Walk on the thin ice
Quote:
Intinya ada permintaan yang dia ajukan untuk menghadiri pertemuan orang tuanya nanti dan aku di minta untuk menemaninya. Keesokan harinya Caca sudah berada di tempat dudukku.
“sarapan kak”, katanya
Aku duduk di sebelahnya lalu membukan bekal yang dia bawa dan memakannya. Entah kenapa pagi ini aku sangat lapar.
“abisin”, katanya
Aku mengatur nafasku.
“maaf dek, laper”, kataku
“iya ga apa-apa kak, adek seneng kakak makan lahap kaya gitu”, katanya
“ga tau nih, laper banget. Enak juga”, kataku
“besok adek buatin lagi ya”, katanya
Jam pelajaran pun di mulai, waktu istirahat giliran Ayu yang mendatangi ku sambil membawa minuman dan roti.
“di makan, dari pada jajan.”, katanya
“bikin sendiri?”, tanyaku
“iya, kamu kan ga suka sarapan. Seenggaknya ini bukan nasi”, katanya
Dia duduk di sampingku sambil melihatku memakan rotinya.
“udah makan?”, tanyaku
“udah tadi di kelas terus langsung ke sini”, katanya
Semenjak kejadian pagi itu kedekatan ku dengan Ayu dan Caca semakin menjadi, bukan hanya makan tapi kami menjadi sering jalan
tentunya di waktu yang berbeda. Aku merahasiakan hubunganku dengan Ayu ke Caca begitu juga sebaliknya dan hubungan kami tidak lah pacaran tapi TTM. Beberapa kali Jul mengingatkanku agar tidak terlalu jauh dengan hubungan ini akupun merasa menyanggupi itu sampai akhirnya aku membuat keputusan yang bodoh untuk kesekian kalinya.
Aku tak tau siapa mereka awalnya tapi mig33 waktu itu sangat ramai membahas orang-orang ini, katanya anak kelas 1 dan akselerasi masuk ke grup chat kami, bahasan mereka pun jauh lebih vulgar dari biasanya. Singkat cerita chat semakin hari semakin memanas bahkan di penuhi chat s*x dan temanku berniat untuk menemui mereka. Beberapa hari setelahnya temanku menemukan orang-orang yang di maksud dan mereka semua masih kelas 1, dengan terbongkarnya hal itu bukannya membuat mereka mengurangi apa yang sudah mereka lakukan tapi semakin menjadi hingga berujung temanku berpacaran dengan salah satu dari mereka yaitu siswi dari kelas akse.
“gila lu, jadian akhirnya?”, tanyaku
“iya, emang gitu anaknya”, kata temanku
“hati-hati kelelep pak”, kataku
“btw ada yang nanyain nick lu di chat”, katanya
“siapa?”, tanyaku
“nanti waktu istirahat gua kasih tau”, katanya
Waktu istirahat pun tiba, temanku menunjuk ke kelas yang berada jauh di sebrang kelasku. Aku hanya mengangguk. Secara privat cewe ini bertanya tentang diriku tapi aku tidak memberitahukanny, sampai sekitar 3 bulan.
“serius deh kak, lu yang mana sih orangnya?”, tanyanya
“cari sendiri”, kataku
“gua udah tau semua nick yang ada di chat Cuma lu doang yang gua ga tau orangnya kaya gimana”, katanya
“ya bagus”, kataku
“seriusan sih kak”, katanya
“serius”, kataku
“yaudah besok pulang sekolah kita ketemu ya berdua aja”, katanya
“no”, kataku
3 hari setelah itu baru lah dia tau wujudku seperti apa karena ada yang memanggilku dan aku menoleh, beruntung baginya dia berada tepat di sampingku waktu itu.
“akhirnya gua tau lu yang mana”, katanya di chat
“yang mana?”, tanyaku
Dia menjelaskan tentang ciri fisikku.
“bener kan?”, tanyanya
“iya”, kataku
Tak perlu waktu lama kami pun berpacaran. Dia tidak jauh beda dengan yang di chat, nakal. Aku tidak bermaksud menyembunyikan hubungan ku ini tapi memang tidak ada yang tau kalau kami berpacaran termasuk Caca dan Ayu. Dari situlah aku benar-benar memanage waktuku agar tidak bertabrakan.
Hubungan ku dengan Caca dan Ayu sudah seperti pacaran, banyak yang sudah kami lakukan walaupun belum ke tahap yang jauh, sedangkan dengan kelas 1 dia benar-benar menggodaku setiap kami bertemu. Kira-kira rotasinya seperti ini Ayu-Caca ketika aku ingin di manja sedangkan anak kelas 1 ketika aku sudah sampai pada batasanku ku lampiaskan padanya. Jahat? Ya memang, aku tenggelam di drama yang ku buat sendiri. Ketika bersama Caca dan Ayu aku berusaha menahan diriku semaksimal mungkin dan tidak merusak mereka. Sedangkan yang kelas 1 aku sungguh tidak peduli, yang penting muatanku bisa ku keluarkan. Tak jarang kami bertengkar karena dia sedang halangan atau tidak mood. Di titik ini aku sudah benar-benar rusak. Semua itu sempat berhenti selama 3 hari karena ada beberapa try out sebelum aku melaksanakan ujian nasional. Walaupun beberapa kali Ayu dan Caca memintaku untuk lebih jauh dari ini tapi aku bisa menolaknya dengan menempatkan mereka di tempat yang ramai dan berbagai alasan untuk menghindari itu. Tapi sebaik-baiknya kita menyimpai bangkai baunya pasti akan tercium. Itu tejadi padaku ketika selesai UN, seperti biasa sekolahku mengadakan class meeting dan pada satu kesempatan aku bernyanyi di acara akustikan, entah dari siapa tapi Eve tau aku pacaran dengan anak kelas 1 dan ketika aku bernyanyi Eve menarik anak kelas 1 ini ke depan dan memintanya untuk menggandeng tanganku, tentu saja dalam seketika ruangan menjadi heboh saat itu, dari sudut pintu ku lihat Ayu melihat ke arahku, selesai lagu aku langsung berlari keluar. Aku mengikuti Ayu yang berjalan keluar sekolah.
“Ayu!”, teriakku
Dia berhenti
“ga usah ngikutin gua, sana balik aja sama pacar lu!”, katanya
“denger dulu Yu”, kataku
“ga perlu semua udah jelas!!”, katanya meninggalkanku.
Akupun kembali ke sekolah, saat ku berjalan ke kelas Caca menghampiriku.
“nih minum kak”, katanya
“thanks”, kataku
“adek ga sempet liat kakak nyanyi, nyesel”, katanya
“ga usah dek, ngapain”, kataku
“lemes amat kak”, katanya
“capek dek”, kataku
Selesai acara akustikan aku ke kelas “pacarku”.
“yang aku mau pulang”, kataku
Dia mengerti apa yang ku maksud dan kami pun langsung pulang.
Ayu tidak berbicara padaku setelah kejadian itu, hingga tiba waktunya kelulusan. Sekolahku dinyatakan lulus 100%, setelah mengetahui itu langsung lah ajang corat coret pun di lakukan, aku memilih untuk mencoret bukan di coret. Beberapa kali aku berpapasan dengan Ayu, dia memberikan tatapan yang tidak mengenakan. Rencananya sepulang dari sekolah aku dan yang lain mau merayakan kelulusan kami tapi suatu hal harus mengganggu itu.