nuhun pisan untuk agan @allkreatif udah bikinin gambarnya(mudah2n rezekinya ngalir terus..)
Halo agan dan sista.. Biasanya ane gentayangan di trit orang kan? Atau kasarnya jadi tim hore di trit orang dengan komentar dari ane yang nyeleneh (klo anak2 yang suka baca trit horor, pasti pernah lihat akun ini nyempil hihi..).
Akhirnya dengan kekuatan bulan.. Eh, kekuatan keberanian. Ane coba bikin trit sendiri, itu pun dorongan dari teman2 yang selalu support ane untuk bikin trit(makasih ya supportnya kawan2 ). Jujur ane binggung namain apa ya trit nya.. Bolak balik mikir. Akhirnya ane namain aja Kisah horor di perjalanan hidup saya
Sebelum ke cerita, ane inget 1 pepatah.. tak kenal maka tak sayang, Betul tidak? Jadi ane mau perkenalkan diri dulu. Nama ane Dede,ane bukan seorang indigo, indihom atau indie band.. Ane hanya orang biasa,tidak punya kemampuan melihat hal ghaib.. Ane hanya kadang2 aja di tampakkan dengan yang begituan.. Lewat trit ini ane coba merangkum beberapa kejadian ghaib yang pernah ane temui dari mulai kecil hingga usia segini.
Karena ini kisah nyata,ada beberapa teman dan saudara ane yang terlibat di cerita ini.. Maka ane punya rules.
Quote:
RULES :
1. Patuhi aturan forum SFTH
2. Semua nama orang maupun tempat, ane samarkan kecuali nama ane.
3. Agan dan sista bebas berkomentar tapi jangan mengandung unsur SARA
Maafkan ane klo misalkan dalam penulisan nanti banyak kesalahan didalamnya.. karena ane sadar, ane bukan penulis pro. ane menerima kritik dan saran dari agan maupun aganwati semua, agar penulisannya bisa lebih baik. jangan lupa kasih ataupun
klo kagak suka ceritanya, jangan lempar ane pake. kepala ane benjol ntar
Sudah ane singgung sedikit di part sebelumnya, di part ini ane kisahkan tentang bapak ane dan beberapa kejadian mistis.. diantara kejadian mistis yang ane alami, ada satu kejadian dimana ane seperti di dunia yang lain. Selain kejadian mistis, ada juga kisah sedihnya(part ini merubah ane menjadi orang yang mempunyai empati yang sangat tinggi). Bagaimana kisahnya, silahkan simak ya..
Quote:
2003
Setelah kejadian di akhir tahun lalu, Alhamdulillah ga ada lagi kejadian horor yang terjadi dirumah itu. baik suara maupun teror.. rumah nampak tenang(mungkin setannya kapok kali ya, kena timpuk batu ma ane wkwkwk). Selain tidak adanya kejadian mistis, di tahun ini juga kak Yuni melepas masa lajangnya dengan pria asal Bandung (masih saudara jauh ane sih..) dan kakak ane pun di boyong ke kota kembang oleh suaminya.
Bapak ane juga pasca sakit tahun lalu, nampak Beliau tidak memforsir diri dengan hanya mengambil satu proyek pembangunan jalan aja di masa ini.setelah proyek selesai beliau pensiun dari proyek dan mencoba usaha baru..
"Pak, rencana bapak apa ke depannya setelah ga ambil proyek lagi?",tanya Ibu ane
"rencana Bapak, mau usaha aja mah.. kita jadi pengepul wadah jelly..kan kita masih ada uang dari hasil penjualan tanah dan mesin penghancur batu, mah..(Bapak ane dulu emang punya tanah yang luas dan mesin pemecah batu sungai untuk dijadikan batu split..batu split itu batu berbentuk runcing yang biasa dipake untuk bangun rumah)",Jawab Bapak
Pada akhirnya, Bapak ane nyari lokasi untuk dijadikan tempat pengepul(ngajak ane waktu itu). ternyata lokasi yang dipilih bapak, adalah ke daerah yang pernah ane di kejar bencong. setelah mendapatkan lokasi yang tepat yaitu sebuah tanah lapang yang ditumbuhi ilalang dan rumput liar disebelah tanah tersebut ada tempat pembuangan sampah umum,lalu kami bertemu dengan pemilik tanah lapang itu dengan maksud hati ingin menyewa nya..setelah nego² harga sewa, akhirnya terjadilah kesepakatan.
