Aura menggeleng-gelengkan kepala, dan mendecakkan bibir mungilnya ketika membaca cerita viral di facebook 'Layangan Putus',di siang terik itu, nongkrong di cafe Vanya berdua bersama sahabatnya.

"Apaan sih, Ra, lo berdecak mulu, kepedesan? Perasaan cuma minum jus jambu, kagak nyomot seblak gue kan?" Dena heran memandangi sahabatnya yang imut itu, dari postur, wajah, mpe bibirnya hahaha, semua mini size, Tuhan Maha Adil! Beda banget sama gue yang over-size gini yak? Desis Dena kepedesan menjilati bumbu seblaknya.

"Ini, Den, parah banget ini, masak suami punya istri baik, lima anak, tega gitu ninggalin keluarga demi ..., astaga, perempuan lain yang punya kelebihan dada? Amit-amit, jangan sampai kita mempunyai suami kaya gitu!"

"Sshhhh hah, ih pedes ..., Ow layangan putus? Si Ryan ga mungkin kali ya kayak gitu, kalian aja udah pacaran tujuh tahun, so sweet ..., gue mah main solo ga habis-habis hahaha!"

"Semoga ya Den, Aamiin."

Tiba-tiba Aura merasa sangat rindu kepada kekasihnya Ryan. Rindu bercampur kekuatiran, dengan anggapan bahwa sebaik apapun pasangan, potensi untuk berselingkuh selalu ada. Oh My God! Padahal tadi pagi mereka masih bersua bercanda mesra walau lewat chat WhatsUp saja.

Aura memejamkan mata dan mendesiskan kalimat doa untuk kebaikan hubungan kasihnya bersama Ryan yang sangat disayanginya.

***

Manusia boleh merencanakan tapi Tuhan yang berkuasa menetapkan ketentuannya. Ryan yang gagah, ganteng, pintar, baik, setia, sabar di penglihatan teman dan keluarganya, rupanya masih manusia, terbukti keteguhan hatinya menjaga hatinya selama tujuh tahun hanya untuk Aura sekarang terburai hancur karena kehadiran gadis itu.

Ya karena Amrita, sesosok gadis cantik peranakan india yang manis dan seksi, yang sekilas mirip dengan bintang bollywood Aishwarya Rai, berhasil mengguncang dunia Ryan dengan geletar asmara yang dahsyat memabukkan.

Amrita


Amrita begitu cantik, anggun, elegan, cerdas, imut, seksi. Dia juga berparas imut seperti Aura, tapi ada unsur seksi dewasa yang tidak pernah ada pada kekasihnya itu.

Manusia akan selalu mencari pembenaran atas kekhilafan yang diakuinya dalam hati, tapi mulut dan rasa malu enggan menyatakannya secara jujur.

Ryan menyadari kesalahannya itu, tapi hatinya sudah terhanyut dalam cinta, pada keindahan yang dulu hanya dalam mimpinya, dan alam pun tampaknya bergayung sambut, Amrita juga menerimanya dengan senang hati, sesosok Ryan, siapa mampu menolak? Tampan, kaya, dan ..., ah pokoknya sempurna menurut penilaian gadis yang juga memuja keindahan duniawi ini.

***

"Kak Ryan, mengapa kau berbuat begitu? Lupakah kau dengan janji kita dahulu?" Aura berusaha menahan rasa panas di matanya yang tiba-tiba datang.

"Maafkan aku, Sayang, aku hanya tidak ingin membohongimu lebih jauh lagi, aku memang salah ...."

"Okelah, aku paham Kakak sedang tergoda, tapi selalu ada jalan kembali, aku, Aura, kekasihmu, akan selalu memaafkanmu."

Ryan menutup muka gantengnya dan mendesah lirih, sedang matanya seakan tidak berani memandang wajah imut gadis yang selama ini setia di sisinya itu.

Apa salah Aura? Tidak ada! Dia baik, setia, alim, imut, berbakti dan sayang, dan ..., tak kan habis kata-kata untuk menggambarkan sosok cool gadis itu.

Memang aku yang brengsek! Batin Ryan.

"Maafkan aku, Aura, aku telah menemukan telaga yang bisa memuaskan dahagaku, yah, kau tidak bersalah, memang akulah yang biadab!'

Ryan pun pergi begitu saja. Tidak meninggalkan jejak fisik, hanya jejak sakit dalam hati Aura yang entah sampai kapan akan terobati. Rasa terkhianati tanpa tahu apa dan kenapa dan kapan akan berakhir.