwa nyokap gw berdua saling kenal.

"Gak lah, mamah aku gak begitu orangnya, apa pun pilihan aku, nyokap selalu dukung"

     Gw mencoba mengembalikan kepercayaan diri Sandra, gw paham, sanksi sosial dari beberapa orang selama ini membuatnya sering kehilangan kepercayaan diri.

"Emang bener kata mamah kamu, gak pernah ada yg berani masuk ngenalin diri selama ini?" Gw mengalihkan topik

"Gak ada, gak pernah serius dan gak ada yg pernah berusaha serius" jawab Sandra singkat dan jelas

"Oh jadi sama aku serius? Kalo aku gak serius gimana?" ledek gw

"Maaf ya, aku mulai terbiasa dengan cara kamu coba2 bikin sebel aku." Sandra menjulurkan lidahnya

"kamu itu talk less do more, lebih banyak usaha drpd cuma bacot. Lebih banyak mencoba mengerti drpd ingin selalu dimengerti, aku gimana menurut kamu?." lanjut Sandra mengemukakan semacam testimoni tentang gw.

"hmmm... kamu hot hehe" jawab gw singkat melirik kearah Sandra, selain susah dijelaskan dengan kata2, gw kurang bisa berpikir jernih, lbh fokus mengemudi.

"ih.. gak seru bgt sih jawabannya, aku disamain kayak panci dong, jelasin kek sikap aku gimana, yg bikin kamu tertarik dan nyaman yg mana, jawaban gitu doang, udah kayak cowok otak mesum tau ga, bla bla bla bla...." Sandra nyerocos gak berenti2, gw bawa santai aja sambil siul2.

"kamu itu kebiasaan, orang ngomong panjang lebar suka gak nyimak." 

     Menyadari gw yg seakan gak mendengarkan perkataannya, Sandra memukul pelan lengan gw melampiaskan kekesalannya. Lalu gw pun menanggapi dgn mengulangi setiap perkataan Sandra barusan. Lengkap dengan intonasinya.

"Hahahahaha... Iya deh aku percaya kamu nyimak."

Sandra terbahak mendengar gw mengulangi dan menirukan setiap perkataannya.

"kamu itu lucu gemesin kalo lg ngomel kayak tadi" Gw mencet idung Sandra setelah gw menepikan mobil tepat didepan sebuah bank swasta tempat dimana Sandra bekerja.

"Nanti sore aku jemput ya, telpon aja klo udah mau pulang" gw menawarkan diri, Sandra mengangguk tanda setuju

"kamu nungguin apa? yaudah sana turun"

     Sandra masih duduk anteng disebelah gw, kebiasaan bgt memaksa kepekaan gw. Kadang ceplas ceplos, kadang membuat gw berpikir keras untuk memahami.

"sini2" ujar gw mendekatkan kepala gw, Sandra pun menyodorkan pipinya, ternyata bener, minta cium pipi, berhubung kondisinya memungkinkan, gw sosor aja deh.

"tau aja kamu hehe, aku kerja dulu ya, dadah..."

     Jatuh cinta membuat segala urusan kerjaan gw menjadi sedikit terlupakan, gw gak pusing mikirin setoran, gw gak pusing mikirin supply barang, gw gak pusing mikirin omzet. Hari ini, rencananya gw mau balik kerumah ngajak Sandra. Siap gak siap, Sandra harus bersedia.
mmuji1575
idner69
elangbiru00
elangbiru00 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.