Kaskus

Story

bayubiruuuuAvatar border
TS
bayubiruuuu
HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]
HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]


HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]




HAI GAN/SIS, MASIH DENGAN KISAH HOROR. KISAH SATU INI GUA TULIS DENGAN SEDIKIT BERHATI-HATI KARENA MENYANGKUT ORANG, PERUSAHAAN DAN KELOMPOK YANG TAK ASING DITELINGA KITA DI NEGERI INI DAN LUAR NEGERI, GUA TIDAK ADA BERMAKSUD APAPUN HANYA SEKEDAR BERBAGI SESUAI YANG DIALAMI NARASUMBER GUA. AMBIL SISI BAIKNYA (HIKMAHNYA) SAJA DARI THREAD INI, BUANG SISI BURUKNYA…


Quote:



 
* CERITA INI FAKTA APA ADANYA SESUAI DENGAN INGATAN NARSUM, PERCAYA BOLEH TIDAK PERCAYA SILAHKAN, TIDAK APA-APA LEBIH BAGUS.

* SESUAI PERATURAN YANG DIAMBIL DARI KISAH NYATA SEMUA TOKOH, WAKTU DAN TEMPAT KAMI SAMARKAN DEMI KEHIDUPAN, KENYAMANAN DAN PRIVASI NARASUMBER SERTA PARA TOKOH.

* DILARANG SARA, IKUTI ATURAN H2H, MOMOD DAN ADAT ISTIADAT YANG ADA DI FORUM TERCINTA KITA INI.

* SILAHKAN DIBACA KALAU BERMINAT SAJA, KARENA TIDAK ADA PAKSAAN UNTUK MEMBACA CERITA INI.

* KALAU DIRASA PENTING SILAHKAN LANGSUNG PM SAJA GAN/SIS

*JIKA INGIN SHARE SILAHKAN, DAN MOHON JANGAN COPAS HARGAI KAMI, KASIAN PENULIS UDAH CAPEK - CAPEK NULISNYA. LAGIAN KALO COPAS BAHAYA JADI MUSUH UUD NO 28 Th. 2014 [UUHC]

*KALAU ADA SALAH KETIK/TYPO MOHON MASUKANNYA , APRESIASINYA DAN emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)SEBAGAI SEMANGAT NGONDEK








*BUKAN BASA BASI*




JIKA HARTA SUDAH TIDAK BISA MEMBELI DUNIA

JIKA TAHTA TIDAK BISA MEMBELI SINGGASANA

JIKA WANITA SUDAH KEHILANGAN RUPA

HANYA PADANYALAH KITA MEMINTA

SEMUA MANUSIA SADAR UMUR ADA BATASNYA

MAKA SIAP-SIAPLAH KITA SEWAKTU-WAKTU UNTUK MENGHADAPNYA

MAKA SEBARKANLAH BENIH-BENIH KEBAJIKAN KITA

SEBAGAI BEKAL MENGHADAPNYA



-Happy Reading-



----------------------------------------------------------------------***---------------------------------------------------------------------------





DAFTAR ISI



1. KEHIDUPANKU

2. PRIVATE NUMBER

3. GADIS BULE

4. PENGABDIAN SANG AJUDAN

5. SAYEMBARA USANG

6. PERCOBAAN PERTAMA

7. KORBAN YANG TAK KUINGINKAN

8. SANG PETUNJUK

9. PENCERAHAN

10. MASALAH BARU

11. TERSESAT

12. PERCOBAAN KEDUA - A

13. PERCOBAAN KEDUA - B

14. HCU [HIGH CARE UNIT]

15. SUKMA YANG TERIKAT

16. VERY VERY IMPORTANT PERSON [VVIP]

17. DARK SIDE VVIP

18. DARK SIDE [VVIP] 2

19. DARK SIDE [VVIP] 3

20. TANAH DAN DEDAUNAN

21. UZLAH

22. JAWABAN

23. MALAM YANG KELAM - A

24. MALAM YANG KELAM - B

25. PERENCANAAN - A

26. PERENCANAAN - B

27. LOST CONTACT

28. END

29. BEHIND THE STORY [HIT]
Diubah oleh bayubiruuuu 30-12-2019 09:59
ervina.vAvatar border
lophciferAvatar border
sampeukAvatar border
sampeuk dan 41 lainnya memberi reputasi
42
67.7K
991
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
bayubiruuuuAvatar border
TS
bayubiruuuu
#88
10. MASALAH BARU [H.I.T, Based On True Story]



