Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

Ā© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

meanynovendiAvatar border
TS
meanynovendi
[NASKAH FILM PENDEK] Ketika Cinta Terhalang Adat
[NASKAH FILM PENDEK] Ketika Cinta Terhalang Adat



Ketika Cinta Terhalang Adat

Oleh : Mea Ny Novendi




Premis : Cinta yang terhalang karena adat istiadat uang hantaran.

Sinopsis : Kisah ini menceritakan tentang bagaimana adat mengenai uang hantaran yang berlaku di satu daerah, membuat dua insan yang saling mencinta tak bisa bersatu. Hanya karena tak tercapai titik temu dalam menentukan besaran uang hantaran tersebut.



FADE IN

Scene 1. Ext. Halaman depan rumah ( Siang hari)


Kamera Long-shot mengambil gambar depan rumah.

Terlihat satu dua orang sedang hilir mudik membawa hidangan masuk ke dalam rumah.

Suara : langkah kaki dan denting piring

Cut to



Scene 2. Int. Ruang tamu (siang hari)



Cast : Paman Naira

KAMERA; LONG SHOT ke mengitari ruangan to CLOSE UP wajah para tamu.


Para tamu dan tuan rumah duduk bersila di lantai yang dialasi karpet.


Close up to Paman Naira

Dialog

Tidak bisa! Kami tidak setuju anak kami mendapat hantaran cuma sekian!

Cut to



Scene 3 int. Ruang Tamu ( Siang hari )

Cast : Ayah Naira

Kamera close up


Dialog

Ya, betul. Bagaimana mungkin anak kami yang dokter ini cuma kalian hargai segitu? Uang hantaran tidak kurang lagi dari lima puluh juta!

Kamera long shoot

Suara : kasak kusuk

Cut to



Scene 4 . Int. Ruang tamu (Siang hari)

Cast : Paman Robi, Ayah Robi, Paman Naira, Ayah Naira

Kamera close up

Dialog

Paman Robi : Tapi kami tidak mampu menyediakan hantaran sebanyak itu!

Paman Naira : Itu bukan urusan kami. Yang kami tahu, hantarannya tak bisa kurang dari itu!

Ayah Robi : Kalau begitu, sama saja bapak dan keluarga mau menjual anak!

Close up to Ayah Naira

Dialog : Kurang ajar! Apa maksud bapak bicara begitu? Kami tidak menjual anak! Kalau begitu, pembicaraan cukup sampai di sini. Tak ada lagi perundingan. Ucapan bapak melukai harga diri keluarga kami. Silahkan keluar dari rumah ini!


Cut to


Scene 5 . Int. Ruang tamu (Siang hari)

Cast : Ayah Robi, Ayah Naira

Dialog


Kamera close up


Ayah Robi : Baik. Perundingan dibatalkan. Permisi!

Ayah Naira : Ya, silakan keluar.

Kamera long shoot

Semua berdiri


Cut to


[NASKAH FILM PENDEK] Ketika Cinta Terhalang Adat

Sumber : haluanriau.co





Scene 6 int. Ruang Tamu

Cast : Ayah Robi, Robi, Paman Robi

Close up

Ayah Robi : Ayo pulang. Tak ada gunanya kita berlama-lama di sini.

Robi : Tapi, Ayah ...!

Paman Robi : Sudahlah. Tak usah kau harapkan lagi perempuan itu. Nanti kami carikan penggantinya.

Robi : Robi cuma mau Naira, Paman!

Paman Robi : Jangan membantah. Lebih cepat kita beranjak dari sini, akan lebih bagus!

Suara : Kasak kusuk figuran


Kamera Long shoot


Ayah Robi, Paman Robi, Robi berjalan menuju pintu depan diikuti rombongan.

Cut to


Scene 7. Int. Kamar tidur Naira (Siang hari)


Cast : Naira

Kamera Long shoot mengitari ruangan, berhenti pada Naira yang duduk di pinggir tempat tidur.


