Kaskus

News

wismanganAvatar border
TS
wismangan
Veronica Koman Komentari soal 'Darah Indonesia' Agnez Mo
Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivis sekaligus pengacara HAM untuk Papua, Veronica Koman turut mengomentari

Veronica mengaku kerap mendapatkan pertanyaan yang sama. Alih-alih menjawab 'bukan berdarah Indonesia', Veronica menanggapinya dengan menyebut dirinya sebagai kaum etnis minoritas.

"Di level internasional, gue lumayan sering ditanya yang intinya, kok, gue enggak mirip orang Indonesia. Biasa gue jawab 'I'm Indonesian from an ethnic minority'," tulis Veronica dalam salah satu cuitannya di media sosial Twitter pada Selasa (26/11) malam.

Kendati demikian, Veronica mengaku paham apa yang dimaksud Agnez Mo dalam pernyataannya yang memicu reaksi banyak orang.

"Ada suatu rasa yang sulit dideskripsikan ketika menjadi minoritas di negeri ini [Indonesia]," ujar Veronica.



Sebelumnya, Agnez Mo membuat heboh lini masa warganet Indonesia gara-gara pernyataannya yang menyebut tak memiliki darah keturunan Indonesia. Pernyataan itu dilontarkan Agnez dalam sebuah wawancara di program Build Series.

Video wawancara itu viral di media sosial. Dalam video yang dirilis pada 22 November lalu itu, Agnez ditanya soal keberagaman budaya di Indonesia, yang kemudian memengaruhi musik yang dirilisnya di Amerika Serikat.

https://m.cnnindonesia.com/nasional/...nesia-agnez-mo

sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
2K
57
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.4KThread56.7KAnggota
Tampilkan semua post
susej.lolotAvatar border
susej.lolot
#7
kaskus-image

sampaikan ini kepada si kafir Veronika

Izin Dan Melaporkan
Telah terpantau oleh Jargen tertutup bahwa pada 26/11/2019 sekitar 14.30 s.d selesai bertempat di Wisma Agape Dekkai Yahukimo telah dilaksanakan pertemuan tertutup oleh KKSB sekitar 10 orang (Pimpinan/Kelompok dalam penyelidikan) dihadiri oleh 2 (sepasang) orang Asing (laki&Perempuan dlm penyelidikan).

Inti pembicaraan bahwa:
- pada 1 Des akan melaksanakan aksi penyerangan di beberapa tempat wilayah Yahukimo, Nduga dan Wamena.
- Sandi gerakan yang digunakan adalah "NATAL 1 DESEMBER"
- Pusat gerakan akan dilaksanakan di Kurima.
- Tujuan gerakan: Ini adalah kesempatan terbaik untuk menunjukkan ke dunia internasional bahwa Negara West Papua ada dan Nyata, yaitu punya angkatan bersenjata yang kuat dan mampu melaksanakan pergerakan untuk melawan angkatan bersenjata kolonial NKRI, punya Tim diplomasi yang tangguh dan telah mendapatkan kepercayaan dari negara-negara pendukung seperti Ingris, Australia serta negara-negara Malainesia.
- Akan membuka mata Masyarakat Internasional bahwa Kita bukan Separatis tetapi Pejuang Kemerdekaan dari Kolonial Penjajah NKRI.
- Kita Mendapatkan dukungan dari rakyat terutama kelompok terdidik yaitu Mahasiswa eksodus dan anak-anak sekolah. Tokoh Agama (para Pendeta dan pastor), LSM, Pemerhati Kemanusiaan dan pejabat birokrasi di pemerintahan dan senator.
- Para Pejabat pemerintahan, senator, Tokoh Agama, LSM, Pemerhati Kemanusiaan dan kelompok intelektual akan melaksanakan tekanan kepada pemerintah Kolonial NKRI sehingga Kolonial NKRI akan terpojok oleh dunia Internasional dengan membesar-besarkan isu eksodus pengungsi Rakyat Papua akibat Operasi Militer oleh Kolonial NKRI serta Isu Pelanggaran HAM.

Catatan:
1. Pemilihan sasaran Utama di Kurima karena terdapat Koramil dan Polsek Kurima yang tidak tersandar jauh dari Induk pasukan.
2. Kedudukan Polsek dan Koramil Kurima sangat strategis sebagai Killing Ground karena diapit oleh dua sungai besar di sebelah kiri dan depan sementara dari arah belakang merupakan hutan semak belukar dan ketinggian.
3. Kemungkinan sasaran lain adalah pos-pos aparat keamanan yang lengah, tidak tersandar dan jauh dari induk pasukan.

Saran tindakan:
- Agar segera memasukan pasukan secara tertutup untuk melaksanakan humbush terutama di sekitar Koramil dan Polsek Kurima termasuk Pos-pos Apkam lainnya minimal H-3 s.d H +3 dari 1 Des. Sedangkan aktifitas Koramil dan Polsek Kurima serta pos-pos Apkam lainnya tetap berjalan normal namun tingkatkan kewaspadaan.
- Mereduksi upaya-upaya oknum pejabat Pemda, Anggota Dewan, Lsm, Pendeta/Pastor, unsur pergerakan politik, Pemerhati kemanusiaan yang akan membuat opini-opini yang memojokkan Apkam dan Negara dengan memutar balikkan fakta, dengan cara Negara harus melaksanakan penindakan Hukum secara Tegas dan Nyata.
- Perlu adanya pejabat yang berwewenang yang secara rutin dan kontinyu memberikan pernyataan pers di Media untuk menginformasikan kepada Publik tentang Bangsit yang sebenarnya guna mengcounter Opini Hoax dari pihak-pihak tertentu.
- Meningkatkan pengawasan terhadap orang asing yang masuk ke Papua dengan berkedok Agama ( Misaionaris), Turis, Kegiatan Sosial, penelitian dll.
- Menekankan kepada warga Pendatang Non Papua agar menghindari kegiatan ekonomi dan sosial secara sendiri-sediri atau kelompok kecil yang jauh ke pedalaman dan tidak terpantau oleh Apkam.
- Menekankan kepada seluruh Prajurit agar meningkatkan kewaspadaan, naluri tempur dan buddy sistem minimal dalam kelompok 5 orang agar tidak terjadi korban konyol.

Demikian dilaporkan


rakyat pendatang papua hidup dalam teror anjink2 yg kau bela
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.