“Ini mas mbak anne lagi kambuh mas, tolong mas! Ini parah mas dari tadi pagi cuma diem, matanya melotot doank dan nari-nari lagi gak jelas lagi mas. Sampe sekarang belum makan mas! Aku kuatir nanti kenapa – napa mas.” Terang Andi

Aku ingat suasana tempatku sangat hening waktu itu, karena suara telpon andi dan penjelasannya menghentikan sejenak pembicaraan kami. Mereka berdua, imron dan mbah salman hanya memandangi aku waktu menerima telpon dari Andi

“Coba sampean kasihkan telponnnya ke Anne.”Jawabku

“Iya mas,” Jawab singkat Andi

“Mbak….mbak…mbak …Anne….!!! Tanyaku kepada Anne.

“@#$%*&^%$#@”[suara menggeram saja yang terdengar dari telpon sama seperti waktu pertama kali tono memberikan telpon kepadaku, saat masih belum kenal Anne.]

“Hai mahluk laknat, diamlah disitu jangan siksa kawanku”. Pintaku dengan tegas dan jelas [ dalam hati aku terus membacakan mantra memohon kepada yang esa untuk menenangkan leak yang sejak pagi sedang marah ].
Tuuuuuutttttt [sura telpon andi terputus seketika].

Aku mencoba menghubungi kembali andi. Tuuuutttt tuttttuttt…

“Halo mas Andi?” Tanyaku.

“Ya mas, ” Jawabnya

“Gimana mas!!! “Tanyaku.

“Mbak Anne pingsan kayak pertama kali sampean telpon mas “ Jawabnya Andi.

“Biarkan saja mas, sebentar lagi juga bangun” Jawabku tenang.

“Ok mas! nanti kalau sudah sadar aku hubungi mas Umar lagi.” Jawab Andi.

“Ya mas,” sahutku dengan mengakhiri panggilan itu ke Andi.

Kedua mata Imron dan mbah Salman masih menatapku penasaran, karena suara panggilan itu tiba-tiba menghentikan penjelasan mbah salman. Aku sendiri tak menyadari mereka berada di depan dan sampingku memandangku penuh rasa penasaran.

“Ada apa nak? “Tanya mbah Salman.

“Itu mbah, si Anne yang kena leak dari tadi pagi lagi kambuh.” Terangku

“Gak papa kan mas, mbak Anne ?” Sahut imron.

“Santai pron biasa kayak dulu tar siuman sendiri.” Jawabku santai

“Oooh ya sudah kalau begitu nak.“ Kata mbah Salman.

Waktu sudah sore kami bertiga ke Masjid tadi untuk melakukan ritual jamaah. Setelah itu kami kembali kerumah mbah salman selepas isya, jeda waktu antara ashar sampai isya itu kami gunakan hanya untuk bebicara masalah keseharian mbah salman yang seru, dan mendengarkan curhatan mbah salman. Tentunya dengan penuh menikmati aura kebencian dan permusuhan yang kurasakan di Masjid itu.
Saat kami datang ke rumah beliau lagi, hidangan makan malam sudah disiapkan anaknya yang berada dirumah sebelah, mereka tahu kalau ada tamu jadi hidangan itu porsinya ditambah lebih banyak. Sehabis makan malam kami putuskan untuk menginap dirumah mbah salman, karena ajakan dan paksaan beliau.

Malam semakin larut, Imron sudah tidur dengan nyenyaknya dikamar tamu mbah salman. Aku yang tak bisa tidur karena masih memikirkan penjelasan mbah salman tadi sore. Waktu aku masih rebahan disamping Imron benda disamping kepalaku terdengar bergetar dan memanggil…Kringgg….kringg…kringgg [suara ringtone jadul Hpku]
Suara panggilan telpku bernyanyi, kulihat HPku ternyata telpon dari Andi

“Salam mu’alaikum mas?” sapa Andi

“Walaikum salam, mas!” Jawab singkatku sambil membangunkan tubuhku dari tempat tidur

“Gimana mas?” Tanyaku

“Mas besok sabtu siang saya mau kerumah mas umar, bisa ya? Bisa kan?” Desak Andi

“Gimana ya mas? Saya masih di selatan tepatnya di kota apel sekarang!” Jawabku tenang.

