Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
Rembulan Di Ujung Senja


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 58 suara
siapakah yang bakalan jadi nyonya Vino (TS) selanjutnya ?
Shela
34%
Nola
28%
Astrid
3%
tetep sama Wulan
34%
Diubah oleh gridseeker 27-04-2019 05:50
efti108
pintokowindardi
oktavp
oktavp dan 92 lainnya memberi reputasi
83
194K
1.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#1019
Part 49
Sore yang cerah dengan matahari mulai bergerak menuju ufuk barat, yah, sore ini emang cerah, tapi mungkin nggak secerah perasaan ane. Dengan hati dag dig dug ane memacu mobil dengan pelan memasuki halaman rumah yang terlihat sangat sepi. Rumah ini emang selalu sepi karena penghuninya hanya berjumlah tiga orang.

Meskipun begitu, ane tetep memberanikan turun dari mobil dan berjalan menuju pintu rumah tersebut. Pintu pun terbuka dan munculah seorang ibu-ibu yang langsung tersenyum ramah menyambut ane. Tapi mungkin sambutan yang sama nggak akan ane dapatkan dari putri semata wayang beliau yang kemungkinan besar ada di dalam rumah.

"Eh Mas Vino. " sapa beliau.

"Sore bu, Wulan ada ? " tanya ane. Mendengar pertanyaan ane sontak ekspresi beliau langsung berubah.

"Dia ada mas... " jawab beliau pelan.

"Tapi saya nggak yakin dia mau ketemu kamu... " timpal beliau.

"Saya ngerti bu, tapi setidaknya saya pengen ketemu Nissa... "

"Ya tapi mau gimana lagi mas, saya tadi juga udah ngomong ke Wulan tapi dianya tetep bersikeras nggak mau ketemu kamu. " jawab beliau dengan nada sendu.

"Tapi saya bener-bener kangen sama Nissa bu, kalo boleh saya minta tolong ibu bujuk Wulan sekali lagi. Nggak masalah kalo dia nggak mau nemuin saya, tapi setidaknya biarin saya ketemu sama anak saya sebentar aja. " kata ane, dan beliau hanya mengangguk, tapi setidaknya bikin ane rada lega.

"Ya udah mas, kamu duduk dulu yah, saya coba ngomong lagi sama Wulan... "

"Nggak usah bu !! " tiba-tiba terdengar suara perempuan, dan ane rada kaget soalnya ternyata Wulan udah berdiri di samping ibunya.

"Lan ? Kamu disini ? " tanya ibu.

"Bu, tolong jaga Nissa bentar, aku mau ngomong sama Mas Vino. " kata Wulan dengan nada ketus.

"Oke. " jawab beliau mengangguk, lalu bergegas masuk ke dalam. Sedangkan putrinya hanya diem sembari menatap ane dengan tatapan kurang senang.

"Lan... aku... "

"Kamu ngapain kesini mas ?! " tanya Wulan dengan nada tinggi.
"Ya aku pengen ketemu Nissa, sekarang kan hari Sabtu kan ? " tanya ane balik, sedangkan Wulan nggak menjawab dan hanya tersenyum sinis.

"Kenapa ? Apa yang lucu ? " tanya ane lagi.

"Nggak nyangka aja mas, ternyata kamu masih mau ketemu sama Nissa. " jawab Wulan.

"Kamu ngomong apa sih ? Aku itu ayahnya dan kalo aku pengen ketemu dia ya wajar... "

"Oh ya ?! Kamu udah hampir sebulan nggak keliatan dan menurutku itu nggak wajar mas !! " potong Wulan cepat.

"Ya ampun Lan, kan aku dah bilang kalo aku kemaren ada urusan di luar kota. Aku juga udah ngabarin kamu kan ?! Dan aku inget kamu bilang gak masalah. " sanggah ane.

"Tapi kamu bilangnya cuma seminggu mas !! " jawab Wulan nggak mau kalah.

"Emang, tapi pas aku mau pulang ada mendadak urusan lain yang... "

"Halah urusan apa. " potong Wulan dengan nada mencibir.

"Bilang aja kamu lebih mentingin putri juragan itu daripada Nissa. " timpal Wulan sembari membuang muka.

"Bukan gitu Lan, tapi aku beneran ada urusan yang gak bisa aku tinggalin. Aku udah jelasin kemaren kan ? " jawab ane. Tapi Wulan kembali diem dan menatap ane sembari menggeleng pelan.

"Aku lama-lama kasian sama kamu ya, kok kamu mau-maunya jadi babu putri juragan itu ? " kata Wulan sinis.

