uclimdajjalAvatar border
TS
uclimdajjal
dengan Nabi Muhammad, 5 Orang Sudah Polisikan Sukmawati
Putri Presiden RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri, lagi-lagi dilaporkan ke polisi akibat pernyataannya yang membandiingkan Nabi Muhammad SAW dengan sang ayah, Soekarno. Kali ini, Sukmawati dilaporkan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).

Laporan yang dilayangkan GNPG itu atas nama pelapor Edy Mulyadi, warga Jakarta Barat, ke Bareskrim Polri pada Kamis (21/11/2019). Edy menggunakan pasal 156a Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penodaan agama.

Laporan itu sudah diterima dengan nomor laporan LP/B/0991/XI/2019 tanggal 21 Nobember 2019.

"Rasulullah iu manusia terbaik, pemimpin para nabi dan rasul dan tidak ada yang bisa menandingi siapapun juga, dia terbaik sebagai nabi dan semua nabi dijaga kesalahannya oleh Allah, sementara kita manusia biasa, Soekarno manusia biasa," ujar Edy Mulyadi di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019).


"Membandingkan itu kita anggap merendahkan derajat Rasulullah SAW, itu penghinaan, penodaan terhadap agama," kata Edy menambahan.

Edy berharap laporannya bisa segera diproses Bareskrim Polri untuk menindak Sukmawati dengan aturan yang berlaku.


"Laporan ini menunjukan, semakin banyak laporan semakin banyak umat islam yang tersakiti hatinya. Kalau kami nunggu hari ini, dan kita pelajari dulu memang. Dan paling penting bahwa setelah MUI pun menyatakan bahwa pernyataan busuk ini memang menyakiti hati umat islam," tegasnya.

Untuk diketahui, GNPF menjadi pelapor Sukmawati yang kelima setelah sebelumnya seorang warga Bandung bernama Irvan Novianda dan Koordinator Bela Islam (Korlabi) melapor ke Polda Metro Jaya.


Kemudian ada laporan dari seorang warga bernama Buya Abdul Majid yang juga Ketua DPD FPI Jakarta dan Dedi Junaidi ke Bareskrim Polri.

https://amp.suara.com/news/2019/11/2...ikan-sukmawati

Ingat ini?

Patung Kwan Sing Tee Koen, Distorsi Simbolik Sejarah Indonesia


NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pesan simbolik dari didirikannya Patung Kwan Sing Tee Koen di Tuban, Jawa timur mengusik rasa nasionalisme rakyat Indonesia. Apakah Jenderal Perang di negeri China itu telah berjasa besar atas kemerdekaan Indonesia, sampai-sampai dibiarkan berdiri tegak nan gagah di Tuban? Apakah para pahlawan nasional tidak cukup untuk dijadikan inspirasi bagi bangsa Indonesia?

Membandingkan wujud fisik patung Kwan Sing Tee Koen dan patung Jenderal Sudirman sangat kontras. Padahal, Jenderal Sudirman adalah inspirasi besar bangsa Indonesia berkat jasa tulusnya tanpa henti memperebutkan kemerdekaan dari tangan penjajah. Tapi, patung Jenderal Sudirman tingginya hanya 12 meter, sedangkan patung Kwan Sing Tee Koen 30,4 meter. Patung kedua diganjar penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), Senin (17/7) lalu.

Patung Kwan Sing Tee Koen oleh empunya (Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur) dikatakan sebagai simbol kejujuran dan setia. Apakah para pejuang negara ini tidak patut disimbolkan sebagai orang-orang jujur lagi setia?

Lebih lanjut, patung Kwan Sing Tee Koen harus dilihat dari perspektif geopolitik dan geostrategi. Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Nazaruddin Sjamsudin, mengatakan patung Jenderal Perang Cina itu dapat diartikan dan dibaca sebagai mile stones (tonggak sejarah) Cina mematok kekuatan Cina (RRC) sudah sampai mana di Indonesia. Lebih-lebih Kwan Sing Tee Koen dikenal sebagai Jenderal Perang, bukan Dewa Perang.

Pihak Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban sendiri mengkonfirmasi pembangunan patung Kwan Sing Tee Koen didanai seorang donatur yang notabene jemaat Klenteng.


“Jika melihat kekuatan para taipan cukong yang kangkangi ekonomi, keuangan, dan mulai merambat ke politik dan hukum dan mafia kekuasaan begitu kuat-nya cengkram Istana, bisa saja kelompok itu bermain. Dan beberapa pernyataan seperti NKRI bukan ayah kandung tapi ayah tiri, dan kesetiaan kepada tanah leluhur, yang pernah dicontoh oleh om Liem, maka bisa saja, OBOR (One Belt, One Road) Xi (Jinping) itu operatornya mereka. Apalagi volume utang RRC di Era Jokowi ini gila-gilaan, begitu nyata dan mencolok mata. Maka ekspansi imperialisme Cina semakin mulus. Apalagi setting-an perpolitikan semakin jauh dari nuansa demokratik,” kata pengamat politik, Muslim Arbi, Jakarta, Selasa (1/8).

Kwan Sing Tee Koen hidup pada zaman San Guo (221-269). Dikatakan, patung itu bukan untuk ritual pemujaan melainkan hanya menampilkan figur. Menyebut San Guo, orang pasti teringat pada sebuah roman berlatar-belakang sejarah dari zaman Dinasti Han dan Tiga Negara (Kisah Tiga Kerajaan), yakni Cao Cao (negeri Wei), Liu Bei (negeri Shu) dan Sun Quan (negeri Wu).

Mengutip Wikipedia, di kalangan Tionghoa di Indonesia, kisah itu dikenal dengan nama Samkok yang merupakan dialek Hokkian dari Sanguo atau tiga negara.

Selanjutnya, politisi senior Habil Marati tampak geram dengan berdirinya patung Kwan Sing Tee Koen. “Tidak ada satu alasan apapun yang memperbolehkan pendirian patung Jenderal Cina di Indonesia. Indonesia tidak mengenal Jenderal Cina tersebut (Jenderal Kwan Sing Tee Koen),” kata Habil, Jakarta, Selasa (1/8).

Lalu, apakah Jenderal Perang Cina Kwan Sing Tee Koen itu memiliki ikatan sejarah dan peradaban bangsa Indonesia?

Sekadar informasi tambahan, dimulai pada 31 Juli 2017 Cina menggelar parade militer skala besar di sebuah markas pelatihan Zhurihe, Cina Utara dalam rangka memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Ini merupakan pertama kalinya Cina memperingati Hari Angkatan Bersenjata yang secara resmi jatuh pada 1 Agustus. Peringatan ini juga pertama kalinya sejak revolusi Komunis pada 1949 silam.

Bagaimana dengan Soekarno dan Muhammad? emoticon-Big Grin
Komentar dipersilahkan
Diubah oleh uclimdajjal 23-11-2019 11:15
sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.4K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
uclimdajjalAvatar border
TS
uclimdajjal
#27
Quote:


Quote:


Quote:


Nabi muhammad lah yg menciptakan Allah
Ayat ayat yg katanya dari perkataan Allah itu sebenarnya adalah hasil pemikiran Muhammad sendiri, salah satunya : Janganlah engkau mengharamkan apa yg dihalalkan oleh Allah
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.