Beberapa hari kemudian, tanah lapang tersebut di sulap menjadi bagus dengan berdiri nya sebuah tenda sederhana dan dilengkapi timbangan untuk menimbang tempat jelly yang telah dikumpulkan.
Setelah semuanya siap, Bapak ane dan ane kemudian ajak warga yang nganggur²,di kampung ane untuk kerja jadi pemulung wadah jelly. sudah ditebak reaksi mereka.. hanya beberapa orang aja yang mau, sisanya rata² mencibir dan menertawai.
"hahaha kenapa pak haji, proyek udah ga laku lagi ya? Sekarang malah jadi pemulung"
"Pak Haji.., pak haji.. rumah bagus, kenapa jadi pemulung?"
"jual rumah aja pak haji yang besar itu, ga usah capek² ajak kami untuk menjadi pemulung"
itulah beberapa kata cibiran masyarakat yang masih di ingat ane sampe sekarang..darah ane mendidih dengar kata² mereka. Ane mau pukul mereka yang bilang gitu....tapi Bapak ane selalu cegah ane. Beliau bilang...
Quote:
"De, biarlah orang mau berkata apa tentang kita,..jangan dengar mereka yang mencibir..apa yang kita lakukan semua ini adalah halal dan saat kita sukses nanti, kita ajak mereka lagi..Maafkanlah kata² mereka"
Ane yakin, Bapak ane juga sebenarnya sakit dengan cibiran seperti itu, tapi Bapak memang seorang yang luar biasa dengan hanya tersenyum dan mungkin aja Beliau sengaja ajak ane untuk berkeliling kampung nawarin orang² kerjaan seperti itu, agar mental ane tertempa dengan ucapan negatif orang². permintaan Bapak ane jualah saat itu agar ane untuk tidak bercerita ke Ibu ane prihal cibiran beberapa warga terhadap kami karena Ibu ane punya penyakit asma, ditakutkan asma beliau kambuh ketika mendengar cerita ini.
(Jujur Gan/Sis,saat cerita ini.. air mata ane meleleh.. merasakan rasa sakit dan sedih kala itu)
Dengan 4 orang warga yang jadi pemulung,Bapak ane menjalankan usahanya.. wadah² jelly itu didapatkan dari tempat sampah yang ada di sekolah² SD, maupun dari warung klontong yang jelly nya udah kadaluarsa. Ane juga ikutan bantuin ngumpulin wadah jelly itu sambil bantu nimbangin. sedangkan Ibu ane yang nyatetin hasil timbangan, sore hari baru mereka dapatkan upahnya.
Beberapa bulan berjalan, usaha itu semakin meningkat.. sekarang bukan hanya dari para pemulung, tetapi juga dari truk² yang membawa jelly kadaluarsa.dibuang isinya, kemudian dibersihkan tempatnya. kegigihan bapak, membuat karyawan nya bertambah.. dulu yang mencibir usaha Bapak, mulai ikutan(mereka sebenarnya malu dengan apa yang mereka katakan dulu.. mereka yang mencibir sampe minta maaf. Bapak agan ga marah ke mereka? Kagak, malahan mereka yang mencibir diterima dengan tangan terbuka untuk bekerja)
dibalik kesuksesan seseorang, pasti ada yang syirik.. begitulah keadaan yang terjadi di masyarakat. begitu juga berlaku pada usaha Bapak ane. Entah mengapa, tiba² ada kabar bahwasanya, jelly kadaluarsa itu dimakan oleh anak kecil sehingga anak kecil itu diare kemudian dirawat di rumah sakit. karena kejadian itulah memicu gelombang protes masyarakat disitu untuk nutup usaha Bapak.
