Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anasabilaAvatar border
TS
anasabila
[NASKAH FILM PENDEK] P A S R A H
[NASKAH FILM PENDEK] P A S R A H

[NASKAH FILM PENDEK] P A S R A H(cover img : dok. pribadi)


[NASKAH FILM PENDEK]

P A S R A H

WRITTEN BY : anasabila
PAGE : 1 of 2
(FINAL DRAFT)
-------



IN
1 ------- SUPERIMPOSE (DARK BACKGROUND)
SUPER : (Tittle Fade In),PASRAH.
Latar gelap. Perlahan tulisan judul terhapus dengan animasi sapuan air.

BS : Soft melodi dari Gitar Akustik dimulai saat Superimpose.

SUPER : (Caption Fade In), 1 TAHUN, 6 BULAN PASCA TSUNAMI.
Perlahan terhapus dengan animasi sapuan air yang sama. Latar gelap.

BS : Tempo melodi Gitar Akustik naik perlahan, lalu menjadi sangat cepat dengan teknik Trill (SMASH).
SFX : (Soft) ombak di pantai saat animasi menghapus Caption.


2 ------- OFF SCREEN/DARK (CONT'D)
Terdengar kegaduhan. Sebanyak 3 kali secara silih berganti; suara deru air yang khas ketika seluruh tubuh tenggelam, lalu berganti suara seorang pria berteriak, ANAKKU!

BS : Melodi gitar (SMASH CONT'D), berakhir dengan satu petikan suara Bass.
SFX : Tekanan arus air saat tenggelam.


Lalu, seorang perempuan menjerit dengan singkat, yang disambung oleh suara helaan nafas berat dan panjang berulang kali.
Kemudian terdengar bunyi ranjang berderak, dan derap kaki yang menapak ke lantai. Selanjutnya gelas berdenting dan air yang dituangkan kedalamnya. Lalu, sebanyak 2 kali suara kerongkongan meneguk air, disambung helaan nafas panjang.

SFX; Ranjang kayu berderak, derap kaki menapak ke lantai semen, dentingan gelas, air dituang ke dalam gelas.
OUT

FADE IN
3 ------- INT. KAMAR/DAWN
Jam digital menunjukkan : Rabu, Pukul 03:14 AM. Seorang perempuan muda sedang mengatur nafas, bibir terbuka alami, dan mata terpejam.
Kemudian kepalanya tertunduk, dengan telapak tangan yang cepat menopang dahi sambil memijat-mijat. Ekspresinya terlihat seperti mengerang kesakitan.

Quote:


Akhirnya Perempuan itu merasa tenang, ekspresinya lega, dan nafas teratur. Ia mengangkat kepalanya, lalu separuh menoleh kebelakang. Tampak samar, sosok seorang pria sebaya, masih lelap di balik kain yang menyelimuti separuh badan. Kembali, Sang Perempuan menghela nafas panjang hingga terlihat rongga dadanya bergerak.

SFX : Serangga Malam.

CUT TO
4 ------- INT. KAMAR/DAWN
Perlahan ia turun dari tepi ranjang, lalu berjalan menuju jendela. Ia berdiri diam, menatap samarnya pantulan diri pada kaca jendela.

SFX; Ranjang berderak, derap langkah (soft), Serangga Malam.

Quote:


Sang Perempuan mengusap mukanya. Lalu dengan perlahan ia duduk di kursi santai yang sudah menghadap ke arah jendela kamar. Dalam sandaran rileks, pandangannya menatap ke balik kaca jendela.

Quote:

SFX; Kayu kursi berderak, Serangga Malam.

CUT TO
5 ------- INT. KAMAR/DAWN
Sang Perempuan Muda masih dalam posisi duduk dan bersandar, matanya lalu dipejamkan, dan bibir tersenyum. Mengenang dalam raut wajah penuh kerelaan.

Quote:


SFX : Serangga Malam.

DISSOLVE TO
6 ------- EXT. (FLASH BACK) SUASANA PASCA TSUNAMI/DAY
SUPER : (Caption Fade In), 1,5 TAHUN YANG LALU, HARI KE-15 PASCA TSUNAMI.
Caption Fade Out. Latar, pemandangan sekitar Area Camp Penampungan Korban Bencana.

