Kaskus

Story

danandr4Avatar border
TS
danandr4
Catatan Para Mantan
Aloha..sebut aja gw Qylla... 32 tahun, single... Wait...turunin tuh alis...gw normal. Dengan berderet mantan yang pernah singgah, kenyataannya gw masih sendiri juga di umur gw yang sekarang... This is my story...my real story... Biar judulnya rada absurd karena kesannya gw ga bisa move on, sebenarnya justru gw mau terimakasih sama para mantan itu... Karena dengan melewatkan mereka...gw tau ada yang paling baik di akhir perjalanan...(sama2 teriak aamiin ya).. Buat thread ini, gw coba ceritain salah satu..yang terlama yang pernah ada (apa siiih bahasa gw). Semoga suka, kritik dan sarannya yaa...

Part 1: Mesin Waktu

"Woy... Bengong aja,lu...Belanda udah pergi,cuy," itu suara nyebelin teman gw yang bertugas jadi resepsionis.

"Apaan sih,lu... Berisik...". Gw and teman gw ini udah sohib dari jaman narik ingus sama-sama alias jaman bocah dulu. Tapi terus lost contact and eh ketemu lagi di kantor membosankan ini, dimana dia jadi resepsionis and gw jadi instruktur. Gaya lu instruktur... Guru les maksudnya... Wkwkwk. Shafa, teman gw ini, langsung sibuk dengan tugasnya..itung-itung duit yang bukan duitnya sampai pintu depan membuka...

"Permisi,mbak..mau daftar TOEFL...bisa?"... Wait.. Kayanya gw kenal suara itu... And seingat gw suara serak yang ini ga pasaran... Kepala gw melongok dari dalam ruang multimedia dan mata gw membulat melihat dia...
Part 2: The Baboon
Part 3: Catastrophe
Part 4: Antara ada dan tiada
Part 5:Put your hands off her...
Part 6: If Walls Could Talk
Part 7:Help Me!I'm In Love
Part 8: Buku Ini Aku Pinjam
Part 9:Kamu Dimana?
Part 10: Back To Earth
Part 11:New Semester,New Life
Part 12: oh..my...God
Part 13:jealousy part 1
Part 14:Jealousy part 2
Part 15:Jealousy part 3
Part 16:The Two Words
Part 17:Where On Earth Are You?
Part 18:Anyone
Part 19:Yakiinnn??
Part 20:Si Kereta
Part 21: Di Halte Siang Itu
Part 22:Let it Go
Part 23: Dan Langitpun Menangis
Part 24: Cemen
Part 25: Sinetron (Part 1)
Part 26: Sinetron Part 2
Part 27: Sinetron Part 3
Part 28: Mountain
Part 29: Guess what he said ...
Part 30: The Words
Part 31: Masih Ada Gw
Part 32: A New Day Has Come
Part 33: New Gank
Part 34: Ketiban Duren
The Description(update)
Part 35: Pendaki Yang Rindu (Part 1)
Part 36: Pendaki Yang Rindu (Part 2)
Part 37: Pendaki Yang Rindu (part 3)
Part 38: Pendaki Yang Rindu (part 4)
Part 39: Hufft
Part 40: A Romantic Evening
Part 41: Why Me?
Part 42: I Will Conquer You
Part 43: Menanti Sebuah Jawaban
Part 44: A Family Gathering
Part 45: A Confession
Part 46: Sherlock Holmes
Part 47: Kentang
Part 48: Informan Kedua
Part 49: Kisah Leo
Part 50: Power Ranger
Part 51: The Wedding
Part 52: The Busker
Part 53: Juragan Jagung
Part 54: Cheer-Leader
Part 55: Mau Gw??
Part 56: The Caretaker
Part 57: Merapi dan Marijan
Part 58: Bad News
Part 59: Merdekaaa!!
Part 60:Lomba Lari
Part 61: Mamah Adam
Part 62: Dia Mulai Mengejar
Part 63: Blast To His Past
Part 64: Ba-Bond's Girl No.1 -The Rinjani- (Part 1)
Part 65:Ba-Bond's Girl No.1 -The Rinjani- (Part 2)
Part 66:Ba-Bond's Girl No.1 -The Rinjani- (Part 3)
Part 67:Ba-Bond's Girl No.1 -The Rinjani- (Part 4)
Part 68:Ba-Bond's Girl No.1 -The Rinjani- (Part 5)
Part 69:Ba-Bond's Girl No.1 -The Rinjani- (Part 6)
Part 70:Ba-Bond's Girl No.1 -The Rinjani- (Part 7)
Part 71:Ba-Bond's Girl No.2-The Andong-
Part 72:Ba-Bond's Girl No.3-The Kemukus (part 1)-
Part 73:Ba-Bond's Girl No.3-The Kemukus (part 2)-
Part 74:Ba-Bond's Girl No.3-The Kemukus (part 3)-
Part 75:Back to the future
Part 76: Madahfakaaah!!
Part 77: So Long No See
Part 78:An Evening With Leo
Part 79: A Plan
Part 80: Menunggu
Part 81: Don't You Dare
Part 82: The Graduation
Part 83: Vacancy
Part 84: The Call
Part 85: Another Call
Part 86: My Decision
Part 87: An Afternoon With Nira
Part 88: Accident
Part 89: Surprise!!
Part 90: A B'day Present
Part 91:Like I Care
Part 92: Sorry Seems to be the Hardest Word
Part 93: Semesta Kembali Berporos di Kamu
Part 94: My Territory
Part 95: The Intersenction
Part 96: New Step
Part 97: Bayi Bongsor
Part 98: Temani,Ya
Part 99: Crack, Begitu Bunyinya
Part 100: Tumbang
Part 101: Akar Rapuh
Part 102: LDR
Part 103: Kangen
Part 104: Delapan Belas Bulan Kemudian
Part 105: Time Flies
Part 106: A Sweet Evening in Tanjung Setia
Part 107: Dibalik Karang
Part 108: Separated World
Part 109: An Unexpected Plan
Part 110: The Reunion
Part 111: Menunggu Tamu
Part 112: Remuk
Part 113: The Untold Story
Part 114: Berpisah Jalan
Part 115: Back to the Future
Part 116: I'll Stay
Part 117: Nanang dan Nando
Part 118: Target One Down!
Part 119: Surprise..suprise!!

