Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NegaraKITAAvatar border
TS
NegaraKITA
Saat Prabowo Di Bawah Komando Moeldoko dan Senayan
Spoiler for Prabowo di Istana:


Spoiler for Video:


Ada hal yang menarik pada Hari Senin 21 Oktober 2019 di Istana Kepresidenan. Yakni kedatangan 2 orang yang mengenakan kemeja putih polos. Kedatangan orang-orang berbaju putih di istana karena Presiden Jokowi memanggil beberapa orang untuk menjadi bagian dari menteri kabinet Jokowi Jilid 2.

Namun kedatangan 2 orang berbaju putih kali ini terlihat berbeda, karena mereka berdua adalah pihak yang dulunya menjadi lawan Jokowi di Pilpres 2019. Yakni Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Waketum Gerindra Edhy Prabowo. Kedatangan dua orang ini menjawab pertanyaan publik selama ini tentang total kursi kabinet yang diperoleh oleh partai berlambang burung Garuda tersebut.

Prabowo mengaku bahwa dirinya diminta untuk memperkuat Kabinet Kerja. Tawaran itu pun disambut Gerindra. "Saya bersama Edhy Prabowo kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau," kata Prabowo di Istana Negara, Senin 21 Oktober. "Saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," kata Prabowo melanjutkan.

Secara lebih detail, Jubir Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, "Kebetulan Pak Jokowi tadi ketika bertemu Pak Prabowo itu Pak Jokowi menyebutkan akan memberikan porsi Menhan. Tentu Pak Prabowo karena memang ekspektasinya di situ, beliau siap."

CNBC Indonesia[Ketemu Jokowi, Prabowo Isyaratkan Dua Menteri untuk Gerindra]

Mengapa Prabowo yang dulunya adalah rival dari Jokowi kini mau menjadi bawahannya menjadi Menteri Pertahanan? Kemungkinan besar adalah karena penilaiannya tentang sektor pertahanan Indonesia saat debat Pilpres Keempat tanggal 30 Maret 2019 lalu.

Saat itu Prabowo yang menjadi Capres 02 menilai sektor pertahanan Indonesia saat ini sangat lemah. "Saya menilai pertahanan Indonesia masih terlalu lemah, jauh dari yang diharapkan. Kenapa? karena kita tidak punya uang karena itu kita harus menjaga keuangan kita," ujar Prabowo.

Kompas [Prabowo: Pertahanan Kita Sangat Lemah karena Tidak Punya Uang]

Kini, cita-cita Prabowo untuk mengelola pertahanan akan terwujud. Tidak main-main, anggaran Kemhan Rp 127,4 Triliun akan dikelola Prabowo. Besarnya Anggaran tersebut ada dalam 5 Program Besar Kemhan yang mencakup anggaran alutsista hingga anggaran sarana dan prasarana matra darat, laut, dan udara.

Detik [Anggaran Kemhan Rp 127 T Siap Dikelola Prabowo]

Namun, yang menjadi pertanyaan utamanya adalah: apakah Prabowo yang merupakan Ketua Umum dari Partai Gerindra, pernah menjadi rival Jokowi, serta dihormati dan disegani oleh bawahannya baik di partai sendiri maupun koalisinya dahulu, siap menjadi Menteri Pertahanan?

Apakah Prabowo siap menerima arahan sinkronisasi dan koordinasi dari Menkopolhukam nantinya? Apalagi santer kabar bahwa Menkopolhukam nantinya kemungkinan dapat diisi oleh Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, yg notabene merupakan juniornya di militer.

Suara [Moeldoko Masuk Bursa Kandidat Menkopolhukam Baru, Ini Profilnya]

Tak hanya pada Menkopolhukam, Prabowo juga nantinya akan bertanggung jawab dan diperintah juga oleh Komisi I dan Komisi III DPR. Di dalam Komisi tersebut tentunya akan ada anak buahnya dari Partai Gerindra juga. Apakah Prabowo siap menghadapi kenyataan akan diperlakukan bagai bawahan dan ditanya-tanya oleh kader-kadernya sendiri? Apakah Prabowo mau diperintah atau ditanya-tanya anggota Partai Gerindra seperti Fadli Zon dan Andre Rosiade apabila mereka masuk ke dalam Komisi I atau Komisi III DPR? Apakah mereka berani menginterupsi dan profesional apabila mereka tidak menyetujui Prabowo ketika rapat antara para anggota DPR dengan Menhan?
Diubah oleh NegaraKITA 22-10-2019 13:21
0
2K
20
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
baiquni.banksatAvatar border
baiquni.banksat
#4
Tak hanya pada Menkopolhukam, Prabowo juga nantinya akan bertanggung jawab dan diperintah juga oleh Komisi I dan Komisi III DPR. Di dalam Komisi tersebut tentunya akan ada anak buahnya dari Partai Gerindra juga. Apakah Prabowo siap menghadapi kenyataan akan diperlakukan bagai bawahan dan ditanya-tanya oleh kader-kadernya sendiri? Apakah Prabowo mau diperintah atau ditanya-tanya anggota Partai Gerindra seperti Fadli Zon dan Andre Rosiade apabila mereka masuk ke dalam Komisi I atau Komisi III DPR? Apakah mereka berani menginterupsi dan profesional apabila mereka tidak menyetujui Prabowo ketika rapat antara para anggota DPR dengan Menhan?


astagfirullah.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.