Close up Naira

Dialog Batin

Naira : Kenapa tidak ada kabar dari Abang, ya? Bagaimana perundingan ini? Apakah sudah selesai? Kenapa seperti ada suara ribut-ribut di luar sana?

Tiba-tiba suara hape berbunyi. Pesan singkat masuk.

Kamera mengikuti Naira yang mengambil hapenya di atas meja rias.

Naira membuka hape dan membaca pesan.

Cut to


Scene 8 EKT. Halaman Rumah Naira ( Siang hari)


Cast : Ayah Robi, Paman Robi, Ibu Robi, robi

Kamera Longshoot

Ayah Robi, Paman Robi masuk ke dalam mobil yang terparkir di tengah halaman.


Ibu Robi berdiri di samping pintu belakang mobil.

Kamera close up to Robi

Robi mengetik pesan singkat di hapenya.

Perundingan dibatalkan, Dek. Keluargamu mengusir keluargaku. Mereka meminta jumlah yang tak masuk akal. Aku dan rombongan akan pulang sore ini juga dengan kapal penyeberangan. Jika kau betul mencintaiku, ikutlah bersamaku. Aku akan membahagiakanmu.

Suara : ketukan papan kunci hape.


Kamera move to Ibu Robi

Dialog: Apalagi, Robi? Cepat naik. Tak ada lagi yang perlu ditunggu!



Kamera Long shoot

Robi : Iya, Bu. Sebentar.

Robi melangkah masuk ke dalam mobil diikuti oleh ibu Robi.

Mobil melaju keluar halaman rumah menuju jalan.


Cut to


Scene 9 INT . Kamar Naira (Siang Hari)

Cast : Naira

Kamera Close Up

Naira termangu, kemudian mengetik pesan singkat di hape dengan wajah cemas.

Mengapa bisa terjadi seperti ini, Bang? Baiklah. Tunggu aku di sana. Aku akan menyusulmu.

Kamera Long shoot

Naira mondar mandir di kamar, lalu menuju pintu dan mengintip dari celahnya ke ruang tamu.

Suara : Kasak kusuk obrolan keluarga

Naira menutup pintu, mengambil kunci motor di atas meja rias dan melangkah menuju jendela.

Naira mengintip sebentar, lantas keluar dengan melompati jendela.

Cut to


Scene 10. EKT. Samping luar kamar Naira (Siang hari)


Kamera Long shoot


Naira mendarat di samping jendela. Mengendap-endap menuju motor yang terparkir di pinggir halaman.

Suara kasak kusuk masih terdengar.

Naira menyeret motor keluar halaman rumah.
Halaman rumah tampak sepi.

Kamera Close up

Monolog : Semoga saja tak ada yang melihat aku keluar.

Cut to


Scene 11. EKT Pelabuhan Kapal RoRo (menjelang sore)


Cast : Robi, Ibu Robi

Kamera Long Shoot
Mengitari pelabuhan Roro dari gerbang sampai ke parkiran penumpang

Kamera close up

Robi berdiri di parkiran kendaraan pengantar. Sesekali melihat jam dan melongokkan kepalanya ke arah gerbang pelabuhan.

Ibu Robi datang mendekat.

Dialog


Ibu Robi : Nunggu apa lagi? Sebentr lagi kita masuk antrian. Ayo cepat!

Robi : Sebentar, Bu. Robi nunggu Naira. Dia pasti datang. (Tanpa melihat ibunya)

Ibu Robi : Untuk apa lagi sih nungguin dia. Ga bakal datang!

Robi : Aku yakin dia datang bu. Nah, itu dia!
(Bersorak gembira)

Ibu Robi : Ya, sudah. Ibu tunggu di mobil. Jangan lama-lama!

Ibu Robi pergi.

Cut to


Scene 12 EKT. Gerbang Pelabuhan (Menjelang Sore)


Cast : Naira, Robi

Kamera Long Shoot

Naira memasuki pelabuhan dengan motornya dan mengarah ke parkiran.
Setelah memarkir motor, segera melangkah ke arah Robi yang juga sedang melangkah ke arahnya.

