- Beranda
- Sejarah & Xenology
[ Pojok Diskusi & Tanya Jawab ] Gubuk Adem di Bawah Pohon Sejarah
...
TS
rossdeleon
[ Pojok Diskusi & Tanya Jawab ] Gubuk Adem di Bawah Pohon Sejarah
Merupakan Trit Pararel dengan Trit Sejarah era Lalu Forum Militer kaskus. trit ini bertujuan untuk pembahasan sejarah yang lebih umum, tidak spesifik pada perang atau pertempuran tertentu.
Yak, pertama-tama kata sambutan kita berikan kepada yang paling tuir diantara kita :
![[ Pojok Diskusi & Tanya Jawab ] Gubuk Adem di Bawah Pohon Sejarah](https://s.kaskus.id/images/2017/06/05/8649194_20170605041505.JPG)
Sedangkan MOTO yang kita anut dalam diskusi adalah,
Kebenaran Pada Akhirnya Selalu Terungkap
Kita tidak mengamini bahwa Sejarah ditulis oleh Pemenang. itu adalah cara pandang yang sempit nan fatalis dan juga defeatist.pada kenyataannya, sejarah membuktikan bahwa pemenang hanya dapat memaksakan versi sejarahnya sendiri dalam waktu yang pendek. seusia regime nya saja, hanya belasan atau puluhan tahun. setelahnya fakta dan kebenaran selalu terungkap walaupun ditutupi-tutupi sebagaimanapun rapatnya.
Dengan se-izin moderator maka pojok diskusi sehat kita buka, sisa 1, 2, dan 3 di reserve untuk index dan keperluan diskusi.
karena beberapa kali muncul oknum yang merasa perlu mempermasalahkan trit ini, bahkan menuduh TS plagiat, mengambil traffic, ingin jadi mod, dan berbagai hate speech lainnya, maka dengan ini raison d'etre trit ini diperjelas dengan 1 analogi sederhana.
Trit Q&A Forsex Sticky mirip dengan restoran fasfood. anda lapar, beli dan dapat makanan. sama dengan trit tersebut, anda ingin tau, post pertanyaan dan dapat jawaban. simple, tetapi bobot, rasa, dan gizinya bukan yang terbaik. tidak ada tempat untuk menggali atau memahami lebih dalam, tetapi perfect untuk pertanyaan yang bersifat ringan atau spesifik.
sedangkan Trit Pojok Diskusi mirip dengan restoran. anda lapar, tidak bisa langsung masuk. harus reserve, menunggu seating, duduk pilih menu, nunggu masak, lalu makanan dimulai dari appetizer sebelum main course. sama dengan trit ini dimana anda tidak langsung dijawab tetapi dituntut memahami konteks, situasi, kondisi, serta sebagian latar belakang agar memahami secara benar duduk perkaranya seperti apa sebelum masuk ke dalam jawaban.
hal ini dibutuhkan agar bisa memahami atau mendapatkan zeitgeist* sehingga bisa mengetahui benar/ salahnya suatu kejadian, ide, pemikiran, teori ataupun pandangan tertentu. tanpanya kita sekedar memberikan penilaian tanpa mengetahui objeknya, bagaikan menyebut seorang tidak rupawan berdasarkan dari kaca spion yang pecah, retak dan buram. hanya dengan memahami secara benar maka kita bisa menjawab mengapa suatu hal terjadi dalam sejarah, apa motivasinya, alasannya dan karena faktor apa mereka berbuat demikian.
memang terlihat lebih merepotkan dan butuh banyak waktu serta keinginan untuk belajar. tetapi kualitas bobot, rasa, dan gizinya diharapkan lebih baik. tentu bukan berarti A lebih superior dari B. semuanya tergantung dari kebutuhan, anda tidak setiap hari makan restoran karena berbagai halangan seperti ekonomi dan waktu. sama halnya seperti bagaimana anda tidak makan fastfood juga setiap hari karena faktor kesehatan, dsb-nya. semoga jelas.
