- Beranda
- Stories from the Heart
HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]
...
TS
bayubiruuuu
HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]
![HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2019/10/31/10713784_20191031094608.jpg)
![HANTU 1 TRILIUN [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2019/11/20/10713784_20191120024219.png)
HAI GAN/SIS, MASIH DENGAN KISAH HOROR. KISAH SATU INI GUA TULIS DENGAN SEDIKIT BERHATI-HATI KARENA MENYANGKUT ORANG, PERUSAHAAN DAN KELOMPOK YANG TAK ASING DITELINGA KITA DI NEGERI INI DAN LUAR NEGERI, GUA TIDAK ADA BERMAKSUD APAPUN HANYA SEKEDAR BERBAGI SESUAI YANG DIALAMI NARASUMBER GUA. AMBIL SISI BAIKNYA (HIKMAHNYA) SAJA DARI THREAD INI, BUANG SISI BURUKNYA…
Quote:
* CERITA INI FAKTA APA ADANYA SESUAI DENGAN INGATAN NARSUM, PERCAYA BOLEH TIDAK PERCAYA SILAHKAN, TIDAK APA-APA LEBIH BAGUS.
* SESUAI PERATURAN YANG DIAMBIL DARI KISAH NYATA SEMUA TOKOH, WAKTU DAN TEMPAT KAMI SAMARKAN DEMI KEHIDUPAN, KENYAMANAN DAN PRIVASI NARASUMBER SERTA PARA TOKOH.
* DILARANG SARA, IKUTI ATURAN H2H, MOMOD DAN ADAT ISTIADAT YANG ADA DI FORUM TERCINTA KITA INI.
* SILAHKAN DIBACA KALAU BERMINAT SAJA, KARENA TIDAK ADA PAKSAAN UNTUK MEMBACA CERITA INI.
* KALAU DIRASA PENTING SILAHKAN LANGSUNG PM SAJA GAN/SIS
*JIKA INGIN SHARE SILAHKAN, DAN MOHON JANGAN COPAS HARGAI KAMI, KASIAN PENULIS UDAH CAPEK - CAPEK NULISNYA. LAGIAN KALO COPAS BAHAYA JADI MUSUH UUD NO 28 Th. 2014 [UUHC]
*KALAU ADA SALAH KETIK/TYPO MOHON MASUKANNYA , APRESIASINYA DAN 
SEBAGAI SEMANGAT NGONDEK

SEBAGAI SEMANGAT NGONDEK *BUKAN BASA BASI*
JIKA HARTA SUDAH TIDAK BISA MEMBELI DUNIA
JIKA TAHTA TIDAK BISA MEMBELI SINGGASANA
JIKA WANITA SUDAH KEHILANGAN RUPA
HANYA PADANYALAH KITA MEMINTA
SEMUA MANUSIA SADAR UMUR ADA BATASNYA
MAKA SIAP-SIAPLAH KITA SEWAKTU-WAKTU UNTUK MENGHADAPNYA
MAKA SEBARKANLAH BENIH-BENIH KEBAJIKAN KITA
SEBAGAI BEKAL MENGHADAPNYA
-Happy Reading-
----------------------------------------------------------------------***---------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
1. KEHIDUPANKU
2. PRIVATE NUMBER
3. GADIS BULE
4. PENGABDIAN SANG AJUDAN
5. SAYEMBARA USANG
6. PERCOBAAN PERTAMA
7. KORBAN YANG TAK KUINGINKAN
8. SANG PETUNJUK
9. PENCERAHAN
10. MASALAH BARU
11. TERSESAT
12. PERCOBAAN KEDUA - A
13. PERCOBAAN KEDUA - B
14. HCU [HIGH CARE UNIT]
15. SUKMA YANG TERIKAT
16. VERY VERY IMPORTANT PERSON [VVIP]
17. DARK SIDE VVIP
18. DARK SIDE [VVIP] 2
19. DARK SIDE [VVIP] 3
20. TANAH DAN DEDAUNAN
21. UZLAH
22. JAWABAN
23. MALAM YANG KELAM - A
24. MALAM YANG KELAM - B
25. PERENCANAAN - A
26. PERENCANAAN - B
27. LOST CONTACT
28. END
29. BEHIND THE STORY [HIT]
Diubah oleh bayubiruuuu 30-12-2019 09:59
sampeuk dan 41 lainnya memberi reputasi
42
67.7K
991
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bayubiruuuu
#24
7. KORBAN YANG TAK KUINGINKAN
Setelah mencarikan obat dari pusat kecamatan aku langsung pulang, dan memberikan obat itu kepada istri dan kedua anakku. Aku ingat aura ini, dan aura ini pasti aura jahat leak tadi, kuputuskan saat itu juga untuk ambil air dan kubacakan ayat-ayat suci serta beberapa amalan lain. Aku menyuruh semua anggota keluargaku minum dan mengoles kebeberapa bagian tubuh mereka. Sambil duduk disebelah istriku bersandar ditembok, dengan melihat kedua anakku yang kembali tidur sehabis minum obat yang kuberikan.