Tampak; puing-puing bangunan, bangkai hewan ternak yang samar karena terbenam dalam lumpur, lalat dan nyamuk bertebaran, orang-orang sakit dan terluka tidur berdampingan dengan orang sehat.

BS : MUSIC SMASH
SFX ; Dengung kerumunan Nyamuk, Dengung kerumunan Lalat, suara batuk.


DISSOLVE TO
7 ------- EXT. PUING-PUING BANGUNAN/DAY
Sang Perempuan sedang duduk melamun di tengah-tengah puing bangunan. Telapak tangannya memainkan tanah berlumpur hingga membentuk bola yang kecil.
Wajahnya tampak haru menatap kondisi sekitar, Kota tempat ia tinggal yang sudah porak-poranda.

Tak lama berselang, seorang pemuda datang menghampiri, lalu duduk berseberangan. Pemuda tersebut melempar senyum.

Quote:


INTERCUT
Rindu membuang arah mukanya, kembali tersipu malu melihat senyum Randa.

CUT BACK TO
Mereka saling berpandangan dan tersenyum.

Quote:

CUT BACK TO PRESENT

DISSOLVE
8 ------- INT. CAFE/DUSK

Rindu sedang sibuk mengeringkan tumpukan piring yang telah bersih sebelumnya, menggunakan kain lap.

SUPER : (Caption Fade In), Rabu - Pukul 04:45 PM (selama 3 detik).

SFX : Suara Piring beradu

Quote:


Terdengar bunyi lonceng sebagai kata sambutan untuk tamu, pertanda ada yang membuka pintu. Rindu meletakkan piring, berjalan keluar area dapur.

BS : Music Jazz Cafe (Vol. Low)
SFX ; Piring beradu, bunyi lonceng.


CUT TO
9 ------- INT. CAFE/DUSK
Ternyata itu Randa yang datang untuk menjemput. Namun, kekasihnya tersebut memberi isyarat jika ia akan menunggu di luar.
Rindu sempat menatap sejenak sosok Randa yang nampak dari kaca jendela besar di depan cafe. Ia pun lalu kembali ke dapur.

Quote:

FADE OUT

BS : Music Jazz Cafe (Vol. Up) saat Rindu keluar dapur.
SFX; Piring beradu, bunyi lonceng, obrolan Pelanggan.


WIPE TO
10 ------- EXT. AREA DI DEPAN CAFE/DAY
Randa sedang merokok di depan Cafe, duduk di atas motornya yang terparkir, sambil memperhatikan jalanan yang sepi. Tiba-tiba ia memicingkan matanya.

SFX : Mesin kendaraan lewat sesekali

INTERCUT
Tatapan mata Randa terus mengikuti sosok Perempuan yang sedang berjalan menjauh.

CUT BACK TO
Ia menatap arloji, memastikan jam kerja Rindu belum usai. Randa kemudian bergegas mengejar Perempuan tersebut.

CUT TO
11 ------- EXT. TROTOAR/DUSK
Sementara dari arah berlawanan, seorang Pemuda dengan baju bermotif simbol PMI (Sukarelawan) berjalan menuju arah cafe. Randa berlintasan dengan Pemuda tersebut.

Quote:


INSERT
Quote:


CUT BACK TO
Quote:


INSERT
Quote:


CUT BACK TO
Randa menarik Shinta ke arah belakang bangunan kosong di dekat mereka.

WIPE TO
12 ------- EXT. BELAKANG BANGUNAN/DUSK
Randu dan Shinta di sisi belakang Bangunan kosong.

Quote:


INSERT
Sukarelawan menguntit, menjaga jarak, dan menyembunyikan diri di balik tembok. Lalu ia mengintip.

Quote:


CUT BACK TO
Quote:


INSERT
Quote:

CUT

WIPE TO
13 ------- INT. CAFE/DUSK
Rindu melambaikan tangan kepada teman kerjanya, sebelum keluar dari Cafe.
Rindu membuka pintu Cafe, lalu melangkah keluar.