Memang, anak yang dimaksud warga benar² ada.. malah sempat Bapak ane jenguk ke Rumah Sakit tempat si anak itu di rawat. Karena banyaknya warga protes, Bapak tutup juga usahanya. Bapak ane stress akibat usahanya ditutup paksa dan Bapak ane memutuskan untuk pulang ke Bandung.
<--skip.. skip..-->
Setelah pindah ke Bandung, bapak ane buka usaha kecil²an yaitu jualan Arang. Itupun ga lama.. karena gaya hidup yang buruk di masa lalu, bulan Oktober 2003 Bapak ane kolaps(ga sadarkan diri)..kemudian kami larikan Bapak ke Rumah Sakit dan menuju UGD dalam keadaan kritis. Kami semua saat itu benar² di posisi cemas dan khawatir. Ibu ane beberapa kali pingsan karena asma beliau kambuh. Karena kondisi demikian, dengan diantar kak siti(kakak ane ke 3),kak Yuni dan kak yana, Ibu ane diantar pulang.
Lepas Maghrib, ada panggilan dari dalam UGD untuk keluarga ane.. deg²an dengan apa yang terjadi,ane sama kak Adang(kakak ane ke 2) memburu masuk ke dalam UGD dan Alhamdulillah Bapak ane siuman. ane nungguin Bapak ane sambil bincang² ringan dengan bapak.. sementara kak Adang, ngobrol dengan dokter.
Ane kemudian keluar ma kak Adang untuk ngobrol² apa yang disampaikan dokter. oiya, saat itu juga ada kak Ipul(Kakak ane yang pertama)..dari obrolan itu, dapat disimpulkan bahwasanya ginjal bapak ane ga berfungsi dan diharuskan cuci darah. kami yang dengar penjelasan kak Adang benar² terkejut.. biaya cuci darah kan besar dan juga dilakukan seumur hidup pasien(saudara ane ada yang cuci darah hingga 5 tahun lamanya)
Kami pasrah saat itu dengan keputusan dokter.. Jam 22.00 WIB, Bapak ane dibawa keluar dari UGD untuk menuju ke ruangan Hemodialisa supaya bisa di cuci darah. ruangan ini letaknya di lantai 2 rumkit tersebut.
"Keluarga pasien, harap tunggu diluar ruangan",tutur salah seorang suster kepada kami
"Cuci darah berapa lama, sus?", tanya Ane
"Kurang lebih 4 jam untuk permulaan",jawab suster tersebut
Lalu suster tersebut ke dalam ruangan meninggalkan kami. Diluar ruangan itu, ada tempat bangku panjang di kanan kiri pintu masuk hemodialisa. ane ngambil posisi bangku kanan pojok tembok depan ruangan itu sambil merebahkan diri dengan tubuh memiring ke kiri dengan tangan di selonjorkan ke paha kak adang(posisi kaki ane nempel ke tembok). kemudian diiikuti kak Adang dan kak Ipul yang duduk disebelahnya(kak adang) di ujung bangku. Ruang tunggu ini sangat sunyi.. hanya kita bertiga yang bernyawa saat itu.