"Buk, untuk sementara waktu ibuk tinggal dirumah abah [rumah mertua] saja ya untuk keamanan ibuk dan anak-anak. Maapin bapak sudah melanggar janjiku dulu untuk tidak kembali kedunia persetanan." Kataku pelan dengan nada penyesalan
"Loh, makanya tadi malam kok bisa jadi panas semua! Jadi semalam bapak ritual lagi, Emmm memang sampean gak sayang sama keluarga pak….ingat pak anak kita masih kecil-kecil kalau ada apa-apa, ibuk gak sanggup kalau gak ada bapak?" kata biniku agak marah dan sedih.
"Bukan begitu buk". Kataku,
Akhirnya kujelaskan semua permasalahan yang dihadapi bule itu dan keluarganya. Dengan bahasa penjelasan mendayu-dayu penuh rayu dan enak didengar. Rayuan akan imbalan yang besar kulontarkan kepada istriku! yang akan kuterima jika berhasil.
"Emmm, jadi gitu ya pak…!kalo begitu gak papa sih tapi …uangnya sekarang mana pak!" (biasa emak-emak kalo tau masalah uang mukanya berubah ijo apalagi masalah mau dapat uang banyak). Huh tau saja klo malam dapet uang agak banyak.
Kuserahkan amplop putih itu yang masih utuh tanpa mengambil sepeserpun, istrikupun membuka dan memberikan beberapa lembar untuk opersionalku sehari-hari.
“Terima kasih buk” sambil memasukkan beberapa lembar uang pecahan 100 ribuan ke dompetku, jarang-jarang dompetku berisi uang segini banyaknya.
"Tapi awas pak jangan macem-macem, soalnya kemaren malem sempat lihat bulenya juga aku pak. Cantik orangnya ya pak!" Kata biniku yang kelihatan cemburu, disertai lirikan matanya tajam!
"Enggak lah buk, aku cuma menolong saja! Itupun karena paksaan tono, lagian yang genit dan mesum kan tono buk! matanya kemaren saja kayak setannya anne , jelalatan gak jelas ke anne." elak ke istriku.
"Ya sudah pak, aku percaya kok. Habis subuh nanti mas umar antar kerumah abah yah pak!" pinta istriku yang penuh pengertian.
"Iya buk. Pasti itu." Jawabku.
Sesasat Tak sadar akupun tertidur duduk disamping mereka yang sakit yaitu anak istriku, dan seketika suara adzan subuh yang menendang telinga kanan kiriku untuk membangunkanku dari pulasnya aku tidur malam ini.
Kondisiku sudah membaik begitupun istri dan kedua anakku, setelah menunaikan ibadah subuh aku bersiap dan berkemas untuk mengantarkan mereka kerumah mertua. Karena rumah yang kutempati saat ini rencanaku akan kujadikan peperangan kecil dengan dunia lain.
Hawa yang sejuk dan sinar mentari yang lembut khas alam pedesaan menyambutku yang sedang bepergian kerumah mertuaku. Dan mentari telah membuka matanya dan memulai kehidupan dihari ini. Setelah semalam kembali begelut dengan keghaiban lagi setelah sekian lama ku berhentikan dalam hidupku. Kulihat istri dan kedua anakku saat naik motor bututku sudah membaik kondisinya seperti sedia kala hatipun ikut lega, namun pikirku sungguh beresiko jika tetap tinggal berada dirumah baruku.
Kamipun disambut mertua dengan tatapan sayang sama menantu dan cucunya, kamipun duduk berempat di ruang tamu. Sedang anak-anakku langsung bermain dengan anak tetangga sebelah. Aku dan istriku menjelaskan semua kejadian yang telah kami lewati kemaren kepada mertuaku, dan syukurnya mereka memahami apa yang sedang kuhadapi. Meski aku sudah melanggar janji dengan istriku, dan mertuaku.