“Masalahnya begini mas, mbak anne kambuhnya sering lagi mas. Dan saya kuatir mas, tolong mas. Saya takut kayak kejadian tadi pagi mas?” Desaknya lagi

“Iya dah besok sore saja mas, kalau aku belum datang mas Andi tunggu saja dirumahku saja!” Kataku.

“Terima kasih mas,,,,terima kasih mas!!! Jawab Andi dengan senang.

“Sekarang gimana kondisi Anne mas?” Tanyaku lagi.

“Alhamdulilah sudah ada perubahan, dia sudah sadar seperti waktu pulang dari rumah mas Umar seminggu yang lalu.” Jawab Andi

“Syukurlah kalau begitu, aku juga ikut tenang mas.” Jawabku

“Kalau begitu sampai besok ya mas?” Pinta Andi.

“Ya mas” Jawab singkatku.

“Asssalamu’alaikum.” salam perpisahan dan untuk mengakhiri percakapan kami lewat telpon. Tutttttttt.

“Walaikum salam” Jawabku dalam hati.

Suasana yang dingin dan tenang dirumah mbah salman saat malam hari, meski belaian angin tak berhembus setelah menerima telpon dari Andi. Malam itu akupun semakin gelisah, mondar mandir tak jelas dan duduk diteras mbah salman sendirian. Dalam kesendirianku yang masih memikirkan masalah jawaban atas obat Anne dan hanya sedikit pencerahan yang kudapat tadi sore. Sambil memikirkan hal tersebut aku termenung dan menikmati rokok lintingan tangan andalanku serta kopi sisa makan malam tadi.

Saat aku duduk sendiri diteras lamunanu diusik oleh kehadiran mbah salman yang keluar dari rumahnya. Beliau juga tidak bisa tidur malam itu, kami hanya duduk berdua dengan mbah salman ditemani kopi dan rokok lintingan tanganku. Aura positif rumah mbah salman menemani juga kala malam itu. Dalam keheningan malam itu suaraku mulai memecah kebisuan kami, karena kabut asap rokokku hanya bisa terbang membisu.

“Mbah saya boleh tanya? kenapa Masjid mbah Salman auranya beda sama rumah mbah?” Tanyaku pelan dimalam hari.

“Boleh nak, gak tau nak. Kalau masalah aura, ilmu begituan dan sejenisnya mbah buta nak meski mbah belajar keagamaan lama. Kalau ilmu pasti dan kitab mbah akan jawab!” Jelas mbah Salman.

“Ooohhh, terus untuk pertanyaan saya tadi sore tentang jama’ah mbah yang sedikit itu gimana ceritanya?” Tanyaku lagi.

“Ooohhh iya ya…saya lupa nak tadi belum jawab.” Sahut mbah salman

“Jadi awal mulanya begini nak, saya punya seorang kakak kandung. Kami Bersama-sama menimba ilmu disuatu pesantren terbesar di Mataram. Aku dan kakakku menimba ilmu selama 25 tahun. Setelah itu kami kembali ke kampung ini bersama kakak mbah, dikampung ini dulu awal masjid berdiri belum ada yang memegang. Setelah adanya kami, para tokoh masyarakat memilih kakek jadi ta’mirnya. Pilihan itu dijatuhkan ke kakek dengan alasan kakek juga tidak tahu, setelah itu kakak mbah terlihat kecewa dengan keputusan para tokoh masyarakat desa ini.”

“Kakek hanya mengalir saja waktu itu, sedangkan saudara kakek waktu itu langsung membuat TPQ dirumahnya.” Jelas mbah salman

“Lah kemaren kok sampai jama’ahnya sedikit mbah. Mbah kan ahli kitab? Apa sempurna kewajiban mbah shalat jum’at itu?” Tanyaku.