"wah si dede bakal tidur nih.. ",kata kak adang
ane ga menggubris ucapan dari kak adang ini karena ane ngantuk berat saat itu.. sayup² ane dengar suara kak ipul
"dang, lapar nih.. makan yuk?", ajak kak ipul ke adiknya
setelah itu, ane ga dengar apapun suara di ruangan itu.. ane melek, ternyata gelap ruangannya. Rupanya ane sadar tidur tengkurap..ane coba raba tempat duduk kak adang, memastikan dia ada.. tapi ane pegang tangan dengan jari yang kecil dan dingin. Ane tarik lagi, sambil mikir
"tangan siapa ya? Ga mungkin itu tangan si a Adang.. sedangkan tangan a adang kan jarinya segede pisang ambon..? jangan.. jangan",gumam ane dalam hati.
ane coba intip, tangan siapa sih.. pas ane lihat, tangan wanita yang pucat hingga pergelangan tangan
"hiii..",gumam ane sambil begidik.dengan posisi telungkup, terus ane melirik ke arah depan ruang tunggu.
"Astaghfirullahaladzim.. apa itu??!!" teriak ane sambil bangun, duduk di pojokan bangku itu sambil melipat dua kaki ane dan dipeluk oleh tangan.
Ane melihat...
3 Pasang manusia dengan bentuk transparan sambil berbincang²..ane perhatikan mereka seperti 2 orang suster, 2 orang dokter dan 2 orang memakai baju bebas. Ane terus perhatikan ke 6 orang yang sedang mengobrol itu tanpa tau apa yang mereka bicarakan karena hanya gerakan mulut yang terbuka tertutup sambil berhadap²an.
"siapa mereka? Kok mereka transparan? Terus.. yang disebelah ane, kenapa berbeda dengan yang lain?",gumam ane dalam hati sambil melirik ke arah wanita yang duduk sebelah ane. Seakan tau apa yang ane bicarakan di hati, wanita itu melirik ke ane dan nyeringai..
Ane langsung sembunyikan wajah ane diantara kaki yang dipeluk.. tanpa sadar, kaki ane ada yang nyolek. "de.. de.. bangun.. "
Tersentak kaget ane, langsung terduduk sambil ngucek² mata...
"kenapa de?!",ada seseorang bertanya
Setelah sadar, ternyata itu kak Adang dan kak Ipul sambil menyodorkan ke ane sebungkus nasi goreng. "kamu kenapa,de? Terkaget gitu?",tanya kak Ipul
"eh hehe enggak a.. ga kenapa²"jawab ane sambil meraih nasgor itu dan langsung buka terus makan.ane ga cerita perihal kejadian yang ane alami ke mereka, karena ane takut disangka halusinasi.
Jam 2 pagi, akhirnya Bapak telah selesai cuci darahnya dan dibawa ke ruangan. Beberapa hari di rawat, kemudian Bapak diperbolehkan pulang dan menjalani cuci darah di rumkit itu seminggu 2 kali. Yaitu hari Selasadan Jum'at.
Singkat cerita, sebulan sudah Bapak melakukan cuci darah seminggu 2 kali di rumkit itu.. start jam 8 pagi, pulang jam 4 sore. Hingga hari itu tiba, pas cuci darah di hari jum'at.. ada 1 kejadian yang takkan membuat ane lupa seumur hidup. Dari awal berangkat dari rumah, berasa semua dimudahkan ketika di perjalanan, biasanya kami terjebak dalam kemacetan sehingga sampe pukul 7.50 di ruang hemodialisa. Tapi kali itu, jalanan nampak lengang seperti halnya hari libur hingga tiba di rumkit jam 07.00
Jangan kan ane dan Bapak.. perawat yang bertugas di hemodialisa pun dibuat heran setelah ane ceritakan. Jam 8 pun tiba, semua pasien hemodialisa ditempatkan sesuai arahan perawat. Bapak ane ditempatkan di tempat tidur yang dekat dengan jendela arah luar. Seperti biasa..ketika cuci darah,semua keluarga pasien menunggu di luar atau di ruang tunggu yang berbentuk lorong dengan bangku tunggu sepanjang lorong itu dan Keluarga pasien bisa dipanggil jika pasien membutuhkan.
