- Beranda
- Stories from the Heart
When I See You
...
TS
brotea
When I See You
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, halo para readers semuanya. Selamat pagi, siang, sore dan malam ya 
Gue akan coba menulis sesuatu di thread ini dan semoga agan agan betah ya di mari
Gue awali semuanya dengan Basmalah, karena dari sinilah apa yang gue sebut masa lalu, adalah hal yang paling berarti untuk gue bagi
Kita merupakan bagian dari masa lalu. Suka atau tidak, semua hal yang terjadi hari ini berawal dari masa lalu. Terkadang sulit dikenang, terlalu buruk, atau bahkan tak dapat diungkap dengan suara. Semuanya akan menjadi sebuah cerita yang suatu hari nanti pasti meminta untuk dibuka.
When I See You
Kata itu mungkin terlalu mainstream untuk didengar, tapi percayalah hanya dengan melihatmu aroma pahitnya kehidupan seakan melayang bersama dengan datangnya wajahmu yang begitu luarbiasa di setiap inderaku memandangnya.
Aku tahu wajah itu tak akan lama. Tapi setidaknya, untuk waktu yang pernah dikaruniakan dalam setiap lembar senyum yang kau berikan, dirimu tak akan tergantikan.
Walaupun berjuta wajah mungkin dapat mengisi relung yang paling dalam.
When I See You at the moment when it begins, it always beginnning and never be end, in my mind.
Gue akan coba menulis sesuatu di thread ini dan semoga agan agan betah ya di mari
Spoiler for Rule:
Spoiler for Tanya jawab:
"Gan pernah nulis disini gak sebelumnya ?"
Pernah tapi gak tamat tamat sampe lupa ID sama passwordnya cuma inget judul threadnya
"Judul thread lawasnya apa gan ?"
Udah lupain aja yang penting kan yang baru
"Gan tokoh didalemnya tau nggak tentang cerita ini ? "
Ada yang tau, ada yang belum, ada yang masih minta izin, tapi gue bodoamat haha
"Bang apakah rutin update ?"
Diusahakan ya gak bisa janji janji lagi hehe soalnya janji itu berat
Pernah tapi gak tamat tamat sampe lupa ID sama passwordnya cuma inget judul threadnya
"Judul thread lawasnya apa gan ?"
Udah lupain aja yang penting kan yang baru
"Gan tokoh didalemnya tau nggak tentang cerita ini ? "
Ada yang tau, ada yang belum, ada yang masih minta izin, tapi gue bodoamat haha
"Bang apakah rutin update ?"
Diusahakan ya gak bisa janji janji lagi hehe soalnya janji itu berat
Spoiler for Secret:
Disini sekaligus saya minta maaf apabila thread saya ini jelek dan berantakan happy reading ya, dan satu hal lagi saya pribadi meminta maaf gak bisa penuhin janji namatin di thread sebelumnya karena real life yang gak mengizinkan, jadi saya kembali dengan cerita yang baru, apakah sama dengan cerita yang lama ?
Just wait and see
Just wait and see
Gue awali semuanya dengan Basmalah, karena dari sinilah apa yang gue sebut masa lalu, adalah hal yang paling berarti untuk gue bagi
Kita merupakan bagian dari masa lalu. Suka atau tidak, semua hal yang terjadi hari ini berawal dari masa lalu. Terkadang sulit dikenang, terlalu buruk, atau bahkan tak dapat diungkap dengan suara. Semuanya akan menjadi sebuah cerita yang suatu hari nanti pasti meminta untuk dibuka.
When I See You
Kata itu mungkin terlalu mainstream untuk didengar, tapi percayalah hanya dengan melihatmu aroma pahitnya kehidupan seakan melayang bersama dengan datangnya wajahmu yang begitu luarbiasa di setiap inderaku memandangnya.
Aku tahu wajah itu tak akan lama. Tapi setidaknya, untuk waktu yang pernah dikaruniakan dalam setiap lembar senyum yang kau berikan, dirimu tak akan tergantikan.
Walaupun berjuta wajah mungkin dapat mengisi relung yang paling dalam.
When I See You at the moment when it begins, it always beginnning and never be end, in my mind.
Spoiler for Index:
Diubah oleh brotea 31-10-2019 23:06
someshitness dan 8 lainnya memberi reputasi
9
5.3K
66
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
brotea
#48
Spoiler for PART 39:
1 pesan masuk dari Uwi
"Segitunya nungguin ?"