“Anggap saja mbah masih “babat alas”[mengawali] nak, mbah juga heran meski penduduk disini juga banyak, termasuk kakaknya mbah ada disini tapi mereka memilih untuk shalat jum’at diluar kampung ini. Padahal nak Umar tahu sendiri jarak antara Masjid kampung ini ke kampung sebelah yang lumayan jauh, dan memang jauh.” Kata mbah salman

“Sudah berapa lama mbah kejadian seperti ini berlangsung?” Tanyaku

“Ya kira-kira 5 tahunan nak.” Jawabnya

“Selama itu masjid yang dipasrahkan ke saya serasa kering dan banyak warga seakan acuh akan keberadaanya. Mbah juga sebenarnya heran, selama itu mbah tidak punya jama’ah yang sempurna.” Jelas mbah salman lagi

Dari sini aku benar-benar merasa diundang rasa kemanusiaanku untuk menyibak misteri di sini, karena rumah ibadah itu adalah rumah sang penciptaku. Hati seakan tak terima rumah suci dibuat sebagai pelampiasan nafsu hitam anak manusia. Waktu itu aku langsung mengajak berjalan kaki dengan mbah salman malam itu, ke depan area masjid yang tak jauh dari rumahnya.

Saat memasuki area masjid yang masih beralaskan tanah, suasana malam hari dihalaman masjid diselemuti semacam kabut hitam yang membungkus Masjid, aroma busuk dimalam hari tercium pekat diarea masjid. Mbah salman juga terheran-heran saat malam itu melihat masjidnya dimalam hari yang bersamaku. Dengan sigap aku membuat cara agar mbah salman percaya dengan apa yang dihadapinya saat itu.

“Mbah coba kedua telapak tangan mbah angkat, lihat dan rasakan.” Pintaku seraya tangannku menempel ke punggungnya dari belakang untuk membuka mata hatinya dan merasakan apa gerangan yang menyelimuti masjid ini.
Setelah dilaksanakan perintahku, “Aduhhhhh….aduhhh….aduhhh nak umar [mbah salman menurunkan tangannya dengan cepat, dan menutup matanya]. Mbah gak sanggup melihat seperti ini.” Suara mbah salman yang spontan merasakan dan melihat sendiri apa yang terjadi di Masjidnya.

Secara cepat aura hitam itu menjadi sebuah angin hitam yang besar mengelilingi masjid, dari putaran itu keluar itu sesosok mahluk hitam dan besar seraya menarik tubuh mbah salman.

AKHHHH…TOLONGGGGGG

Saat tubuhnya mulai tertarik kedalam pusaran oleh cegkaraman tangan hitam yang besar itu, aku segera menarik keluar tubuh tua mbah salman dengan sekuat tenaga. Tanganku mencoba memutus awan hitam itu yang menyerupai tangan.
Brugggghhhh….. [kami berdua jatuh ketanah] “mbah gak papa?” Tanyaku

“Gak papa nak, aku takut nak ada mahluk besar itu!” Jawabnya mulai ketakutan.

“Ayo kita pulang nak…ayo nak…! “Pinta mbah salman dalam ketakutan

Terlihat tangan hitam itu mau menarik kami lagi dari pusaran angin hitam tadi, seolah mau melahap kami berdua. Kami secepatnya berlari, berlari menuju kerumah mbah salman.

Tooooollloooooongggggggg…..tolonggg….bbrugh…[suara gadis yang berlari dari masuk area masjid yang gelap meminta pertolongan dan menabrak aku dan mbah salman, padahal kami baru berlari sekitar 10 meter]

Kami bertabrakan dan sama-sama jatuh tersungkur ketanah, saat itu kami saling memandang dalam keadaan gelap. Akhirnya aku menggandeng mereka berdua untuk berlari menuju rumah mbah salman. Aku tak menghiraukan wanita itu siapa yang penting aku ajak lari sama-sama mencaru tempat berlindung dirumah mbah salman.