Diubah oleh danandr4 20-11-2021 21:32
boredmotherAvatar border
politon21Avatar border
evywahyuniAvatar border
evywahyuni dan 81 lainnya memberi reputasi
78
129.5K
1.4K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
danandr4Avatar border
TS
danandr4
#951
Part 92: Sorry Seems To Be The Hardest Word
Sudah tiga hari gw balik dari Jekardah. Apakah selama tiga hari itu Didit ga coba menyambangi gw? Jawabannya adalah tidak. Entah dia kelewat pengecut, entah dia sudah menemukan dunia baru dengan Mara atau entah segalanya memang sudah selesai. Nangis bombay donk lu,La? Ajaibnya engga. Even gw ga sedikitpun kepikiran tentang dia.

Pagi itu gw lagi asik bebersih halaman rumah, mumpung hari Minggu. Hot pants plus T-shirt longgar dengan rambut ekor kuda jadi kostum gw waktu itu. Mandi? Iih...nanti lah, gw kan mau bercucur keringat. Mana matahari kayanya bakal galak agak siang nanti. Ada SO7 yang menemani pagi itu lewat stereo. Kami bagi tugas. Adik gw lebih suka bebersih bagian dalam dan kamar mandi, satu sepupu gw sibuk nyuci pakaian dan perkakas masak plus makan dan satu sepupu lainnya sibuk nyetrika. Dan tugas gw..memang selalu jadi tugas yang ga terjamah...mager panas-panasan alasannya.

Gw masih asik mencabuti rumput yang lumayan bandel ketika ada suara serak menyebalkan di belakang gw.

"La...," itu tok kata yang keluar.
Gw pikir gw salah dengar. Apalagi Akhdiyat Duta Modjo lagi asik teriak-teriak Bunga di Tepi Jalan. Jadi gw anggap aja CD gw rada error sehingga suara Duta agak berubah.
"La...," eh..kok ngucap lagi. Gw sedikit melirik ke arah suara itu datang. Ada penampakan sandal jepit model anak gunung warna hitam di belakang gw, dengan jempol segede lengkuas dan buku kaki yang minta ikutan dibabat. Waddefak...tau kan lu siapa.

Melihat gw ga merespon, dia duduk di samping gw..nggleprok gitu aja sih lebih tepatny. Gw hanya melirik..selintas aja. Wajahnya kucel, matanya baru gajian kayanya karena kantongnya tebal...