Yak, pertama-tama kata sambutan kita berikan kepada yang paling tuir diantara kita :
Quote:
Sedangkan MOTO yang kita anut dalam diskusi adalah,
Kebenaran Pada Akhirnya Selalu Terungkap
Kita tidak mengamini bahwa Sejarah ditulis oleh Pemenang. itu adalah cara pandang yang sempit nan fatalis dan juga defeatist.pada kenyataannya, sejarah membuktikan bahwa pemenang hanya dapat memaksakan versi sejarahnya sendiri dalam waktu yang pendek. seusia regime nya saja, hanya belasan atau puluhan tahun. setelahnya fakta dan kebenaran selalu terungkap walaupun ditutupi-tutupi sebagaimanapun rapatnya.
Dengan se-izin moderator maka pojok diskusi sehat kita buka, sisa 1, 2, dan 3 di reserve untuk index dan keperluan diskusi.
Quote:
Quote:
Perbedaan dengan Trit Q&A Sticky
karena beberapa kali muncul oknum yang merasa perlu mempermasalahkan trit ini, bahkan menuduh TS plagiat, mengambil traffic, ingin jadi mod, dan berbagai hate speech lainnya, maka dengan ini raison d'etre trit ini diperjelas dengan 1 analogi sederhana.
Trit Q&A Forsex Sticky mirip dengan restoran fasfood. anda lapar, beli dan dapat makanan. sama dengan trit tersebut, anda ingin tau, post pertanyaan dan dapat jawaban. simple, tetapi bobot, rasa, dan gizinya bukan yang terbaik. tidak ada tempat untuk menggali atau memahami lebih dalam, tetapi perfect untuk pertanyaan yang bersifat ringan atau spesifik.
sedangkan Trit Pojok Diskusi mirip dengan restoran. anda lapar, tidak bisa langsung masuk. harus reserve, menunggu seating, duduk pilih menu, nunggu masak, lalu makanan dimulai dari appetizer sebelum main course. sama dengan trit ini dimana anda tidak langsung dijawab tetapi dituntut memahami konteks, situasi, kondisi, serta sebagian latar belakang agar memahami secara benar duduk perkaranya seperti apa sebelum masuk ke dalam jawaban.
hal ini dibutuhkan agar bisa memahami atau mendapatkan zeitgeist* sehingga bisa mengetahui benar/ salahnya suatu kejadian, ide, pemikiran, teori ataupun pandangan tertentu. tanpanya kita sekedar memberikan penilaian tanpa mengetahui objeknya, bagaikan menyebut seorang tidak rupawan berdasarkan dari kaca spion yang pecah, retak dan buram. hanya dengan memahami secara benar maka kita bisa menjawab mengapa suatu hal terjadi dalam sejarah, apa motivasinya, alasannya dan karena faktor apa mereka berbuat demikian.
*zeitgeist : the defining spirit or mood of a particular period of history as shown by the ideas and beliefs of the time.
memang terlihat lebih merepotkan dan butuh banyak waktu serta keinginan untuk belajar. tetapi kualitas bobot, rasa, dan gizinya diharapkan lebih baik. tentu bukan berarti A lebih superior dari B. semuanya tergantung dari kebutuhan, anda tidak setiap hari makan restoran karena berbagai halangan seperti ekonomi dan waktu. sama halnya seperti bagaimana anda tidak makan fastfood juga setiap hari karena faktor kesehatan, dsb-nya. semoga jelas.
Diubah oleh rossdeleon 14-04-2018 09:39
nona212 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
361.5K
6.9K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
6.5KThread•11.5KAnggota
Tampilkan semua post
hannepin
#6274
Quote:
All roads DID lead to Rome: DNA evidence confirms the city really was overrun with Greeks and Syrian immigrants as locals of the time complained
New DNA analysis has found that Roman satirists may have been right when they spoke of Greeks and Syrians taking over their city.
The paper is based on genome data from the ear bones of 127 individuals from 29 archaeological sites in and around the city, spanning nearly 12,000 years of Roman prehistory and history.
Rome and central Italy's antiquity is well-documented in the rich archaeological and historical record, but relatively little genetic work had been carried out until now.
Writing in the journal Science, researchers from Stanford and Italian universities said people from the city's earliest eras and from after the Western empire's decline in the 4th Century CE genetically resembled other Western Europeans.