Saat aku berlari dari halaman masjid, aku menoleh kebelakang dan melihat sumber kekuatan yang menyelimuti masjid. Waktu itu aku melihat pancaran sinar hitam penuh dengan jasad busuk manusia yang bersumber dari kekuatan hitam itu berasal. Ternyata dari sebuah rumah yang tak jauh dari masjid, Letaknya diujung pertigaan jalan keluar kampung ini.

Setelah sampai dirumah mbah salman aku langsung menuju ruang tamu dan menyalakan lampunya. Akhirnya mbah salman bisa mengenali wanita itu, dengan bantuan lampu didalam ruang tamu mbah salman.

“oalah nduk tak kira siapa tadi? Tanya mbah salman yang masih berdiri dan bernafas ngos-ngosan

“Iya pak de, ini rani. Aku tadi habis dikejar orang besar hitam dari rumah.” Jelas rani yang ketakutan dengan nafas tersengal-sengal.

“Memang kamu kenapa nduk? Kok bisa begitu?” Tanya mbah salman

"Gak tau mbah, tiba-tiba dikamarku ada sosok orang bertubuh tinggi besar dengan kulit hitam muncul. Orang ini tiba-tiba mau menangkapku! Huuu….huuu….aku takut pak dhe!" Terang rani yang sambil menangis.

"Ya sudah, habis ini biar ditemenin mbakmu dirumah sebelah ya!" Terang mbah salman

Malam itu juga mbah salman menenangkan keponakannya dan mengantarkan rani kerumah anak mbah salman disebelah. Setelah kembali dari rumah anaknya mbah salman kembali duduk bersamaku diruang tamunya.

“Aduh mbah, maaf mbah kalau jadinya begini, saya jadi gak enak sama mbah?” Sesalku

“gak papa nak, setidaknya mbah tau sekarang apa yang terjadi pada masjidku! Jawab mbah salman

“Mbah tadi waktu lari aku melihat pusaran angin itu kesuatu rumah di ujung mbah?”
Tanyaku

“Kemana nak ?” tanya mbah salman

“Rumah diujung pertigaan itu mbah ?” Tanyaku.

“Oh itu rumah saudara mbah nak,” Jawabnya mbah Salman

“Mbah selama ini ada masalah apa tidak dengan saudara mbah?” Tanyaku lagi.

“Ya ada nak, sejak selesai penunjukan ta’mir masjid 5 tahun yang lalu hubungan mbah kurang baik dengan kakak mbah ini.” Jelas mbah Salman

“Kurang baik gimana mbah?” Tanyaku.

“Ya begitu nak dia selalu memusuhi mbah, dan selalu mencari cara untuk menjatuhkan nama mbah dilingkungan kampung sini.” Jelas mbah salman.

“Ya selama itu pula cara kakak mbah untuk menjatuhkan mbah tidak membuahkan hasil nak, karena mbah disini tidak mencari apapun. Mbah disini hanya mencari ridho dan mengabdi kepada tuhan mbah. Mbah hanya menjaga amanah para tokoh masyarakat kampung ini.”
Saat aku mendengar kasihan juga mbah salman ini, selama 5 tahun diuji seperti ini. Diusia yang tak lagi muda mbah salman masih tegar menghadapi ujian hal semacam ini dari sang pencipta. Ujian dari sang pencipta akan diberikan karena tau hambanya akan kekuatan pundak hambanya untuk menerimanya, serta sang pencipta masih sayang kepada mbah salman. Akhirnya aku mengambil inisiatif, untuk membantu mbah salman.

“Mbah tolong besok pagi mbah minta maaf ke kakak mbah.” Pintaku dengan sopan

“Untuk apa nak?” Sergahnya

“Ya mungkin mbah ada salah atau apalah karena manusia tempatnya salah dan lupa mbah, yang penting mbah salman minta maaf duluan saja, apa salahnya juga mbah cuma minta maaf saja kok.” Pintaku.

“Iya nak umar besok pagi mbah tak kerumah kakak mbah.” Jawab mbah Salman.

“Satu lagi mbah, setelah minta maaf. Tolong mbah Salman minta bekas air wudhunya kakak mbah Salman.” Pintaku lagi.

“Buat apa nak?” Tanya mbah Salman.

“Untuk mbah salman minum, sisanya mbah buang dihalaman masjid memutar sampai ke halaman awal mbah buang.” Pintaku asal.