SFX : Suara lonceng

CUT TO
14 ------- EXT. DI DEPAN CAFE/DUSK
Ia memperhatikan sekitar, mencari posisi Randa. Kemudian pandangannya terhenti kepada 2 orang di seberang jalan. Seorang Bapak Pengemis menyapanya dengan isyarat lambaian tangan.

INTERCUT
Rindu tersenyum.

CUT BACK TO
Lalu melangkah menyebrangi jalan.

JUMP CUT TO
Rindu berlari dengan langkah pendek menyebrangi jalan, menuju arah Pengemis tersebut.

SFX : Mesin kendaraan lewat.
CUT TO

DISSOLVE
15 ------- EXT. DI SEBERANG CAFE (SHELTER PENGEMIS)/DUSK
Rindu membentangkan jaket untuk menutupi pahanya yang memakai seragam kerja berupa rok mini, lalu berjongkok dihadapan Pengemis dan Sukarelawan.

INTERCUT
Sukarelawan sedang mengganti perban pada kaki Pengemis yang di amputasi. Pak Pengemis tampak meringis, kesakitan.

CUT BACK TO
Rindu mengamati, sambil meletakkan selembar uang 5 ribu rupiah dan beberapa koin ke dalam mangkuk uang milik Pengemis.

SFX; Mesin kendaraan lewat, uang koin beradu dalam mangkuk.

Quote:


INTERCUT
Pengemis mengangguk, tersenyum lebar. (Mengisyaratkan rasa terima kasih).

CUT BACK TO
Rindu membalas senyum sambil terus mengamati mereka.

Quote:


Rindu menoleh, sedikit panik. Ia langsung berdiri.

INSERT
Randa menyebrangi jalan.

CUT BACK TO
Randa tiba dan langsung menarik lengan Rindu.

CUT TO
RANDA
Akh! Kamu udah tiap hari aku bilangin! Jangan sering-sering sok jadi orang baek! Kita aja masih susah cari makan! (menarik paksa lengan Rindu)

Rindu terpaksa ikut berjalan, sambil menoleh untuk tersenyum kepada Pengemis dan Sukarelawan (raut wajah tak enak hati).
Rindu diboncengi Randa naik motor, lalu mereka berkendara, melintasi Pengemis dan Sukarelawan.

SFX : Mesin motor lewat.
OUT

WIPE TO
16 ------- EXT. MOTOR - DI JALAN/DUSK
Rindu menatap wajah kekasihnya, dari kaca spion.

Quote:


INTERCUT
Rindu memeluk erat Randa.

CUT BACK TO
Rindu menyandarkan dagunya ke pundak Randa.
Dalam sandaran kepalanya, Rindu mengalihkan pandangan.

CUT TO
17 ------- EXT. UFUK BARAT/DUSK
Panorama matahari senja dari arah laut.

Quote:

FADE OUT

WIPE TO
18 ------- EXT. SHELTER PENGEMIS/NIGHT
Pengemis menatap sukarelawan dengan tatapan amarah. Tapi air mata berlinang di pipinya.

Quote:


INSERT
Sukarelawan mengangguk, sambil menerima handphoneyang langsung diremas dalam genggamannya. Wajahnya terlihat sedih.

CUT BACK TO
Pengemis mengambil kantong plastik besar berisi banyak uang koin dan kertas pecahan nominal kecil, dari belakang tubuhnya.

Quote:


SFX; Gesekan plastik, uang koin beradu.
CUT TO

DISSOLVE
19 ------- EXT. DI DEPAN CAFE/DUSK
Rindu keluar Cafe, jam pulang kerja. Sejenak ia memperhatikan sekitar. Lalu matanya berhenti, memandang sisa-sisa shelter Pak Pengemis yang sudah rubuh.

Quote:


SFX ; Suara lonceng, mesin motor.
OUT

DISSOLVE TO
20 ------- EXT. TERAS UMUM RUMAH SUSUN/DAY

Quote:


Rindu menutup pintu Kontrakan Rumah Susun yang ia tempati dari arah luar.

SUPER : (Caption Fade in), Hari Libur Shift Kerja. (Selama 3 detik).

Rindu berjalan menyusuri teras umum, di mana tampak pintu-pintu kontrakan Rumah Susun yang berjajar rapi.
Tiba-tiba langkahnya melambat, saat mengenali sosok pria di depan sana.

