Kaskus

Story

cimutcemotAvatar border
TS
cimutcemot
ANOTHER CREEPY STORIES
CREEPY STORIES MY DAYS

Quote:

Special for this week
Quote:

ANOTHER CREEPY STORIES


cuman selentingan cerita aneh yg pernah aku alamin di buat singkat, dan ada beberapa short stories juga. silahkan di baca. dan gak boleh kepo berlebihan yah kak.

makasih buat yang mau baca, atau berbagi pengalaman di thread ini silahkan.dengan senang hati


Quote:
Diubah oleh cimutcemot 03-02-2020 14:53
yuuck69Avatar border
romeosayAvatar border
aan1984Avatar border
aan1984 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.5K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
cimutcemotAvatar border
TS
cimutcemot
#22
JIWA MENARI NARI (PART 2)
kaskus-image
Put, tolong bantu saya pijitkan kepala ma punggung nya biar dia bisa rilex. Neh mata gak mau pejam.

Da... Ida... Sembari aku memanggil ida,namun tak ada respon sedikitpun.
Masih kuamati matanya yang masih sama. KOSONG.

Seorang siswa dengan muka arab, memang hadir di situ, entah kapan dia disana. Aku baru menyadarinya. Sebut saja Ahmad.

Sejak kapan mad kamu disini?????

Dari tadi bu?

Ouhhhhh... Gak keliatan mad...

Ahmad pun bercerita, sebelumnya ada yang kesurupan anak laki laki. Sebut saja didi. Ia kesurupan, dan mengaku sebagai dajjal.
Iyah dajjal, katanya seh unik dan lucu saat di sembuhkan. Dan tokoh agama alias guru agama (dia emang yang nangani saat itu). Sampai aksi aksi didi saat bersama tokoh agama itupun di ikuti oleh ahmad.
Aku yang terheran, mendengar cerita ahmad. Kalau didi udah waras dan dia ditangani oleh tokoh agama itu.

Si putra juga menyambar percakapan kita, dengan suara yang manja manja.emoticon-Lempar Bata

'aku pun bantu megangkan tangan si Didi, masak dia bilang kalau dirinya dajjal buk' putra yang masih memijit kepala si ida.

' owhhh gitu yah, ya sudahlah kalau ia dah baikan. Terus gimana ini si ida kek gak ada perubahan????". Ujarku ke putra.

Lama tak ada perubahan si ida, dann keluarganya pun datang satu persatu. Sampai bingung yang mana Abang nya. Karena yang datang beda beda.

Aku pun terpaksa ikut membantu walau keadaan sangat capek. Capek banget.

Sebelum aku membantu, tokoh agama itu datang, dan dengan rokok yang ia pegang berkata ' dari pagi ini begini gak ada perubahan nya'. Da, ida... (ia memanggil si ida dengan melambaikan tangannya, tetapi ida gak merespon).

Bantulah pak, ujarku.
Kosong banget tuh bu...
Fuuuhhhhh ia membuang hirupan rokoknya, sedikit Bau asap rokok ruangan uks ini. Ia berlalu pergi.

Ah... Apa yang harus kuperbuat, kulihat sekitarku mulai mengintip ngintip. Lalu kusuruh saja ahmad untuk menutup pintu.


Kalian ambilkan saya air aqua gelas dan garam. Ujarku.

Kedua anak perempuan yang kusuruh akhirnya datang. (mereka yang setia jaga si ida di ruangan uks)

' mad, tolong bacakan ini air dan garam'.
Ahmad pun mengiyakan.

Sembari ahmad membacakannya, aku menghampiri ida.

Da.... ida.... Tak ada respon sedikitpun.

Put... Ayo bantu saya.

Putra yang merenggangkan jari jarinya, di tepis tepisnya mungkin ia sudah lelah, dan ida tak bereaksi sedikitpun. Matanya masih kosong ini sudah berjam jam.

Aku yang sudah menyiapkan posisi untuk membantu anak remaja ini.

'Ayo put, kamu bantu kepala dan pundak pijit pijit saja, dan berikan seperlunya. Saya tahu kamu mulai kehabisan tenaga."

"itulah, dari kemaren (sebelumnya aku meminta ia memijatkan satu anak dan ampuh memang anaknya langsung lumayan sehat, dan hari ini anak itu masuk sekolah)."

Dimulai dari sekarang...
Putra yang lebih fokus, dengan tenaga dalamnya dan bacaannya.

Aku yang mulai memasuki Ruang lain...


Ida... Ida.....


Kulihat ia menari nari bahagia tanpa kelelahan di ruangan itu.

Kupanggil dia untuk berinteraksi, tapi ia hanya menari nari. Tak memperdulikan panggilanku.

Tak ada musik, sunyiiiii di ruangan ini.

Hanya ada sesosok makhluk yang menyaksikan.

Makhluk yang memang sudah lama menghuni ruangan tersebut.

Kubuka mataku, aku yang masih melihat ia menari nari.

Aku coba menyadarkan kembali dan menepuk nepuk pipi nya.

Ida... Ida.... Ayo nak, kamu bisa. Kan kita udah menang, dapat toples lagi (piala juara umum kan ada kacanya yah kita bilang toples gan)
Kelopak dan bulu mata nya mulai bergerak, namun ia tidak berkedip. Syukurlah mulai merespon...


Ahmad sudah menyelesaikan bacaannya terhadap dua media tersebut. Lalu memberikannya kepadaku.

Dan satu panggilan telpon untukku, yang memberikan si abang ida, dan yg menelpon abangnya ida. Entah yang mana abang benar ini aku pun bodoh amat. Terpenting aku segera menyelesaikan ini, KARENA BENER BENER NGURAS TENAGA.
Diubah oleh cimutcemot 25-11-2019 16:17
safefem
safefem memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.