"Heh, kamu jangan sembarangan ngomong. Yang kamu bilang putri juragan itu istri aku... "

"TAPI NISSA ITU ANAK KAMU MAS !! " jawab Wulan dengan nada tinggi.

"Dan kamu harusnya lebih mentingin Nissa dibanding siapapun !! Termasuk urusan sama istri kamu itu !! " timpal Wulan makin sengit sembari menuding ane.

"Maksud kamu apa Lan ? Aku kan tiap bulan udah transfer uang, dan bulan lalu aku juga udah daftarin Nissa ansuransi pendidikan, kok kamu bisa-bisanya bilang kayak gitu seolah-olah aku nggak peduli sama anak kita ? " jawab ane dengan perasaan mulai jengkel sekaligus putus asa sama sikap Wulan.

"Gitu ya. " jawab Wulan manggut-manggut.

"Uang, uang dan uang !! Sekarang kamu udah ketularan putri juragan itu !! Semua kamu nilai hanya dengan uang ?! Iya iya iyaaa aku lupaaa... kamu sekarang kan udah kaya raya banyak duwit jadi bisa beli apapun yang kamu mau !! " timpal Wulan dengan nada tinggi.

"Terserah kamu mau ngomong apa, yang jelas aku pengen ketemu sama Nissa. " jawab ane.

"Nggak !! " jawab Wulan cepat.

“Mending kamu pulang aja mas, urus tuh istri kamu tersayang itu !! “

“Kamu apa-apaan sih ?! Kamu nggak ada hak ngelarang aku ketemu sama anakku sendiri !! “ jawab ane mulai emosi.

“ADA mas !! Aku ibunya, aku yang ngelahirin, aku yang selama ini merawatnya jadi aku ADA HAK...!! Buat nentuin siapa aja yang boleh ketemu Nissa !! “ potong Wulan lebih sengit.

“Termasuk ketemu sama ayahnya sendiri. “ kata Wulan lagi sembari menuding ane.

“Kamu jangan seenaknya ya, aku bisa laporin kamu ke pengadilan… “

“Oooh silahkan !! Aku juga bisa balik laporin kamu karena kamu udah melalaikan kewajiban kamu atas Nissa !! “ potong Wulan dengan nada menantang.

Melihat sikap Wulan yang sekeras batu, ane hanya bisa kembali terdiam. Ah sial, sejak awal sebenarnya ane udah bisa mengira-ira gimana sikap Wulan, hanya saja ane gak nyangka kalo dia bakalan sampai melarang ane ketemu sama Nissa. Dan celakanya, ribut-ribut kami tadi mulai mengundang perhatian tetangga yang pada ngeliatin kami.

“Lan, tolong, ijinin aku ketemu sama Nissa, aku bener-bener kangen sama dia… “ pinta ane dengan nada membujuk.

“Aku bilang nggak itu ya NGGAK !! Kamu nggak denger YA ?! “ seru Wulan berusaha menutup pintu, tapi buru-buru ane tahan.

“Tolonglah, tolong !! Aku janji aku nggak akan ngulangi… “

“Alaaa janji janji aja bisanya kamu mas, janji tapi cuma di mulut doang !! “ sanggah Wulan sambil terus mendorong pintu.

“Iya aku tau aku salah Lan, tapi bukan gini caranya. “ ane masih berusaha membujuk Wulan, tapi sepertinya usaha ane bakalan sia-sia belaka.

“Lan !! “ dan bener aja, Wulan nggak mempedulikan kata-kata ane terus mendorong pintu sehingga… JEDER !! Pintu rumah pun tertutup dengan keras karena ane memutuskan mengalah.

"Lan... tolonglah... " dengan perasaan putus asa ane mengetuk pintu dengan pelan.

"Pergi kamu mas !! " teriak Wulan dari dalam.

Suasana pun menjadi hening dan ane hanya bisa menggeleng pelan dengan perasaan nggak karu-karuan sembari dengan tatapan nanar memandang pintu yang kini telah tertutup, seperti halnya kesempatan ane ketemu Nissa, yang juga telah tertutup rapat. Sejenak ane menoleh ke arah tetangga kiri kanan yang didominasi kaum ibu-ibu, yang sejak tadi menonton dan ada yang saling berbisik-bisik.


Damn...

We never lose our beloved ones, they still with us, they dont vanish from our lives...
merely... we're in different room...
Diubah oleh gridseeker 14-11-2019 13:03
bachtiar.78
pintokowindardi
pulaukapok
pulaukapok dan 35 lainnya memberi reputasi
36
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.