"Ha ?? kamu dimana ?" :
Gue kaget bukan main, buru buru gue jawab sambil ngeliatin pagar sekolah mana tau Uwi nyempil di sela sela pagar."Mau tau aja apa banget ?"
"Harus dijawab ya?"
Jawab gue cepat, udah tau penasaran malah digodain. Gue coba duduk sejenak sambil meminum nutrisari biar agak kalem pikiran gue."Nggak usah deh, asal nyedotnya jangan kenceng kenceng itu sedotan masuk mulut nanti"
jawabnya di ujung sanaDan gue kesedak beneran gara gara baca SMS Uwi. Anjir ini anak dimana...
Belum sempat kepala gue beranjak, sampe akhirnya ada yang nepuk gue dari belakang. Gue menoleh.
3 tahun gue menunggu dan kini sudah sedekat ini di hadapan gue.
Senyum Uwi yang selalu gue rindukan.
Quote:
"Dateng dateng tanyain kabar kek atau apa gitu, ini malah senyam senyum kek orang gila"
Ucapnya sambil duduk di depan gue. Gue sendiri masih melongo di hadapan Uwi. Gue menampar nampar kecil pipi gue, takut kalo dihadapan gue ini ternyata Angga atau Hendik yang pura pura jadi Uwi. Tapi dia selalu punya cara agar menyadarkan gue bahwa ini bukanlah mimpi.
"Mau aku bantu nabok ?"
"Engg...enggak makasih, kamu aja sini tak tabok"
"Ishh sama cewek beraninya"
"Nggak dong sama kepala sekolah aja berani"
"Ehem..."
Ucapnya sambil duduk di depan gue. Gue sendiri masih melongo di hadapan Uwi. Gue menampar nampar kecil pipi gue, takut kalo dihadapan gue ini ternyata Angga atau Hendik yang pura pura jadi Uwi. Tapi dia selalu punya cara agar menyadarkan gue bahwa ini bukanlah mimpi.
"Mau aku bantu nabok ?"
"Engg...enggak makasih, kamu aja sini tak tabok"
"Ishh sama cewek beraninya"
"Nggak dong sama kepala sekolah aja berani"
"Ehem..."
Suara orang berdehem itu sangat keras sampe ngebuat gue dan Uwi menoleh kearahnya. Itu adalah wali kelas gue yang lagi berdiri megangin kue sambil menatap tajam kearah gue. Pak Budi namanya, tangan kanan kepala sekolah. Sedangkan tangan kirinya gue gak tau siapa, lagian siapa juga mau jadi tangan kirinya.
Ya lo taulah apa fungsi tangan kiri.
"Mampus salah omong gue"
batin gue, sambil memalingkan muka.Setelahnya gue menatap Pak Budi sambil tersenyum lebar dan membentuk jari gue seperti huruf "V" yang artinya "peace pak... hehehe jangan diaduin ke kepala sekolah ya?".
Pak Budi masih menatap tajam kearah gue, dan itu makin ngebuat gue khawatir.
"Surat BK ini dah.. mampus guee.."
batin gue sambil masih memasang senyum di depan Pak Budi.Tapi sedetik berikutnya semua berubah 180 derajat. Beliau yang tadinya memasang muka serius bersiap untuk membunuh langsung tersenyum lebar sambil mengangkat jempol kearah gue. Gak lama setelahnya beliau meninggalkan gue yang masih keheranan dengan tingkah beliau yang tiba tiba. Bahkan sesaat sebelum beliau menghilang tertelan tembok ,terdengar sayup beliau sedikit berteriak
"PJ !!!!"
Gue yang awalnya heran sekarang malah jadi bingung plus mlongo. Gue liat Uwi, ekspresinya sekarang malah jadi senyam senyum gak jelas.
Quote:
"Pajak jadian.."
"Haaa ????"Gue makin bingung ini anak maksudnya apa.
"Kamu bingung PJ itu apa kan ?"
Gue ngangguk.
"Ya artinya itu tadi"
"Apa artinya ?"
"Isshhhh..."
Bukan jawaban yang gue dapet, dia malah nyerang gue pake tasnya
"Wi.. wi udah wi udah"
"Kamu sih !!!"