‘Terbesit dalam pikiranku, Teringat akan cara ini waktu belajar sama maha guru pernah digunakan untuk menetralkan tempat suci yang dikotori oleh tangan-tangan manusia, dan iblis. Dan dari pengalaman itulah aku membuat cara ini di Masjid mbah salman. Tentunya dengan beberapa mantra dari kitab-kitab sang illahi.’

“Ooohhh ya nak kalau begitu, Besok mbah akan laksanakan.” Jawab mbah salman tanpa keraguan atas semua permintaanku.

“Semoga masalah mbah Salman disini cepat selesai.” Kataku.

"Amin mas," Jawabnya singkat.

Setelah itu mbah salman pergi kedapur membuat minuman dan mengajakku ngopi lagi diruang tamunya mbah Salman. Kelihatannya mbah salman sudah tidak lagi takut dengan kejadian barusan, dia terlihat ingin santai karena belum mengantuk. Kami bedua duduk dengan menikmati kopi dan rokok yang tersaji untuk menenangkan akan hal yang baru terjadi.

“Nak Umar, itu tadi keponakan dari istri mbah yang sudah meninggal, Tapi sampai di umur 39 tahun belum bertemu jodohnya. Jelas mbah Salman.

"Lha kok bisa mbah, Anaknya tadi kan cantik mbah?" Jawabku

‘Entahlah nak, sudah lebih dari puluhan mungkin ratusan nak yang melamar keponakanku ini. Sejak dia umur 20 tahun ada yang melamar selalu gagal. Bahkan lebih tragis tahun kemarin, keponakan kakek sudah tunangan dan hari pernikahan juga sudah ditentukan akan tetapi gagal lagi.’

‘Aku sendiri heran nak umar, apa yang terjadi pada keponakanku. Mbah juga kadang merasa gelisah akan masalah dikeluarga almarhum istriku, tentunya kami juga malu sama masyarakat kampung ini. Kami malu bertahun-tahun sampai ibu bapaknya keponakan mbah jarang keluar rumah.’ Terang mbah salman.

‘Oooohhh’ aku hanya manggut-manggut mendengarkan kesedihan atas keponakannya itu.

“Lha mbah kan ahli kitab keagamaan, kok masih bingung mbah?” Tanyaku lagi

“Iya nak tapi bidangku bukan seperti nak Umar.” Jawabnya

“Saya dulu hanya menimba ilmu agama sedikit mbah, dan saya seperti ini kalau tidak terpaksa karena tono [sahabat karibku] dan ekonomi keluargaku, mungkin si umar ini lebih baik jadi petani saja mbah dirumah.” Elakku halus.

‘Dalam pikirku urusan si anne saja belum kelar, ini malah dikasih masalah lagi. Teka teki mbah salman dari sore hari saja belum ketemu, aduh bisa gila aku kalau kayak begini terus masalah pada datang semua. Seketika itu aku terbesit atas janjian sama andi besok dirumahku, hemmm ini alasan yang tepat untuk sementara melarikan diri dari sini.’ Pikirku.

“Mbah habis ini saya mau pamit pulang dulu, karena tadi habis ditelpon andi, ajudan mbak Anne bule yang sakit terkana leak!” Pintaku.

“Ooohhh, yang tadi telpon itu. Tapi kan kamu belum tidur nak umar, lebih baik tidur sebentar? Cegahnya.

“Gak papa mbah, saya masih kuat kok, kasian temen saya yang lagi sakit mbah.” Tolakku kepada mbah salman.

Selepas pembicaraan tadi akupun berkemas, tak lupa membangunkan imron yang terlelap dengan tidurnya dan mengajak imron berangkat pulang meski masih gelap gulita. Imron sebenarya pun sempat kaget atas permintaanku yang mendadak ini. Karena dia belum tahu masalah yang sebenarnya sama mbah salman, sementara aku harus konsentrasi untuk menyelesaikan sakitnya si Anne.
Diubah oleh bayubiruuuu 06-12-2019 09:58
ervina.v
JabLai cOY
sampeuk
sampeuk dan 27 lainnya memberi reputasi
28
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.