Abah “gak papa nak, janji sampean dulu kan belum ada tujuannya untuk membatu orang orang lain. Kalau masalahnya separah ini kami dan istrimu juga mendukung, apalagi sudah menyangkut nyawa orang.”
"Terima kasih bah, atas dukungan dan semangatnya.“ jawabku lirih.
"Terus rencana kamu habis ini apa nak?” tanya abah.
"Saya akan berkomunikasi sama guru dan kawan-kawan saya untuk mencari jalan keluar terbaik untuk masalah ini bah” jelasku.
"Ya sudahlah nak secepatnya kamu selesaikan masalah ini biar tidak ada korban yang lain." Kata abah.
"Ya bah," jawabku sopan.
Setelah negosiasi dan rekonsilasi atas itu dengan keluarga istriku, akupun kembali kerumah. Saat ditengah desa aku kebetulan bertemu dengan imron yang sedang duduk sendirian di pos kamling depan gang rumahnya. Wajah lesu dan sedih bergelayut menyelimutinya. dan seketika itu juga kuhentikan langkah motor bututku tepat disampingnya.
"Pron ngapain lu duduk gak jelas kayak orang kalah dadu.“ kataku dari samping yang mengagetkannya.
"Eh mas umar!!! Biasa mas banyak masalah nih, ngomong-ngomong dari mana mas?" Tanyanya imron.
"Dari nganter istri sama anak-anak ke mertua di desa sebelah pron," jawabku.
"Mas, kemaren malam didepan rumah mas dan dijalan-jalan kok ada yang aneh ya?" Tanyanya penasaran.
"Aneh apaah pron?"tanyaku.
"Waktu tadi malam pas aku jaga mas, sama huda, risky dan soni kami melihat banyak orang berpakaian adat jawa, kayak pasukan jaman dahulu mas terus ada kabut-kabut gak jelas gitu mas…banyak banget." Jelas imron.
Aduh mampus aku, anak buah leak semuanya memperlihatkan wujudnya semua. Bisa diusir aku dari kampung kalau gini! Ucap dalam hatiku.
perasaan takut seketika memeluk jiwaku yang sedang bingung ini.
"Trus ada apaan lagi pron?" tanyaku lagi
"Ya itu mas keliatan banyak orang didaerah sekitar mas umar tadi malem, terus kami karena penasaran kami berempat mau mendekat. Ya mau nanyalah mas! Tadi malam waktunya aku jaga mas, kalau ada apa-apa kan berabe dikampung mas!!!" Jelasnya imron.
"benar juga ya" Jawabku dalam hati
"Waktu kita baru turun dari pos belum sampe lima langkah kok tiba-tiba semua orang yang banyaknya bejibun ilang semua mas!!!heran aku mas, memang ada apa sih mas?" tanya imron semakin penasaran.
Dan dari pada orang-orang kampung pada ribut bin kepo, imron aku jelaskan tapi dengan syarat jangan kasih tau warga biar tak panik, gak papa kalau sama temennaya ronda tiga orang kemaren tapi tetep aku suruh jaga mulut semua.
"Oalah ini ulah si tono itu yang kemaren waktu bawa tamu bule ke rumah mas imron, pantesan!!!pasti dia bawa sial kalau kesini. Awas lu ton," kata imron yang ikut kesal dengan tono.
"Mas, sampean gak curiga ta?sekarang warga sekampung ini banyak yang sakit! Masak satu rumah empat orang sakit semua?" Tanyanya imron dengan wajah bingung.
"Masak pron?" tanyaku kaget.
"Iya mas tuh keluarga si soni, istrinya panas, anaknya mencret, anak satunya lagi panas soni sendiri sih katanya tadi masuk angin. Haduhhhh kasian mas!" kata imron
"Mas gak kerasa apa masuk kampung kita biasanya rame dari tadi pagi sepi." Terang imron.
"Istriku dan anaku juga sakit mas, badan mereka panas semua mas. Aku saja agak enakan ini mas, makanya disini mas sambil cari angin. Tambah imron.
"Lah ya gak tau pron, kan gua habis subuh udah keluar desa. Ini saja baru dari rumah mertua pron!" Jawabku.