"Jadi PJ itu tadi apa?"
"Tau !!!!"
"Ye ditanya malah gitu"
"...."
"Wi.."
"..."
"Haaa ????"
Gue makin bingung ini anak maksudnya apa."Kamu bingung PJ itu apa kan ?"
Gue ngangguk.
"Ya artinya itu tadi"
"Apa artinya ?"
"Isshhhh..."
Bukan jawaban yang gue dapet, dia malah nyerang gue pake tasnya
"Wi.. wi udah wi udah"
"Kamu sih !!!"
"Jadi PJ itu tadi apa?"
"Tau !!!!"
"Ye ditanya malah gitu"
"...."
"Wi.."
"..."
"Tunggu sini..."
Mulai dah.... Kalo udah kayak gini keadaannya, udah susah banget buat diajak ngobrol. Badut ulang tahun yang lagi ngelawak aja bisa langsung pensiun di tempat kalo Uwi udah gini.
Baru aja gue beranjak buat beliin dia tahu telor, sampai ada sesuatu yang menahan gue.
"Dih disamperin malah ditinggal males ah.." Ucapnya sambil megang tangan gue yang terbalut Kikuk.
Gue kaget, rasanya waktu itu semua hal disekitar gue berhenti berputar. Seakan objek didunia ini hanyalah kami. Gue dan perempuan berparas luar biasa di depan gue saat ini.
Gue masih tertegun dibalik tangan gue yang masih dipegangnya. Hangat jemarinya seolah menembus relung gue paling dalam.
Untuk pertama, dari sekian tahun selama gue hidup
Hal yang sama sekali gak pernah gue bayangkan sebelumnya.
Sebuah hal yang nyaman, sangat nyaman hingga gue gak ingin melepasnya walau sekedip saja.
"Emmmm anu, Tak beliin tahu telor dulu kamu pasti laper.." jawab gue sedikit grogi
"Jangan nggak usah... aku kesini mau kasi kamu ini kok" ucapnya sambil tersenyum dan melepas tangannya
Gue masih memandangi jemari tangan gue yang baru saja digenggamnya. Sentuhan itu memang tak berbekas di atas jemari gue, tapi lebih jauh dari itu. Ia sudah terangkum dalam relung hati, dan tak akan terhapus sampai gue mati.
Dia menarik kursi sebelahnya dan menepuk nepuk pelan. Gue hanya menganguk dan melangkah duduk sambil ngeliatin Uwi yang mulai membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu.
Quote:
"Oh jadi ini isi tasmu? Pantes kok ada benda tajam yang bikin lengan sakit tadi"
"Halah lebay gini doang benda tajam", ucapnya sambil nyari sesuatu lagi didalam tasnya.
"Nyari apa lagi, ini apa ?"ucap gue sambil ngeliatin kotak makan yang bikin ngilu tangan gue tadi.
"Itu kotak makan" jawabnya sambil masih ubek ubek isi tasnya.
"Yang bilang ini pancingan ikan siapa"
"Isshhh diem dulu, jangan resek "
"Iya nyonya iya" jawab gue dengan penuh rasa takut.
"Heran gue, cepet banget moodnya ganti" batin gue
"Halah lebay gini doang benda tajam"
, ucapnya sambil nyari sesuatu lagi didalam tasnya."Nyari apa lagi, ini apa ?"
ucap gue sambil ngeliatin kotak makan yang bikin ngilu tangan gue tadi."Itu kotak makan" jawabnya sambil masih ubek ubek isi tasnya.
"Yang bilang ini pancingan ikan siapa"
"Isshhh diem dulu, jangan resek "
"Iya nyonya iya" jawab gue dengan penuh rasa takut.
"Heran gue, cepet banget moodnya ganti"
batin gueKenapa cewek bisa gitu ya ? Apa jangan jangan ada tombol rahasia pengganti mood ? Cewek emang makhluk paling misterius, moodnya random banget kayak lampu lalu lintas. Nggak bisa ditebak dengan mudah.
Gue yang penasaran akhirnya berniat membuka isi kotak makanan itu, baru nyentuh ujung kotaknya, tangan gue langsung di tepis sama tangan Uwi
Quote:
"Gak sopan main buka aja"
"Ditanyain gak dijawab, giliran dibuka di tebas gitu aja, panas tau"jawab gue sambil ngelusin tangan gue yang baru aja ditebasnya
"Hehe maaf, aku lagi cari sendok tapi gak nemu nemu pasti ketinggalan di rumah"
"Ya tapi gak harus ngeluarin buku bukumu di meja gini kan ?"
