JulidHatiAvatar border
TS
JulidHati
Tanpa Kabar, Keluarga Kopilot Hanya Dapat Bela Sungkawa dari Wings Air

Karanganyar - Kopilot Wings Air berinsial NA, meninggal diduga bunuh diri karena depresi usai dipecat dari pekerjaannya. Namun pihak keluarga mengaku tidak mendapatkan informasi apapun dari Wings Air.

"Keluarga belum menerima informasi apapun dari pihak berwenang. Kami juga nggak bisa memberikan info apapun," kata perwakilan keluarga NA, Wahyu.

Wahyu mengatakan hal tersebut saat ditemui wartawan di kampung halaman NA, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Kamis (21/11/2019).


Sebelumnya, kepolisian menyatakan korban diduga nekat bunuh diri karena depresi. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban diduga depresi karena dipecat dari pekerjaannya.

Keluarga hanya membaca dari media bahwa pihak maskapai merilis tidak ada pemutusan kerja. NA disebut hanya mendapatkan sanksi disiplin. Wahyu menyebut Wings Air hanya mengucapkan bela sungkawa.

"Dari Wings Air hanya ikut berduka cita. Di media sudah memberi info bahwa tidak ada pemutusan kerja, cuma kedisiplinan, itu aturan normatif. Kami nggak menerima surat PHK," katanya.


NA terakhir kali pulang ke Karanganyar saat menikah pada akhir Agustus 2019 lalu. Dia datang H-1 pernikahan dan kembali ke Jakarta pada H+1.

"Kemarin-kemarin tidak cerita apa-apa. Memang dia punya sakit, tapi memang pendiam, tidak cerita apa-apa," katanya.


Diberitakan sebelumnya, Wings Air pun angkat bicara soal peraturan hingga tindakan disiplin bagi awak pesawat.


"Wings Air menegaskan, bahwa penerapan aturan kerja, kedisiplinan dan pelaksanaan standar operasional prosedur berlaku kepada semua awak pesawat dalam hal ini awak kokpit. Hal ini sudah sesuai ketentuan dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first)," ujar Manajemen Wings Air dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (21/11/2019).



Manajemen Wings Air juga telah mengimplementasikan program pembinaan terhadap seluruh karyawan, termasuk awat pesawat sebagai upaya peningkatan kinerja.



"Kebijakan itu berfungsi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, integritas dan berkarakter baik, sebagai upaya peningkatan kinerja tinggi," lanjutnya.



Wings Air menerapkan aturan yang ketat bagi awak kokpit yang melakukan tindakan indisipliner. Wings Air akan memberikan sanksi tegas bagi awak kru yang melanggar aturan tersebut.


"Apabila dalam fase pembinaan, karyawan atau awak kokpit tidak memenuhi kualifikasi/ hasil yang diharapkan, maka perusahaan akan memberikan penindakan/keputusan sesuai aturan," lanjutnya.  (sumber detik.com)

sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.9K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.5KThread40.6KAnggota
Tampilkan semua post
bangkotAvatar border
bangkot
#1
In other words 'silakan bunuh diri kalau ga mampu jadi budak kapitalis kami'. Either you slave yourself for 15 years or you die.

Makanya hal ginian harusnya jadi bagian kurikulum sma. Kan sekarang penjurusan udah dari kelas 1 sma. Ga ada salahnya ada mata pelajaran yang bersifat kebutuhan dunia profesional seperti kewajiban hukum, persiapan kerja, mengelola keuangan dan kontrak kerja mulai diajarkan.

Banyak mata pelajaran sampah yang ga guna waktu gw kelas 1 sma dan belum ada penjurusan. Ga ada gunanya gw bisa nunjuk letak kota wonosobo di peta buta daripada gw diajarin bagaimana cara memahami hukum dan kontrak.
reistermeister
slarkkk
setiapmenit
setiapmenit dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.