"Ohh iyah bener juga mas kata sampean," jawab imron.
Waktu itu aku merasa tidak enak sama imron dan warga dikampungku dikira aku yang bawa bencana, dan aku berfikir secepatnya untuk meredam aura jahat yang sudah menyebar sekampung ini. Langsung aku ambil inisiatif untuk meminta bantuan kawan-kawan pemuja sang ilahi.
"Pron lu bisa ga malam mini kumpulin kawan – kawan sang pemuja ilahi untuk sholawatan dirumah gua, ya mulai jam 10 malam lah sampe jam 12 gitu?" Pintaku dengan cepat.
"Bisa mas, memang buat acara apaan?" Tanyanya heran.
"Ya pokoknya shalawatan saja pron, tapi gua minta minimal 40 orang lebih dari 40 lebih bagus." Pintaku.
"Beres mas, tapi jangan lupa kopi, rokok sama jajannya mas?" Jawab imron
"Iya beres itu, tar biar tono yang atur." Sahutku cepat.
"Hah kok tono mas? "Tanya imron.
"Biar dia tanggung jawab pron!" Jawabku lagi.
Seketika itu juga inisiatifku keluar dan langsung telp manusia pembawa bencana ini,
Tuuuuutttt…Tuuuuuttttt….tuuuutttt telp pertama tak diangkat.
Tutttt.tuuuttttt… telp kedua sama tak diangkat
Tuuuuutttt……tutttt.(dalam hati awas klo sampe tiga kagak diangkat gua gak akan bantu si anne lagi)….tuuuuttt
Halloooo…..salamualaikum…….
"Walaikummm salammmm…..iya mas ada apa? maap lagi dijalan"…Jawab tono disertai keributanan jalanan dibelakangnya
"Janc******kkkk alasan ae lo setan!!!" jawabku sudah kesal
"Ada apa mas pagi-pagi kok sudah marah, sabar!!!" Tanyanya dengan ketakutan dan nada meredakan amarah gua.
"Wes nanti malem lo kerumah gua, jam 10 acara shalawatan dimulai. Untuk konsumsi lo beresin smua !kataku dengan nada tinggi dan cepat.
"Lohh …lohhh….lohhhh, kok mendadak banget sih mas!" katanya heran.
"Udah lo kerumah saja ga usah bawel ato si anne lo urusin sendiri dah!" Jelasku
"Iya mas, iya …beres!" Jawabnya singkat . "gua jelasin klo lu udah dirumah gua". terangku lagi
Ok mas. Jawabnya dengan mengakhiri panggilan telpku….Tuuuuuuuttttt
Setelah memberi kabar tono, didepan imron. Akupun langsung menuju rumah untuk siap-siap acara nanti malam.
Jam 07.30 wib Tono pun sudah sampai kerumah gua dengan mobil hitam berjuluk mobil seribu rakyatnya. Gua dari tadi sudah menunggu diruang tamu sendirian, dengan wajah kesal dan bingung. Kepikiran bingung kalo orang kampung mau protes terus usir gua karena dituduh jadi penyebab wabah satu kampung. dan bingung juga masih cari cari hadapi Leak sialan si anne itu.
Suasana rumahku yang tenang saat malam hari, apalagi sehabis isya’, anginpun berjalan semilir membelai indahnya malam yang terang. Hanya hewan sawah dan kebun yang bernyanyi saling bersahutan tiada henti sampai pagi hari.
"Assalaamualaikum, mas!" Tono sambil berjabat tangan dan basa basi ke gua.
"Walaikum salam," jawabku.
Setelah itu kami duduk berdua, dengan suasana tegang dan rasa penasaran tono diruang tamuku. Tono mencoba membujukku dengan menyodorkan rokoknya kepadaku, dan kami awali dengan membakar rokok mentari asal daha untuk mencairkan suasana.
"Gimana – gimana mas ceritanya kok mas buat acara dadakan kayak gini?" tanyanya pelan dan penasaran.
"Gini Ton, orang kampung pada sakit semua nih, gara-gara aura leak dan efek kemaren malem. Anak dan istriku pun jadi korban dodol!!!" Terangku dengan wajah kesal.
"Lha terus ngadakan acara ginian untuk apa mas?" Tanyanya berlagak bego.
"Gila lu ton, lu mau liat gua digebukin massa sekampung gara-gara nolong cewek bule lu?" jawabku ketus
"Wah …wah ..wah tak kusangka korbannya jadi kayak gini mas yak! Kata tono dengan geleng-geleng kepalanya.