INTERCUT
Rindu tampak bingung sejenak, alisnya merapat. Lalu, ekspresinya menjadi kaget dengan wajah girang.

CUT BACK TO
Ternyata itu Pak Pengemis, berjalan tertatih menggunakan tongkat.

Quote:


INTERCUT
Quote:


SFX : Suara ketukan benda saat beradu (saat tongkat memukul kaki.)

CUT BACK TO
Rindu mengekspresikan rasa kaget dengan membuka mulut lebar-lebar, alis terangkat tinggi.
Wajahnya terkesan haru tapi girang, dengan mata sedikit basah karena air mata yang tanpa menetes.

Quote:


INSERT POV
Rindu mengambil foto. Dengan serius ia memperhatikan potret bahagia, Pak Pengemis dan dirinya saling merangkul di pinggir pantai.
Lalu, satu tetes air mata jatuh ke foto.

CUT BACK TO
Quote:


CUT TO

PAGE 1 of 2

Continued to Page/Post 2
(bersambung ke Halaman/Post 2)

PAGE 2 >>>

-------
Diubah oleh anasabila 27-11-2019 16:19
beyourself11
sebelahblog
pieteranton
pieteranton dan 15 lainnya memberi reputasi
16
1.6K
37
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Tampilkan semua post
anasabilaAvatar border
TS
anasabila
#1
P A S R A H

WRITTEN BY : anasabila
PAGE  : 2 of 2
(FINAL DRAFT)
-------



continuation of Page/Post 1
(lanjutan dari Halaman/Post 1)

<<< PAGE 1


WIPE TO
21 ------- EXT. TERAS UMUM RUMAH SUSUN/DAY
Rindu memalingkan muka. Air matanya deras bercucuran.

Quote:


Rindu kembali menatap Pak Pengemis yang ternyata adalah Ayahnya, sambil menggelengkan kepala, tak percaya dengan kenyataan.

Quote:


Ayahnya Rindu tertunduk dengan kepala tergoncang karena menangis. Bibir mengucap maaf, tapi tanpa suara.

Quote:


Rindu menggelengkan kepala, memberi isyarat penolakan dari ajakan Ayahnya.

INTERCUT
Lalu Rindu membuka kancing jaketnya. Terlihat perutnya yang sedikit membulat.

CUT BACK TO
Quote:


BS : MUSIK SMASH (SEDIH)

CUT TO
22 ------- EXT. TERAS UMUM RUMAH SUSUN/DAY
Rindu terjerembab, duduk di lantai.

Quote:


BS : MUSIK SMASH (SEDIH)

INTERCUT
Randa muncul, keluar dari balik pintu.
Ia langsung terkejut melihat Rindu yang sedang bersujud di kaki seorang Pengemis.

Quote:


INSERT
Pengemis menatap Randa, lalu raut wajahnya menjadi terlihat kesal.

CUT BACK TO
Quote:


Terlepas pelukan Rindu dari kaki Ayahnya.

Quote:


Ayah Rindu jatuh terduduk kebelakang. Tak kuat kaki palsunya menahan dorongan.
Rindu semakin kuat menangis. Tapi pasrah tak bisa apa-apa.

Quote:


Randa melihat asal suara di depannya.

INTERCUT
Ternyata Sukarelawan sudah berlari kencang.

CUT BACK TO
Randa bersiap, menantang.
Sukarelawan datang menerjang. Mereka bergumul.
Rindu bangkit, coba memisahkan.

BS : MUSIC SMASH

23 -------- EXT. TERAS UMUM RUMAH SUSUN/DAY
Quote:


Rindu terdiam, keheranan.

Quote:


Rindu mengambil handphone yang tergeletak, lalu sejenak ia menyimak video. Video percakapan Randa dan Shinta. Rindu kaget sekali.

INSERT
Quote:


CUT BACK TO
Quote:


Quote:


Sukarelawan kembali mendekati Randa.

Quote:


INTERCUT
Randa melarikan diri, menembus kerumunan tetangga sekitar yang sudah menonton.