Ucap gue sambil nunjuk setumpukan buku yang gue sendiri langsung gak minat baca setelah ngeliat ketebalan buku ini. Apalagi begitu tau itu buku pelajaran, langsung alergi gue.
"Isshh cerewet, gak ada sendoknya ini gimana dong ?"
"Gini gini ya masalah sendok nanti dulu, ini isinya apa ?"
"Oh iya kamu belum aku kasih tau" jawabnya nyengir lebar
"Makin sarap nih anak" batin gue
"Nah ini, aku buat sendiri hehe" katanya sambil nunjukin nasi goreng featuring telur dadar, sosis, dan tempe mendoan didalamnya.
Ngeliat barang istimewa itu didepan gue, perut gue gak bisa mengeluarkan gejolaknya dan berbunyi.
"Hahahahaha" Uwi cuman ngakak sampai dia harus menutup mulutnya
Dan gue cuman nyengir, kampret ini perut gak bisa diajak kompromi kalo udah didepan makanan. Gak bisa ngelilat makanan dikit, bawaannya minta disambar.
"Udah siang aku pulang dulu ya, aku kesini cuma mau nganterin ini"
"Tunggu, kamu tadi pagi kemana ?"
"Nemenin ibu antar pesenan nasi, jadi gak sempet bales sms mu juga"
"Ohhh... pesenan nasi goreng ?"
"Ya bukanlah oon, yang ini sengaja aku bikin tadi pagi"
"Buat aku ?"
"Pikir aja sendiri" Ucapnya sambil ngejulurin lidahnya bentar lalu ngeloyor pergi begitu aja.
"Ditanyain gak dijawab, giliran dibuka di tebas gitu aja, panas tau"
jawab gue sambil ngelusin tangan gue yang baru aja ditebasnya"Hehe maaf, aku lagi cari sendok tapi gak nemu nemu pasti ketinggalan di rumah"
"Ya tapi gak harus ngeluarin buku bukumu di meja gini kan ?"
Ucap gue sambil nunjuk setumpukan buku yang gue sendiri langsung gak minat baca setelah ngeliat ketebalan buku ini. Apalagi begitu tau itu buku pelajaran, langsung alergi gue.
"Isshh cerewet, gak ada sendoknya ini gimana dong ?"
"Gini gini ya masalah sendok nanti dulu, ini isinya apa ?"
"Oh iya kamu belum aku kasih tau" jawabnya nyengir lebar
"Makin sarap nih anak" batin gue
"Nah ini, aku buat sendiri hehe" katanya sambil nunjukin nasi goreng featuring telur dadar, sosis, dan tempe mendoan didalamnya.
Ngeliat barang istimewa itu didepan gue, perut gue gak bisa mengeluarkan gejolaknya dan berbunyi.
"Hahahahaha" Uwi cuman ngakak sampai dia harus menutup mulutnya
Dan gue cuman nyengir, kampret ini perut gak bisa diajak kompromi kalo udah didepan makanan. Gak bisa ngelilat makanan dikit, bawaannya minta disambar.
"Udah siang aku pulang dulu ya, aku kesini cuma mau nganterin ini"
"Tunggu, kamu tadi pagi kemana ?"
"Nemenin ibu antar pesenan nasi, jadi gak sempet bales sms mu juga"
"Ohhh... pesenan nasi goreng ?"
"Ya bukanlah oon, yang ini sengaja aku bikin tadi pagi"
"Buat aku ?"
"Pikir aja sendiri" Ucapnya sambil ngejulurin lidahnya bentar lalu ngeloyor pergi begitu aja.
Kayaknya gue bener bener jadi bego kalo didepan Uwi.
Siang ini begitu indah, karena Uwi dan sebuah hal istimewa didepan gue saat ini.
"Enak anjirrrr" batin gue sambil fokus pada seorang bidadari yang baru saja meninggalkan sekolah.
Bidadari yang sengaja turun disamping gue siang ini dengan nasi kotak istimewa, seistimewa dia didalam perasaan gue.
Ahhh satu lagi, Uwi udah putus dengan Ahmad.
0