"Makanya gua buat acara shalawatan dirumah, sama kawan – kawan biar cepet meredam aura negatif ini oon!!!!" Jelasku dengan nada cepat.
"Buk, untuk sementara waktu ibuk tinggal dirumah abah [rumah mertua] saja ya untuk keamanan ibuk dan anak-anak. Maapin bapak sudah melanggar janjiku dulu untuk tidak kembali kedunia persetanan." Kataku pelan dengan nada penyesalan
"Loh, makanya tadi malam kok bisa jadi panas semua! Jadi semalam bapak ritual lagi, Emmm memang sampean gak sayang sama keluarga pak….ingat pak anak kita masih kecil-kecil kalau ada apa-apa, ibuk gak sanggup kalau gak ada bapak?" kata biniku agak marah dan sedih.
"Bukan begitu buk". Kataku,
Akhirnya kujelaskan semua permasalahan yang dihadapi bule itu dan keluarganya. Dengan bahasa penjelasan mendayu-dayu penuh rayu dan enak didengar. Rayuan akan imbalan yang besar kulontarkan kepada istriku! yang akan kuterima jika berhasil.
"Emmm, jadi gitu ya pak…!kalo begitu gak papa sih tapi …uangnya sekarang mana pak!" (biasa emak-emak kalo tau masalah uang mukanya berubah ijo apalagi masalah mau dapat uang banyak). Huh tau saja klo malam dapet uang agak banyak.
Kuserahkan amplop putih itu yang masih utuh tanpa mengambil sepeserpun, istrikupun membuka dan memberikan beberapa lembar untuk opersionalku sehari-hari.
“Terima kasih buk” sambil memasukkan beberapa lembar uang pecahan 100 ribuan ke dompetku, jarang-jarang dompetku berisi uang segini banyaknya.
"Tapi awas pak jangan macem-macem, soalnya kemaren malem sempat lihat bulenya juga aku pak. Cantik orangnya ya pak!" Kata biniku yang kelihatan cemburu, disertai lirikan matanya tajam!
"Enggak lah buk, aku cuma menolong saja! Itupun karena paksaan tono, lagian yang genit dan mesum kan tono buk! matanya kemaren saja kayak setannya anne , jelalatan gak jelas ke anne." elak ke istriku.
"Ya sudah pak, aku percaya kok. Habis subuh nanti mas umar antar kerumah abah yah pak!" pinta istriku yang penuh pengertian.
"Iya buk. Pasti itu." Jawabku.
Sesasat Tak sadar akupun tertidur duduk disamping mereka yang sakit yaitu anak istriku, dan seketika suara adzan subuh yang menendang telinga kanan kiriku untuk membangunkanku dari pulasnya aku tidur malam ini.
Kondisiku sudah membaik begitupun istri dan kedua anakku, setelah menunaikan ibadah subuh aku bersiap dan berkemas untuk mengantarkan mereka kerumah mertua. Karena rumah yang kutempati saat ini rencanaku akan kujadikan peperangan kecil dengan dunia lain.
Hawa yang sejuk dan sinar mentari yang lembut khas alam pedesaan menyambutku yang sedang bepergian kerumah mertuaku. Dan mentari telah membuka matanya dan memulai kehidupan dihari ini. Setelah semalam kembali begelut dengan keghaiban lagi setelah sekian lama ku berhentikan dalam hidupku. Kulihat istri dan kedua anakku saat naik motor bututku sudah membaik kondisinya seperti sedia kala hatipun ikut lega, namun pikirku sungguh beresiko jika tetap tinggal berada dirumah baruku.
Kamipun disambut mertua dengan tatapan sayang sama menantu dan cucunya, kamipun duduk berempat di ruang tamu. Sedang anak-anakku langsung bermain dengan anak tetangga sebelah. Aku dan istriku menjelaskan semua kejadian yang telah kami lewati kemaren kepada mertuaku, dan syukurnya mereka memahami apa yang sedang kuhadapi. Meski aku sudah melanggar janji dengan istriku, dan mertuaku.
Abah “gak papa nak, janji sampean dulu kan belum ada tujuannya untuk membatu orang orang lain. Kalau masalahnya separah ini kami dan istrimu juga mendukung, apalagi sudah menyangkut nyawa orang.”
