Kalimat terakhir agan pernah ane tanya ke dia.
Apa dia mau hidup menderita & berkorban demi ane?
Dia jawab "mau" kalau itu yang ane mau, yang buat ane senang.
Jelas ane mikir dong gan, alasan ane bahagia nanti jelas kalau lihat bahagia. Pernikahan kan tujuannya untuk itu, capai bahagia sama2.
Kalau salah satu memaksakan diri buat bahagiakan yg lain, itu jadi kayak perbudakan, ga seimbang.
Tapi dia siap, katanya.

Jelaslah ane bilang kalau justru ane yg ga siap.
Pasangan brengsek apa yang tega lihat orang yg dia sayang rela berkorban & menderita?

Tapi justru ini yg buat ane makin sayang sama dia. Walau cuma sekadar janji & kata2, tapi kemauan semacam itu ane anggap totalitas.
Hanya, ane ga merasa layak dapat perlakuan macam itu. Terlalu besar buat ane.

Dilema gan.