Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fakeidmAvatar border
TS
fakeidm
Politik Harus Bebas SARA, Saatnya Kita Kembali ke Pancasila dan Persatuan Nasional
Politik Harus Bebas SARA, Saatnya Kita Kembali ke Pancasila dan Persatuan NasionalPolitik harus terbebas dari isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) untuk mencegah terjadinya perpecahan bangsa yang membahayakan persatuan. Inilah nilai dasar yang harusnya dipegang oleh para politisi dan partai politik di Indonesia.

Perbedaan harus diarahkan ke toleransi yang dapat menerima budaya yang berbeda-beda, sehingga tercipta apa yang dinamakan multikulturalisme itu. Kita kelola segala perbedaan itu untuk menguatkan persatuan.

Inilah esensi Pancasila menurut Guru besar Universitas Indonesia Hamdi Muluk. Menurutnya, sudah seharusnya Pancasila sebagai ideologi bangsa ini bisa menjaga makna persatuan yang sebenarnya.

Sebab, ketika suku, agama dan ras itu dibawa ke politik, maka kemudian akan menjadi politik Indonesia yang dapat membuat perpecahan.

Secara historis, bangsa Indonesia memang sudah luar biasa pluralnya, bangsa kita terdiri dari berbagai macam suku dan budaya. Dengan begitu, artinya tugas Pancasila adalah menjaga semua kemungkinan-kemungkinan dari SARA yang disebut identitas primordial itu.

Masyarakat Indonesia perlu mencontoh para pendiri bangsa soal menerima perbedaan itu. Karena dengan persatuan yang dimulai dari kebangkitan nasional yang lalu, kemudian dilanjutkan dengan Sumpah Pemuda, itulah bangsa ini akhirnya bisa merdeka.

Salah satu contoh di masa lalu itu, Muhammad Natsir itu aspirasi politiknya adalah Masyumi partai Islam, tetapi kemudian dia bisa bersahabat dengan orang-orang dari partai Katolik.

Kala itu, tidak ada itu sedikit-sedikit mengkafir-kafirkan. Karena ketika seseorang sudah menjadi tokoh bangsa dan mengemban  jabatan publik, maka dia tidak lagi jadi wakil satu golongan tertentu, tetapi dia sudah wakil dari semuanya.

Oleh karena itu, masyarakat juga jangan hanya terkungkung dengan kebanggaan identitas primordial atau kesukuannya semata, tetapi harus bangga akan nasionalismenya.

Kita sangat setuju dengan pandangan Hamdi Muluk di atas. Sudah seharusnya kita menanggalkan perbedaan primordialisme berbasis SARA untuk menuju persatuan nasional. Itulah identitas kita.

Hal ini adalah modal utama untuk menuju Indonesia Maju.
Diubah oleh fakeidm 10-11-2019 07:03
jabrikginder
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.2K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
daimond25Avatar border
daimond25
#10
Pakde Jokowi jangan samakan Indonesia dengan negara lain

City of Sin, India, malingsia dan negri kangoroo ada persekutuan negara negara commonwealth yang mendukung selain Asean!

Philipina selain Asean, ada di dukung oleh usa dan ada ormas seperti KNIGHT OF COLOMBUS yang mau membantu negara dan melakukan jerih payah dan kerja kemanusian demi negara Philipina! Keuntungan lain bagi Philipina mempunyai lobby yang kuat ke Negara Usa dan banyak negara di mana KNIGHT OF COLOMBUS ada ber ormas di negara tersebut!


Indonesia cuma punya Asean saja pakde jokowi, banyak ormas ormas di dalam negri bukan sepenuh hati membantu negara untuk menjadikan Indonesia lebih kuat di banding dengan ormas negara maju di USA seperti



Politik Harus Bebas SARA, Saatnya Kita Kembali ke Pancasila dan Persatuan Nasional


Ada yang berkenan untuk menapak karir menjadi Sir KNIGHTyang ada betulan di dunia ini!

Tidak tahu apakah di Indonesia ini ada KINGHT OF COLOMBUS/ KSATRIA COLOMBUS ?

Pada Jaman dahulu ada KNIGHT OF TEMPLAR jaman saat ini ada KNIGHT OF COLOMBUS

Di bandingkan ormas yang ada di negara USA dengan ormas yang ada di Indonesia

Ormas di negara usa KNIGHT OF COLOMBUS bersedia turun tangan mensupport negara (usa ) ketika ekonomi negara USA sedang dalam keadaan genting, bersedia melakukan kerja kemanusiaan dan melakukan jerih payah demi negara (USA), memberi sumbangan ke warga warga negara USA dan memberi sumbangan ke Vatikan
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.