"Terima kasih bah, atas dukungan dan semangatnya.“ jawabku lirih.
"Terus rencana kamu habis ini apa nak?” tanya abah.
"Saya akan berkomunikasi sama guru dan kawan-kawan saya untuk mencari jalan keluar terbaik untuk masalah ini bah” jelasku.
"Ya sudahlah nak secepatnya kamu selesaikan masalah ini biar tidak ada korban yang lain." Kata abah.
"Ya bah," jawabku sopan.
Setelah negosiasi dan rekonsilasi atas itu dengan keluarga istriku, akupun kembali kerumah. Saat ditengah desa aku kebetulan bertemu dengan imron yang sedang duduk sendirian di pos kamling depan gang rumahnya. Wajah lesu dan sedih bergelayut menyelimutinya. dan seketika itu juga kuhentikan langkah motor bututku tepat disampingnya.
"Pron ngapain lu duduk gak jelas kayak orang kalah dadu.“ kataku dari samping yang mengagetkannya.
"Eh mas umar!!! Biasa mas banyak masalah nih, ngomong-ngomong dari mana mas?" Tanyanya imron.
"Dari nganter istri sama anak-anak ke mertua di desa sebelah pron," jawabku.
"Mas, kemaren malam didepan rumah mas dan dijalan-jalan kok ada yang aneh ya?" Tanyanya penasaran.
"Aneh apaah pron?"tanyaku.
"Waktu tadi malam pas aku jaga mas, sama huda, risky dan soni kami melihat banyak orang berpakaian adat jawa, kayak pasukan jaman dahulu mas terus ada kabut-kabut gak jelas gitu mas…banyak banget." Jelas imron.
Aduh mampus aku, anak buah leak semuanya memperlihatkan wujudnya semua. Bisa diusir aku dari kampung kalau gini! Ucap dalam hatiku.
perasaan takut seketika memeluk jiwaku yang sedang bingung ini.
"Trus ada apaan lagi pron?" tanyaku lagi
"Ya itu mas keliatan banyak orang didaerah sekitar mas umar tadi malem, terus kami karena penasaran kami berempat mau mendekat. Ya mau nanyalah mas! Tadi malam waktunya aku jaga mas, kalau ada apa-apa kan berabe dikampung mas!!!" Jelasnya imron.
"benar juga ya" Jawabku dalam hati
"Waktu kita baru turun dari pos belum sampe lima langkah kok tiba-tiba semua orang yang banyaknya bejibun ilang semua mas!!!heran aku mas, memang ada apa sih mas?" tanya imron semakin penasaran.
Dan dari pada orang-orang kampung pada ribut bin kepo, imron aku jelaskan tapi dengan syarat jangan kasih tau warga biar tak panik, gak papa kalau sama temennaya ronda tiga orang kemaren tapi tetep aku suruh jaga mulut semua.
"Oalah ini ulah si tono itu yang kemaren waktu bawa tamu bule ke rumah mas imron, pantesan!!!pasti dia bawa sial kalau kesini. Awas lu ton," kata imron yang ikut kesal dengan tono.
"Mas, sampean gak curiga ta?sekarang warga sekampung ini banyak yang sakit! Masak satu rumah empat orang sakit semua?" Tanyanya imron dengan wajah bingung.
"Masak pron?" tanyaku kaget.
"Iya mas tuh keluarga si soni, istrinya panas, anaknya mencret, anak satunya lagi panas soni sendiri sih katanya tadi masuk angin. Haduhhhh kasian mas!" kata imron
"Mas gak kerasa apa masuk kampung kita biasanya rame dari tadi pagi sepi." Terang imron.
"Istriku dan anaku juga sakit mas, badan mereka panas semua mas. Aku saja agak enakan ini mas, makanya disini mas sambil cari angin. Tambah imron.
"Lah ya gak tau pron, kan gua habis subuh udah keluar desa. Ini saja baru dari rumah mertua pron!" Jawabku.
"Ohh iyah bener juga mas kata sampean," jawab imron.
Waktu itu aku merasa tidak enak sama imron dan warga dikampungku dikira aku yang bawa bencana, dan aku berfikir secepatnya untuk meredam aura jahat yang sudah menyebar sekampung ini. Langsung aku ambil inisiatif untuk meminta bantuan kawan-kawan pemuja sang ilahi.
