NendysahputraAvatar border
TS
Nendysahputra
Pengeboman Di Kantor Polisi Medan



Ledakan "bom bunuh diri" di Polrestabes Medan, pada Rabu (13/11) sekitar pukul 08.40 WIB, terjadi karena "polisi menjadi musuh nomor satu" kelompok teroris, kata Sidney Jones selaku peneliti lembaga Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC).

Menurut Sidney, penyerangan terhadap polisi dan aset-asetnya dapat dirunut hingga 2010 ketika ada kamp pelatihan terduga teroris yang dibongkar oleh polisi di Aceh sehingga menewaskan sejumlah terduga teroris.

"Sejak itulah polisi menjadi target nomor satu, walaupun kemudian sudah ada justifikasi ideologis juga, tapi umumnya motifnya balas dendam. Polisi adalah instansi yang menangkap dan dilihat sebagai orang yang paling legitimate sebagai target oleh mereka," papar Sidney kepada wartawan.

"Dan yang ditargetkan bukan Densus, yang bertanggung jawab atas memberantas terorisme, tapi justru polisi yang biasa saja," sambungnya.

Sidney menambahkan, institusi kepolisian kerapkali menjadi sasaran target serangan, karena "lebih gampang dan polisi ada di mana-mana".

Serangan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatra Utara, bukanlah serangan pertama terhadap kantor kepolisian di Indonesia.

Dalam dua tahun terakhir, setidaknya ada enam kasus serangan atas kantor kepolisian terkait terorisme. Terakhir, tiga bulan lalu, seorang terduga teroris menyerang dua anggota polisi di Polsek Wonokromo, Surabaya, dengan menggunakan senjata tajam.

Kepolisian kebobolan?

Terkait serangan di Polrestabes Medan, menurut Wakil Kepala Polda Sumatra Utara, Brigjen Mardiaz K, pelaku sempat dicegat oleh petugas polisi di pintu masuk.

"Tadi sempat dicegat oleh petugas jaga, termasu diperiksa ranselnya, namun dia keluar lagi, dan masuk kembali, berbaur dengan masyarakat yang pagi tadi kebetulan mengurus SKCK," kata Mardiaz kepada wartawan di Medan.

Pada saat kejadian, Porestabes Medan didatangi oleh warga masyarakat yang sedang mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) sebagai syarat mendaftar calon pegawai negeri sipil.

Bagaimanapun, terulangnya kembali serangan terkait terorisme di kantor kepolisian, menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan pengamanan di institusi kepolisian.

Otoritas keamanan juga dianggap kecolongan dengan serangan bom bunuh diri di kantor polisi di Medan, yang mengakibatkan pelakunya tewas dan sedikitnya enam anggota polisi dan seorang warga sipili terluka.

Menkopolhukam Mahfud MD berjanji untuk meningkatkan keamanan di semua kantor kepolisian, namun dia membantah mereka kecolongan.

"Pencegahannya sudah dilakukan. Kalau tidak ada pencegahan, banyak lagi yang begini (serangan teroris)," kata Mahfud MD kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/11) pagi.
Menurutnya, otoritas keamanan Indonesia sudah "mati-matian agar jangan sampai ada jatuh korban".

"Coba kalau kita tunggu korban jatuh, mungkin sudah banyak peristiwa (serangan teroris) terjadi," ujarnya.

Lebih lanjut Mahfud mengatakan, secara kuantitatif, serangan teroris di Indonesia sudah menurun jika dibanding setahun atau dua tahun silam.







sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
wongtukulAvatar border
wongtukul
#3
Memang ngebom di ajarin agama ?
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.