- Beranda
- Stories from the Heart
Tak Punya Hati ?
...
TS
seenue
Tak Punya Hati ?
Ada saat, dimana kehidupan hanyalah omong kosong belaka.
Spoiler for Index:
Adakah Senyum di Semarang,
Spoiler for Index:
Diubah oleh seenue 06-05-2020 14:27
dbase51 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
30.5K
264
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
seenue
#152
Kemana kaki ini melangkah, adalah keniscayaan dan keomongkosongan. Seoalah ada, nyata namun tak tau untuk apa. Itulah gwsekarang, bukan sekarang.. tapi sudah lama gw seperti itu. Bisa jadi, gw akan condong ke sosok pemikir daripada sosok pemamah biak. Terlalu riskan, samar dan tipis untuk menjadi manusia normal, meski dulu gw berharap jadi manusia normal.
Manusia normal disini bukan sekaliber fisik, penghidupan. Melainkan kehidupan itu sendiri, yang sifatnya ruh, nafas dan sesuatu yang berbentuk Value.
Bukan sempalan kehidupan dari variable kebiologisan beserta darama tangungjawabnya bukan. Tapi, dari sisi Haq yang selama ini mendengungkan narasi kebenaran.
Terlalu retorik dan apalah, memang. Tapi percayalah, suatu saat manusia akan berada di titik itu jika memang dia memikirkan atas manusiawi, kemanusiaan dan kehidupan. Karena bagi gw, sisi ini adalah sisi tipis antara lable, musrik fersi orang-orang gurun, nyawiji fersi lokal dan apalah bagi yang ngak mau mengejawantah.
Untuk saat ini, cukup ketawa ha.. haa.. haa bersama kopi dan udara panas hari ini.
Gw sudah dapet apa yang mau gw beli hari ini, dan sekarang, gw numpang berteduh dan berfikir diantara manusia dengan seribu kata basinya. Disini cukup nyaman bagi manusia macam gw, cukup ada senandung lirih musik barat dan beberapa manusia yang berkasta nggak lagi sudra. Memang, gelagat manusia berisi beda sama manusia curah, mereka yang curah bak air beriak beserta kekonyolan maha murahnya, sedang mereka yang berisi, hanya sebatas gerak jika memang itu urgen, terlalu mahal tenaga dan apa jika harus menyerupai yang jamak.
Hingga, bagi sebagian manusia kecil ini, memiliki asumsi..semua drama kebenaran dan kesalahan hanyalah omongkosong yang berepisode-episode. Dan mereka yang medakwa dirinya sebagai orang suci, orang baik.. tak lain adalah penghisap darah yang sebenarnya, berbekal narasi ketuhanan, isu siksa dan kemuliaan.. orang-orang bodoh yang kian sekarat, rela melepas pundi-pundi penghidupan untuk mereka sumbangkan bagi perut-perut lapar dan selangkangan buat mereka.
Haragh..
Hembus nafasku kian kasar, tatkala memikirkan segala hal yang bernilai Paradoks. entahlah.. gw memang seperti itu kadang-kadang, meski gw sendiri juga nggak pernah paham.. untuk apa gelembung-gelembung pemikiran macam ini.
Manusia normal disini bukan sekaliber fisik, penghidupan. Melainkan kehidupan itu sendiri, yang sifatnya ruh, nafas dan sesuatu yang berbentuk Value.
Bukan sempalan kehidupan dari variable kebiologisan beserta darama tangungjawabnya bukan. Tapi, dari sisi Haq yang selama ini mendengungkan narasi kebenaran.
Terlalu retorik dan apalah, memang. Tapi percayalah, suatu saat manusia akan berada di titik itu jika memang dia memikirkan atas manusiawi, kemanusiaan dan kehidupan. Karena bagi gw, sisi ini adalah sisi tipis antara lable, musrik fersi orang-orang gurun, nyawiji fersi lokal dan apalah bagi yang ngak mau mengejawantah.
Untuk saat ini, cukup ketawa ha.. haa.. haa bersama kopi dan udara panas hari ini.
Gw sudah dapet apa yang mau gw beli hari ini, dan sekarang, gw numpang berteduh dan berfikir diantara manusia dengan seribu kata basinya. Disini cukup nyaman bagi manusia macam gw, cukup ada senandung lirih musik barat dan beberapa manusia yang berkasta nggak lagi sudra. Memang, gelagat manusia berisi beda sama manusia curah, mereka yang curah bak air beriak beserta kekonyolan maha murahnya, sedang mereka yang berisi, hanya sebatas gerak jika memang itu urgen, terlalu mahal tenaga dan apa jika harus menyerupai yang jamak.
Hingga, bagi sebagian manusia kecil ini, memiliki asumsi..semua drama kebenaran dan kesalahan hanyalah omongkosong yang berepisode-episode. Dan mereka yang medakwa dirinya sebagai orang suci, orang baik.. tak lain adalah penghisap darah yang sebenarnya, berbekal narasi ketuhanan, isu siksa dan kemuliaan.. orang-orang bodoh yang kian sekarat, rela melepas pundi-pundi penghidupan untuk mereka sumbangkan bagi perut-perut lapar dan selangkangan buat mereka.
Haragh..
Hembus nafasku kian kasar, tatkala memikirkan segala hal yang bernilai Paradoks. entahlah.. gw memang seperti itu kadang-kadang, meski gw sendiri juga nggak pernah paham.. untuk apa gelembung-gelembung pemikiran macam ini.
ariid dan phekbie memberi reputasi
2