Cut to


Scene 13 EKT. Parkiran kendaraan ( Menjelang sore)


Cast: Robi, Naira

Kamera Close Up Robi dan Naira

Robi Memegang tangan Naira.


Kamera Close up wajah Robi

Dialog

Aku yakin kau pasti datang, Sayang. Ikutlah denganku. Ke tempat di mana tak ada yang peduli berapa uang hantaran atau apa pun juga.


Cut to


Scene 14 EKT. Parkiran kendaraan (menjelang sore)


Cast : Naira

Kamera close up wajah Naira

Naira memandang sedih ke arah Robi

Diam dan sesekali menunduk


Dialog

Maaf, Bang. Aku ke sini bukan untuk mengikutimu. Aku hanya ingin mengucapkan perpisahan. Meski aku sangat mencintaimu, tapi aku tak mungkin melawan keluargaku. Mungkin kita memang tak berjodoh.


Cut to


Scene 15. EKT Parkiran kendaraan (menjelang sore)


Cast : Robi

Kamera close up

Robi terkejut. Wajahnya pias.

Dialog

Apa maksudmu, Sayang? Tega kau menghancurkan harapanku. Bilang kalau ini hanya pura-pura!

Cut to


Scene 16 EKT. Parkiran kendaraan (menjelang sore)



Cast: Naira dan Robi


Kamera close up

Dialog

Naira : Maaf, aku betul-betul minta maaf, Bang. Lupakanlah aku. Semoga kau mendapatkan wanita yang kau dambakan.

Naira mulai terisak.


Robi : Tapi, cuma kau yang kuinginkan, Sayangku. Naira Amelia. Bukan yang lain.

Naira : Tapi adat tak mengijinkan kita bersatu. Mungkin kita tak berjodoh. Pergilah. Lupakan aku. Dan maafkan semua kesalahanku.

Naira makin terisak, dan melepaskan genggaman tangan Robi.

Naira berbalik menuju motornya.


Cut to



Scene 17 EKT parkiran kendaraan (menjelang sore)



Cast Robi

Camera Long shoot

Robi melangkah tertahan sambil menyerukan nama Naira.

Naira, jangan pergi...!

Lalu memandang hampa kepergian Naira.

Suara : Lagu sendu - Kau yang Tlah Pergi- Caffeine

Cut to


Scene 18. EKT Gerbang pelabuhan ( sore hari)


Cast : Naira

Kamera Long shoot

Naira meninggalkan pelabuhan dengan motornya dan melewati gerbang pelabuhan.


Suara : Lagu sendu- Kau yang Tlah Pergi- Caffein

Cut to


Scene 19. EKT Parkiran (sore hari)


Cast : Robi

Kamera close up

Robi masih berdiri dan menatap hampa ke arah gerbang pelabuhan. Tangannya meremas rambut.

Suara : Lagu sendu - Kau yang Tlah Pergi- Caffeine. (Reffrain)


Kamera Long shoot

Cut to


Scene 20 EKT Jalan raya di luar pelabuhan (sore hari)



Cast: Naira

Kamera Longshoot

Naira mengemudikan motornya pelan sambil menangis. Sesekali mengusap air mata.

Kamera Close up

Monolog

Maafkan aku, Sayang. Kau mungkin mencintaiku. Tapi, keluargaku pasti lebih mencintaiku. Aku tak mungkin mengecewakan mereka. Meski aku terluka, biarlah. Waktu akan menyembuhkannya. Namamu akan selalu tersimpan di hatiku.


Suara: lagu Kau yang Tlah Pergi - Caffeine
(Reffrain)


Fade Out

Cut

Ending



Credit title
Diubah oleh meanynovendi 25-11-2019 08:45
sangteratai
embunsuci
sebelahblog
sebelahblog dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.1K
38
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThreadā€¢84KAnggota
Tampilkan semua post
meanynovendiAvatar border
TS
meanynovendi
#16
Quote:


Hehehe šŸ˜

Quote:

Maaf gan utk ketidaknyamanannya. Saya baru belajar.

Quote:

Akhirnya kasih tak sampai. šŸ˜
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.