CUT BACK TO
Rindu terguling di lantai, menangis sejadinya. Sukarelawan mendekat, mengusap-usap punggung Rindu.

Quote:


Ayah Rindu datang mendekat, ikut menenangkan tangis Rindu.

BS : MUSIC SMASH
SFX ; Sayup suara obrolan.


WIPE TO
24 ------- INT. RUANG TAMU/DAY
Rindu terbaring beralaskan tikar. Terlihat sedih dengan tatapan kosong.
Sementara Ayahnya duduk, menyediakan pahanya untuk dijadikan bantal oleh Rindu. Tangan Sang Ayah membelai-belai kepala Rindu. 
Sukarelawan muncul membawa segelas air, dan meyodorkannya pada Ayah Rindu.

Quote:


Rindu bangkit. Ia menyambut gelas, dan minum sebanyak dua tegukan. Ia menatap kosong sejenak, lalu kembali menangis. 

Quote:


INTERCUT
Sukarelawan dan Ayah saling berpandangan. Lalu Sang Ayah mengangguk. 

Quote:


Kali ini Rindu menatap kesal pada Sang Ayah. 

Quote:


INTERCUT
Sukarelawan mengeluarkan dompetnya. Lalu ia mencabut sebuah kartu, dan meletakkannya di pangkuan Rindu. 

INSERT POV (RINDU) 
Menatap kartu yang ternyata adalah IDalias KTP. Jelas foto pada KTP itu... Adalah dirinya. Tertulis disana :

CUT BACK TO
Quote:


INTERCUT
Sukarelawan mengalihkan arah mukanya. Matanya tampak sedikit basah, bibirnya dirapatkan menahan getaran.
Kemudian ia memaksa untuk tersenyum, menatap Rindu. 

CUT BACK TO
Quote:


Sukarelawan mencabut satu KTP lagi dari dompet, dan memberikannya pada Rindu. 

Quote:
 

Rindu terdiam. Dia tampak sedang berpikir keras. Belum kering pipinya, tapi tiba-tiba air mata menetes lagi begitu saja. 

Quote:


Rindu menoleh ke arah Sang Ayah, sambil menggeleng tak percaya. Ekspresi Rindu itu dibalas Sang Ayah dengan anggukan lembut. 

CUT TO
25 ------- INT. RUANG TAMU/DAY
Kali ini Sukarelawan membuka tas pinggangnya. Dia mengeluarkan 2 buku kecil.
Satu berwarna hitam, dan yang satunya berwarna merah tua. Lalu diletakkannya di pangkuan Rindu. 

Quote:


INTERCUT
Rindu meraih buku berwarna merah tua, dan baru sebentar saja ia melihat isinya, buku itu jatuh dari pegangan.
Seketika meledak tangisnya. 

CUT BACK TO
Quote:

OUT

FADE IN
26 ------- EXT. BIBIR PANTAI/DUSK

Ombak kecil merayap ke bibir pantai.
Tak lama berselang, sepasang kaki cantik melangkah memijak pasir.
Lalu langkah kaki itu terhenti saat ombak membasahi.

Quote:


Kemudian muncul sepasang kaki yang tampak gagah, melangkah mendekat, lalu terhenti di samping kaki yang cantik itu.

Quote:


Lalu tiba-tiba, sepasang kaki imut-imutseakan jatuh pelan dari atas.
Berpijak di antara sepasang kaki cantik, dan kaki yang gagah.
Kaki yang lucu itu langsung girang memainkan ombak.

Quote:


Terdengar suara kecupan.
Kemudian sepasang kaki gagah pergi berlalu.
Tak lama, terdengar suara seorang Perempuan dan anak kecil tertawa girang...
Segirang kaki mereka yang memainkan ombak dan pasir pantai.

SFX; Suara kecupan, debur ombak kecil di pantai, cipratan air, tawa perempuan dan anak kecil.
BS : MUSIC THEME (VOL. SLOW)
 

Quote:

FADE OUT

MUSIC THEME (VOL. UP)

INSERT
CREDIT TITLE
ROLLING CREDIT
THE END
Diubah oleh anasabila 28-11-2019 06:32
katarock
Richy211
danymarta
danymarta dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.