But during the imperial period, Romans had more in common with populations from Greece, Syria and Lebanon.
The earliest sequenced genomes, from three individuals living 9,000 to 12,000 years ago, resembled other European hunter-gatherers at the time.
Starting from 9,000 years ago, the genetic makeup of Romans again changed in line with the rest of Europe following an influx of farmers from Anatolia or modern Turkey.
Things started to change however from 900 BCE to 200 BCE, as Rome grew in size and importance, and the diversity shot up from 27 BCE to 300 CE, when the city was the capital to an empire of 50 million to 90 million people, stretching from North Africa to Britain to the Middle East.
Of the 48 individuals sampled from this period, only two showed strong genetic ties to Europe.
The genetic 'diversity was just overwhelming,'added Ron Pinhasi of the University of Vienna, who extracted DNA from the skeletons' ear bones.
After the empire split into two parts with the eastern capital in Constantinople (now Istanbul), Rome's diversity decreased once more.
'The genetic information parallels what we know from historical and archaeological records,' said Kristina Killgrove, a Roman bioarchaeologist at the University of North Carolina at Chapel Hill, who wasn't involved in the study.
Jonathan Pritchard, a population geneticist at Stanford University who sequenced and analyzed the DNA, said mass migration is sometimes thought to be a new phenomenon.
'But it's clear from ancient DNA that populations have been mixing at really high rates for a long time,' he added.
New DNA analysis has found that Roman satirists may have been right when they spoke of Greeks and Syrians taking over their city.
The paper is based on genome data from the ear bones of 127 individuals from 29 archaeological sites in and around the city, spanning nearly 12,000 years of Roman prehistory and history.
Rome and central Italy's antiquity is well-documented in the rich archaeological and historical record, but relatively little genetic work had been carried out until now.
Writing in the journal Science, researchers from Stanford and Italian universities said people from the city's earliest eras and from after the Western empire's decline in the 4th Century CE genetically resembled other Western Europeans.
But during the imperial period, Romans had more in common with populations from Greece, Syria and Lebanon.
The earliest sequenced genomes, from three individuals living 9,000 to 12,000 years ago, resembled other European hunter-gatherers at the time.
Starting from 9,000 years ago, the genetic makeup of Romans again changed in line with the rest of Europe following an influx of farmers from Anatolia or modern Turkey.
Things started to change however from 900 BCE to 200 BCE, as Rome grew in size and importance, and the diversity shot up from 27 BCE to 300 CE, when the city was the capital to an empire of 50 million to 90 million people, stretching from North Africa to Britain to the Middle East.
Of the 48 individuals sampled from this period, only two showed strong genetic ties to Europe.
The genetic 'diversity was just overwhelming,'added Ron Pinhasi of the University of Vienna, who extracted DNA from the skeletons' ear bones.
After the empire split into two parts with the eastern capital in Constantinople (now Istanbul), Rome's diversity decreased once more.
'The genetic information parallels what we know from historical and archaeological records,' said Kristina Killgrove, a Roman bioarchaeologist at the University of North Carolina at Chapel Hill, who wasn't involved in the study.
Jonathan Pritchard, a population geneticist at Stanford University who sequenced and analyzed the DNA, said mass migration is sometimes thought to be a new phenomenon.
'But it's clear from ancient DNA that populations have been mixing at really high rates for a long time,' he added.
https://www.dailymail.co.uk/news/art...mmigrants.html
Quote:
Original Posted By mamorukun►
Udah makanan om pin kalo berhadapan ma 50cent army nya panda fans boy
ya udah ditunggu aja
Udah makanan om pin kalo berhadapan ma 50cent army nya panda fans boy
ya udah ditunggu aja
mod nya mau ngulang menang kaskus award jadi paling adil atau paling "tegas", karena itu jadi SJW. kalau nge ban satu pihak kebanyakan yang gak salah juga dikenain juga. karena suara voting untuk menang award itu penting.
itu award jadi senjata makan tuan, sejak ada malah kontributor yang kena berangus hingga gak bersisa. dah ah pensi pensi... beban sisa RP doank. :goyang
zero.man memberi reputasi
1
Tutup