Sekitar 5-7 tahun yang lalu banyak gamers yang menjadikan Dota 2 sebagai game favoritnya. Pada saat itu saja, warung internet (warnet) yang ada di dekat rumah ku selalu ramai diisi oleh gamers yang sedang bermain Dota 2. Saat itu memang Dota 2 hampir mendominasi minat gamers untuk memainkan games tersebut. Dota 2 mungkin bisa dibilang hanya bersaing dengan Point Blank, AyoDance, hingga League of Legends.

Tingginya antusiasme dari gamers pada saat masa jaya Dota 2 kini berbanding terbalik seiring dengan pergeseran minat gamers yang beralih dari PC ke smartphone. Dengan berbagai kemudahan yang diberikan berbagai games di smartphone, membuat games PC seperti Dota 2 sudah semakin ditinggalkan. Apalagi games bergenre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) sudah bisa dimainkan di smartphone, salah satunya adalah Mobile Legends.



Semakin masifnya perkembangan dari games smartphone membuat Dota 2 kini sudah mulai ditinggalkan pemain setianya. Melansir dari kotakgame.com, terdapat data dari Steam Chart yang menyebut pemain aktif rata-rata Dota 2 di bulan September serta Oktober turun di rasio angka 6,60% dan 9,67%. Selesainya Event The International turut andil dalam berkurangnya rata-rata pemain aktif ini. Biasanya para pemain aktif ketika ada event penting ataupun turnamen yang memicu mereka untuk memainkan game tersebut.



Kini, angka rata-rata pemain Dota 2 dalam 30 hari terakhir adalah 394.114 orang. Hal ini tidak jauh berbeda dengan angka di januari 2014 yang menyentuh angka 393.860 orang. Padahal pada tahun 2015-2017 Dota 2 mengalami pertumbuhan jumlah pemain yang sangat pesat dari total pemain pada Januari 2014 tersebut. Sungguh miris

Mungkin bisa dibilang jika Dota 2 kurang inovasi dalam mengadakan event tambahan untuk menarik kembali perhatian dari komunitas Dota 2 yang pernah menjadi pemain sejatinya. Mungkin bisa diadakan event seperti Diretide dan New Years Bloom yang membagikan beberapa item limited, pasti itu akan menarik banget untuk diikuti player lama.

Tapi sayangnya Valve malah menolak untuk mengadakan event tersebut dan berfokus pada perbaikan game Dota 2 itu sendiri. Harusnya Valve sadar kalau harus ada keseimbangan strategi jika ingin mengembangkan lagi ekosistem Dota 2.