Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Pendidikan DKI Jakarta merevisi anggaran Alat Tulis Kantor (ATK) di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
Revisi itu merupakan respon dari usulan anggaran lem aibon dan pulpen yang sempat viral. Untuk lem aibon mulanya tertulis di anggaran DKI 2020 adalah sebesar Rp82,8 miliar, dan pengadaan alat tulis kantor (ATK) berupa pulpen sekitar Rp123 miliar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat memastikan pihaknya merevisi anggaran tersebut.
"Insyaallah itu akan disesuaikan dengan kebutuhan nantinya. Di 23 rekening untuk ATK sudah seluruhnya Rp22 miliar yang tadinya anggaran lem aibon itu. Jadi memang perlu disesuaikan. Ini hanya sementara," kata Syaefuloh di DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/10).
Syaefuloh mengaku anggaran yang awal masih sangat dinamis dan bisa berubah seiring berjalannya pembahasan di komisi.
"Artinya pada saat penyusunan anggaran dilakukan secara detail di sekolah, mudah-mudahan komponen aibon yang Rp82 miliar itu tidak ada. Kita akan lakukan penyesuaian," sambungnya.
Syaefuloh menerangkan di internal Dinas Pendidikan, dirinya pun kerap menyisir anggaran. Jika ada anggaran yang dirasa ganjil, akunya, akan direvisi langsung. Namun ia tak menampik ada sejumlah anggaran yang lolos dari pengawasan.
"Kalau kemudian ada sekolah yang ATK-nya di atas Rp500 juta, saya sentil juga 'kenapa kok bisa di atas Rp500 juta?'. Sepanjang itu rasional dan itu betul-betul digunakan dalam rangka memenuhi pelayanan terbaik bagi siswa-siswa itu dipertahankan," ujar Syaefuloh.
Terkait revisi anggaran yang telah dibuat, Syaefuloh mengatakan itu akan diserahkan ke DPRD dalam pembahasan anggaran di rapat komisi. Ia pun memastikan anggaran yang sempat beredar hanya sementara, karena bisa diubah dalam pembahasannya.
"Yang di media mengenai Rp82 miliar itu adalah anggaran sementara yang disusun oleh Sudin. Kalau anggaran dari sekolah, insyaallah, mudah-mudahan tidak sebesar itu. Itu tadi hanya sementara saja," ujarnya.
Jika anggaran untuk pulpen telah direvisi, pagi tadi Syaefuloh mengonfirmasi bahwa anggaran lem aibon sudah ditiadakan karena murni kesalahan input.
(ctr/kid)
https://m.cnnindonesia.com/nasional/...di-rp22-miliar
Wah dari 123+82 d sunat jd 22.. Banyak juga penghematannya..