"Pron lu bisa ga malam mini kumpulin kawan – kawan sang pemuja ilahi untuk sholawatan dirumah gua, ya mulai jam 10 malam lah sampe jam 12 gitu?" Pintaku dengan cepat.
"Bisa mas, memang buat acara apaan?" Tanyanya heran.
"Ya pokoknya shalawatan saja pron, tapi gua minta minimal 40 orang lebih dari 40 lebih bagus." Pintaku.
"Beres mas, tapi jangan lupa kopi, rokok sama jajannya mas?" Jawab imron
"Iya beres itu, tar biar tono yang atur." Sahutku cepat.
"Hah kok tono mas? "Tanya imron.
"Biar dia tanggung jawab pron!" Jawabku lagi.
Seketika itu juga inisiatifku keluar dan langsung telp manusia pembawa bencana ini,
Tuuuuutttt…Tuuuuuttttt….tuuuutttt telp pertama tak diangkat.
Tutttt.tuuuttttt… telp kedua sama tak diangkat
Tuuuuutttt……tutttt.(dalam hati awas klo sampe tiga kagak diangkat gua gak akan bantu si anne lagi)….tuuuuttt
Halloooo…..salamualaikum…….
"Walaikummm salammmm…..iya mas ada apa? maap lagi dijalan"…Jawab tono disertai keributanan jalanan dibelakangnya
"Janc******kkkk alasan ae lo setan!!!" jawabku sudah kesal
"Ada apa mas pagi-pagi kok sudah marah, sabar!!!" Tanyanya dengan ketakutan dan nada meredakan amarah gua.
"Wes nanti malem lo kerumah gua, jam 10 acara shalawatan dimulai. Untuk konsumsi lo beresin smua !kataku dengan nada tinggi dan cepat.
"Lohh …lohhh….lohhhh, kok mendadak banget sih mas!" katanya heran.
"Udah lo kerumah saja ga usah bawel ato si anne lo urusin sendiri dah!" Jelasku
"Iya mas, iya …beres!" Jawabnya singkat . "gua jelasin klo lu udah dirumah gua". terangku lagi
Ok mas. Jawabnya dengan mengakhiri panggilan telpku….Tuuuuuuuttttt
Setelah memberi kabar tono, didepan imron. Akupun langsung menuju rumah untuk siap-siap acara nanti malam.
***skip***
Jam 07.30 wib Tono pun sudah sampai kerumah gua dengan mobil hitam berjuluk mobil seribu rakyatnya. Gua dari tadi sudah menunggu diruang tamu sendirian, dengan wajah kesal dan bingung. Kepikiran bingung kalo orang kampung mau protes terus usir gua karena dituduh jadi penyebab wabah satu kampung. dan bingung juga masih cari cari hadapi Leak sialan si anne itu.
Suasana rumahku yang tenang saat malam hari, apalagi sehabis isya’, anginpun berjalan semilir membelai indahnya malam yang terang. Hanya hewan sawah dan kebun yang bernyanyi saling bersahutan tiada henti sampai pagi hari.
"Assalaamualaikum, mas!" Tono sambil berjabat tangan dan basa basi ke gua.
"Walaikum salam," jawabku.
Setelah itu kami duduk berdua, dengan suasana tegang dan rasa penasaran tono diruang tamuku. Tono mencoba membujukku dengan menyodorkan rokoknya kepadaku, dan kami awali dengan membakar rokok mentari asal daha untuk mencairkan suasana.
"Gimana – gimana mas ceritanya kok mas buat acara dadakan kayak gini?" tanyanya pelan dan penasaran.
"Gini Ton, orang kampung pada sakit semua nih, gara-gara aura leak dan efek kemaren malem. Anak dan istriku pun jadi korban dodol!!!" Terangku dengan wajah kesal.
"Lha terus ngadakan acara ginian untuk apa mas?" Tanyanya berlagak bego.
"Gila lu ton, lu mau liat gua digebukin massa sekampung gara-gara nolong cewek bule lu?" jawabku ketus
"Wah …wah ..wah tak kusangka korbannya jadi kayak gini mas yak! Kata tono dengan geleng-geleng kepalanya.
"Makanya gua buat acara shalawatan dirumah, sama kawan – kawan biar cepet meredam aura negatif ini oon!!!!" Jelasku dengan nada cepat.
Diubah oleh bayubiruuuu 20-11-2019 13:21
sampeuk dan 25 lainnya memberi reputasi
26