"La...gw kangen...," diiih berani-beraninya dia. Muka gw mulai cemberut dengarnya.
"Jawab sih,La," katanya memohon.
"Apa sih mau lu," kata gw pada akhirnya.
"maafin gw,La. Gw salah, gw bego," katanya lagi.
"emaaang," jawab gw. Emosi gw lampiaskan ke arah semak yang memang rimbun.
"gw mau lakukan apa aja asal lu maafin gw,La," rayunya bikin telinga gw muak. Sebelum menjawab, gw menarik napas panjang, banyak istighfar.
"Pertanyaan gw adalah, gimana kalau gw ga bisa maafin lu?," kata gw judes. Dia terkejut, terlebih karena saat gw mengucapkan kalimat gw barusan, mata gw tanpa kedip menantang matanya.
"Please,La. Hukum gw...gw terima..apapun itu," katanya lagi..makin memelas dan makin membuat gw muak.
"Ga usah drama deh,Dit. Kita punya masalah cukup lama. Lu ga pernah sembuh dari penyakit lu..keegosentrisan lu...kebutuhan lu untuk dikelilingi dan dikagumi perempuan. Gw ga pernah cukup untuk lu. Mungkin bukan lu yang salah, mungkin gw yang salah. Kesalahan gw karena gw pikir manusia kaya lu bisa berubah," kata gw serius. Didit membuka mulutnya..bingung mau berkata apa..kaya ikan megap-megap gitu deh gayanya.

"lu pikir baik-baik. Sudah seminggu lebih, dan lu baru datang sekarang. Andai gw penting, apakah begitu lama waktu yang lu butuhkan untuk memperbaiki semuanya?," kata gw pada akhirnya.
"Gw takut,La. Gw telepon lu ga respon, gw sms lu ga balas..gw kudu gimana?," tanyanya. Gw hanya senyum sinis.
"bahkan lu mulai lupa gw ini seperti apa. Ada hal yang ga gw suka untuk diucap lewat telpon atau disampaikan tidak langsung selama masih bisa bertemu. Maaf. Dan lu lupa itu," kata gw. Wajahnya kaya tertampar. My God...gw ga pernah sangka dia benar-benar lupa. Dan ini saat pertama kalinya gw sungguh terluka setelah beberapa lama.

"Ya Allah,La...maaf..gw beneran bego. Gimana mungkin gw sampai ga ingat," diacak-acaknya rambutnya. Wajah kucel itu bertambah kacau. Gw hanya mengangkat bahu gw dan lanjut dengan semak bandel ini. Berusaha menahan air mata yang kayanya mulai menghangatkan pelupuk.

"La..kasih gw kesempatan. Gw janji ge ga akan ulangi lagi," katanya penuh harap. Gw hanya diam.
Krik..krik...

Five minutes...

Krik..kriiik....

Ten minutes...

"La...lu ga berpikir untuk udahan kan? Gw sayang sama lu. Ayo kita perbaiki lagi," katanya lagi. Lagi-lagi gw diam.
"La...," katanya..menggantung..mungkin bingung mau bilang apa lagi.

"lu tau kan dit kelemahan gw? I don't forgive easily. Untuk gw maaf adalah kata kerja. Lu ga bisa buat salah terus serta merta minta maaf and all clear. Untuk gw maaf ga perlu terucap..tp aksi yang menyertainya yang lebih penting. Untuk sekarang, jangankan maaf...gw bahkan ga melihat sayang lu lagi untuk gw. Pertanyaan gw sekarang...andai gw balik kondisinya... Lu secara ga sengaja mergokin gw jalan dengan cowok lain...apakah lu baik-baik saja?," tanya gw. Dia diam. Entah karena ucapan gw kelewat pance atau karena bingung mau jawab apa.

"hmmm...mungkin tergantung kondisinya,La," jawabnya setelah diam beberapa saat.
"dengan alasan yang sama,gw butuh ditemani," jawab gw singkat.
"mungkin gw ga masalah...," katanya sedikit ragu.
"Okay...kalau gitu gw kasih tau deh. Tanpa lu perlu repot mergoki gw, kemarin gw menghilang karena jalan sama Adam ke Jakarta. Itu sebabnya gw ga angkat telpon lu, ga balas sms lu. Gimana? Ga masalah donk?," jawab gw sambil senyum-senyum.

Seketika wajahnya berubah. Mata sendunya berubah galak, alis bertaut dan ujung bibirnya sedikit berkedut.

"whaddefak..."
Diubah oleh danandr4 27-11-2019 05:59
jiyanq
deawijaya13
Tika1909
Tika1909 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.