Akhirnya setelah 1 jam ane nunggu di ruang tunggu,ane pergi keluar untuk membeli lauk untuk makan bapak ane sambil ane beli koran buat baca². Ga sampe 30 menit, ane udah kembali ke ruang tunggu sambil bawa lauk untuk Bapak dan mulai membaca koran.Ane belum bisa masuk ke ruangan hemodialisa karena belu ada info dari suster bahwasanya ane dipanggil oleh pasien.
"tumben kok sepi ya, ruang tunggunya..pada kemana semua ya keluarga pasien?",gumam ane dalam hati.
Duduk dengan kaki ditumpangkan diatas kaki yang lain, ane asyik membaca koran.tiba²..ruangan tunggu itu berasa sangat wangi seperti harumnya parfum dari arab.
"Hmm..wanginya"gumam ane tanpa menurunkan koran yang ane pegang untuk melihat sekitar lorong dan mencari tau siapa pemakai parfum itu. Cuman... sudut mata ane, menangkap sosok disamping.
seorang kakek² berjubah putih, bersorban dengan warna senada dengan bajunya, dan membawa tongkat berwarna cokelat tua di sekeliling tubuhnya, terdapat cahaya putih tipis. Ane kemudian berhenti membaca koran, sambil beringsut menjauh dari kakek itu berada.. dan duduk ane makin dekatin pintu masuk Hemodialisa.
"itu siapa? Apa manusia?"gumam ane dalam hati. Kemudian dengan kepalanya disanggah tongkatnya,kakek itu tersenyum melihat ane.
Ane jadi jiper saat kakek itu tersenyum dan berangkat dari duduk ane untuk masuk ke ruang Hemodialisa sambil clingak clinguk ke belakang, barangkali diikutin olehnya(sampe saat ini ane masih ke bayang wajahnya).
"Eh.. de..,jangan masuk..!",kata salah seorang perawat.
ane ga menggubris peringatan itu dan merangsek terus ke arah ranjang dimana bapak sedang cuci darah. Bapak ane yang melihat ane dengan gelagat aneh, seakan Bapak bisa membaca apa yang ane takutkan.
"Udah biarkan, sus",kata bapak ane kepada suster yang larang ane masuk.
"Udah ketemu sama kakek, de?",
Tanya Bapak ane membuyarkan fokus ane yang masih perhatikan pintu masuk ruangan.
"Lho kok, Bapak tau klo diluar ada Kakek? Emang kenal, pak? siapa Beliau?",tanya ane balik ke Bapak.
"Hahaha.. taulah.. itulah Uyut kamu, de.. bernama Uyut Arun",jawab Bapak
"Hah..?? Beneran,pak?",ane yang terkejut kemudian bangkit dari tempat duduk maksud hati ingin kejar uyut.
Uyut/Kakek Buyut merupakan Kakek dari Bapak/Ibu kita.
untuk Uyut Arun ini adalah Kakek dari Ibu ane. menurut info dari beberapa sesepuh yang ane tanya di kampung yang ane diami ini,Uyut ini merupakan orang sakti. konon, Beliau salah satu orang yang disegani gerombolan PKI.. para gerombolan itu, menyebut Beliau dengan sebutan Ajengan. kampung ane di Bandung ini dibuat menghilang dari penglihatan mereka.. sehingga kampung ini Alhamdulillah aman.
"Uyut bilang apa aja, pak?",tanya ane ke Bapak
"Kakek hanya berpesan supaya Bapak sabar hadapi cobaan dan pengen menemui kamu, de",Jawab Bapak
"Suster ga ada yang melihat, pak?",tanya ane
Bapak ane hanya menggelengkan kepalanya..sampe detik ini, ane ga pernah bertemu dengan Uyut lagi.
Dua tahun lamanya, Bapak ane rutin seminggu dua kali cuci darah.. hingga Beliau tutup usia pada 11 November 2005.
Pasca Beliau wafat, ane mulai mendaftat untuk kuliah. ada cerita horor juga saat ane kuliah.. sampai jumpa di post berikutnya